Contoh: Sebuah aktiva akan dibangun dengan biaya Rp.700.000, dana yang tersedia Rp.200.000,- sisanya didapat dari pinjaman. Bunga pinjaman selama konstruksi 10%. Biaya pengurusan pinjaman dll Rp.50.000
Nilai historis Aktiva tsb adalah Tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode: Biaya konstruksinya Rp700.000 Membebankan semua biaya dana yang digunakan ke konstruksi; maka biaya konstruksinyaRp700.000 Bunga Rp 50.000 Lain-lain Rp 50.000 Biaya Konstruksi Rp 800.000 Hanya mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang terjadi selama konstruksi; Biaya konstruksi Rp700.000 Bunga Rp 50.000 Biaya Konstruksi Rp750.000
Pengkapitalisasian Bunga Aktual Dengan Modifikasi harus mempertimbangkan Aktiva yang memenuhi kualifikasi Periode kapitalisasi Jumlah yang dikapitalisasi
Aktiva yang memenuhi Kulaifikasi Aktiva yang dibuat sendiri seperti; Bangunan, Pabrik, mesin-mesin besar Aktiva yang ditujukan utk dijual atau di lease seperti; kapal laut, pengembang real estate
Aktiva yang tidak Memenuhi Kualifikasi Aktiva yang sedang digunakan atau siap digunakan Aktiva yang tidak digunakan dalam aktivitas perusahaan (rusak, usang atau kelebihan kapasitas)
Periode kapitalisasi Adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasi, yang dimulai apabila kondisi berikut terjadi: Pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan Aktivitas yang diperlukan utk mempersiapkan aktiva agar dapat dipergunakan sedang berjalan Biaya bunga telah terjadi
Jumlah yang harus dikapitalisasi Jumlah yang harus dikapitalisasi dibatasi hingga biaya bunga aktual terendah yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bunga yang dapat dihindarkan; adalah jml biaya bunga selama periode berjalan yg secara teoritis dpt dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan.
Contoh: Bunga aktual Rp. 100.000 Bunga yg dpt dihindarkan Rp. 90.000 maka yang dikapitalisasi Rp.90.000 Bunga aktual Rp.150.000 Bunga yg dpt dihindarkan Rp.200.000 maka yang dikapitalisasi Rp.150.00
Ilustrasi Pada tgl 1 Nov 2003 PT.Astra menandatangani kontrak dgn PT. Ciputra Real Estate utk membangun sebuah bangunan senilai Rp187.500.000 diatas tanah yg berharga pokok Rp12.500.000 (dibeli dr kontraktor & dimasukkan sbg pembayaran pertama). Selama tahun 2004 PT.Astra telah melakukan pembayaran kpd PT.Ciputra RE sebagai berikut:
Tanggal/Bulan Jumlah 1 Januari 2004 Rp 30.000.000 1 April 2004 Rp 36.000.000 1 Juli 2004 Rp 70.000.000 31 desember 2004 Rp 64.000.000 Total Rp200.000.000 Konstruksi telah seleasi dilakukan dan bangunan siap utk dipergunakan tanggal 31 Desember 2004. PT. Astra memiliki Hutang yang beredar pada tanggal 31 Desember 2004 sebagai berikut:
Jenis Hutang Tanggal J.Tempo Bunga Jumlah Htg Konstruksi Khusus 31/12-03 3 Th 18 % Rp82.500.000 (Wesel) Hutang Lainnya: Wesel Bayar 31/12-00 5 Th 12 % Rp60.500.000 Obligasi 31/12-99 10Th 14 % Rp66.000.000 Semua Hutang tersebut bunganya dibayar tiap tahun setiap tanggal 31 Desember. Diminta: a)Akumulasi Pengeluaran rata2 tertimbang selama 2004; b)Bunga yg dapat dihindarkan; c) suku bunga Rata2 tertimbang; d)Biaya Bunga Aktual; e) Jurnal yg diperlukan
