Penanganan Pengungsi Sinabung

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
Advertisements

LAPORAN FOTO ESSAY YES FOR SAFER SCHOOL DI MAN 1 KOTA BANDUNG 9 OKTOBER 2013.
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
PERAN SENKOM DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
POKOK-POKOK HASIL DESK BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA
PELATIHAN MASYARAKAT PNPM-R2PN TAHUN
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
UPAYA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI TAHUN dan INA DRI
LOCAL GOVERNMENT SELF ASSESSMENT TOOLS (LG-SAT)
PENGURANGAN RISIKO BENCANA - BERBASIS KOMUNITAS (PRB-BK)
PELUANG PEMBIAYAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
Topik Bahasan PELAKU DAN PERAN KEGIATAN PRB-BK.
PERAN PEMDA DALAM PENGELOLAAN PENGADUAN MAYARAKAT ( PPM )
Oleh : Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
UP DATE INFORMASI BENCANA
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
Mengapa KAT harus diberdayakan ?
Topik Bahasan PENYUSUNAN DOKUMEN RTPRB.
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1 Sinabung Jakarta, Juli 2014.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Nama Kegiatan Pendampingan Sosial Sub Sektor Agama Di Wilayah Pasca Bencana Tahun 2014 Pemberi Pekerjaan = BNPB Pelaksana Pekerjaan = PT. Nadhira Multi.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA
DISASTER MANAGEMENT Di Negeri Rawan Bencana
PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2011
SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
DISKUSI KELOMPOK SEHAT
BNPB PERAN BPBD DALAM UPAYA PEMBERSIHAN LINGKUNGAN PADA KEADAAN DARURAT BENCANA DENGAN MELIBATKAN RELAWAN DAN MASYARAKAT DESA TANGGUH Disampaikan.
Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA
DALAM MANAJEMENT BENCANA PENGANTAR MANAJEMEN PB
MITIGASI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Proses Manajemen Bencana
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 DARI SISI PELAPORAN.
Disampaikan oleh Direktur Kewilayahan II, Bappenas
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI NAD DAN NIAS
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PROVINSI JAWA TENGAH
KASUBAG PROGRAM : FAHWRUN BASYREWAN, ST. TUGAS POKOK MASALAH TARGET RPJMD DALAM 5 TAHUN 1.Menurunnya Indeks Resiko Bencana Secara Nasional dari tinggi.
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
BPBD CECEP KURNIA.
DESTANA desa tangguh bencana.
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN.
Materi 1 Manajemen Penanggulangan Bencana
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
Oleh: Ir. FAUZIAH, MSi Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bengkulu, 1-2 Agustus 2018.
LAPORAN BUPATI OGAN ILIR TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN KARHUTBUNLAH TAHUN 2018 Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Khusus Karhutbunlah Griya.
PEDOMAN SISTEM INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS AKIBAT BENCANA PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2008.
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
PROSES MANAJEMEN BENCANA
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 Tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 Tentang.
KESIAPSIAGAAN dan MITIGASI BENCANA dalam UU No. 24 Tahun 2007
DAMPAK BENCANA GEMPA BUMI, LIKUIFAKSI, TSUNAMI SULAWESI TENGAH
RENCANA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG bpbd karo.
Problem Solving Kebencanaan Gempa Bumi (Kab.Tanggamus) Membangun sistem peringatan dini bencana (early warning system) Membuat peta kerawanan bencana &
Transcript presentasi:

Penanganan Pengungsi Sinabung Juli 2014

Yang Sudah Dikerjakan Assessment Awal Rehabilitasi dan Rekonstruksi (A2R2) Human Recovery Need Assessment (HRNA) Inventarisasi data kerusakan Koordinasi Serah terima

Assessment Awal Rehabilitasi dan Rekonstruksi (A2R2) Waktu : Februari 2014 Tim : RR BNPB, UNDP dan Kementerian PU Rekomendasi : 1) Prioritas pemulihan dini pada sektor perumahan, pemulangan pengungsi, administrasi

A2R2 Sektor Perumahan Sementara menunggu relokasi tiga desa, disarankan penempatan pengungsi berada di sekitar Universitas Karo (UK) agar lebih meminilalisir kejenuhan dan ketimpangan (konflik) di Posko Pengungsi (lebih dari 5 bulan). Sektor Pertanian Dukungan Polybag untuk tanaman. Penyediaan Bibit untuk Tanaman Padi dan Jagung untuk radius KM 3 yang tidak direlokasi (Sigarang-garang dan Sukanalu Naman) Sedangkan Untuk Radius KM 3 yang direlokasi (Sukameriah, Bekerah, Simacem) disarankan sewa lahan di lokasi baru yang tidak mengikat atau rumah dan lahan disediakan oleh pemerintah. Untuk Radius 5 KM disediakan stimulan cash for work (CfW) untuk pembersihan rumah dan lingkungan, dan bantuan bibit untuk budidaya tanaman dengan polybag.

