Indeks Harga Saham Pasar Modal Indonesia Rini Aprilia, M.Sc
Indeks Harga Saham Indeks Harga Saham merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Ada 6 jenis indeks yang ada di BEI, antara lain: Indeks Harga Saham Individual (IHSI); Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS); Indeks LQ 45 (ILQ45); Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG); Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index (JII); Indeks Papan Utama atau Main Board Index (MBI) dan Indeks Papan Pengembangan atau Development Board Index (DBI). Indeks kompas 100 Rini Aprilia, M.Sc
1. Indeks Harga Saham Individual Keterangan: IHSIt = Indeks harga saham individual pada hari ke-t NPt = Nilai pasar pada hari ke-t ND = Nilai dasar Rini Aprilia, M.Sc
2. Indeks Harga Saham Sektoral Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 januari 1996 dari BEJ, indeks sektoral terdapat 9 sektor. Di BEI indeks sektoral dibagi atas 9 sektor usaha, yaitu: Sektor usaha primer (ekstraktif) meliputi: Pertanian Pertambangan Sektor usaha sekunder (manufaktur) meliputi: Industri dasar dan kimia Aneka industri Industri barang konsumsi Sektor usaha tersier (jasa) meliputi: Properti dan real estate Transportasi dan infrastruktur Keuangan Perdagangan, jasa, dan investasi. Rini Aprilia, M.Sc
Periode Agustus 2011 s.d. Januari 2012 3. Indeks LQ 45 Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. (setiap awal Februari dan Agustus). No. Kode Efek Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. s.d. 45 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Periode Agustus 2011 s.d. Januari 2012 Sumber: http://www.idx.co.id/Home/MarketInformation/ListOfSecurities/IndexConstituent/tabid/109/language/id-ID/Default.aspx Rini Aprilia, M.Sc
Indeks Liquid-45 (ILQ-45) ILQ-45 dibentuk hanya dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. ILQ-45 dimuklai pada tanggal 13 Juli 1994. Pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yang masuk dalam indeks ini adalah liquiditas dan kapitalisasi dengan kriteria sbb: Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. ILQ-45 diperbarui setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Rini Aprilia, M.Sc
4. Indeks Harga Saham Gabungan Keterangan: IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari ke-t NPt = Nilai pasar pada hari ke-t ND = Nilai dasar; Nilai dasar = 100 pada tanggal 10 Agustus 1982 Nilai dasar selalu disesuaikan dengan kejadian-kejadian seperti IPO, right issues, company listing, delisting, dan konversi. Rini Aprilia, M.Sc
4. Indeks Harga Saham Gabungan Rumus untuk mencari nilai dasar yang baru karena adanya kejadian-kejadian tersebut adalah: Keterangan: NDB = Nilai dasar baru NDL = Nilai dasar lama NPL = Nilai pasar lama NPT = Nilai pasar tambahan Rini Aprilia, M.Sc
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga Saham Gabungan (composite stock price index) merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983. jumlah saham yang tercatat waktu itu adalah hanya sebanyak 13 saham. Rumus perhitungan IHSG : IHSGt= Nilai Pasar t Nilai Dasar x 100 Rini Aprilia, M.Sc
Kapitalisasi Pasar (Jutaan) Perhitungan IHSG IHSG = (4.500.000 : 900.000) x 100 = 500 poin No. Emiten Jumlah Saham (Jutaan) Harga Pasar per Unit Nilai Dasar per Unit Kapitalisasi Pasar (Jutaan) Nilai Dasar (Jutaan) 1 2 3 4 5 6 = 3 x 4 7 = 3 x 5 A 100 500 200 50.000 20.000 B 600 120.000 ... 332 Z 300 180.000 4.500.000 900.000 Rini Aprilia, M.Sc
Contoh Soal Nilai pasar seluruh saham yang beredar di pasar modal saat ini adalah sebesar Rp100 miliar. Nilai dasar saat ini adalah Rp25 miliar, maka IHSGnya adalah sebesar : IHSG = (Rp100 miliar/Rp25 miliar) x 100 = 400 Rini Aprilia, M.Sc