Penilaian Diskon Tunai Kontrak Pembayaran yang ditangguhkan Pembelian Lump sum Peneribatan Saham Pertukaran Aktiva Non Moneter Kontribusi Metode Penilaian Lainnya
Pembelian Lump sum Apabila terjadi hal seperti ini maka mengalokasikan total biaya di antara berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya. Contoh: PT.XYZ sedang dalam proses likuidasi, beberapa aktivanya dibeli oleh PT. ABC seharga Rp200.000.000. Aktiva yang dijual PT.XYZ adalah sebagai berikut:
Nilai Buku Nilai Pasar Persediaan Rp 95.000.000 Rp 85.000.000 Tanah Rp 75.000.000 Rp 70.000.000 Bangunan Rp100.000.000 Rp 95.000.000 Rp270.000.000 Rp250.000.000 Harga beli sebesar Rp200.000.000 oleh PT.ABC dialokasikan sbb:
Penerbitan Saham PT.Bima memutuskan utk membeli beberapa tanah yg berdekatan.sbg pengganti pembayaran tunai atas tanah tsb PT.Bima menerbitkan 5.000 lembar saham kepada PT.Jemisi (nilai Pari Rp10.000), nilai pasar wajar saham PT.Bima di Bursa Rp12.000.Atas transaksi tsb oleh PT.Bima dicatat sebagai berikut: Tanah Rp60.000.000 Saham Biasa Rp50.000.000 Tmbhan Modal disetor Rp10.000.000
Pertukaran Aktiva Non Moneter
Aktiva Yang Tidak Sama PT.Andika Menukarkan sejumlah Truk bekas dengan tanah kosong yg dpt digunakan sbg lokasi pabrik. Truk2 tsb memiliki nilai buku gabungan sebesar Rp42.000.000 (H perolehan Rp64.000.000-Akum Penyst Rp22.000.000). Harga Pasar Truk2 tsb Rp49.000.000, selain truk PT.Andika juga harus membayar tunai Rp17.000.000 untuk tanah tsb. Biaya tanah bagi PT.Andika Rp66.000.000; yang dihitung sbb:
Nilai Wajar truk yang ditukar Rp49.000.000 Kas yang dibayarkan Rp17.000.000 Biaya Tanah Rp66.000.000 Ayat Jurnal yg dibuat PT.Andika sbb: Tanah Rp66.000.000 Akum Penyst Truk Rp22.000.000 Truk Rp64.000.000 Laba dr Pelepasan Truk Rp 7.000.000 Kas Rp17.000.000 Ket:Nilai Wajar Truk Rp49.000.000 Nilai Buku Truk Rp42.000.000 Laba Pertukaran Rp 7.000.000
Aktiva Yang sama Situasi Kerugian Contoh;PT.QRS menukarkan mesin bekasnya dgn model yang lebih baru. Mesin yg diberikan memiliki nilai buku Rp8.000.000 (Hp Rp12.000.000-Akm penyst Rp4.000.000) Nilai wajarnya Rp6.000.000. Mesin tsb ditukarkan dgn mesin baru yang harganya Rp16.000.000. dalam negosiasi mesin lama dihargai Rp9.000.000.
Pembayaran Tunai dan Biaya Mesin Baru adalah sbb: Mesin Baru Rp16.000.000 Nilai kesepakatan Msn Lama Rp 9.000.000 Pembayaran Tunai PT.QRS Rp 7.000.000 Nilai wajar mesin Bekas Rp 6.000.000 Biaya Mesin Baru Rp13.000.000 Jurnal yg dibuat PT.QRS adalah sbb: Mesin Baru Rp13.000.000 Akum Pensyt Msn Lama Rp 4.000.000 Rugi Pertukaran Rp 2.000.000 Mesin Lama Rp12.000.000 Kas Rp 7.000.000
Aktiva Yang sama Situasi Keuntungan-tdk ada Kas Diterima Contoh: PO.RI memiliki beberapa mobil merk Ford yang memiliki nilai wajar Rp160.000.000 dan nilai buku Rp135.000.000 (Hp Rp150.000.000-Akm Penyst Rp15.000.000) dgn sejumlah model dari General Motor dgn nilai wajar Rp170.000.000; PO.RI membayar Rp10.000.000 tunai sbg tambahan mobil ford.
