Aksiologi Dalam Ilmu Pendidikan
Fenomena Aksiologi Temuan kimia untuk membunuh ikan atau binatang yang lain bahkan menjadi alat untuk membunuh massal atau tujuan tertentu Ilmu hukum untuk membalas dendam musuh atau orang yang dianggap membahayakan Ilmu Psikologi menyadarkan diri sebagai mahluk yang unik, berhasrat, emosi, dst Ilmu ekonomi dapat menghitung dampak mudik
Fenomena Epsitemologi Deskripsi konteks lingkungan (situasi dan kondisi) sesuatu menjadi penting (urgent) dan mendesak (emergent) diteliti Identifikai masalah (pernyataan masalah) Perumusan tujuan Kajian pustaka/teori/riset sebelumnya Metde penelitian (variabel penelitian, populasi/sampling, lokasi penelitian, metode pengumpulan, analisis data Penulisan laporan
Fenomena Ontologi Apa yang dimaksud Apa yang didepan kita Apa yang sedang berlangsung/terjad Dalam dalam hal apa itu terjadi
Axiology (Theory of Value) Aesthetics (philosophy of art) Ethics (moral philosophy) Social & Political Philosophy Beauty Goodness Security Justice Liberty Equality
AKSIOLOGI I1.Defenisi Nilai Ilmu Ekonomi Nilai Ilmu Kedokteraan a. Cabang Ilmu Filsafat yang menyelidiki hakekat nilai dari ilmu Nilai Ilmu Ekonomi Nilai Ilmu Kedokteraan Nilai Ilmu Jiwa Nilai Ilmu Hukum Dll b. Cara Pengunaan / Pemanfaatan Suatu Ilmu 2. Dalam Azas Keilmuwan ilmu ini digunakan untuk kemaslahatan umat manusia
3. Aksiologi berkaitan dgn “ NILAI “ Etika Masalah Kebaikan Estetika Masalah Keindahan Nilai Mempunyai pengertian yang lebih luas Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefenisikan Kualitas Empiris : Kualitas yang dapat diketahui melalui Pengalaman Nilai Tidak dapat dedefenisikan tapi, dapat dipahami
Lanjutan… 2. Nilai sebagai objek suatu kepentingan individu punya kepentingan thd sesuatu mempunyai nilai 3. Nilai dipandang sbg pragmatis Nilai terjadi sebagai akibat sesuatu hal 4. Nilai sebagai essensi Nilai tidak selalu dapat ditangkap melalui indrawi seperti memahami warna
II. Pendekatan dalam Aksiologi Hakikat nilai dapat dijawab melalui Hakikat Subjektif Nilai Merupakan reaksi yang diberikan manusia berdasarkan pengalamannya 2. Hakikat Objektif Nilai merupakan essensi logis yang dapat diketahui melalui akal 3. Hakikat Objektif Metafisik Nilai merupakan unsur objektif yang menyusun kenyataan
Makna dari suatu “NILAI” Mengandung Nilai ( Berguna) Merupakan Nilai ( Baik , Benar ) Mempunyai Nilai ( Kualitas Nilai ) Memberi Nilai ( Mengambarkan Nilai Tertentu )
Pertanyaan yang muncul dalam kajian Nilai Apa yang dinamakan Nilai ? Apa yang menyebabkan bahwa sesuatu objek bernilai ? Proses kejiwaan apa yang tersangkut dengan nilai ?
III. Masalah Nilai – Etika/ Moral Etika cabang aksiologi yang membahas masalah predikat Betul atau Salah Susila atau Asusila Kebajikan atau Kejahatan Sumbangan Ilmu Filsafat untuk saat ini : Bagaimana Cara agar manusia dapat hidup Bersama dalam dunia yang telah semakin sempit
Etika 1. Pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia. 2 Etika 1. Pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia. 2. Merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan perbuatan manusia. 3. Ilmu Pengetahuan untuk menetapkan ukuran- ukuran atau kaidah – kaidah bagi penilaian perbuatan manusia.
Masalah Etika Masalah Pokok dalam Etika : 1. Prinsip yang dapat sebagai dasar membuat tanggapan terhadap sesuatu seperti : Baik atau Buruk Susila atau Asusila 2. Perbuatan apa yang dianggap betul tidak melanggar etika 3. Makna apa yang dikandung oleh kata harus wajib 4. Apakah tanggapan kesusilaan dapat diverifikasikan & bagaimana caranya 5. Makna apa yang dikandung predikat nilai ? 6. Penentuan ukuran-ukuran etika
IV. Masalah Nilai - Estetika Sesuatu yang mengambarkan hakikat keindahan Penyelidikan tentang keindahan Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip seni Pengalaman bertalian dengan seni
Estetika ( Seni ) 1. Merupakan seni sebagai kegiatan intuisi & pengungkapan perasaan. 2. Keindahan merupakan rasa nikmat yang diobjektivasikan 3. Keindahan sebagai objek tangkapi akali Indah : - Kesenangan akali - Akal tercermin dalam keindahan 4. Seni Estetika Sebagai Pengalaman
V. Tanggung Jawab Ilmuwan Ilmu sangat berhubungan dengan azas moral sehingga membentuk : Tanggung Jawab Profesional Tanggung jawab Sosial
Ad 1. Tanggung Jawab Profesional Terdapat dalam azas moral pada epistemologi yaitu : Azas 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 13 Siapa yg tidak jujur dalam ilmu dapat sanksi moral dari kelompok ilmuwan dikucilkan dari kelompok ilmuwan Dinegara kita sanksi moral belum membudaya sehingga subur upaya amoral dalam kegiatan keilmuwan
Ad 2. Tanggung Jawab Sosial Azas moral mengenai etika thd objek studi keilmuan & penggunaan pengetahuan ilmiah Mengembangkan ilmu untuk kesejahteraan manusia Tidak hanya memberi informasi namun memberi peran contoh Menjaga aspek etika dari ilmu nilai moral luhur
VI. Azas Moral Dari Aksiologi Ilmu sejak awal berkembangnya selalu terkait thd moral ( Etika ) & Estetika Semakin Cerdas nalar semakin pandai menemukan kebenaran apakah semakin berbudi para orang berilmu tsb Akibat ada ilmu : Semakin mudah hidup manusia Menimbulkan malapetaka & sengsara
manusia dgn memperhatikan: Kodrat manusia Martabat manusia Untuk menjaga hal tsb dlm menerapkan ilmu tsb perlu dijaga dgn azas moral sbb : “ Dapat meningkatkan taraf hidup umat manusia dgn memperhatikan: Kodrat manusia Martabat manusia Keseimbangan kelestarian alam Komunal ( milik bersama ) Universal : menyeluruh tanpa diskriminasi
VII. Kesimpulan Dalam menerapkan ilmu ada unsur etika & Estetika Ilmu untuk meningkatkan taraf hidup bukan membuat malapetaka Ilmu perlu dijaga dengan azas moral Perlu dibudayakan hukuman moral dikalangan ilmiah agar ilmu bisa berkembang dengan baik di indonesia.
Tugas Jabarkan konsepsi dan program Pendidikan sbg investasi SDM/Long life education / Human Rights/public services/education for all/Pembudayaan/kemandirian Lihat latar belakang program (eksistensi) gagasan Temuan nilai aksiologinya terutama (moral-etik, estetika, sosial dan politik)