PRICING MECHANISM & FUTURE MARKETS Mata Kuliah Teori Harga Pertanian Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB
Introduction Mekanisme penentuan harga produk pertanian => suatu proses dimana penjual dan pembeli telah berada pada satu titik harga tertentu dalam perdagangan (Tomek & Robinson, 1990). Karakteristik produk pertanian ; - Produk pertanian khas &berbeda dg produk lain, terutama dalam mekanisme penentuan harga - Beberapa harga produk “tidak ditentukan” melalui mekanisme tawar-menawar atau negosiasi, tetapi melalui “formula pricing” atau melalui keputusan politik pemerintah Future Market (pasar berjangka) ; merupakan salah satu mekanisme penentuan harga produk pertanian yang sering ditemui Mekanisme penentuan harga dan pasar berjangka (future market) merupakan konsep dasar dalam teori harga pertanian
Pricing Mechanism Beberapa mekanisme penentuan harga produk pertanian ; Negosiasi informal atau bargaining antar individu atau perusahaan. ex : negosiasi harga sayuran di pasar tradisonal antara pembeli dan penjual 2. Lelang (auction) dan mekanisme pertukaran (exchange) ex : lelang harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan Formula pricing ; metode penyesuaian harga produk. ex : di AS dulu produk pertanian seperti susu, mekanisme penentuan harga ditentukan berdasarkan hearing atau kesepakatan para produsen.
Lanjutan ….. 4. Collective Bargaining ; harga ditentukan berdasarkan posisi tawar (bargaining) baik produsen maupun konsumen. Ex : di AS harga (upah) buruh pertanian ditentukan berdasarkan bergaining serikat buruh tani dengan pengusaha. Contoh lain : di Indonesia sebelum krisis moneter 1997, harga kayu hutan ditentukan berdasarkan bargaining antara Joint Market Bodies (semacam serikat pemegang HPH Indonesia) dengan pihak pembeli di luar negeri. 5. Adminsitrative Decision ; harga ditentukan berdasarkan negosiasi. Biasanya untuk produk yang berada pada pasar monopoli atau produk yg sifatnya strategis. Ex : di AS harga produk pertanian tertentu ditentukan oleh sekretaris pertanian Kongres AS. Di Uni Eropa harga produk tertentu ditentukan oleh negosiasi antar pemerintah, di Indonesia harga gabah ditentukan berdasarkan Harga Dasar atau HPP oleh pemerintah.
Future Market (Pasar Berjangka) Pasar berjangka merupakan salah satu mekanisme penentuan harga produk pertanian yang sering dijumpai. Di AS, pasar berjangka merupakan kelembagaan penentu harga produk yang sangat penting untuk beberapa produk pertanian seperti jagung, kedelai, gandum, dsb. Fungsi future market : - Upaya menghindari risiko perubahan atau pergerakan harga - Peluang untuk melakukan spekulasi harga di masa depan
What is the Future Contract ? Kontrak berjangka (future contract) adalah kontrak legal, dilakukan dengan melakukan pertukaran thd barang yg diperdagangkan, melakukan pengiriman barang atau menerima kiriman barang pada waktu dan harga yg sudah ditentukan. Ex : Pada 1 Oktober pedagang A menjual-membeli gandum di bulan Mei dg kontrak 5000 ton dg harga 4.75 $ US per ton dari pedagang B. Kedua pedagang telah terdaftar dalam pasar pada Oktober untuk pengiriman gandum di bulan Mei. Perdagangan dalam future contract : secara formal dikelola oleh pasar pusat (central market). Di AS central market seperti Chicago Board of Trade. Untuk memulai perdagangan dalam future contract: pembeli dan penjual harus menyimpan margin deposit sebagai jaminan dalam bentuk obligasi. Jika terjadi perubahan harga, maka margin deposit akan didebit berdasarkan posisi pedagang – penjual dan tingkat perubahan harga. Ex : jika seseorang menjual kontrak dan terjadi harga naik, maka pembukuan didebit dengan peningkatan kekayaan, sebaliknya jika terjada harga turun pembukuan akan dikredit, kekayaan akan berkurang.
Market for Contract : Cash vs Future Prices Cash Price : Refleksi dari sebuah perdagangan : kualitas dan lokasi dimana barang di perdagangkan Berdasarkan pd sampel produk yg diperdagangkan saat itu Future Prices Berdasarkan contract (fix quantity, specific quality) Dlm perjanjian kontrak : fokus pada harga dan jml barang yg diperdagangkan
Determining Future Price Penjual dan Pembeli dlm pengambilan keputusan : - Didasarkan pd Suplly-Demand yg sdg terjadi - Variabel stok (inventory) menjadi penting dlm penentuan harga ke depan (future price). Formula Penentuan Stok (Supply-Demand): I1 = I0 + S1 – D1 I1 = Future Inventori I0 = Inventori awal S1 = produksi D1 = Permintaan konsumsi Future price (P) = f (I1). Jika permintaan konsumsi meningkat => harga meningkat (cateris paribus) dan jika inventori menurun, future price juga akan meningkat.
Hedging atau lindung nilai adalah merupakan suatu mekanisme yang dilaksanakan di Bursa Berjangka dengan membuka suatu kontrak beli atau jual atas suatu komoditi yang sama dengan komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik. Hedging ini bertujuan untuk Memperkecil atau menghilangkan resiko kerugian atas ketidakpastian harga yang mungkin terjadi pada saat transaksi di pasar fisik nantinya,. Jadi dengan melakukan hedging kerugian yang terjadi akan ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh atas transaksi yang dilakukan di bursa berjangka. Para pelaku hedging ini biasa disebut hedger, yang terdiri atas hedger pembeli (hedge long) dan hedger penjual (hedge short). • Hedger Pembeli umumnya berencana akan membeli komoditas di pasar fisik di masa yang akan datang untuk melindungi transaksinya dari fluktuasi. Hedger pembeli biasa nya dilakukan oleh kalangan eksportir, prosesor, pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya. • Hedger Penjual atau hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditas tertentu di pasar fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi harga penjualan komoditasnya, hedger akan membuka kontrak berjangka sekarang dengan posisi short (jual). Selling hedge biasanya dilakukan oleh para produsen, terutama para petani, dengan tujuan untuk melindungi dari kemungkinan penurunan harga komoditas pada waktu panen.
Bursa komoditi juga merupakan salah satu bentuk dari hedging untuk memastikan terjaminnya suplai komoditas yang diperlukan produsen satu ke yang lain. Hedging juga merupakan cara untuk memastikan ketersediaan suatu produk di masa mendatang dengan harga yang telah ditetapkan dari sekarang untuk melindungi penjual dan pembeli dari resiko kelangkaan maupun kelebihan suplai yang dapat membuat harga fluktuatif.
Banyak pihak yang sebenarnya bisa memperoleh manfaat dari transaksi hedging ini, yakni para produsen komoditas, petani, pengusaha, konsumen, investor, juga bursa berjangka serta pialang berjangka bila jenis transaksi tersebut digiatkan. Indonesia sendiri sebagai salah satu negara komoditas utama di dunia sangat berpotensi untuk mengembangkan lebih jauh pasar berjangka dengan salah satu manfaatnya dilakukan transaksi lindung nilai fluktuasi harga komoditas