MENULIS GAGASAN UNTUK MENDUKUNG SUATU PENDAPAT DALAM BENTUK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENULISAN KARYA ILMIAH I.
Advertisements

PARAGRAF.
MENYUSUN ARGUMENTASI Dr. Donny Gahral Adian.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI
KLAUSA.
MARGARETA ANDRIANI, M.PD.
BAB 2 KARYA TULIS ILMIAH Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
KARYA TULIS POPULER.
Oleh: Annisa Maulidya Chasanah X4
PARAGRAF ARGUMENTASI Kelas X Semester 2. PARAGRAF ARGUMENTASI Kelas X Semester 2.
KD: 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Tujuan: Siswa dapat menulis gagasan berupa penyampaian pendapat.
BAB I PENULISAN KARANGAN
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
Menulis sebagai Proses
PARAGRAF 2.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Hal Ihwal Bahasa Baku.
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
Menyusun Naskah Pidato
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Topik Topik: pokok pembicaraan atau permasalahan atau suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Bersifat umum. Berhubungan dengan pertanyaan masalah.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
PEMAKAIAN KALIMAT.
DARI PARAGRAF KE ESAI Pertemuan 10
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
PARAGRAF DISUSUN OLEH : Ulfa Yana Dhiro ( )
PARAGRAF.
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
DEFINISI PARAGRAF 1 Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Kalimat Efektif.
Modul 2 Kegiatan Belajar 1
EKSPOSISI.
KALIMAT Kalimat: rentetan kata yang disusun sesuai kaidah yang berlaku/bagian teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran secara utuh.
Tes Wawasan Kebahasaan
PARAGRAF ABDUL HALIM ( ) HELDA YANTI ( ) SUDARLIAH ( )
KALIMAT MAJEMUK.
KARYA TULIS ILMIAH Kelompok 5 Wulan Aprilia Utami
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Selamat Pagi.
WACANA NARASI TUJUAN CIRI-CIR I LANGKAH MENULIS NARASI MENULIS NARASI POLAJENIS WACANA DESKRIPSI CIRI 2MACAM DESKRIPSI DESKRIPSI TAHAP PENULISAN WACANA.
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
السلام عليكم Bahasa Indonesia TOPIK 2.
MENULIS DAN MENGARANG Tulisan yang telah tercipta didukung oleh beberapa unsur dan berada pada satu garis pemahaman, yaitu bersama mengungkapkan gagasan.
KETERAMPILAN BERBAHASA.
KARANGAN ILMIAH.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bntuk kelompok yang terdiri atas 4-5 anggota.
KETERAMPILAN BERBAHASA.
Paragraf. Paragraf merupakan sebuah kata yang diadopsi dari bahasa Yunani paragraphos, yang berarti "menulis di samping" atau "tertulis di samping“ Sedangkan.
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
JENIS KARANGAN DAN PEMARAGRAFAN.   Pengertian Karangan Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
BAHASA INDONESIA 1.
KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti.
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
Bahasa indoNESIA KELAS 8
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
Penulisan Karangan Ilmiah
Sebelum belajar saksikan video berikut ini klik 3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel,
Deskripsi EksposisiPersuasi Argumentasi Narasi Gambaran Paparan/ Penjelasan Pengaruh Pendapat Cerita.
Transcript presentasi:

MENULIS GAGASAN UNTUK MENDUKUNG SUATU PENDAPAT DALAM BENTUK PARAGRAF ARGUMENTASI By : zaenuri, S.P.d.I

1. Definisi dan ciri-ciri Paragraf Argumentasi Kata Argumen dalam istilah paragraf bermakna ‘ alasan’. Argumentasi berarti ‘ Pemberian alasan yang kuat dan menyakinkan’. Dengan demikian, Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat, alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat serta meyainkan. Tujuannya tentu untuk mempengaruhi orang lain (para pembaca) sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan

Keberadaan data, fakta, dan alasan sangat mutlak dalam karangan argumentasi.bukti-bukti ini dapat berupa benda-benda kongkrit, angka statistik, dan rasionalisasi penalaran penulis. Semua itu dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain: Bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet) Wawancara atau angket Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam membuat karangan Argumentasi adalah Berfikir sehat, kritis, dan logis. Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat. Menjahuai emosi dan unsur subjektif Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan salah penafsiran.

Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan pola penalaran sebab akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab. Artinaya menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.

