(Capsicum frustescens L)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CANGKOK Keuntungan : 1. Sifat2 tanaman yg tumbuh sama dengan induknya
Advertisements

Perancangan Percobaan
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
EXPERIMENTAL DESIGN AND Data MANAGEMENT By: Ir. Suyatno, M.Si. Animal Husbandry Department, Agricultural Scienses Faculty, University of Muhammadiyah Malang.
BUDIDAYA TANAMAN KOPI. Sejarah Kopi Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa.
PRATIWI DINDA MUTIANUGRAH
Teknis Budidaya Tanaman Cabe
IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP
Kredit : 3 SKS (2 + 1) Dosen : Kasiono SP
KACANG PANJANG.
MENGETAHUI PENGARUH DIAMETER DAN TINGGI
      PROPOSAL PENELITIAN   PENGARUH PANJANG SETEK DAN DIAMETER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AGLAONEMA (Aglaonema crispum) DI KELURAHAN NAMAOLE KECAMATAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Experimen Dalam Agroforestry.
OLEH ARIANI LAMANI NPM :
PRINSIP RANCANGAN PERCOBAAN
Dipersembahkan oleh : Ruri Arista Claudia Sharita Aulia Rochmi
DRA HARTIN ABDULLAH, M.Pd
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
PENGARUH KOTORAN TERNAK TERHADAP PERTUMBUHAN LABU SIAM (Sechium edule)
Peluang Pasar Pemanfaatn Kompos Hasil Pengomposan Sampah Pasar
BAB V PENGUJIAN HIPOTESIS
Ilmu Usaha tani.
Kompatibilatas Persilangan Antara
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
Skripsi Oleh: Husni Mubarak Nim:
3. Analisis Hara dan Pertumbuhan Padi pada Berbagai Varietas dan Kedalaman Muka Air pada Musim Tanam I dan II. Tempat dan Waktu :di Rumah Pastik di lahan.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Ilmu Usaha tani Oleh : ASY SYAUKANI, SP..
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
Bio Statistika Jurusan Biologi 2014
MENYIAPKAN LAHAN DAN MEDIA
OLEH : NURAIN NGUTRO NPM
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Teknik pembuatan pupuk hayati (Kapsul)
MEMBUAT DAN MENGAPLIKASIKAN PUPUK ORGANIK
PENGARUH LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA, AIR KELAPA TUA DAN AIR BIASA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK MAWAR (Rosaceae) Oleh : NURLAILA MAHULAUW NIM : 2008 –
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
SURVEY PETANI PEPAYA |KALINA
Budidaya Tanaman Sayuran
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
HASIL PENELITIAN   PENGARUH SERBUK GERGAJI DAN SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM (Phalaenopsis fitzg) DI DESA TAMILOUW KECAMATAN.
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Forcep Rio Indaryanto, S.Pi., M.Si
Perlu Penurunan Kadar Pirit
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP
Pemanfaatan Dregs Dan Pupuk Kandang Untuk Meningkatkan Kandungan Nitrogen (N) Pada Lahan Gambut Oleh Sri Wilda Albeta.
J O N I G I U S D O N U A T A.
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer
PENGENALAN RANCANGAN PERCOBAAN (EXPERIMENTAL Design)
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
MELAKUKAN PEMUPUKAN PADA BIBIT TANAMAN
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
(SUGARCANE HARVESTER)
BAB 01 BEKERJA SECARA ILMIAH.
Kelompok 4 Bio Riset Membandingkan pertumbuhan dan perkembangan bunga Geranium (geranium sp) yang menggunakan pupuk urea dan yang menggunakan vetsin Nama.
PROPOSAL PENELITIAN   PENERAPAN SANITASI DI tempat rekreasi PANTAI TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM.
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep
OLEH MARIA CORNELIA FLORA BASABELOLON
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN.
Sindy merliana j1b Sindy merliana j1b PENGGUNAAN FERMENTASI EKSTRAK PAITAN DAN KOTORAN KELINCI CAIR SEBAGAI SUMBER HARA PADA BUDIDAYA SAWI.
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
ANOVA (Analysis of Varians)
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
KESIMPULAN Produktivitas pada budidaya jenuh air untuk kedelai lebih tinggi dibandingkan budidaya kering dan untuk padi lebih tinggi dibandingkan.
Transcript presentasi:

(Capsicum frustescens L) PROPOSAL PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN KELINCI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L) OLEH SANTI RUDI NPM : 200915472 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar masyarakat di dunia hampir dapat dipastikan telah mengenal cabai, salah satunya adalah cabai rawit (Capsicum frutescens L). Beberapa di daerah indonesia cabai sering disebut Lombok atau cabai. Kegunaan cabai dalam kehidupan sehari-hari umumnya untuk keperluan bumbu dapur atau rempah-rempah penambah cita rasa masakan (Setiadi, 2000). Beberapa tahun terakhir ini cabai menempati urutan paling atas diantara 18 jenis sayuran komersial yang di budidayakan di indonesia meskipun harga cabai sering naik dan turun (Setiadi, 2006). Varietas cabai jumlahnya sangat banyak namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi 4 golongan yaitu cabai besar, cabai rawit, cabai hibrida dan cabai hias. cabai rawit terkenal karena cipta rasanya sangat pedas, tetapi ada cabai rawit mempunyai cita rasa yang kurang pedas, warna buah cabai rawit itu bervariasi yaitu merah, kuning, orange (Cahyono Bambang, 2003). Ternak merupakan salah satu komponen pendukung usaha tani yakni sebagai penghasil pupuk kandang (kotoranternak). Sudah sejak dahulu diketahui bahwa kotoran ternak memainkan peranan yang tidak kalah penting bagi lahan pertanian.  Hal ini cukup menggembirakan karena ekses dari produksi limbah yang dihasilkan usaha peternakan merupakan input yang bermanfaat bagi petani untuk mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau serta kualitas yang cukup baik (Siregar, me,1991).

