PSIKOLOGI PENDIKAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Psikologi ANAK BERBAKAT
Advertisements

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR
Pada Masa ini anak sangat aktif
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Pembelajaran TIK – Bahasan 1
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
Model discovery learning
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Pemilihan Media.
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Model discovery learning
KESUKARAN BELAJAR PART III
Kreatifitas Pertemuan ke 3.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Teori Belajar Humanistik
WINNY PUSPASARI THAMRIN
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Penerapan model pembelajaran
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Masalah-masalah BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Cara Belajar Yang Efektif
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
LEARNING.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan Dasar Mengajar
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Remedial Dan Pengayaan
Keterampilan Dasar Mengajar
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif Dan Konsep Belajar Kelompok 6 : Amelia Agustina Derra Farhan F Dicky Moch Zaelani.
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
Transcript presentasi:

PSIKOLOGI PENDIKAN

PSIKOLOGI Berasal dari bahasa Yunani Psyche : jiwa / nafas hidup Logos : ilmu Psikologi Ilmu jiwa Ilmu yang mempelajari perilaku manusia

LANJUTAN Psikologi umum mengkaji perilaku pada umumnya, mis : pola pikir, emosi, perilaku, interaksi sosial individu tersebut Psikologi khusus Mengkaji perilaku manusia dalam situasi khusus

Macam psikologi khusus Psikologi perkembangan : mengkaji perilaku individu dalam proses perkembnagan, mulai dari masa konsepsi sampai akhir hayat Psikologi kepribadian : mengkaji perilaku manusia dilihat dari aspek-aspek kepribadiannya Psikologi klinis : mengkaji perilaku manusia yang memerlukan penyembuhan Psikologi industri dan organisasi : mengkaji perilaku manusia dalam dunia kerja

Lanjutan Psikologi sosial : mengkaji perilaku individu ditinjau dari interaksinya dengan lingkungan sosial

PENDIDIKAN Dimulai sejak lahir Merupakan pengalaman untuk memahami sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui sehingga terjadi proses pembelajaran

Jenis pendidikan Informal : diperoleh dari kehidupan sehari- hari : keluarga, teman, perpustakaan, televisi Formal : diperoleh dari sekolah Non formal : diperoleh dari kegiatan di luar sekolah seperti kursus, pramuka

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam situasi pendidikan B.F. Skinner : cabang psikologi yang membahas tentang belajar mengajar Crow & Crow : penerapan prinsip-prinsip ilmiah tentang reaksi tingkah laku manusia yang mempengaruhi proses belajar-mengajar

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN Menurut Fudaryanto : Tinjauan mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak Dasar dan potensi anak Proses dan teori belajar Evaluasi potensi dan hasil belajar Memahami kesehatan fisik dan mental siswa

Sumbangan psikologi pendidikan Untuk memahami karakteristik perkembangan anak Untuk memahami hakikat belajar siswa di kelas Untuk memahami adanya perbedaan individual Untuk memahami metode belajar yang efektif Untuk memahami problem anak-anak

Memberi pengetahuan kesehatan mental Membantu penyusuunan kurikulum pendidikan berdasarkan pada tingkatan perkembangan anak Membantu pengembangan sikap-sikap yang baik

INTELIGENSI/KECERDASAN Berasal dari bahasa Latin “Intelligere” : menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Eduard Claparede dan William Stern : kemampuan individu untuk menyesuaikan diri terehadap situasi dan kondisi baru Kemampuan atau kecepatan seseorang dalam berpikir , menganalisis sesuatu secara cermat dan tepat

Mainstream Science On Intelligence (MSI) : inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang sangat umum yang melibatkan kemampuan akal, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami ide-ide yang kompleks, cepat belajar, dan belajar dari pengalaman American Psychological Association : inteligensi adalah perbedaan individu dalam memahami sesuatu (ide, masalah) Donald stener : inteligensi adalah suatu kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan masalah Leis Hedison Terman : kesanggupan untuk belajar secara abstrak. Menurut Terman ada dua macam kemampuan, yaitu abstract ability dan concrete ability. Seorang dikatakan intelligent bila mampu berpikir abstrak dengan baik

Karakteristik perkembangan kognitif Jean Piaget menyebutkan 4 tahapan perkembangan kognitif Tahap sensori motorik (0-2): sentuhan-sentuhan Tahap pra operasional (2-7) : egosentris Tahap operasionak konkret )(7-11: kecenderungan berpikir konkret Tahap op[erasional formal (11 ke atas) : kecenderungan berpikir abstrak

