Ilmu Budaya Dasar Oleh : Drs. Raya Erwana, M. Pd

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

WAWASAN BUDI LUHUR Oleh: Tim Dosen.
Bab IX HUKUM.
Topik : Struktur Sosial dan Hukum
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI.
Ulasan Jenis Etika Ika Rahma S.
Filsafat Ilmu: administrasi
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
SCHEIN (1992): Oleh para antropolog budaya digunakan untuk menunjuk pada kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan oleh masyarakat sepanjang sejarah mereka.
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Asas Kewarganegaraan Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman.
Keadilan ialah kelayakan dari sebuah tindakan (Aristoteles).
Pancasila Sebagai SistemFalsafah Bangsa
ETIKA & ETIKET.
Sosiologi Antropologi Pendidikan
KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA BAGI ANAK PRITA KARTIKA, M.PD.
Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dapat mengetahui dan menyebutkan kode kehormatan pramuka penggalang
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Perlindungan Khusus pada Anak
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
MANUSIA DAN KEADILAN Yanti Trianita S.I.Kom.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Tugas persentasi kelompok 5 Manusia Dan Pandangan HIdup
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PANCASILA SISTEM FILSAFAT TM 5
Kelompok 7 Manusia dan Kegelisahan
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
Ilmu Sosial Budaya Dasar KEADILAN dan KESEWANG-WENANGAN, KEGELISAHAN dan PENDERITAAN Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi.
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
ISD Sebagai salah satu MKDU (MATA KULIAH DASAR UTAMA)
BIMBINGAN KONSELING.
cinta-kasih, penderitaan, dan keadilan oleh: DEDY ARFIYANTO
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
Visi dan Misi PKN.
ETIKA PROFESI Agus Firmansyah Dosen dan Peneliti Media
(IBD) ILMU BUDAYA DASAR Kian Amboro, M.Pd.
MENUMBUHKAN KESADARAN DAN KETERIKATAN TERHADAP NORMA
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
Agama Islam Ke-iman-an dan Dan ke-taqwa-an.
Pengertian, Konsep dan Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar Karina Jayanti, S.I.Kom.
AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK PERBEDAAN AKHLAK, ETIKA DAN MORAL
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
CARA BERPIKIR FILSAFAT
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
PENGANTAR KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA
#Materi 1 Dosen: Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb. Pengertian ilmu budaya dasar menurut beberapa ahli : 1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai.
ETIKA PROFESI.
Pendidikan Kewarganegaraan
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
Ulasan Jenis Etika Ika Rahma S.
AQIDAH AKHLAK KELAS : X / 1 HM. SHOLEH SYAR’I. TUJUAN HIDUP AllahSurga Bumi Sukses Gagal Surga Neraka Manusia = Makhluk surga, bukan makhluk bumi Bahagia.
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Transcript presentasi:

Ilmu Budaya Dasar Oleh : Drs. Raya Erwana, M. Pd Ilmu Budaya Dasar Oleh : Drs. Raya Erwana, M.Pd. STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI

Tri Dharma Perguruan Tinggi Pendidikan Pengajaran dan penelitian Pengabdian kepada masyarakat

PROGRAM PENDIDIKAN UMUM DI PT Membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama. Menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner dan mampu memahami pikiran ahli-ahli berbagai ilmu pengetahuan sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.

PENDIDIKAN UMUM DI PT Mata Kuliah Perkembangan Kepribadian: Agama; Ideologi Negara atau Pancasila; Kewiraan; Ilmu Budaya Dasar; Ilmu Sosial Dasar; Ilmu Alamiah Dasar

TUJUAN MKPK : menghasilkan warga negara sarjana Berjiwa Pancasila; Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa; Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam menghadapi ipoleksosbudhankam; Memiliki wawasan kebudayaan yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.

LATAR BELAKANG IBD : Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa; Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus; Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi.