Bagi peternak yang tak memiliki kebutuhan akan tanaman, kotoran kelinci ini bisa jadi sampah yang tidak bernilai bahkan dibuang begitu saja. Hal ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiap kali musim tanam selalu melihat pupuk sebagai barang berharga, yang bisa pula menjadi sesuatu yang eksklusif. Kotoran kelinci mengandung unsur hara yang tidak kalah bagusnya dengan kotoran ternak lainnya. Pupuk organik untuk tanaman dari kotoran ternak saat ini paling banyak digunakan dalam usaha pertanian. penggunaan kotoran ternak terdapat kotoran kelinci dan kambing, pupuk organik alternative dapat pula dijadikan terutama pada wilayah yang banyak memelihara ternak (Siregar, me,1991). Berdasarkan Latar Belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN KELINCI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L)”.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh jumlah pemberian pupuk kotoran kelinci dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frustescens L).   1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah pemberian dosis pupuk kotoran kelinci dan kotoran kambing yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman cabai rawit.

1.4 Manfaat Penelitian Dengan akan dilaksanakannya penelitian ini, maka di harapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut: Agar dapat memberikan informasi bagi masyarakat petani yang akan memulai bercocok tanam tanaman cabai rawit dengan pengaruh pemberian kotoan kelinci dan kotoran kambing. Sebagai bahan pembelajaran tambahan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa biologi dalam mempelajari mata kuliah fisiologi tumbuhan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pemberian pupuk kotoran kelinci pada tanaman cabai rawit akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Kotoran yang digunakan sebelumnya dijemur sampai kering baru digunakan sebagai pupuk.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian eksperimen guna melihat “pengaruh pemberian kotoran kelinci dan kotoran kambing terhadap tumbuhan cabai rawit (Capsicum Frustescens L). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sugiarto puncak Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal ini diseminarkan dan direncanakan akan berlangsung selama 2 ½ bulan (dua bulan setengah).

3.3 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian adalah benih cabai rawit sebanyak ½ kg, dimana sampel yang akan diambil secara proposif sampling sebanyak 27 pohon. 3.4 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan perlakuan sebagai berikut : A. kotoran kelinci ao a1 : 250 gram / dan 3 kg tanah / tanaman a2 : 500 gram dan 3 kg tanah / tanaman a3 : 750 gram 3 kg tanah / tanaman a4 : 1000 gram 3 kg tanah / tanaman

B. Kotoran kambing bo a1 : 250 gram / dan 3 kg tanah / tanaman a2 : 500 gram dan 3 kg tanah / tanaman a3 : 750 gram 3 kg tanah / tanaman a4 : 1000 gram 3 kg tanah / tanaman Co. Kontrol 3.5 Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu: Variabel bebas: pengaruh kombinasi kotoran ternak (kelinci dan kambing) Variabel terikat: pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum Frustescens L) Dengan indikator: Tinggi Tanaman Jumlah daun Jumlah buah

3.6 Alat dan Bahan 1. Alat Mistar Kamera digital Alat tulis Timbangan Hiter 2. Bahan Bibit cabai rawit Tanah Polibeg dengan 3 kg Kotoran kambing dan, kotoran kelinci Air Ayakan

3.7 Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian. Siapkan tempat persemaian dan menaburkan benih cili. Menimbang tanah dengan timbangan, dengan berat tanah 3 kg. Tanah yang digunakan adalah tanah hitam dengan cara pengambilan 20 cm diatas permukaan tanah Menyiapkan kotoran ternak kemudian dijemur sampai kering selama 10 hari.dan diayakan setelah itu dicampurkan dengan tanah.kemudian dimasukkan dalam polibeg.seusai perlakuan. Pemindahan bibit cabai rawit dari tempat persemaian setelah bibit berumur satu minggu dengan cara memindahkan kedalam Polibag dilakukan pada sore hari. Penyiraman tanaman dengan menggunakan hiter dilakukan pada pagi dan sore sekali.hari.seusai kapasitas lapang. Pengukuran tanaman dengan menggunakan mistar dan sekaligus mengitung jumlah buah setelah tanaman berumur 2 bulan . Pengukuran akan dilakukan selama satu minggu

3.8 Teknik Analisis Data Data yang didapat dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji F pada pola rancangan acak lengkap (RAL). Dengan 4 kali perlakuan dan 4 kali ulangi dan total 27 Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA). Jika Fhitung>Ftabel pada taraf signifikan 1% dan 5% maka hipotesis H1 diterima dan hipotesis H0 ditolak. Apabila hasil analisis menunjukan perbedaan nyata (signifikan) pada taraf 5%, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), untuk mengetahui derajat beda antara kelompok perlakuan.