A2R2 (lanjutan 1) Sektor Ekonomi - Untuk ibu-ibu disediakan pelatihan keterampilan dan pendampingan wirausaha/kerajinan Tangan. - Bantuan permodalan untuk pertanian warga terdampak khusus yang relokasi di Km 3 melalui skema fasilitator Pokmas PNPM. Sektor Sosial - Pemulihan sektor sosial pemulihan psikologis bagi korban bencana erupsi gunungsinabung dapat melalui trauma healing - Desain trauma healing pasca bencana Sinabung dengan para ahli. - Pelatihan TOT Trauma Healing dengan kelompok masyarakat : (i) Muda-Muda Permata GBKP, (ii) Akbid/Akper, (iii) BKPRMI (Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid) Kabupaten Karo.

A2R2 (lanjutan 2) Sektor Budaya Kegiatan Kebudayaan di Kab Karo berupa hiburan tari-tarian guna membantu memulihkan kondisi psikologi masyarakat menjadi lebih baik.   Sektor Lintas Sektor Pemulihan kembali Dokumen Administrasi Kependudukan Warga Terdampak, Misal : Surat Nikah, Ijazah Pendidikan, Surat Keterangan Aset Keluarga. Pengurangan Resiko Bencana Diseminasi informasi/sosialisasi upaya PRB melalui inkulturasi adat istiadat dan sosial kemasyarakatan. Bentuk kegiatan antara lain penyebaran system peringatan dini (EWS), sosialisasi peta-peta resiko rawan bencana, dan jalur evakuasi.

HRNA Waktu : 1) Oktober 2013 2) Maret 2014 Tim : RR BNPB, UNDP, Universitas Sumatera Utara, Universitas Sari Mutiara, BPBD Provinsi Sumut, BPBD Kabupaten karo, PNPM Kabupaten Karo

HRNA - Relokasi Masyarakat warga terdampak 3 desa Sukameriah, Bekerah, Simacem mengusulkan lokasi hunian tetap di: Ujung Kutarayat KM 6,5 (Kebun Kentang) berdekatan dengan daerah Sagan Tanah, Jalan Tengah (antara Kab. Karo dan Langkat) dengan koordinat N 3°13’30.89”; E 98°23’59.46” dengan pertimbangan (i) budaya kultur yang masih sama dan (ii) umumnya warga menginginkan relokasi hunian yang dekat dengan lahan pertanian. Warga Desa Sukameriah mengusulkan di lokasi: (i) Kec. Kacinambung, Puncak 2000, (ii) Tiga Nderket, sekitar desa penampen sebelah selatan, km 8 (Budha Tsu Chi). Untuk pembangunan rumah, sebagian masyarakat menghendaki pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor, dan sebagian lagi menghendaki mekanisme kelompok masyarakat (Pokmas). Jenis rumah yang diinginkan oleh sebagian besar warga ialah rumah semi permanen. Umumnya cara relokasi yang diinginkan warga adalah pindah bersama-sama dan berdekatan lokasinya dengan ( misal desa Bekerah dan simacem karena kedekatan kultur budaya). Untuk hunian sementara, pada prinsipnya warga bersedia tinggal di tempat kost. Sebagian warga bersedia tinggal di Sukameriah jika dibiayai oleh Pemerintah dan ada kejelasan jatah hidup (Jadup) karena warga sudah tidak punya biaya lagi. Sebagian warga tidak mau tinggal kost-kost an karena khawatir tidak diperhatikan oleh pemerintah (Bekerah dan Simacem). Sebagian warga menginginkan Rumah Singgah/Bedeng (Desa Gamber) yang lokasinya dekat dengan hunian tetap yang akan dibangun

HRNA Sektor Ekonomi Masyarakat memerlukan bantuan modal untuk pengelolaan pertanian disamping bantuan bibit. Perlu dijajaki lebih lanjut bantuan permodalan melalui skema Credit Union (CU) dan PNPM. Bentuk bantuan konkrit seperti sewa lokasi lahan singkat yang kurang dari setahun. Lokasi lahan, masyrakat akan mencari sendiri lokasi berdasarkan masukan dari keluarga (rembug adat warga). Disamping itu, bantuan keuangan juga diperlukan untuk biaya pendidikan dan transportasi anak. Kades dan Tokoh Masyarakat menginginkan adanya anjangsana ke Huntap RR Pascabencana Erupsi Merapi 2010 di Kabupaten Sleman dalam rangka tukar-menukar informasi dan pembelajaran. Pelatihan keterampilan untuk pemberdayaan warga terdampak, misal roti, kue, kerajinan tangan, dan akses pemasarannya.

