TEORI OBYEKTIF DAN TEORI KRITIS ADHI GURMILANG 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
Konsep Dasar Penelitian
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Korelasi dan Regresi Ganda
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
BAGAIMANA MENGENAL ALLAH
TUGAS FILSAFAT ILMU.
Analisis Variansi.
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan Perilaku Biaya
BAB 13 PENGUJIAN HIPOTESA.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
Materi Kuliah Kalkulus II
LIMIT FUNGSI LIMIT FUNGSI ALJABAR.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 11 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang.
FILSAFAT ILMU.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
STATISTIKA pertemuan 1 DR.EUIS ETI ROHAETI,M.PD.
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Integral Lipat-Tiga.
MATERI 9 Definisi masyarakat
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Luas Daerah ( Integral ).
ANALISIS JALUR ( PATH ANALYSIS ).
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
Pemrograman Terstruktur
MOTIVASI KONSUMEN ADHI GURMILANG.
EKUIVALENSI LOGIKA PERTEMUAN KE-7 OLEH: SUHARMAWAN, S.Pd., S.Kom.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PELUANG SUATU KEJADIAN
Komunikasi Pemasaran Adhi Gurmilang
DISTRIBUSI PROBABLITAS
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
TERMODINAMIKA LARUTAN:
Selamat … Hari Raya Idul Fithri 1424 H Mohon Maaf Lahir Batin
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
G RAF 1. P ENDAHULUAN 2 3 D EFINISI G RAF 4 5.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Algoritma Branch and Bound
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
HIPOTESIS & UJI VARIANS
ULANGAN HARIAN BIDANG STUDY : PKn – Perumusan Pancasila KELAS : VI
Kompleksitas Waktu Asimptotik
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
Pondok Pesantren Daar El-Qolam adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada 20 Januari Semakin meningkatnya teknologi yang ada saat.
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
DISTRIBUSI PROBABLITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
Transcript presentasi:

TEORI OBYEKTIF DAN TEORI KRITIS ADHI GURMILANG 1

STUDI KASUS OBYEKTIF: W.O.M. WOM as face-to-face communication about a brand, product, or service between people who are perceived as not having connections to a commercial entity (Arndt 1967). Sumber WOM: opinion leader 2

3

4

Prinsip WOM: 3:33; 11:132 Motivasi WOM: keterlibatan, org lain, cognitive dissonance. 5

STANDAR OBYEKTIF 1: PENJELASAN DATA Sebuah teori obyektif yang baik menjelaskan kejadian atau perilaku. Sebuah teori yang baik mempersatukan data, memusatkan perhatian kita pada sesuatu yang penting dan membantu kita mengacuhkan sesuatu yangtidak penting. Sebuah teori juga menjelaskan mengapa (why). Mengapa sebuah fenomena terjadi? 6

STANDAR OBYEKTIF 2: PERAMALAN MASA DEPAN Sebuah teori obyektif yang yang meramalkan apa yang akan terjadi. Ketika kita mengalami hal yang sama berulang kali, kita membicarakan hukum universal. 7

perilaku manusia sering diramalkan melalui hubungan sebab akibat, dapat saja terjadi sebuah kesalahan peramalan. kemungkinan dan kecenderungan, tidak mungkin ada suatu kepastian absolut. Statistik memiliki derajat kepercayaan sebesar 95% dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. 8

9

10

11

STANDAR OBYEKTIF 3: PENYEDERHANAAN Sebuah teori obyektif adalah sebuah teori yang menyederhanakan segala sesuatu. Teori membuat kita mampu melihat permasalahan yang kompleks menjadi sederhana dan mudah dimengerti. 12

prinsip parsimony yaitu sederhana lebih baik. Pada dasarnya semua sama rata, sebuah teori sosial yang mampu menjelaskan lebih baik tetapi lebih sederhana adalah lebih baik. Contohnya teori relativitas Einstein. Dengan rumus persamaan E=M.C 2 Lapar cikal bakal revolusi Kekuasaan cenderung korup (Lord Acton). 13

STANDAR OBYEKTIF 4: HIPOTESIS YANG DAPAT DIUJI Sebuah teori obyektif dapat diuji. falsifiability (pengujian kesalahan). hipotesis adalah pernyataan dari penjelasan kausal atau dalil yang memiliki satu variabel independen dan satu variabel dependen, tetapi harus diuji secara empiris. 14

coklat menyebabkan jerawat garam di tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman pertumbuhan bakteri disebabkan oleh suhu cahaya ultra violet menyebabkan kanker temperatur menyebabkan perubahan warna daun 15