LINGKUP IBD IBD identik dengan basic humanisties, dengan harapan seseorang menjadi lebih manusiawi, berbudayaa dan halus. Jadi, IBD bukan ilmu tentang budaya tetapi pengertian dasar dan umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.

POKOK BAHASAN IBD Adalah masalah-masalah kemanusiaan dan budaya. Tim IBD dalam pertemuannya tahun 1980 mengelompokan pokok bahasan sbb: 1.Manusia dan cinta kasih; 2. Manusia dan keindahan; 3. Manusia dan penderitaan; 4. Manusia dan keadilan; 5. Manusia dan pandangan hidup; 6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian; 7. Manusia dan kegelisahan; 8. Manusia dan harapan. Selain topik di atas, topik IBD disesuaikan formulasinya sesuai dengan pandangan seseorang: Seks Kegelisahan Derita Keadilan Pengandian Kasih sayang Keyakinan Maut

TUJUAN MATA KULIAH IBD Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya. Memperluas pandangan mahasiswa tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan keduanya. Mengusahakan agar para mahasiswa tidak jatuh ke dalam sifat kedaerahan dan pengotakan dsiplin yang ketat. Menjembatani para akademisi agar bisa berdialog satu sama lain.

MASALAH-MASALAH BUDAYA DALAM ILMU BUDAYA DASAR Masalah masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan, mencakupi : Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya. Hakikat manusia universal. Akan tetapi perwujudannya beraneka ragam.

DISEKITAR KEBUDAYAAN Pengertian kebudayaan Kerangka Kebudayaan Sistem budaya dan sistem sosial Konsep Nilai, Sistem nilai dan orientasi nilai (Budaya) Perubahan kebudayaan dan penyesuain diri antarbudaya Barat dan timur diantara kebudayaan nasional Rumusan tentang kebudayaan nasional Indonesia

MATERI POKOK ILMU BUDAYA DASAR Cinta Kasih Keindahan Penderitaan Keadilan Pandangan Hidup Tanggung Jawab Kegelisahan Harapan Kematian atau Maut Keyakinan Pengabdian

1. CINTA KASIH Pengertiannya sama dengan kasih sayang yang merupakan landasan dari hidup dan kehidupan manusia. Berbagai bentuk cinta diuraikan sebagai berikut : Cinta Diri Cinta kepada Sesama Manusia Adil dan Belas Kasih (Cinta) Pertemuan dan Cinta Rasa Kasih, Cinta dan Persahabatan Cinta Menurut Ajaran Agama Cinta diri (QS. 7: 188 dan QS. 41 : 49) Cinta kepada sesama manusia (QS. 49 : 10 dan QS. 59 : 9) Cinta Seksual (QS. 30 : 21 dan QS. 3 : 14)) Cinta Kebapakan (QS. 112 : 8 dan QS. 11 : 45) Cinta kepada Allah (QS. 3 : 31 dan QS. 9 : 24) Cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW (QS. 68 : 4) Cinta kepada Ibu Bapak (Orang tua) (QS. 17 : 23-24) 7. Cinta Kasih Erotis

2. KEINDAHAN atau estetika berasal dari kata Yunani yang berarti merasakan (to sense atau to perceive), biasanya bersifat visual (terlihat) atau terdengar (auditory) yang mencakup penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perseptual sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena. Batasan-batasannya sebagai berikut : Imajinasi merupakan titik pusat konsep keindahan yang dimiliki oleh orang yang terbatas jumlahnya. Konsep keindahan adalah abstrak dan tidak dapat berkemunikasi sebelum diberi bentuk. Batasan keindahan sulit dirumuskan karena keindahan itu abstrak, identik dengan kebenaran. Dalam membicarakan manusia dan Tuhannya tidak terlepas dari kata-kata indah. (QS. 7:180; 17:110; 20:8 tentang Norma Tuhan yang indah, QS. 64:3 tentang manusia paling indah, QS.39:55 tentang Ajaran Tuhan adalah indah, QS. 12:3 tentang Al Quran mengandung berita-berita paling indah). Pandangan beberapa tokoh : a. Plato : Tuhan identik dengan keindahan meskipun keindahan bertingkat tetapi keindahan Tuhan adalah abadi. b. Iqbal : Keindahan bersifat metafisis karena keindahan abadi adalah pencipta dan tujuan cinta.

