PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERTEMUAN 12 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGERTIAN “ PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH SUATU PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMILIH SUATU ARAH TINDAKAN SEBAGAI PEMECAHAN BAGI SUATU PERSOALAN”
Pengambilan Keputusan Manajerial
Pengambilan Keputusan Pengertian Keputusan dapat diartikan sebagai suatu pengakhiran atau pemutusan dari suatu proses pemikiran untuk menjawab suatu pertanyaan, khususnya mengenai suatu masalah atau problema. Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang digunakan untuk memilih suatu arah tindakan sebagai pemecahan bagi suatu persoalan. Pengambilan keputusan adalah proses pendekatan yang sistematis terhadap suatu masalah, mulai dari identifikasi dan perumusan masalah, pengumpulan dan penganalisaan data dan informasi, pengembangan dan pemilihan alternatif, serta pelaksanaan tindakan yang tujuannya untuk memperbaiki keadaan yang belum memuaskan.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan Menentukan tujuan dan sasaran khusus serta mengukur hasilnya Jika tujuan dan sasaran ditetapkan secara memadai, maka tujuan dan sasaran akan menentukan hasil yang harus dicapai dan ukuran apakah yang akan digunakan untuk menunjukkan apakah tujuan dan sasaran ini tercapai atau tidak Mengidentifikasi Persoalan atau Masalah Masalah merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki. Jika tidak ada persoalan, maka tidak perlu keputusan.
Mengembangkan alternatif Sebelum mengambil keputusan, harus dikembangkan beberapa alternatif yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan konsekuensi yang mungkin dari tiap-tiap alternatif. Mengevaluasi alternatif Setelah alternatif dikembangkan, maka alternatif harus dievaluasi dan dibandingkan. Dalam setiap situasi keputusan sasaran dalam mengambil keputusan adalah memilih alternatif yang akan memberikan hasil yang paling menguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya. Memilih alternatif Tujuan memilih alternatif adalah memecahkan persoalan supaya dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Melaksanakan keputusan Keputusan yang telah dipilih harus dilaksanakan secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk itu. Pengendalian dan Evaluasi Manajemen yang efektif meliputi pengukuran berkala mengenai hasil nyata yang benar-benar dicapai. Hasil nyata dibandingkan dengan hasil yang direncanakan dan jika terdapat penyimpangan, maka harus diadakan perubahan.
Proses Pengambilan Keputusan
Rasionalitas Manajer membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai, dengan kendala tertentu. Asumsi bagi pengambil keputusan: Rasional sempurna, obyektif, dan logis. Secara hati-hati mendefinisikan masalah dan mengidentifikasi semua alternatif. Mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik. Memilih aternatif yang akan memaksimalkan hasil bagi organisasi dan bukan kepentingan pribadi.
Rasionalitas Terbatas Manajer membuat keputusan rasional tetapi dibatasi oleh kemampuan seseorang untuk memproses informasi. Konsep bahwa manajer mengambil keputusan paling logis yang mungkin dalam berbagai kendala berupa keterbatasan informasi dan kemampuan.
Asumsi bagi pengambil keputusan: Tidak akan mencari atau mempunyai pengetahuan untuk semua alternatif. Satisfice (memuaskan)—memilih alternatif pertama yang memuaskan—daripada memaksimalkan hasil dengan mempertimbangkan semua alternatif dan memilih yang terbaik.
Pengaruh Pengambilan Keputusan Eskalasi Komitmen Peningkatan komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun ada bukti bahwa keputusan itu mungkin keliru. Peran Intuisi Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi Proses penambilan keputusan bawah sadar berdasarkan pengalaman dan pertimbangan yang sudah terkumpul.
Jenis-jenis Keputusan
PROGRAMMED DECISIONS keputusan yg diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan, atau prosedur. NONPROGRAMMED DECISIONS keputusan yg diambil untuk menghadapi persoalan-persoalan unik atau memerlukan perlakuan khusus.”
Masalah dan Keputusan Masalah yang Terstruktur Sasaran pengambilan keputusannya jelas. Masalahnya sudah dikenal (pernah terjadi sebelumnya). Informasi mengenai tersebut mudah didefinisikan dan lengkap. Keputusan Terprogram Keputusan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin. Penyelesaian masalah rutin yang ditetapkan dengan peraturan, prosedur, atau kebiasaan.
Keputusan Tidak Terprogram Kebijakan Pedoman umum yang menjadi parameter untuk pengambilan keputusan. Prosedur Serangkaian langkah berurutan yang saling terkait yang dapat digunakan untuk menanggapi masalah yang terstruktur. Peraturan Pernyataan tersurat yang memberi tahu manajer apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan.