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif Hereditas Lingkungan

Dua jenis kemampuan Charles Spearman : dua faktor General Ability (g) : kemampuan yang mendasari kemampuan umum Special ability (s) : kemampuan dalam bidang tertentu

Teori kecerdasan majemuk Howard Gardner : Multiple intelligent Kecerdasan bahasa (linguistic intelligence) Kecerdasan logical-mathematics (logocak – mathematics) Bodily – kinesthetic intelligence Musical intelligence Spatial intelliigence Intrapersonal intelligence Naturalistic inteligence

BAKAT Kemampuan alamiah seorang individu yang merupakan potensi, di mana potensi tersebut masih perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat menjadi suatu ketrampilan khusus

KLASIFIKASI BAKAT Bakat umum Bakat khusus

BAKAT UMUM Bakat intelektual umum (gifted) Anak yang memiliki bakat umum = gifted children/ gifted kid (anak berbakat) Ciri-ciri anak Berbakat Memiliki tingkat inteligensi yang lebih tinggi dari anak-anak lainnya (cepat melakukan analisis, dalam berpikir sering meloncat dari urutan berpikir normal dari anak-anak seusianya Saat lahir, memiliki berat badan di atas berat badan normal Memiliki daya tahan tubuh yang lebih prima dari anak-anak lainnya Mampu berbicara dan berjalan lebih awal dari masa berbicara/berjalan anak normal

Memiliki emosi yang stabil Memiliki tanggung jawab yang tinggi Mempunyai rasa humor yang tinggi Mampu melewati kesulitan belajar lebih cepat dari teman sebayanya Mempunyai minat pada ketrampilan aritmatika sejak usia dini, melalui pemahaman, misalnya besar kecil atau banyak sedikitnya sesuatu, jarak tempuh, harga suatu barang. Rasa ingin tahu yang tinggi, diungkapkan melalui berbagai pertanyaan Memiliki daya ingat yang tinggi sehingga mampu menceritakan hal pada masa lalu secara rinci

Sangat energik, terlihat dari selalu aktifnya anak, sibuk terlibat dengan berbagai hal di lingkungannya Memiliki jadwal tidur yang lebih sedikit dari teman sebayanya Dalam berteman, anak berbakat lebih senang bermain dengan orang yang lebih tua, bahkan orang dewasa

PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT Akselerasi (percepatan) Ada 2 cara yang dapat dilakukan, yaitu : Skipping (meloncatkan anak pada kelas yang lebih tinggi) Telescoping grades (menyelesaikan bahan pelajaran dalam waktu yang singkat)

Pendidikan dalam kelompok khusus (special grouping segregation) Model A Model B Model C Model D

KREATIVITAS Salah satu potensi alamiah dalam diri anak yang harus dikembangkan secara optimal Suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna dan dapat dimengerti (Daviod Campbell) Suatu proses kemampuan memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan- hambatan dalam hidup, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, mengkomunikasikan hasilnya, serta memodifikasi dan merumuskan hipotesis yang telah diajukan

Faktor yang memmpengaruhi kreativitas : faktor penghambat dan pendukung kreativitas Perasaan takut gagal, tidak berani mengambil resiko Orang tua yang memaksa anak untuk mensuaikan dengan imajinasi orang tua Orang tua yang terlalu melindungi anak Orang tua yang membanding-bandingkan anak Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial Kurang berani melakukan eksplorasi Stereotip peran seks atau jenis kelamin

Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial Kurang berani melakukan eksplorasi Stereotip peran seks atau jenis kelamin Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan

Karakteristik kreativitas Memilikinrasa ingin tahu yang besar Tidak puas terhadap kemapanan Memiliki ketekunan yang tinggi Percaya diri Bebas dalam mengambil keputusan Memiliki inisiatif Senang mencari pengalaman baru/ senang berpetualang Cenderung kritis terhadap orang lain

Peka Menyukai hal atau tugas-tugas yang majemuk Mandiri Tidak mudah bosan Berpikir divergen

Tahap-tahap kreativitas Persiapan (preparation) : mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehiungga menghasilkan alternatif pemecahan masalah Inkubasi (incubation) : proses pemecahan masalah dierami/diendapkan di alam pra sadar sehingga individu seolah-olah melepaskan diri dari masalah sampai timbulnya inspirasi