Total Keuntungan dan dasar Mobil GM sbb: Nilai wajar Mbl Ford Rp160.000.000 Nilai Buku Mbl Ford Rp135.000.000 Total laba(tdk diakui) Rp 25.000.000 Nilai wajar Mbl Gm Rp170.000.000 Laba yg ditangguhkanRp 25.000.000 Dasar Mobil GM Rp145.000.000 atau Nilai Buku Mobil Ford Rp135.000.000 Kas yang dibayar Rp 10.000.000 Dasar Mobil GM Rp145.000.000
Jurnal Yang dibuat Oleh PO.RI sbb Mobil (GM) Rp145.000.000 Akum Penyst Mbl Ford Rp 15.000.000 Mobil Ford Rp150.000.000 Kas Rp 10.000.000
Aktiva Yang sama Situasi Keuntungan-Sejumlah Kas Diterima Rumus Umum untuk pengakuan keuantungan ketika sejumlah diterima adalah sbb: Jika nilai Buku Mobil General Motor (GM) dari contoh di atas Rp136.000.000 (Hp Rp200 Jt-Akm Penyst Rp64 Jt), maka total keuntungan bagi pemilik GM adalah sbb:
Nilai wajar Mbl Gm yg ditukarkan Rp170 jt Nilai Buku Mbl GM yg ditukarkan Rp136 jt Total Keuntungan Rp 34 jt Akan tetapi krn pemilik GM menerima tunai dari PO.RI Rp10 jt maka keuntungan yang diakui adalah: Rp10 jt Rp10 jt+Rp160 jt X Rp34 Jt = Rp 2 jt
Jurnal oleh General Motor sbb: Kas Rp 10.000.000 Mobil Ford Rp128.000.000 Akum Penyst Mbl GM Rp 64.000.000 Mobil GM Rp200.000.000 Laba pertukaran Rp 2.000.000 Ket: Nilai Wajar Mbl Ford Rp160 Jt Total Keuntungan Rp34 Jt Keuntungan diakui Rp 2 jt Keuntungan yg ditangguhkan Rp 32 jt Dasar Mobil Ford Rp128 Jt
Disposisi (Penjualan) Aktiva Tetap Penjualan Biasa; jika penjualan pada pertengahan tahun, maka harus ada penyesuaian sd tgl penjualan Konversi Terpaksa; tdk ada jurnal penyesuaian pd tgl penjualan. Penyusutan hanya sd tahun terakhir sebelum penjualan.
Penyusutan, Penurunan & Deplesi Penyusutan adalah proses akuntansi dalam pengalokasian biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut
Faktor Yang terlibat Dasar Penyusutan Masa Manfaat Metode Pengalokasian/Metode Penyusutan
Metode Penyusutan Metode Aktivitas (unit Produksi/Unit penggunaan) Metode Garis Lurus Metode Beban Menurun (dipercepat) Metode Jumlah angka tahun Metode Saldo Menurun Metode Penyusutan Khusus Metode Kelompok dan gabungan (komposit) Metode Campuran atau kombinasi
Unit Penggunaan Harga Perolehan-Nilai Sisa Total estimasi Jam/Waktu X Jam Pengg Th ini = Beban Penyst
Contoh Soal Sebuah Aktiva Tetap memiliki Harga Perolehan Rp200 Jt dengan nilai sisa Rp20 jt. Taksiran Umur ekonomisnya 5 Tahun. Metode Garis Lurus: 200.000.000-20.000.000 5 = Rp36.000.000
Angka Tahun; 1+2+3+4+5 = 15 Atau : n (n+1) = 5 (5+1) = 15 2 2
200.000.000-20.000.000 5 = Rp36.000.000 =0,20x2 Rp180.000.000
Bentuk Asli dari saldo Menurun 20.000.000 200.000.000 5 Tarif = 1- n NS HP = 1- 1/5 = 1 – 0,1 = 1 – 0,630957344 36,90% = 0,36904
Tabel dalam Bentuk Aslinya:
Tugas Akhir L10-8 (Hal 38) & S11-4 (Hal 100-101) Atau E10-8 (Hal 501) & P11-3(Hal 557)