Abdul Rohiim H Galuh Novikah H

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM NFT PADA BUDIDAYA PAPRIKA
Advertisements

BUDIDAYA TANAMAN HIAS.
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
BAMBANG PUJIASMANTO EDDY TRIHARYANTO
CINTA DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
DINAS PERTANIAN PROV JATIM
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
TEKNOLOGI HIDROPONIK.
HIDROPONIK (MEDIA DAN JENIS TANAMAN)
Oleh : Agus Dwi P (H ) Isni Wiyati (H )
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN Dr
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor Abiotik.
BIOSKOP PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI KEPADA PARA PEMIRSA
TEKNIK PEMBERIAN AIR IRIGASI
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Teknologi Biobriket.
By: Berliana Farah Diba 5A
RETENSI AIR TANAH.
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
JENIS – JENIS SAYURAN HIDROPONIK
Rehabilitasi Lahan Pesisir.
HIDROPONIK NFT (Nutrient Film Technique)
Anthorium bunga Syarat tumbuh Suhu 14 – 28 oC
Alternatif Menanam Tanpa Media Tanah Oleh Lin Fitriani
KELOMPOK 6 : DIYAH TRI RAHAYU EKA ZULIANA DEWI LUCKY DIAH NUR JENIARTI
TANAH PASIRAN DI LAHAN PESISIR
VERTICAL FARMING Konsep Pertanian Masa Depan
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP DASAR ILMU TANAH UNTUK AGROEKOTEK Ir. Ajidirman,MP PENDAHULUAN Tanah secara umum dipahami sebagai bagian.
SISTEM HIDROPONIK DAN CARA KERJANYA
SISTEM HIDROPONIK DAN CARA KERJANYA
TATAP MUKA: 4,5,6.
:: Kelompok 8 :: Amanda Dewi M Ayu Melia Sades Cinta Lusiana Dewi
HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN.
Tanah sbg subtrat.
MENYIAPKAN LAHAN DAN MEDIA
Serapan Hara Daun.
Kesuburan Tanah.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
BUDIDAYA SISTEM PERTANIAN VERTIKAL (VERTIKULTUR)
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR TANAMAN
PENYEDIAAN SUMBER AIR DALAM HIDROPONIK
MENGENAL PIRIT.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
DESA SEI GUNTUNG HILIR KKN PPM ANGKATAN IX STIE INDRAGIRI
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
HIDROLISIS GARAM DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
PENGENALAN HIDROPONIK
Tanah dan Keberlangsungannya
HIDROPONIK UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG nN
Dra. ENY HARTADIYATI W.H, M.Si.Med
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
TEKNOLOGI HIDROPONIK.
Usaha dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian KRISMAN SIMANUNGKALIT \ ELIANI MUTIARA MARBUN \ SARIFUDDIN HARAHAP \ MUHAMMAD.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
PEDOSFER (Lapisan Tanah)
TEKNOLOGI BUDIDAYA KRISAN HIDROPONIK
HIDROPONIK (MEDIA DAN JENIS TANAMAN) EKA TARWACA SUSILA P LAB. ILMU TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UGM.
WORKSHOP HIDROPONIK BAGI SEKOLAH DASAR NEGERI se-SURABAYA April-Mei 2019 DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA.
Transcript presentasi:

Abdul Rohiim H0711001 Galuh Novikah H0711044 Hidroponik Substrat Abdul Rohiim H0711001 Galuh Novikah H0711044

Latar Belakang Pada masa kini, bidang pertanian semakin hari semakin maju untuk menyelasaikan masalah-masalah yang telah muncul. Salah satu dari masalah tersbut adalah lahan pertanian. Lahan pertanian sekarang ini semakin sempit disebabkan oleh kemajuan teknologi juga, lahan digunakan untuk bangunan, tempat hiburan, dan lain-lainnya.

Padahal, Pemerintah di Negara Indonesia sudah menyadari bahwa hampir 90% dari masyarakat adalah petani, jadi saat lahan pertanian dipakai untuk hal-hal lainnya, maka hidup petani akan semakin bertambah sulit. Berkaitan dengan masalah tersebut, dengan kemajuaannya teknologi pertanian maka ada sebuah solusi muncul untuk dapat membantu situasi pertanian kita. Dikarenakan oleh sempitnya lahan pertanian maka solusi ini berupa system tanam, lebih tepatnya media non tanah. Media ini berupa udara, air, pasir, arang sekang dan lain sebagainya.

