1 OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO. 2 MENGAPA PENDIDIKAN HARUS KREATIF DAN ENTREPRENURIAL? SEJAK DAHULU KALA keENTREPRENuran DAN KREATIVITAS MERUPAKAN FAKTOR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Advertisements

KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GURU PROFESIONAL
CIRI CIRI SEKOLAH MELAKSANAKAN MBS
DRAFT ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA SMA KABUPATEN TANAH DATAR PEMBUKAAN Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
1. Apa pun yang dilakukan manusia selalu dilakukannya demi tujuan. Akhir Sementara 2.
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
PERMENDIKBUD NOMOR 49 TAHUN 2014
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Selamat Datang... hrhhghj mmmm.
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter= budi pekerti + x = ?
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
MANAJEMEN KURIKULUM Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd PENDIDIKAN DASAR
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
MENJADI GURU JAMAN NOW. MEMPUNYAI 7B 1.Bersemangat juang tinggi 2.Berpikir kritis 3.Bertindak dinamis 4.Berkarya kreatif.
Transcript presentasi:

1 OLEH Prof. dr. BAMBANG SUDIBYO

2 MENGAPA PENDIDIKAN HARUS KREATIF DAN ENTREPRENURIAL? SEJAK DAHULU KALA keENTREPRENuran DAN KREATIVITAS MERUPAKAN FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM HIDUP, APA PUN PROFESI SESEORANG SEMAKIN BESARNYA PERAN SEKTOR EKONOMI KREATIF DALAM PEREKONOMIAN, MISALNYA: – tik, media kreatif, periklanan, PENDIDIKAN, kesehattan, – ARSITEKTUR dan konstruksi, DESAIN INTERIOR, – pemrosesan makanan, KULINER, PARIWISATA, HOTEL, – KERAJINAN, film, seni pertunjukan, seni lukis, seni pahat, – DLL EKONOMI SEMAKIN BERBASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASED ECONOMY), DI MANA KREATIVITAS DAN keENTREPRENuran MENJADI SEMAKIN PENTING perannya.

3 NILAI KREATIVITAS “SEMANGAT UNTUK MENCIPTAKAN KEBARUAN (NOVELTY) dalam hidup” KEBARUAN YANG TIDAK ORISINIL (KLISE) ADALAH kepalsuan dan kebohongan yang tidak bernilai. Kreativitas atau kemampuan menambah kebaruan dalam hidup bermasyarakat menentukan derajat, kualitas, kedalaman, serta kesegaran peradaban BANGSA

4 FAKTOR PENENTU KREATIVITAS BASIS SIKAP BATIN Kompetensi yang harus dikembangkan Primer sekunder Iman dan akhlak mulia LOGIKA AKU MENCINTAI TUHAN BAHASA, MATEMATIKA, SAIN, DAN TEKNOLOGI/TEKNOKRASI ESTETIKA MERASAKAN DAN MENGEKSPRESIKAN KEHALUSAN DAN KEINDAHAN EMPATI PEDULI, TENGGANG RASA, TEPA SELIRA WAHYU INSPIRASI/ HIDAYAH CINTAKAH TUHAN PADAKU? MEMPERSIAPKAN HATI MAMPU MENERIMANYA (TOBAT, ISTIGHFAR, SYUKUR, TAWAKAL)

5 Jenis semangat yang dibutuhkan UNTUK SELALU MANDIRI  tidak bergantung kepada apa atau siapa pun, kecuali tuhan. ketaukhidan SELALU MENEMUKAN JALAN KELUAR DALAM MENGHADAPI PERSOALAN APA PUN DALAM HIDUP KETAKWAAN Ulet dan TIDAK MENYERAH MENGHADAPI TANTANGAN APA PUN DALAM HIDUP KETAWAKALAN NILAI KEENTREPRENURAN keENTREPRENuran adalah buah dari iman, dIPERLUKAN SIAPA PUN, BUKAN HANYA PENGUSAHA

6 PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF MEMERLUKAN ADANYA MANAJEMEN PENDIDIKAN MAKRO DAN MIKRO YANG KONDUSIF BAGI kikk : o KREATIVITAS o INOVASI o KEMANDIRIAN o keENTREPRENuran Prakondisi PENDIDIKAN ENTREPRENURIAL DAN KREATIF

7 Ciri MANAJEMEN PENDIDIKAN MAKRO YANG KONDUSIF memberikan kebebasan BAGI DAN MEMFASILITASI Warga Negara untuk belajar. Sisdiknas memfasilitasinya melalui: – TIGA JALUR PENDIDIKAN (formal, nonformal, dan informal) – TANGGUNGJAWAB NEGARA UTK menyelenggarakan tiga jalur pendidikan. – PARADIGMA PEMBELAJARAN SEPANjANG HAYAT MEMPERLAKUKAN SATUAN PENDIDIKAN “OTONOM.” SISDIKNAS MEMBERIKAN OTONOMI MELALUI MBS, OTONOMI PT, OTONOMI KEILMUAN, DAN badan hukum pendidikan.