Masalah dan Keputusan Masalah Tidak Terstruktur Masalah yang baru atau tidak biasa serta informasi mengenai masalah semacam itu tidak jelas atau tidak lengkap. Masalah yang memerlukan pemecahan yang disesuaikan dengan kondisi. Keputusan Tidak Terprogram Keputusan yang unik dan tidak berulang. Keputusan membutuhkan tanggapan yang dirancang secara khusus. Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak familiar, dan tidak terstruktur serta menimbulkan banyak konsekuensi penting bagi organisasi.
Kondisi Pengambilan Keputusan Kepastian (CERTAINTY CONDITION) Situasi yang memungkinkan manajer mampu membuat keputusan yang tepat karena seluruh hasil keputusan sudah diketahui. Kondisi pengambilan keputusan saat seorang manajer mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
Risiko (RISK CONDITION) Kondisi-kondisi yang membuat pengambil keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil-hasil tertentu dari keputusan itu. Kondisi pembuatan keputusan yang didalamnya manajer mengetahui probabilitas suatu alternatif tertentu akan mengarah pada sasaran atau hasil yang di inginkan.
Ketidakpastian (UNCERTAINTY CONDITION) Situasi dimana pengambil keputusan tidak memiliki perkiraan probabilitas yang pasti atau masuk akal. Manajer menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan atau kekurangan informasi untuk menetapkan probabilitas beberapa peristiwa tertentu.
Orientasi pengambil keputusan: Makimaks: manajer yang optimis akan memilih memaksimalkan hasil maksimum yang mungkin. Maksimin: manajer yang pesimis akan memilih memaksimalkan hasil minimum yang mungkin. Minimaks: manajer memilih yang ingin meminimalkan “penyesalan” maksimumnya.
Gaya Pengambilan Keputusan Tipe Pengambil Keputusan Mengarahkan Menggunakan informasi minimum dan mempertimbangkan sedikit alternaif. Analitis Pengambil keputusan yang berhati-hati dengan kemampuan untuk beradaptasi atau menghadapi situasi yang unik. Konseptual Melihat banyak alternatif dalam membuat keputusan jangka panjang. Perilaku Menghindari konflik melalui kerja sama dengan orang lain, dan menerima saran dari orang lain.
Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan Keputusan Nilai Sebagai pedoman yang digunakan oleh orang apabila ia harus memilih sesuatu. Kumpulan dari perasaan senang/tidak senang, pandangan, keharusan, kecenderungan dalam diri orang, pendapat yang rasional/tidak rasional, prasangka dan pola asosiasi yang menentukan pandangan seseorang
Pengaruh nilai dalam pengambilan keputusan Dalam menetapkan sasaran, pertimbangan nilai perlu sekali mengenai pemilihan kesempatan dan penentuan prioritas. Dalam mengembangkan alternatif, orang perlu mempertimbangkan nilia mengenai berbagai macam kemungkinan. Apabila memilih alternatif, nilai dari orang yang mengambil keputusan mempengaruhi alternatif manakah yang akan dipilih. Apabila melaksanakan keputusan, pertimbangan nilai sangat perlu dalam memilih cara pelaksanaannya. Dalam tahap evaluasi dan pengendalian, pertimbangan nilai tidak dapat dihindari apabila mengambil tindakan koreksi.
Kecenderungan Mengambil Risiko Kepribadian Para pengambil keputusan dipengaruhi oleh kepribadian yang ada pada dirinya, meliputi: sikap, kepercayaan, dan kebutuhan individu. Kecenderungan Mengambil Risiko Tingkat keberanian mengambil resiko akan menentukan proses pengambilan keputusan yang berbeda bagi setiap orang
Kemungkinan Ketidak-cocokkan Setelah mengambil keputusan sering kali orang diganggu oleh perasaan kegelisahan (konflik) antara apa yang sudah diputuskan denga apa yangseharusnya, sehingga menimbulkan perasaan ragu-ragu dan keyakinan bahwa mungkin ada alternatif yang lebih baik
Beberapa metoda mengurangi ketidak-cocokkan Mencari informasi yang mendukung kebijaksanaan dari keputusan mereka. Secara selektif memahami (menyimpangkan) informasi dengan sesuatu cara yang dapat mendukung keputusan mereka. Merubah sikap mereka, sehingga mereka mempunyai pandangan yang baik terhadap alternatif yang telah ditetapkan sebelumnya. Mengelakkan pentingnya segi-segi negatif dan mempertinggi unsur-unsur positif dari keputusannya.
Manakah yang lebih efektif, keputusan (tidak diprogram) yang diambil secara individual atau secara kelompok?? (a). Kelompok lebih unggul dalam menetapkan sasaran, karena jumlah pengetahuan kelompok lebih banyak. (b). Usaha perorangan anggota kelompok lebih baik dalam identifikasi alternatif. (c). Pertimbangan kolektif kelompok sangat efektif dalam mengevaluasi alternatif keputusan. (d). Kelompok lebih berani dalam mengambil resiko ketika akan memilih alternatif keputusan yang terbaik.