4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Optimasi Non-Linier Metode Numeris.
Advertisements

Vektor dalam R3 Pertemuan
Oleh : Novita Cahya Mahendra
DETERMINAN MATRIKS Esti Prastikaningsih.
Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN NON LINEAR.
PERSAMAAN NON LINEAR.
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Solusi Persamaan Linier
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum
SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN
Mencari Solusi f(x) =0 dengan Pendekatan Beruntun
Algoritma Golden Section Search untuk Mencari Solusi Optimal pada Pemrograman Non Linear Tanpa Kendala Eni Sumarminingsih Jurusan Matematika Fakultas MIPA.
Metoda Simplex Oleh : Hartrisari H..
AKAR PERSAMAAN NON LINEAR
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum
akar persamaan Non Linier
SOLUSI PERSAMAAN NIRLANJAR RUMUSAN MASALAH, METODE PENCARIAN AKAR,METODE TERTUTUP, DAN METODE TERBUKA DISUSUN OLEH : DEVI WINDA MARANTIKA ( )
II. SISTEM PERSAMAAN LINIER II. SISTEM PERSAMAAN LINIER
6. INTEGRAL.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Persamaan Non Linier Supriyanto, M.Si..
6. INTEGRAL.
Persamaan Non Linier.
Metode Numerik Persamaan Non Linier.
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
AKAR PERSAMAAN NON LINEAR
METODE PENGURUNG SHINTA P, S.Si.
Persamaan Garis Lurus Latihan Soal-soal.
AKAR-AKAR PERSAMAAN EDY SUPRAPTO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Solusi Persamaan Nirlanjar (Bagian 2)
ALGORITMA MATEMATIKA.
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
By Eni Sumarminingsih, SSi, MM
5. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
BAB II : PENYELESAIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN
Persamaan Non Linier (lanjutan 02)
PERSAMAAN non linier 3.
Metode NEWTON-RAPHSON CREATED BY : NURAFIFAH
METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN.
Solusi Sistem Persamaan Nonlinear
Metode Numerik untuk Pencarian Akar
METODE TERBUKA: Metode Newton Raphson Metode Secant
METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN.
AKAR PERSAMAAN Metode Pengurung.
Metode Terbuka.
Solusi Persamaan Nonlinear
Akar-akar Persamaan Non Linier
Metode Terbuka Metode Iterasi Titik Tetap, Newton-Rapson, Secant, Kasus Khusus.
Solusi persamaan aljabar dan transenden
METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN.
Metode Newton-Raphson
Metode Numerik untuk Pencarian Akar
Teknik Komputasi Persamaan Non Linier Taufal hidayat MT.
Sistem Persamaan non Linier
Materi I Choirudin, M.Pd PERSAMAAN NON LINIER.
Metode Newton-Raphson
MATA KULIAH METODE NUMERIK NOVRI FATMOHERI
Damar Prasetyo Metode Numerik I
Metode Terbuka Metode Iterasi Titik Tetap, Newton-Rapson, Secant, Kasus Khusus.
Bab 2 AKAR – AKAR PERSAMAAN
Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi
Transcript presentasi:

4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER

4.2.2 Metode Terbuka Metode terbuka adalah metode yang menggunakan satu tebakan awal akar, atau dua tebakan awal yang tidak perlu mengurung akar. Metode terbuka terdiri dari beberapa jenis, yaitu metode Iterasi Titik Tetap, metode Newton-Raphson, dan metode Secant. Metode Iterasi Titik Tetap Metode ini juga disebut metode sederhana, langsung, atau metode sulih beruntun. Jika terdapat suatu fungsi f (x) dan kita akan mencari akar atau akar-akar dari fungsi tersebut, berarti kita harus menetapkan f (x) = 0 sedemikian rupa sehingga x = g(x)

x = g(x) y y = x g(x)  x x2 x1 x0 O s x3 Gambar 4.1

Algoritma dari metode iterasi titik tetap adalah: Bentuk fungsi f (x) menjadi f (x) = 0 Dari no. 1 susun menjadi bentuk x = g(x) Lakukan tebakan awal xr Hitung xr +1 dengan menggunakan rumus xr+1 = g(xr) Conton 4.4 Tentukan akar dari dari fungsi f (x) = e–x – x Penyelesaian f (x) = 0  e–x – x = 0 x = e–x xr = 1 xr +1 = g(xr)

Nilai hampiran akar dari f (x) = e–x – x xr |rh| 1 0.36788 1.718281828 2 0.6922 0.468536395 3 0.50047 0.383091466 ⋮ 22 0.56714 0.000006933 23 0.000003932 Nilai hampiran akar dari f (x) = e–x – x