Iluminasi (Ilumination) : tahap timbulnya insight/ gagasan/inspirasi Verfikasi (verification) : Pemilihan satu alternatif dengan menevaluasi secara kritis dan konvergen masalah yang dihadapkan pada realita

BELAJAR Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Kamus umum Bahasa Indonesia) HC Witherington : belajar merupakan perubahan dalam diri individu yang mencakup perubahan dalam pemahaman, kecakapan atau penguasaan ketrampilan/pola-pola baru, serta perubahan dalam perilaku Arthur J. Gates : perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan

Kapan saatnya mulai belajar Ketika individu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya Bayi yang baru lahir akan belajar menysuaikan diri dengan dunia baru Berada di ruangan gelap, maka akan belajar menyesuaikan diri untuk melihat di lingkungan yang gelap

Faktor yang mempengaruhi belajar Waktu istirahat Pemahaman terhadap materi yang dipelajari : setiap individu berbeda kecepatan dalam memahami Motivasi

Teori belajar Teori Clasical conditioning : Ivan Pavlov Dinamakan juga teori refleks bersyarat Menggunakann anjing sebagai hewan percobaan UCS UCR Makanan air liur (saliva) CS + UCS CR Bel + makanan air liur CS CR

Hal yang berhubungan dengan teori classical conditioning : 1. Terjadi extinction / penghapusan perilaku bila UCS (makanan) tidak diberikan Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah :

seorang anak yang ketika diminta tolong ibunya mendapatkan uang sebagai imbalan Siswa yang tidak berani menyontek bila ada guru di kelas Seorang yang dapat belajar hanya ketika mendengarkan musik.

2. Generalisasi Pengalaman masa lalu memberikan dampak bagi munculnya perilaku yang mirip dengan peristiwa saat ini Contoh :

Seorang pernah diserang / dirampok orang pada malam hari Akibatnya, menjadi beraktivitas hanya pada siang hari, tidak lagi pada malam hari Seorang pernah digigit anjing akan takut pada anjing lainnya walaupun anjing tersebut jinak atau dikurung Seorang pernah disakiti orang yang terdekat, akan tidak mau atau takut pada orang lain

3. Diskriminasi (reaksi kebalikan dari generalisasi) Seorang pernah digigit anjing, hanya takut pada anjing yang tidak dikurung.

Teori belajar John B. Watson Teori stimulus - Respon Menurut Watson, proses belajar didasarkan atas stimulus dan respon Stimulus adalah semua objek dilingkungan termasuk perubahan jaringan di dalam tubuh Respon adalah semua jawaban terhadap stimulus Teori S-R dari Watson : orang akan memberikan reaksi jika diberikan rangsangan John B. watson menerapkan teori behavioristik Pavlov dengan menekankan pada sisi emosional Percobaannya pada seorang anak perempuan bernama Albert

Albert semula tidak takut pada tikus putih Kemudian tikus putih diberikan bersamaan dengan dibunyikannya gong yang mana suara gong tersebut membuat Albert takut. Gong tersebut dibunyikan setiap kali Albert memegang tikus Contoh kehidupan nyata : Setiap kali anak hendak memegang sesuatu dilarang ibunya. Lama kelamaan anak tidak lagi memegang apa yang dilarang oleh ibunya

TEORI BELAJAR e.l tHORNDIKE Edward Lee Thorndike Menekankan pada adanya trial and error learning Menekankan adanya tiga hukum belajar Hukum kesiapan (law of readiness) Hukum latihan (law of exercise) Hukum efek (law of effect)

Perencanaan guru dalam kegiatan pembelajaran Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untulk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan bebeberapa langkah antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan mencapai tujuan yang ditetapkan Perencanaan pembelajaran Perlu untuk memperbaiki kualitas pembelajaran melalui desain pembelajaran

Untuk merancang desain pembelajaran perlu untuk : Sesuai dengan tujuan Kemudahan dalam belajar

Prinsip-prinsip umum dalam mengajar Mengajar berdasarkan pengalaman siswa Pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan bersifat praktis Belajar memperhatikan perbedaan individual setiap siswa Kesiapan Tujuan pengajaran harus diketahui siswa Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar, yaitu :

Prinsip psikoogis tentang belajar Dari yang sederhana ke kompleks (rumit) Dari konkret kepada abstrak Umum – kompleks Fakta - abstrak