2. langkah-langkah menyusun paragraf argumentasi Menentukan topik Argumentasi. Topik adalah gagasan utama yang mendasari sebuah karangan. Gagasan ini yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah karangan. b. Menentukan tujuan yang hendak dicapai. c. Mengumpulkan bahan bahan yang dikumpulkan untuk karangan disesuaikan dengan objek yang akan dibahas sehingga dapat menunjang pengembangan karangan. Fakta, bahan, atau kesaksian yang kita pilih dapat diperoleh dari orang-orang yang memiliki otoritas sehingga dapat dipercaya.

d. Menyusun Kerangka Karangan atau Out Line kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperinci atau dikembangkan. e. mengembangkan Kerangka Karangan sebelum mengembangkan kerangka karangan, kita harus dapat menyajikan dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang ada dengan baik., yaitu memperhatika kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Kita pun perlu meneliti kerangka karangan terlebih dahulu. Kalimat yang digunakan dalam mengembangkan gagasan berupa kalimat efektif. Perlu diingat bahwa pada akhir karangan argumentasi biasanya terdapat simpulan, dan jika perlu disampaikan saran-saran. Simpulan yang dibuat harus mengikuti jalan pikiran yang logis dan cermat.

Helikopter tidak hanya dibutuhkan dalam saat lalu lintas Jakarta mengalami kemacetan, tetapi juga saat jakarta direndam banjir. Capt. Heru Susanto menceritakan saat banjir hebat melanda jakarta tahun 2002, ia pernah mendarat di jembatan layang di Kuningan, Jakarta Selatan, untuk menyelamatkan satu keluarga asing dari hotel regen-sekarang menjadi Hotel Four Seansons-mengungsi ke hotel lainnya. Kisah ini setidaknya menegaskan kembali betapa fungsi helikopter menjadi sangat penting pada saat genting seperti itu.

Ciri-ciri paragraf Argumentasi 1. Menjelaskan pendapat agar pendengar yakin 2. Memberikan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik 3. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian 4. Penutup berupa kesimpulan

3. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) Antarkalimat ….segera setelah penertiban berlalu, kegiatan-kegiatan yang melanggar ketertiban umum kambuh lagi. Dim jalan Sultan Agung, jakarta Selatan, misalnya pernah diadakan Operasi Yuistisi terhadap para pedagang. Akan teteapi tidak lama kemudian, mereka muncul kembali menggunakan trotoar untuk menggelar barang dagangan, seperti keramik dan mebel. Akan tetapi dalam paragraf di atas merupakan kata penghubung (konjungsi) antarkalimat. Kata penghubung merupakan jenis kata yang fungsinya menghubungkan dua satuan bahasa atau lebih. Satuan-satuan bahasa itu dapat berupa kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Adapun kata yang berperan menggabungkan satuan-satuan kalimat yang berbeda disebut kata penghubung antarkalimat

Berikut contoh kata penghubung antarkalimat yang lebih lengkap beserta fungsi-fungsinya. Biarpun demikian/begitu c. tambahan pula, lagi pual, selain itu sekalipun demikian/begitu d. sebaliknya walaupun e. sesungguhnya, bahwasanya, padahal demikian/begitu f. malah(an), bahkan b. Meskipun demikian/begitu g. (akan) tetapi, namun, kemudian h. kecuali itu sesudah itu i. dengan demikian setelah itu j. oleh karena itu selanjutnya k. sebelum itu

Fungsi 1). Kelompok(a) menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berada ataupun bertentangan dengan yang dinyatakan dalam kalimat sebelumnya. Contoh: kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak akan menghalanginya. 2). Kelompok (b) menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan dalam kalimat sebelumnya. mereka berbelanja ke Glodok. Sesudah itu, mereka pergi ke rumah saudara mereka di Ancol.

3). Kelompok (c) menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya. Contoh: pak Hasyim terkena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah tinggi. 4). Kelompok (d) merupakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi dengan belati

5). Kelompok (e) menyatakan keadaan yang sebenarnya 5). Kelompok (e) menyatakan keadaan yang sebenarnya. Contoh: masalah yang dihadapiya memang gawat. Sesungguhnya, masalah itu sudah diramalkan sebelumnya. 6). Kelompok (f) menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Contoh: pak amir sudah tau soal itu. Bahkan, dia sudah mulai menanganinya. 7). Kelompok (g) menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Contoh: keadaan memang sudah mulai aman. Akan tetapi, kita tetap waspada

8). Kelompok (h). Menyatakan keeksklusifan dari hal yang dinyatakan sebelumnya. Contoh: alam akan studi di timur Tengah. Kecuali itu, dia pun akan menunaikan ibadah haji. 9). Kelompok (i) menyatakan konsekuensi Contoh : dia sudah tiga hari tidak masuk. Dengan demikian, dia sudah layak untuk mendapat peringatan dari sekolah. 10) Kelompok (j) menyatakan akibat Contoh: fatimah seharian bekerja membantu ibunya memasak kue untuk persiapan lebaran. Oleh karena itu, kini ia kelelahan. 11). Kelompok (k) menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Contoh: aisyah meraih juara pertama dalam lomba baca puisi. Sebelum itu, ia berlatih keras dengan bimbingan seorang penyair kenalan ayahnya.

Ehm….Waktunya makan siang Terima kasih mudah-mudahan paham Ehm….Waktunya makan siang