HRNA Sektor Sosial Pelayan kesehatan perlu diperbaiki. Bantuan psikososial yang sangat diperlukan ditempat sementara ini adalah penguatan mental melalui kegiatan keagamaan. Bantuan utama yang paling diperlukan pada subsektor pendidikan adalah dukungan biaya sekolah untuk peserta didik agar mendapatkan pendidikan yang berkelanjutan.

HRNA Lintas Sektor Pelatihan/simulasi kesiapsiagaan dan pencegahan melalui sistem kewaspadaan dini unit kecil atau piket desa (2-3 keluarga desa aktif memantau) Sistim peringatan Dini (EWS) yang efektif diterapkan. Sosialisasi mengenai pemahaman atas aktivitas gunung melalui kebudayaan setempat. Relokasi hunian.

Koordinasi Telah dilaksanakan pada Mei 2014 meliputi persiapan serah terima dan pelimpahan tanggung jawab penanganan bencana dari BNPB kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Karo. Salah satu kegiatan koordinasi ialah rapat koordinasi pemulihan pascabencana erupsi Gunung Sinabung pada 9 Mei 2014 yang membahas rencana relokasi.

Serah Terima Terhitung mulai 24 Mei 2014, ada kesepakatan antara Kepala BNPB, Gubernur Sumatera Utara, dan Bupati Kabupaten Karo, sebagai berikut: Kepala BNPB menyerahkan kepada Gubernur Sumatera Utara untuk mengendalikan secara umum penanggulangan bencana Erupsi Gunung Sinabung.   Bupati Karo diberi tugas untuk berperan sebagai pelaksana sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi selesai.  Pendanaan utama dalam penanganan bencana Erupsi Gunung Sinabung akan ditanggulangi bersama dengan menggunakan APBD Kabupaten Karo, APBD Provinsi Sumatera Utara, dan APBN yang dikoordinasikan BNPB. Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Karo, segera menuntaskan dan menyediakan Lahan Relokasi, serta menyediakan sumberdaya lain yang memungkinkan.

Yang Sudah Dilaksanakan Bantuan bibit/benih dari DSP sebesar Rp 10.614.750.000,-

Kebutuhan Penanganan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung No. Sektor Kebutuhan I. SEKTOR PERMUKIMAN Rp 34,997,200,000,- II. SEKTOR INFRASTRUKTUR Rp 80,700,000,000,- III. SEKTOR EKONOMI Rp 34,210,625,000,- IV. SEKTOR SOSIAL Menunggu proses relokasi TOTAL Rp149,907,825,000,-

No SEKTOR KEBUTUHAN (Rp) I. PERMUKIMAN 34,997,200,000 1. Persiapan lahan 7,000,000,000 2. Pembangunan Hunian Tetap (416 Rumah) 24,960,000,000 3. Biaya Operasional Pembangunan Hunian Tetap 2,237,200,000 4. Sertifikasi tanah 800,000,000

No. SEKTOR KEBUTUHAN (Rp) II. INFRASTRUKTUR 80,700,000,000 1. Jalur Evakuasi Kabupaten 37,200,000,000   Jalur Evakuasi Provinsi 42,300,000,000 2. Pekerjaan Sumber Daya Air (Box Culvert, Talud) 1,200,000,000

No. SEKTOR KEBUTUHAN (Rp) III. EKONOMI 34,210,625,000 1. Sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alsintan) Untuk desa yang sudah dan akan pulang (Kabupaten Karo) 4,829,000,000 2. Sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alsintan) Untuk desa yang sudah dan akan pulang (Provinsi Sumatera Utara) 3,800,000,000 3. Sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alsintan) Untuk desa yang direlokasi (Kabupaten Karo) 128,625,000 4. Sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida dan alsintan) Untuk desa yang direlokasi (Provinsi Sumatera Utara) 1,953,000,000 5. Pemulihan ekonomi desa-desa yang direlokasi dengan sistem pemberdayaan masyarakat 23,500,000,000   - Hortikultura 8,500,000,000 - Peternakan 10,000,000,000 - Perikanan 5,000,000,000

Sektor Sosial Menunggu proses relokasi berjalan.

Permasalahan Alih fungsi status tanah dari agropolitan menjadi lahan relokasi belum selesai diproses di Kantor Gubernur Sumatera Utara. Data by name by address sampai saat ini belum disyahkan oleh Bupati Karo.