Hidroponik Ada dua macam sistem hidroponik. Pertama, hidroponik dengan mempergunakan media non tanah seperti; pasir, arang sekam, zeolit, rockwoll, gambut, sabut kelapa, dan lain sebagainya. Kedua, hidroponik dengan hanya mempergunakan air yang mengandung nutrien atau pupuk yang bersirkulasi sebagai media, akar tanaman terendam sebagian dalam air tersebut, biasanya sistem ini disebut dengan NFT (Nutrien Film Technical).

Hidroponik Substrat Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.  Hidroponik substrat tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya fungsi tanah.

Karakteristik substrat harus bersifat inert dimana tidak mengandung unsur hara mineral. Media tanam hidroponik harus bebas dari bakteri, racun, jamur, virus, spora yang dapat menyebabkan patogen bagi tanaman. Fungsi utama substrat adalah untuk menjaga kelembaban,dapat menyimpan air dan bersifat kapiler terhadap air. Media yang baik bersifat ringan dan dapat sebagai penyangga tanaman.

Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diberikan melalui substrat yang akan diserpa oleh akar tanaman. Larutan nutrisi dibuat dengan cara melarutkan garam-mineral ke dalam air. Ketika dilarutkan dalam air, garam-mineral ini akan memisahkan diri menjadi ion. Penyerapan ion-ion oleh tanaman berlangsung secara kontinue dikarenakan akar - akar tanaman selalu bersentuhan dengan larutan.

Kelebihan dan Kekurangan Dapat menyerap dan menghantarkan air Tidak mempengaruhi pH air Tidak berubah warna Tidak mudah lapuk Kekurangan : Populasi tanaman tidak terlalu banyak Terlalu banyak menggunakan wadah Mudah ditumbuhi lumut

Tehnik Hidroponik Substrat Memilih substrat yang sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan. Misalnya: arang sekam, pasir, pecahan batu bata Bila menggunakan lebih dari satu macam substrat, maka harus dilakukan perbandingan yang sesuai. Misalnya sustrat pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1 Memasukkan substrat pada pot/polybag Menanam bibit tanaman pada pot/polybag Merendam pot/polybag tersebut dalam wadah yang berisi nutrisi sedalam ± 5 cm

Media Substrat Kemampuan mengikat kelembaban suatu media tergantung pada ukuran partikel, bentuk, dan porositasnya. Di samping harus mampu menahan air, media juga harus meneruskan air (mempunyai drainase yang baik). Sesuai syarat ini, media atau substrat yang partikelnya berukuran halus sebaiknya dihindari.

Permasalahan Media Substrat Substrat Beracun : Serbuk gergaji Media batu apung dan pasir dari laut Substrat sebaiknya tidak terbuat dari bahan empuk. Substrat sebaiknya tidak bertepi tajam

Sterilisasi Substrat Artinya membersihkan substrat yang telah lama terpakai yang kemungkinan besar telah terserang mikroorganisme patogen. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan penguapan atau dengan bahan kimia. Bahannya dapat menggunakan Batu apung pemutih (klorin / natrium hipoklorit) / asam hidroklorid. Caranya direndam dalam air klorin sekitar 1,5 jam dengan konsentrasi 1000 ppm lalu bilas dengan air tawar.

Irigasi Substrat Dalam sistem irigasi, larutan nutrien dipompa dan diedarkan ke seluruh tanaman. Setiap pemberian larutan nutrisi harus dapat melembabkan barisan tanaman secara seragam. Dengan menggunakan tensiometer yang diletakkan di substrat. Air yang diberikan tidak boleh terikat oleh pori partikel. Ruang antarpartikel dalam substrat harus diisi uap.

Pada kebanyakan sistem irigasi, pengisian uap air hanya terjadi pada siang hari, tidak seharian. Frekuensi irigasi tergantung pada permukaan substrat, tahap pertumbuhan tanaman, dan faktor iklim. Substrat yang permukaannya kasar dan bentuknya teratur perlu disiram lebih sering dibanding yang bentuknya tidak teratur, porus, atau partikelnya kecil-kecil. Partikel halus, seperti pasir atau serbuk gergaji, cukup 2-3 kali disirami dalam sehari, sedangkan partikel kasar seperti batu apung perlu diairi sejam sekali sepanjang hari.

Gambar Hidroponik Substrat ?

Terima Kasih Rabu 18 September 2013