Desain pembelajaran menurut Dick and Carey Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran Melaksanakan analisis pengajaran Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa Merumuskan tujuan performansi Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan Mengembangkan strategi pengajaran Mengembangkan dan memilih material pengajaran Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif Merevisi bahan pembelajaran Mendesain dan melaksankam evaluasi normatif

Dalam merencanakan pembelajaran, guru membuat dua program, untuk satu semester dan untuk setiap pertemuan Untuk satu semester, guru harus mmebuat : Tujuan atau kompetensi sesuai dengan kurikulum Pokok materi sesuai dengan yang akan diajarkan Alternatif metode yang digunakan Alternatif media dan sumber belajar yang digunakan Evaluasi pembelajaran

Alokasi waktu yang tersedia Satuan pendidikan, kelas, semester, topikmbahasan Untuk setiap pertemuan: Tujuan pembelajaran khusus/indikator Pokok materi yang akan disajikan Kegiatan pembelajaran Alternatif penggunaan media dan sumber belajar Alat evaluasi yang digunakan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pengelolaan kelas Penggunaan media dan sumber belajar Penggunaan metode pembelajaran Evaluasi dalam kegiatan pembelajaran

Ketrampilan dasar guru dalam mengajar Ketrampilan dasar membuka pelajaran Ketrampilan dasar bertanya Ketrampilan memmberi penguatan Ketrampilan mengadakan variasi Ketrampilan menjelaskan Ketrampilan membimbing diskusi (kelompok kecil) Ketrampilan mengelola kelas Ketrampilan pembelajaran perseorangan Ketrampilan menutup pembelajaran

motivasi

Kebutuhan Dorongan Harapan Motivasi terbagi dua : Motivasi internal Motivasi eksternal

Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Fisiologis Rasa aman Cinta dan kasih sayang Harga diri Aktualisasi diri Kebutuhan-kebutuhan tersebut memotivasi individu untuk melakukan sesuatu

Kesulitan belajar

Pengertian Merupakan hambatan atau gangguan belajar pada anak yang dapat mempengaruhi hasil belajar Gejala yang tampak pada anak yang kesulitan belajar adalah prestasi belajar yang rendah : Di bawah norma yang telah ditetapkan Dibandingkan teman-teman Dibandingkan prestasi belajar sebelumnya Lambat mengerjakan tugas dan tertinggal dari teman-temannya dari waktu yang disediakan

PENGENALAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Observasi Wawancara tes hasil belajar tes inteligensi Pemeriksaan kesehatan

Prosedur diagnosis kesulitan belajar Mengidentifikasi siswa yang mengaklmai kesulitan belajar Melokalisasi letak kesulitan belajar Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar Memperkirakan alternatif bantuan Menetapkan cara mengatasinya Tindak lanjut

Ragam kesulitan belajar Disleksia Diskalkulia Disgrafia

Disleksia (dyslexia) Berasal dari bahasa Yunani : “dys” dan “lexis” Dys : gangguan Lexis : bahasa atau kata-kata Anak yang mengalami kesulitan dalam membaca Bukan suatu penyakit, melainkan adalah suatu kondisi yang dibawa sejak lahir Memiliki tingkat inteligensi normal, dan ada pula yang di atas rata-rata

Sering disebut dengan sebutan malas dan bodoh, akan tetapi tidaklah demikian sebab untuk dapat membaca mereka melakukannya dengan kerja keras Karakteristiknya : Kesulitan membaca Memahami bacaan Kesulitan membedakan huruf, seperti b, d, q, p, v, u, n, dll

Misal membaca : Now = won Left = felt Palu -= lupa Sir = ris Abi = iba Tapi = tadi

Karakteristik anak dengan disleksia Perilaku : Menunjukkan sikap berpura-pura, acuh tak acuh, menentang, berdusta, dll Membolos Tidak mengerjakan tugas Menunjukkan gejala emosional yang berbeda : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira

Bentuk-bentuk kesulitan yang dialami Dalam berbahasa : Mengalami kesulitan dalam membaca dan mengeja Salah menulis dan meletakkan gambar Sulit menghafal alfabet Huruf terbalik-balik Tidak mengerti apa yang dibaca Menulis lama sekali

Bentuk kesulitan lain Mengenakan tali sepatu Menyebutkan urutan nama hari atau bulan

DISKALKULIA Kesulitan dalam kemampuan kalkulasi dalam matematis Sulit mengartikan angka ke dalam simbol, misal Satu = 1 Sulit memahami urutan angka, mis : setelah 5 adalah 6 Sulit mengartikan nilai sebuah angka, mis : angka 6 apakah lebih besar dari angka 2

