Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 9 KEKELUARGAAN DAN KEKERABATAN MATERI: Pengertian Keluarga Tipe-Tipe Keluarga Kelompok Keturunan Perhitungan Pertalian Keluarga Terminologi Kekeluargaan
Learnig Outcome Mahasiswa dapat menggunakan konsep keluarga dan kekerabatan untuk mengetahui tipologi keluarga dalam berbagai kebudayaan Bina Nusantara
Pengertian Keluarga Keluarga adalah satu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih orang yang dihubungkan oleh ikatan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi dan hidup/tinggal bersama. Dalam satu unit keluarga ada kerja sama, share ekonomi dan ada tanggung jawab yang berkelanjutan. Bina Nusantara
2. Tipe-Tipe Keluarga 1. Keluarga inti yaitu satu unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak-anak yang hidup bersama dalam satu rumah yang sama yang diikat oleh tali perkawinan. Tipe ini sering kali juga disebut conjual family. Kebanyakan tipe ini terjadi dalam masyarakat industri, akibat perkembangan industri. 2. Keluarga luas adalah satu unit sosial yang lebih luas yang terdiri orang tua, anak-anak dan sanak keluarga lain seperti kakek,nenek, paman dan bibi. Mereka dihubungkan satu dengan lain karena ikatan darah. Mereka sering bersama- sama tapi tidak perlu tinggal bersama. Tipe ini juga biasa disebut cosanguine family. Tipe ini lebih banyak terjadi pada msayarakat pra industri. Bina Nusantara
3. Kelompok Keturunan Kelompok keturunan adalah satu unit sosial permanen yang konon anggota-anggotanya pada umumnya berasal dari nenek moyang yang sama. Ciri-cirinya: ada keyakinan umum bahwa mereka adalah bagian dari dan turunan dari nenek moyang yang sama, kawin campur dengan kelompok keturunan yang lain, mempunyai dan mengelolah resource yang sama seperti perkebunan, tanah, binatang dan sumber-sumber lain. Dua tipe kelompok keturunan yakni : 3.1.Unilineal descent: Menarik garis keturunan hanya dari satu garis keturunan saja, entah garis keturunan ayah atau ibu. Unilineal descent dibagi lagi menjadi dua yaitu: a) Patrilineal descent : menarik garis keturunan anak secara otomatis dari garis keturunan ayah. Tipe ini biasa ada pada masyarakat agraris. Bina Nusantara
3.2. Ambilineal/nonunilineal descent b) Matrilineal descent : menarik garis keturunan anak secara otomatis dari garis keturunan ibu. Tipe ini biasa ada pada masyarakat hortikultural, dimana wanita menjadi pencari nafkah utama. 3.2. Ambilineal/nonunilineal descent Menarik garis keturunan anak dari garis keturunan kedua orang tuanya, baik garis ayah maupun garis ibu sekaligus. Dalam sosiologi dikenal dengan istilah Bilateral descent. Tipe ini biasa ada pada masyarakat industri. Anak-anak lebih fleksibel dalam memilih garis keturunan, bisa memilih dua atau lebih garis kelompok pada saat yang sama. Anak-anak juga dapat mengubah kelompok keturunannya. Ambilineal descent lebih menggambarkan bagiamana mencapai status. sementara unilineal lebih pada bagaimana mempertahankan status. Bina Nusantara
4. Perhitungan Pertalian Keluarga Perhitungan pertalian keluarga adalah satu sistem yang dalamnya orang-orang/anak-anak dalam satu masyarakat menghitung hubungan sanak familinya. Untuk memahami perhitungan pertalian maka perlu dipahami dua terminologi berikut ini :1) kin term/term sanak famili : kata-kata yang digunakan untuk membedakan sanak famili yang berbeda dalam satu satu bahasa khusus. 2) genealogical kin types/tipe sanak famili pertalian yang lebih berkaitan dengan hubungan pertalian yang aktual seperti “ayah” sebagai lawan dari kin term seperti “paman.” Kin term lebih mereflesikan satu konstruksi sosial dari kekeluargaan dalam satu kebudayaan yang terberi. Kin term menyatukan beberapa hubungan genealogical. Bina Nusantara