Rumus untuk menyesuaikan nilai dasar adalah: NDB = NPL+NPTS NPL x NDL Nilai dasar dari IHSG selalu disesuaikan untuk kejadian seperti IPO, right issues, partial/company listing, konversi dari warrant dan convertible bond dan delisting (mengundurkan diri dari pencatatan misalnya karena kebangkrutan). Rumus untuk menyesuaikan nilai dasar adalah: NDB = NPL+NPTS NPL x NDL NDB = nilai dasar baru yang disesuaikan NPL = nilai pasar lama NPTS = nilai pasar tambahan saham NDL = nilai dasar lama Rini Aprilia, M.Sc
Contoh Soal Perusahaan X melakukan penawaran perdana sebanyak 1 juta lembar saham dengan harga Rp.1.000,- per lembarnya. Nilai pasar tambahan saham (NPTS) ini adalah sebesar 1.000.000 x Rp.1.000,- = Rp.1 miliar. Nilai pasar lama dan nilai dasar lama (lihat contoh sebelumnya) yaitu berturut-turut sebesar Rp100 miliar dan Rp25 miliar. Nilai dasar baru yang disesuaikan adalah : NDB = Rp100 miliar + Rp1 miliar Rp100 miliar x 25 miliar = Rp.25,25 miliar. Rini Aprilia, M.Sc
Periode 8 Juni 2011 s.d. November 2011 5. Jakarta Islamic Index Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas. No. Kode Efek Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADRO Adaro Energy Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. s.d. 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Periode 8 Juni 2011 s.d. November 2011 Sumber: http://www.idx.co.id/Home/MarketInformation/ListOfSecurities/IndexConstituent/tabid/109/language/id-ID/Default.aspx Rini Aprilia, M.Sc
Jakarta Islamic Index (JII) JII dibuat oleh BEI bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management. JII menggunaakan basis Januari 1995 dengan nilai awal sebesar 100. JII diperbaharui tiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Januari dan Juli. Rini Aprilia, M.Sc
Jakarta Islamic Index (JII) JII merupakan indeks yang berisi dengan 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi berdasarkan Syariah Islam. Dengan prosedur sbb: Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. Mempunyai rasio utang terhadap aktiva tidak lebih dari 90% di laporan keuangan tahunan atau semester. Selanjutnya, Dipilih 60 saham dengan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir. Terakhir, dipilih 30 saham dengan urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Rini Aprilia, M.Sc
6. Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan Pada tanggal 8 April 2002, BEJ memperkenalkan 2 indeks yaitu main Board Index (MBX) dan Development Board Index (DBX). MBX dimulai dengan 34 saham dan DBX dimulai dengan 287 saham. Papan utama (main board) dimaksudkan untuk menampung emiten yang berukuran besar dan mempunyai catatan kinerja yang baik. Papan pengembangan (development board) dimaksudkan untuk penyehatan perusahaan-perusahaan yang kinerjanya menurun, perusahaan-perusahaan yang berprospek baik tetapi belum menguntungkan. Rini Aprilia, M.Sc
6. MBI dan DBI MBI dibentuk menggunakan saham-saham yang dipilih berdasarkan kriteria berikut: Perusahaan telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama yang sama sekurang-kurangnya 36 bulan terakhir Laporan Keuangan Auditan perusahaan memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 2 tahun buku terakhir Berdasarlam Laporan Keuangan Auditan terakhir, perusahaan memiliki aktiva bersih berwujud minimal Rp 100 M dan tidak mengalami kondisi dan atau gugatan/perkara yang secara material diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha. DBI dibentuk dengan menggunakan saham perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi seluruh kriteria di atas. Rini Aprilia, M.Sc
Sumber: http://www. idx. co 6. MBI dan DBI Rini Aprilia, M.Sc
7. Indeks Kompas 100 Pada tanggal 10 Agustus 2007, BEJ bekerja sama dengan Harian Kompas merilis indeks baru yang disebut dengan Indeks Kompas 100. Saham yang termasuk dalam indeks ini berkategori mempunyai liquiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat, serta kinerja perusahaan yang baik. Rini Aprilia, M.Sc