Psikologi sosial 2 Pendekatan kognitif.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
Advertisements

MATERI I PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Pengertian komunikasi Interpersonal
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
TEORI DISONANSI KOGNITIF Leon Festinger
The Cognitive Orientation_Psi.Sosial II
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
PERSUASI Seni Mengubah Sikap
TEORI KOGNITIf-BEHAVIOURAL
Raymond B. Cattel The Factor Analysts Pertemuan 23 Matakuliah: L0194 – Psikologi Kepribadian Tahun: 2010.
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Percabangan Psi-Sos.
Perilaku sosial: altrusitik
Mengingat, Belajar dan Berpikir Psikologi Umum dan Sejarah Rika Riany Yoanna Febrianita Ruslim.
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
Cognitive Dissonance Theory
KONSEP-KONSEP PERILAKU
DRA. YASNIMAR ILYAS, M.Si SELASA, 22 SEPTEMBER 2015
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Cognitive Dissonance Theory
PERILAKU.
Social Learning Theory
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I
Faktor Kognitif Penentu Perilaku
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
KONSEP DAN TEORI BELAJAR
Pertemuan ke XI, Persepsi dan Komunikasi
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
BAB PERSEPSI DAN ATRIBUSI
Attitude and Personality
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
LEARNING.
Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Diyah Ayu AMALIA AVINA M.Si Sri Handayani M.I.Kom
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
KOMUNIKASI DALAM RANGKA MENGUBAH PERILAKU
MATERI PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERSEPSI & Pengambilan Keputusan
Paikologi pendidikan Login.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
BAB PERSEPSI DAN ATRIBUSI
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Consumer Attitude Formation and Change
Perception and Learning in Organization
Empat Teori Psikologi Tentang Manusia
CUSTOMER MOTIVATION Budi Darmawan ( )
Cognitive Dissonance Theory
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
Psikologi Lingkungan Pendekatan Teori dan Metode Penelitian Psi. Lingkungan 2018.
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI PENDAHULUAN & PERSEPSI.
DETERMINAN DAN PERUBAHAN PERILAKU Oleh : Taufik Hidayat.
Transcript presentasi:

Psikologi sosial 2 Pendekatan kognitif

Sour Grape

Psikologi Sosial Sebelum 1970’an Psikologi sosial banyak didominasi oleh doktrin Behavioristik. Saat itu, untuk memenuhi kriteria ‘scientific’ para psikolog hanya melakukan studi perilaku yang nampak, dan tidak membuat kesimpulan tentang apa yang terjadi dalam diri seseorang (pikiran dan perasaan) Pada tahun setelah 1970’an Psikolog sosial mulai menyadari bahwa tidak mungkin untuk memahami orang tanpa memperhatikan bagaimana mereka Berfikir dan Merasa

Sebagai sub area, kognisi sosial mencakup pendekatan baru untuk penelitian klasik pada: Teori atribusi (bagaimana orang menjelaskan perilaku dan peristiwa) Impression formation/pembentukan kesan (bagaimana orang-orang membentuk kesan dari orang lain) Stereotip (bagaimana orang berpikir tentang anggota kelompok) Attitude (bagaimana orang merasa tentang berbagai hal) The Self (bagaimana orang berpikir tentang diri mereka sendiri)

Prinsip-prinsip inti dari pendekatan ini adalah bahwa: (1) peneliti harus menggunakan konsep-konsep umum dan teori daripada microtheories tertentu, (2) proses-proses kognitif merupakan penentu utama penilaian dan perilaku manusia, (3) model pengolahan informasi menyediakan struktur universal berguna untuk memeriksa kognisi, (4) proses mediasi harus diukur (umumnya menggunakan metode yang dipinjam dari psikologi kognitif) daripada hanya menduga, yang semuanya mengimplikasikan bersama-sama (5) harus ada satu set konsep universal, prinsip, dan praktik mendasari sebagian besar, jika tidak semua, teori dan penelitian psikologi.

Konsep dasar orientasi kognitif (1) Teori yang menitik beratkan proses sentral (sikap, ide, harapan) Bandingkan dengan Behavioristik (rangsang-balas) dan psikoanalisis (ketidak sadaran)

Konsep dasar orientasi kognitif (2) Teori-teori kognitif menjelaskan tentang konsep- konsep mentalistik Behavioristik mempelajari perilaku kasat mata.

Konsep dasar orientasi kognitif (3) Analisa kognitif bersifat keseluruhan (molar) Analisis behavioristik menjelaskan bahwa tingkah laku merupakan kumpulan dari reflek-reflek (molekular)

Konsep dasar orientasi kognitif (4) Aliran kognitif tidak mementingkan faktor genetik Behaviristik lebih fokus pada faktor genetik

Konsep dasar orientasi kognitif (5) Teori kognitif berkeyakinan bahwa proses belajar dapat terjadi tanpa dipenuhinya kebutuhan tertentu. Behavioristik berpendapat bahwa setiap tingkah laku dirangsang oleh kebutuhan primer tertentu.