5. Terminologi Kekeluargaan Terminologi kekeluargaan adalah satu sistem klasifikasi, satu taxonomi atau tipologi sanak famili yang didasarkan pada persamaan dan perberbedaan. Empat tipe terminologi kekeluargaan yang berhubungan dengan orang tua : 5.1. Lineal kinship terminology : terminologi keturunan yang berhubungan dengan orang tua : ayah, ibu, saudara ayah, saudara ibu, saudari ibu dan saudari ayah. Ada dua kategori untuk memahami lineal kinship terminology yaitu a) lineal relative : nenek moyang dan anak cucu seperti ayah, eyang, anak, cucu, berada dalam garis keturunan langsung yang mengarah kepada dan dari ego/aku. b) collateral relative : satu genealogikal keturunan sanak famili yang tidak berada dalam satu garis keturunan langsung. Seperti saudara, saudari, saudara ayah, atau saudari ibu. Bina Nusantara
5.2. Bifurcate Merging Kinship Terminology: terminologi yang dalamanya ibu dan saudari ibu dipanggil dengan sebutan yang sama, ayah dan saudara ayah dipanggil dengan sebutan term yang sama, dan saudara ibu dan saudari ayah dipanggil dengan sebutan yang berbeda. Sistem ini biasa ada dalam masyarakat yang menganut sistem unilineal (baik patrilineal maupun matrilineal) dan unilokal (patrilokal dan matrilokal). 5.3. Generational kinship terminology : menggunakan sebutan yang sama untuk orang tua dan saudara kandung tetapi lebih lengkap. Jadi di sini hanya ada dua sebutan yang berhubungan dengan orang tua yakni ayah atau ibu, tetapi tidak ada pemisahan, karena itu dia termasuk dalam tipikal masyarakat yang ambilineal descent. Karenanya dia lebih fleksibel, mempunyai kebebasan untuk memliih kelompok keturunan. Bina Nusantara
5.4. Bifurcate Collateral Terminology : termonologi kindship yang menggunakan sebutan yang berbeda untuk ibu, ayah, saudara ibu, saudari ibu, saudara ayah dan saudari ayah. Terminologi ini digunakan ketika pasangan suami istri bersal dari latar belakang etnik yang berbeda dan karenanya menyebut bibi atau paman juga dengan bahasa yang berbeda pula. Ini bentuk modern dari bifurcate collateral kindship terminology Bina Nusantara
6. Keluarga Dalam Masyarakat Industri Keluarga inti adalah salah satu corak dari masyarakat industri/negara modern. Industrialisme menyebabkan mobilitas masyarakat menjadi tinggi. Keluarga-keluarga akan meninggalkan kampung halamannya, rumah dan orang tuanya menuju pusat kerja. Mobilitas geografis keluarga inti menjadi sangat tinggi karena mereka akan meninggalkan kampung halaman dan rumahnya untuk tinggal di tempat di mana mereka bekerja. Tempat kerja menentukan di mana mereka harus tinggal. Pola tempat tinggal mereka setelah menikah biasa disebut dengan istilah neolocality: pasangan suami istri membangun rumah sendiri di tempat tinggal baru di mana mereka bekerja. Untuk kelompok kelas menengah hal ini menjadi satu preferensi budaya/pilihan budaya dan norma statistikal. Dalam satu negara yang sangat menonjolkan pola stratifikasi, maka pembagian kelas akan semakin terasa, ada kelas menengah (middle class)dan dan ada kelas bawah(lower class/poorer). Sistem nilai akan tersebar luas dari satu kelas ke kelas yang lain, demikian juga halnya dengan kekeluargaan. Bina Nusantara