Sulit mengenal urutan tanggal, bulan hari Menjumlahkan benda-benda Menyebutkan waktu Menentukan arah kiri dan kanan Menghitung uang kembalian Bingung mengurut suatu peristiwa

Sulit membedakan tanda-tanda +, -, x, :, <, > Sulit membedakan bangun geometri Sering salah membedalkan 17 dng 71, 2 dgn 5, 3 dng 8, 9 dng 6 Disorientasi waktu (masa sekarang dan lampau) Salah dalam mengingt dan menyebut nama orang

DISGRAFIA Terdapat ketidakkonsistenan bentuk huruf dalam tulisannya. Saat menulis, penggunaan huruf besar dan huruf kecil masih tercampur. Ukuran dan bentuk huruf dalam tulisannya tidak proporsional. Anak tampak harus berusaha keras saat mengkomunikasikan suatu ide, pengetahuan, atau pemahamannya lewat tulisan. Sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap. Caranya memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas. Berbicara pada diri sendiri ketika sedang menulis, atau malah terlalu memperhatikan tangan yang dipakai untuk menulis. Cara menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis yang tepat dan proporsional (naik turun) Tetap mengalami kesulitan meskipun hanya diminta menyalin contoh tulisan yang sudah ada.

Akibatnya Anak dapat takut memegang uang

Kesehatan mental

Konsep sehat dan sakit Sehat : fisik dan mental Sakit : fisik, mental, atau fisik dan mental Patogenesis Desease : biological term : penyakit fisik Illness : Psychological term : kesehatan mental Sickness : Social term

Illness : Persepsi, perasaan,dll Illness behavior : tingkah laku mencari penyembuhan Sickness behavior : tanggung jawab yang mengalami gangguan Sickrole behavior : Tingkah laku agar keadaan lebih baik. Dalam artian seseorang yang menderita sakit melakukan peran sebagai seorang yang sakit Misal: istirahat

Upaya penyembuhan Prevensi (comunity approach) : primer, sekunder Primer : pencegahan pada gangguan yang beresiko : pencegahan pada masy yang tinggal di pabrik Sekunder : pencegahan pada gangguan yang memerlukan penanganan segera : deteksi dini & penanganan segera. Misal : pada orang tua yang sering berkelahi, maka anak cenderung mengikuti, atau penanganan pada batuk rejan Kuratif (medical approach) : obat-obatan

Cara belajar yang baik Kondisi jasmani yang sehat Keadaan mental yang optimis Menggunakan waktu sebaik-baiknya Menggunakan catatan Menurut Herlina, cara belajar yang baik ada dua Mengenali dan memahami diri sendiri Melaksanakan tujuan belajar melalui cara : - mengelompokkan bahan yang akan dipelajari

- membagi waktu / membuat jadwal belajar - bersikap optimis/berpikir positif - segera memulai belajar/ tidak menunda- nunda - mempelajari buku secara efektif dengan membaca daftar isi dan membaca bagian mana yang penting dan ingin dipelajari - membuat pengelompokkan bahan yang akan dipelajari dan jangan menumpuk bahan pelajaran - membuat catatan atau rangkuman - mengerjakan soal-soal latihan - diskusi dengan orang lain - menjauhkan hal yang mengganggu konsentrasi belajar

Macam aktivitas belajar Membaca Mencatat poin-poin penting Mngingat dan menghafal Berpikir dan berimajinasi Bertanya dan berkonsultasi Latihan dan mempraktekkan Menghayati pengalaman

Peran guru Pendidik Pembimbing

Pembimbing Empati Ramah Terbuka Jujur Memotivasi Unconditional positive regard : menghargai secara positif tanpa syarat , toleran/memaafkan apa pun keadaannya) Bersikap realistik : mampu menerima kenyataan Keatif Menguasai ilmu Berwawasan religius, psikologis, sosiologis., dan budaya

Kalmat-kalimat bernada bimbingan Baiklah, ibu percaya jika kamu lebih rajin lagi, tentu bisa Bagaimana kalau sehabis lonceng akhir kamu menemui ibu untuk berbincang-bincang tentang pelajaran? Ada apa sayang? Ada apa nak?

Kalimat-kalimat bernada tidak membimbing Jangan sekarang, ibu sibuk

Fungsi guru (Mulyati) Subyek Analis data Agen perubahan