Istilah Scheerer Kognisi adalah proses sentral yang menghubungkan peristiwa-peristiwa external dan di dalam diri sendiri (internal)

Istilah Festinger (1957) Kognisi adalah elemen kognitif, yaitu hal-hal yang diketahui oleh seseorang tentang dirinya sendiri, tentang tingkahlakunya, dan tentang keadaan di sekitarnya

Istilah Neisser (1967) Kognisi ada proses yang mengubah , mereduksi, memperinci, menyimpan, mengungkapkan, dan memakai setiap masukkan (input) yang datang dari indera.

Istilah (ttg struktur kognitif) Zayong (1960) Struktur kogitif adalah serangkaian sifat (attributes) yang terorganisir dan digunakan oleh individu untuk mengidentifikasi dan mendiskriminasi suaru obyek atau peristiwa.

Istliah (ttg struktur kognitif) Scott (19630 Struktur kognisi adalah struktur yang terdiri dari elemen-elemen berupa ide-ide yang secara sadar dipertahankan oleh seseorang atau satu set ide yang dipertahankan oleh orang yang bersangkutan dan setiap waktu tersedia bagi kesadaran.

Rangsang (Scheerer) Ada tiga elemen dari proses penginderaan Rangsang dalam bentuk fisik (distal) Rangsang sebagai keseluruhan (proksimal) Rangsang sebagai representasi fenomenal

Respon Proses pengorganisasian rangsang. Karaketeristiknya komplek sampai mencapai representasi fenomenal Ada internal environmental yang terlibat Karenanya respon sulit untuk diukur, sulit pula dipelajari

Arti (meaning) Merupakan konsep utama dalam teori Kognitif Arti merupakan hasil dari proses belajar yang berujud gejala istimewa (idiosinkratik) .Ausubel, 1965 Info baru akan mengubah Arti baru

People think about other people more than any other topic, and probably more than about all other topics combined (Fiske & Taylor, 1991).

Proses psikologik Persepsi Belajar Reinforcement

Persepsi (Scheerer, 1954) Persepsi adalah representasi fenomenal. Hal yang diamati tergantung pola dari keseluruhan Sangat individual dan bervariasi dari waktu ke waktu, dan tergantung fokus panca indera Cenderung berkembang kearah tertentu, tetapi jika sudah terbentuk cenderung menetap.

Belajar Ausubel (1961) Belajar menerima saja (reception learning) Belajar menemukan sesuatu (discovery learning) Belajar dengan menghafal tanpa dipikir (rote learning) Belajar dengan mengartikan (meaningful learning)

Reinforcement (Motivasi dan penguat) Kebutuhan diukur tinggi rendahnya kebutuhan akan kognisi itu sendiri Kebutuhan muncul dalam situasi ambigious situation atau structured situation (gamblang) Satisfaction tidak dikaitkan dengan tension, goal, reiforcement

Cognitive Dissonance Theory The theory that inconsistencies produce psychological discomfort, leading people to rationalize their behavior or change their attitudes Leon Festinger

Justifying effort effort justification the finding that when people suffer or work hard or make sacrifices, they will try to convince themselves that it is worthwhile (Aronson & Mills, 1959) It is a theory about how people rationalize their behavior so as to bring their attitudes into line with their actions.

Menurut Festinger, kehadiran kognisi disonan menimbulkan keadaan ketegangan psikologis yang tidak menyenangkan. Selain itu, semakin besar jumlah kognisi disonan, dan kepentingan yang lebih besar untuk individu, semakin intens ketegangan yang akan dihasilkan. Setelah ketegangan telah terangsang, individu termotivasi untuk meringankannya. Secara khusus, ia mencoba untuk menemukan cara untuk mengurangi besarnya disonansi kognitif yang mendasari bertanggung jawab atas ketegangan. Beberapa taktik yang tersedia, yang semuanya melibatkan rasionalisasi dalam satu bentuk atau lainnya (Abelson, 1963).

Konsekuensi disonansi Mengubah eleman tingkah laku (i.e. hp tidak level hp di simpan saja) Mengubah elemen kognitif lingkungan (i.e berusaha meyakinkan hp lagi trend) Menambah elemen kognitif baru (i.e cari dukungan bhw hp lagi ngetrend) Menghindari timbulnya disonansi (mencari dukungan informasi yang bisa mengangkat nilai)

HEIDER’S P-O-X THEORY In 1946, social psychologist Fritz Heider proposed balance theory. Balance theory is sometimes called P-O-X theory because it focuses on situations con- taining three elements (triads): the person (P), the other person (O), and the attitude object (X). Heider proposed that a person’s understanding of the relationships among P, O, and X was either “balanced” or “unbalanced.”

Balanced is the term for consistency Balanced is the term for consistency. (For example, the principle that “my enemy’s enemy is my friend” is balanced, because there is something consistent about liking the person who has attacked your enemy.)

Dinamika Tingkah Laku Krech & Crutfield Tingkah laku keseluruhan (need & goal) Immediate psychological field (dinamika perilaku) Tension Frustasi (ResponnyaAdaptif/unadaptif)

selesai