Conton 4.5 Tentukan akar dari dari fungsi f (x) = x2 – 3x – 4 = 0 dengan s = 0,000005 Penyelesaian f (x) = 0  x = g(x) Untuk fungsi diatas ada beberapa kemungkinan untuk menyusun fungsi yang memenuhi x = g(x), yaitu a) x2 – 3x – 4 = 0  x2 = 3x + 4  x2 – 3x – 4 = 0  x(x – 3) – 4 = 0  x = 4/(x – 3) c) x2 – 3x – 4 = 0  x = (x2 – 4)/3

i xr rh Konvergen dan monoton 5 - 1 4.3589 0.147079 2 4.1324 0.054812 5 - 1 4.3589 0.147079 2 4.1324 0.054812 3 4.0493 0.020510 4 4.0185 0.007685 4.0069 0.002881 6 4.0026 0.001080 7 4.0010 0.000405 8 4.0004 0.000152 9 4.0001 0.000057 10 0.000021 11 4.0000 0.000008 12 0.000003 Konvergen dan monoton

Konvergen dan berosilasi b) x = 4/(x – 3) i xr rh 5 - 1 2 1.5 -4 3 -0.57143 6 4 -1.12 0.48980 -0.97087 0.15360 -1.00733 0.036200 ⋮ 9 -0.999886 0.000572 10 -1.000031 0.000144 11 -0.1000000 0.000036 12 -1.0000017 0.000009 13 -0.9999996 0.000002 Konvergen dan berosilasi

c) x = (x2 – 4)/3 i xr rh Divergen monoton 5 - 1 7 0.285714 2 15 5 - 1 7 0.285714 2 15 0.533333 3 73.666667 0.796380 4 1807.5926 0.959246 1089128.994 0.998340 6 3.95401E+11 0.999997 5.21139E+22 8 9.05286E+44 9 2.73181E+89 10 2.4876E+178 Divergen monoton

Konvergensi dari metode iterasi titik tetap Konvergen dan monoton y y = x g(x)  x x2 x1 x0 O s x3 Gambar 4.2

Konvergen berosilasi y y = x g(x) x s O x7 x0 x3 x4 x1 x5 x6 x2  x s O x1 x3 x5 x7 x6 x4 x2 x0 Gambar 4.3

Divergen berosilasi y g(x) y = x  x O x3 x1 s x0 x4 x2 Gambar 4.4

Divergen monoton y g(x) y = x  x x0 O s x1 Gambar 4.5

Kriteria konvergensi metode iterasi titik tetap Telah diketahui sebelumnya bahwa untuk menentukan akar atau akar-akar dari suatu fungsi suatu persamaan maka harus ditetapkan f (x) = 0 sedemikian rupa sehingga x = g(x). Selanjutnya dilakukan langkah iterasi dengan menggunakan nilai hampiran xr +1 = g(xr) (4.4) Solusi sejati s = g(s) (4.5) Persamaan (4.4) – (4.5) didapat xr + 1 – s = g(xr ) – g(s ) (4.6) (4.7)

(4.8) Dimana adalah harga rata-rata yang menyatakan bahwa, jika terdapat sebuah fungsi f (x) dan turunan pertamanya kontinu pada selang tertutup [a, b], maka terdapat sekurang-kurangnya satu harga dari x =  dalam selang tersebut yang dilalui oleh sebuah garis yang sejajar garis yang menghubungkan s dan x. Selanjutnya substituis pers. (4.6) ke (4.8) didapat, xr + 1 – s = (xr – s)g() (4.9)

Karena xr – s = r , maka r + 1 = r g( ) (4.10) Perhatikan bahwa, kesalahan sekarang akan menjadi: a) lebih kecil dari kesalahan sebelumnya jika g( ) < 1 b) lebih besar dari kesalahan sebelumnya jika g( ) > 1 Artinya Jika |g( )| < 1 dapat dipastikan bahwa iterasi konvergen Jika |g( )| > 1 mungkin divergen untuk salah satu akar, tapi konvergen untuk akar lainnya. Jika g() positif, kesalahan akan positif hingga iterasi monoton (Gambar 4.2 dan 4.5). Jika g() negatif, kesalahan akan berosilasi hingga iterasi monoton (Gambar 4.3 dan 4.4).

Latihan Dari fungsi f (x) = –0,874x2 + 1,75x + 2,627, tentukan a) Semua kemungkinan prosedur iterasi titik tetap dari f(x) = 0 b) Tentukan akar atau akar-akar dari fungsi tersebut.