Contoh hipotesis formal jika cahaya ultra violet berhubungan dengan kanker kulit maka semakin tinggi terpapar ultra violet maka semakin tinggi tingkat kanker kulit. 16

STANDAR OBYEKTIF 5: KEGUNAAN PRAKTIS Sebuah teori obyektif yang baik memiliki kegunaan. Melalui teori, kehidupan akan menjadi lebih baik. Manusia dapat melakukan perbaikan segi- segi kehidupan. Peramalan > antisipasi menghindari WOM negatif, produsen harus mengembangkan pelayanan konsumen yang terbaik untuk tetap menjaga kepuasan konsumen. 17

TEORI INTERPRETATIF 18

STUDI KASUS INTERPRETATIF: PRIYAYI, ABANGAN, SANTRI Studi tahun 1960, Clifford Geertz di Jawa Tengah Priyayi: bangsawan keraton; orang kota; birokrat. Abangan: sinkretik, roh halus, selamatan, keris, dukun. Santri: melakukan ibadah cermat teratur; Masyumi, NU, Muhammadiyah. Pedagang dan petani. 19

20

21

22 Clifford Geertz

23

24

25

STANDAR INTERPRETATIF 1: PEMAHAMAN BARU AKAN MANUSIA Pendekatan interpretatif memiliki kegunaan untuk memberikan pemahaman atau pencerahan baru akan kondisi manusia. Pada analisis studi kasus, merupakan upaya yang dilakukan oleh Geertz untuk memahami fenomena yang terjadi pada agama dan buadaya di Indonesia, khususnya Jawa Tengah bagian Selatan 26

STANDAR INTERPRETATIF 2: KLARIFIKASI NILAI-NILAI Sebuah teori interpretatif memunculkan nilai- nilai yang dianut oleh manusia. apakah nilai-nilai yang ada di balik sebuah teori. ada nilai dasar yang menjadi pengikat bagi semua nilai yang ada. 27

priyayi, konsep diri sebagai seseorang yang memiliki darah biru. abangan, perpaduan Islam dengan Hindu, Budha, dan lain-lain = Islam sinkretik. santri adalah seseorang yang sangat taat melakukan kegiatan ibadah. 28

STANDAR INTERPRETATIF 3: PENDEKATAN ESTETIKA Interpretatif tidak hanya mempertimbangkan isu artistik dan keindahan tetapi menggabungkan kedua hal tersebut ke dalam teorinya. seni adalah ilmu melihat sesuatu yang lama dengan cara baru. 29

teori komunikasi yang terlihat usang menjadi menarik lagi jika disampaikan secara interpretatif. Contoh: terorisme dan islam. 30

STANDAR INTERPRETATIF 4: KESEPAKATAN KOMUNITAS Sebuah teori interpretatif yang baik didukung berbagai pendapat komunitas ilmuwan. Penafsiran makna: sesuatu yang subyektif tetapi akan menjadi sesuatu yang masuk akal jika diperimbangkan oleh pengamat lainnya. 31

Penerimaan atau penolakan merupakan fakta obyektif yang menolong proses verifikasi terhadap suatu ide. dilakukan jurnal ilmiah atau kolom-kolom opini di media massa. 32

STANDAR INTERPRETATIF 5: PEMBAHARUAN MASYARAKAT mendorong perubahan di masyarakat. pengujian akan asumsi budaya, mempertanyakan kehidupan, mempertimbangkan ”apa yang sudah biasa terjadi” sehingga melahirkan adanya pilihan untuk tindakan sosial. 33

menggugat tatanan yang sudah ada dan mencoba menyingkap hal-hal yang tersembunyi di masyarakat. Aplikasi Abangan: partai politik dan golongan masyarakat religius. 34

PERSAMAAN 35

PERSAMAAN ANTARA OBYEKTIF DAN INTERPRETATIF sebuah penjelasan menciptakan pemahaman dengan menjawab pertanyaan ”mengapa hal ini terjadi”. baik peramalan dan klarifikasi nilai mengaju kepada masa depan. Bagian pertama mengacu kepada apa yang akan terjadi, sedangkan yang kedua mengacu kepada apa yang mungkin terjadi. 36

kesederhaan merupakan sesuatu yang menarik dan indah. pengujian hipotesis merupakan cara untuk mencapai kesepakatan komunitas. dengan kegunaan praktis maka akan terjadi pembaharuan pada yang tidak praktis. 37

TERIMA KASIH 38