3. PENDERITAAN Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Beberapa filsuf yang pernah menderita : - Kiergaard (Denmark:1813-1855); ayahnya mengutuk Tuhan. - Nietzche (Prusia:1844-1900); sering sakit, lemah, ayahnya meninggal sewaktu kecil. Berdijev (Rusia:1874-1948); ibunya sakit-sakitan, masyarakat sekitarnya mengalami ketidakadilan.. - Sartre (Paris:1905-1980); fisiknya lemah, sensitif, jadi cemoohan teman. - Nabi Muhammad SAW (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia). Beberapa indikasi penderitaan : Penderitaan dan kenikmatan Penderitaan dan Kasihan Penderitaan dan Noda Dosa pada hati manusia.

4. KEADILAN Pengertian : Aristoteles : Kelayakan dalam tindakan manusia. Plato : Pada diri manusia: orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikedalikan akal. Socrates : Bilamana setiap warga sudah merasakan tugas pemerintah dilaksanakan dengan baik. UMUM : keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan menurut sumbernya : Keadilan individual : bergantung pada baik buruknya setiap individu. Keadilan sosial : Bergantung kepada ipoleksosbudhankam. Keadilan menurut jenisnya : Keadilan legal atau keadilan moral : Setiap masyarakat melakukan fungsinya dengan baik. Keadilan distributif : Hal sama dan tidak sama dilakukan sesuai fungsinya. KETIDAKADILAN : Ketidakadilan terjadi dalam kehidupan bersama. Ketidakadilan terjadi karena adanya kebebasan dan kemampuan manusia dalam merancang kehidupannya. Ketidakadilan terjadi karena adanya dialektika kehidupan manusia.

5. PANDANGAN HIDUP Adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980) yang terdiri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Sumber Pandangan Hidup : Pandangan hidup yang bersumber pada agama, misalnya : Pandangan Hidup Muslim yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunah Rasul. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakkan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu bangsa atau negara, misalnya ideologi Pancasila. Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayaan.

6. TANGGUNG JAWAB Adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seseorang yang mana kewajiban tersebut di bagi menjadi dua bagian : Kewajiban terbatas : Kewajiban yang tanggungjawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda-bedakan. Contoh : Undang-undang larangan membunuh, mencuri, yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman. Kewajiban tidak terbatas : Kewajiban ini tanggung-jawabnya diberlakukaan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan. Bagaimana dengan tanggungjawab zaman sekarang?

7. KEGELISAHAN Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Alasan mendasar mengapa manusia gelisah adalah karena manusia memiliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalamkehidupan manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah, ialah hatinya tidak tenteram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik, dan lain-lain. Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam yaitu : Kecemasan Objektif : mirip kegelisahan terapan contoh : anaknya belum pulang, orang tuanya sakit dan sebagainya. Kecemasan neurotik (saraf) : akiibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Contoh : dallam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup dan sebagainya. Kecemasan moral : Muncul dari emosi diri sendiri seperti : iri hati, dengku, dendam, hasud, marah, rendah diri, dan sebagainya. Hanya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, maka hati gelisah manusia akan hilang.