8 1. kikk MENJADI BUDAYA SATUAN PENDIDIKAN. 2. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MENGINTERNALISASI KIKK 3. PARADIGMA “PEMBELAJARAN,” BUKAN “PENGAJARAN” 4. KURIKULUM MEMBERIKAN RUANG BAGI DAN MENDORONG kikk. 5. KEGIATAN EKTRA KURIKULER MELATIH DAN MERANGSANG kikk. 6. SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN KONDUSIF BAGI KIKK Ciri MANAJEMEN PENDIDIKAN MIKRO YANG KONDUSIF

9 Budaya satuan pendidikan KONDUSIF kikk tercemin A.L. DALAM: – VISI, MISI, DAN PROGRAM – SISTEM NILAI – TRADISI – IKLIM ORGANISASI – HUBUNGAN INTERPERSONAL – KTSP – PERILAKU PENDIDIK, tendik, DAN PESERTa didik – KEGIATAN EKSTRA KURIKULER – PERATURAN SATUAN PENDIDIKAN – SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN.

10 PENDIDIK DAN TENDIK MENGINTERNALISASI KIKK kikk MENJADI NILAI HIDUPNYA. HIDUP DENGAN EMPATI  MENGHADAPI PERISTIWA, PROBLEMA, TANTANGAN, DAN COBAAN HIDUP DENGAN KETERLIBATAN SEPENUH HATINYA. SADAR AKAN KODRAT EKSISTENSIALNYA SEBAGAI MAKHLUK MORAL, YANG SENANTIASA MENGAMBIL PILIHAN MORAL  SEnantiasa ASYIK DALAM BEKERJA. BIJAKSANA (ARIF)  MENGAMBIL KEPUTUSAN TIDAK SEMATA DIDASARKAN PADA HASIL ANALISIS LOGIKA. HASIL ANALISIS LOGIKA SELALU DITIMBANG DENGAN MORAL JUDGMENT.

11 PARADIGMA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK MENJADI SUBYEK PEMBELAJARAN, BUKAN sekedar OBYEK PENGAJARAN. PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK (scl), BUKAN PADA PENDIDIK PEMBELAJARAN UNTUK PEMBERDAYAAN MANUSIA. KOMUNIKASI LEBIH BERSIFAT HORISONTAL DEMOKRATIS, TIDAK TOP DOWN OTORITARIAN MENGAPRESIASI KURIUSITAS. SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN TOLERAN TERHADAP KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN MENDORONG PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, MANDIRI, DAN menyenangkan MELALUI LEARNING BY DOING. Mengimplementasikan knowledge triangle yang dinamis.

12 KNOWLEDGE TRIANGLE KNOWLEDGE LEARNING CREATIVITY / INNOVATION SMART PLANNING AND EXCELLENT IMPLEMENTATION

13 KURIKULUM YANG KONDUSIF SESUAI DENGAN PRINSIP otonomi, SATUAN PENDIDIKAN MENYUSUN SENDIRI KTSP YANG:  MENGARUS-UTAMAKAN KUALITAS HATI  MENGARUS-UTAMAKAN KOMPETENSI LOGIKA  MENGARUS-UTAMAKAN KOMPETENSI ESTETIS MENERAPKAN SISTEM KREDIT, JIKA FEASIBLE. MENERAPKAN SISTEM PENYEMPURNAAN KTSP BERKELANJUTAN MENERAPKAN PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK YANG SUDAH TERBUKTI DARI SATUAN PENDIDIKAN LAIN.

14 DESAIN KEGIATAN EKSTRA KURIkULER BERBASIS KEILHLASAN, TIDAK DIWAJIBKAN. NILAINYA MEMPENGARUHI NILAI KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN. LEARNING BY DOING. MENYENANGKAN DAN ENAK UNTUK DIKENANG JENIS KEGIATAN BERAGAM ANTARA YANG MELATIH KREATIVITAS HATI, OTAK, RASA, DAN RAGA. MERANGSANG KURIOSITAS, EMPATI, KEARIFAN, dan kikk.

15 DESAIN SISTEM PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN UNTUK SETIAP OBYEK PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN, SETIAP PESERTA DIDIK DINILAI SECARA EKSPLISIT DARI SISI: – KOMPETENSI YANG BERHASIL DIRAIH. – Kikk-nya (BISA JADI KEGAGALAN MERAIH SKOR KOMPETENSI YANG MEMADAI DIIMBANGI OLEH SKOR kikk YANG MEMADAI, ATAU SEBALIKNYA) SISTEM MEMBERIKAN KESEMPATAN MEmperbaiki BAGI PESERTA DIDIK YANG GAGAL.

16