8. HARAPAN Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi yang merupakan hasil jerih payah dirinya dan bantuan kekuatan lain. Menurut macamnya harapan dibagi menjadi : Harapan yang optimis. Harapan yang pesimistis (tipis harapan). Harapan dan doa pada hakikatnya merupakan proses hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan antara manusia dengan manusia. Lebih lanjut proses ini untuk memohon pertolongan, mengingat, meminta perlindungan, mendekatkan diri (silaturahmi dengan manusia, taqarrub dengan Tuhan). Karena, hal ini terindikasi dari kelemahan-kelemahan manusia sebagai berikut : Manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian. Terbatasnya kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan untuk mempengaruhi kondisi hidupnya. Manusia hidup bermasyarakat, yang ditandai dengan adanya alokasi teratur dari berbagai fungsi, fasilitas, pembagian kerja, produksi, dan ganjaran. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Untuk memperoleh harapan yang besar, tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan bantuan unsur dalam,, yaitu berdoa.

9. KEMATIAN ATAU MAUT Kata mati berarti tidak ada, gersang, tandus, kehilangan akal dan hati nurani, kosong, berhenti, padam, buru, lepasnyya ruh dari jasad (QS.2: 28; 2: 164; 33: 52; 6:95). Pengertian mati yang sering dijumpai dalam istilah sehari-hari adalah : Kemusnahan dan kehilangan total roh dari jasad. Terputusnya hubungan antara roh dan badan. Terhentinya budi daya manusia secara total. Beberapa hal yang berkaitan dengan kematian : Proses kematian (Sakaratul maut) ; dalam keadaan tenang, beriman, secara fisik, dsb. Fungsi Kematian; pembalasan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatanya. Sikap menghadapi kematian; amal perbuatan yang baik, mengabaikan, takut, menghindar. Makna kematian; a. Maut sebagai putusnya segala relasi b. Maut sebagai kritik atas hidup c. Maut sebagai pelepasan d. Maut sebagai awal hidup baru e. Tuhan sebagai penguasa hidup dan mati

10. KEYAKINAN Istilah yang sering digunakan dalam pengertian keyakinan adalah keimanan dan kepercayaan. Secara etimologi kata iman berasal dari kata aamana (bahasa Arab) yang berarti mempercayai, ketenangan, keamanan, atau ketentraman. Maka iman berarti kepercayaan. Percaya berasal dari kata pracaya (bahasa Sangsekerta) yang berarti menerima, sedangkan keyakinan berasal dari kata yaqin (bahasa Arab) yang berarti percaya sungguh-sungguh. Berdasarkann uraian di atas bahwa keyakinan berbeda dengan kepercayaan. Beberapa hal yang berkaitan dengan keyakinan : Manusia dalam hidupnya mempunyai keyakinan atas suatu hal. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari unsur keyakinan. Dalam dunia filsafat keyakinan tidak lepas dari akal manusia sebagai titik pangkal pikiran. Keyakinan akan suatu pengetahuan biasanya melalui suatu proses penerimaan pengetahuan, yaitu dengan pengesahan (validation), keandalan (reliability), dan pemetaan pengetahuan (cognitive maping). Manusia memerlukan suatu bentuk keyakinan dalam hidupnya karena keyakinan akan melahirkan tata nilai guna menopang hidup budayanya. Keyakinan yang benar haruslaah bersumber dari nilai yang benar.

11. PENGABDIAN Berasal dari kata ‘abdi’ yang artinya menghambakan diri, patuh dan taat terhadap siapa saja yang kita abdi. Jadi, pengabdian merupakan perbuatan yang bertujuan untuk menghambaan diri serta patuh dan taat kepada sesuatu atau siapa yang kita anggap lebih tinggi, berharga, bernilai atau yang lebih kita pentingkan. Pengabdian dapat diartikan pelaksanaan tugas dengan kesungguhan hati atau secara ikhlas atas dasar keyakinan atau perwujudan rasa kasih sayang, cinta, tanggung jawab, dan lain-lain, kepada sesuatu. Ragam pengabdian : Pengabdian kepada keluarga Pengabdian kepada masyarakat Pengabdian kepada negara Pengabdian kepada Tuhan Suatu Pengabdian adakalanya dianggap pamrih atau tanpa pamrih dalam kehidupan sehari-hari.