ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Halimah Puspitawati, M.Kes.; Prof.Dr. Sri Subekti, DEA.; drh. Kusnoto, M.Si Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
FUNGSI KUADRAT Titik potong dengan sumbu-Y jika x = 0
03/04/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
TEKNIK REGRESI BERGANDA
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
TENDENSI SENTRAL.
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
BAHAN AJAR TEORI BILANGAN
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II
MATHEMATICS FOR BUSINESS
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
Statistika Deskriptif
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
I Made Kardena Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali
DISTRIBUSI FREKUENSI By. Raharjo
Fisika Dasar Oleh : Dody
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
SRI HARSONO, TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V, VI SD NEGERI 2 KANCILAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN 2011.
ADENOVIRIDAE kuliah virologi.
ELEKTRONIKA Bab 8. Model AC
Bab 8B Estimasi Bab 8B
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
UKURAN DISPERSI (PENYEBARAN DATA)
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
Luas Daerah ( Integral ).
Sequential Decision Making
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Kusnoto dan Sri Mumpuni Sosiawati
LATIHAN UAS KELAS X.
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Gedong Songo
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 1. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 2.
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis dr. Subagyo Yotopranoto, DAPE.; Dra. Rosmanida, M.Kes.; Prof. Dr. drh. Sri Subekti, DEA. Asal Tropical Disease Centre (TDC)
Aritmatika Bilangan Biner
Graf.
Bab 9B Analisis Variansi Bab 9B
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Mustofa Helmi Effendi, DTAPH.; Dr.dr. Kuntaman, M.S., SpMK.; Dr.drh. A.T. Soelih E Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
BAB V DIFFERENSIASI.
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Akuntasi Sektor Publik Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Daerah
Korelasi dan Regresi Ganda
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dra. Wiwied Ekasari, Apt., M.Si.; Dra. Aty Widyawaruyanti, M.Si.; Drs. Achmad Fuad Hafid, M.S. Asal Fakultas Farmasi Sumber.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Anwar Ma’ruf, Romziah Sidik, Yong Ho Park, Retno Sri Wahyuni Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana DIPA-RM Tahun 2009.
Penulisdr. Bariah Ideham, MS.; Prof. Dr. dr. Yoes Prijatna D., M.Sc.; Prof. Dr. H. Sarmanu, MS. Asal Tropical Disease Center Universitas Airlangga Sumber.
Diagnosis aids.
Eksplorasi protein dan proteom
Kuliah 8 Instrumentasi Bioteknologi
APLIKASI BIOLOGI MOLEKULER PADA DIAGNOSIS PENYAKIT
Transcript presentasi:

ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Halimah Puspitawati, M.Kes.; Prof.Dr. Sri Subekti, DEA.; drh. Kusnoto, M.Si Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber Dana IPD-DP3M Depdiknas Tahun 2005 Tahun 2005 Bidang Ilmu Parasitologi ISOLASI DAN DETERMINASI PROTEIN SPESIFIK DARI INTESTIN CACING MECISTOCIRRUS DIGITATUS SEBAGAI BAHAN KIT DIAGNOSTIK ABSTRAK Mecistocirrus digitatus adalah cacing nematoda yang menginfeksi abomasum sapi, kerbau dan zebu. M. digitatus sangat jarang ditemukan pada ruminansia kecil, yang sering ditemukan adalah Haemonchus sp. Prevalensi M. digitatus pada sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya sebesar 71,7% (Puspitawati, 2001b). Genus Mecistocirrus dan Haemonchus mempunyai habitat yang sama yakni abomasum dan kemiripan morfologi, patogenesis, serta gejala klinis, sehingga relatif mempersulit diagnostik. Penentuan dan isolasi protein spesifik dari intestin cacing M. digitatus diharapkan mampu membantu diagnosis mecistocirrusis secara serologis dan lebih cepat dibanding pemeriksaan fase. Penelitian ini dilakukanuntuk menjawab beberapa permasalahan yakni : Bagaimanakah profil protein intestin cacing M. digitatus yang dinyatakan dalam masa molekul relatif; Apakah intestin cacing M. digitatus mengandung protein dengan spesifisitas tinggi; Apakah protein yang bersifat spesifik dari intestin M. digitatus dapat diisolasi. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menentukan dan mendapatkan protein spesifik dari intestin cacing M. digitatus. Selanjutnya protein spesifik tersebut merupakan komponen bioaktif perangkat diagnostik pada uji ELISA. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Helmintologi Fakultas Kedokteran Hewan Unair untuk kolekting sampel, sedangkan analisis protein dilakukan di laboratorium biomolekuler FKH Unair dan TDC Unair. Cacing M. digitatus diperoleh dari abomasum sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pegirian Surabaya, kemudian cacing dibedah untuk koleksi sampel intestin, pembuatan homogenat intestin dilakukan dengan teknik sonikasi, dan karakterisasi protein dilakukan dengan teknik SDS-PAGE, Western blot, Dot blot dan untuk isolasi dilakukan dengan teknik preparasi gel elektroforesis (elusi). Hasil penelitian diperoleh 11 fraksi protein intestin cacing M. digitatus dengan masa molekul relatif 88,63 kDa, 73,21 kDa, 63,20 kDa, 58,94 kDa, 45,91 kDa, 40,24 kDa, 33,95 kDa, 25,17 kDa, 17,16 kDa, 14,66 kDa, dan 8,85 kDa. Analisis protein spesifik dengan teknik Western blot diperoleh 6 fraksi protein yang berikatan dengan antibodi poliklonal anti intestin M. digitatus, 6 fraksi tersebut pada masa molekul relatif 88,63 kDa, 58,94 kDa, 40,24 kDa, 25,17 kDa, 14,66 kDa, dan 8,85 kDa. Selanjutnya dilakukan preparasi gel elektroforesis (elusi) untuk isolasi protein spesifik pada masa molekul relatif kisaran 60 _ 100 kDa, 45 _ 60 kDa, dan 12 _ 40 kDa. Protein hasil elusi dicek kembali dengan SDS-PAGE dan ternyata diperoleh 3 fraksi protein dengan masa molekul relatif 58,94 kDa, 33,95 kDa, dan 17,16 kDa. Protein hasil elusi juga dicek kembali dengan teknik Dot blot untuk melihat sensitifitasnya, ternyata protein dengan masa molekul relatif 58,94 kDa lebih sensitif daripada 33,95 kDa dan 17,16 kDa. Sehubungan masih sedikitnya informasi eksplorasi biomolekuler terhadap cacing M. digitatus, maka saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini yakni, protein spesifik dengan MR 58,94 kDa yang telah diisolasi perlu dilakukan uji lanjutan mengenai sensitifitas dan spesifitasnya secara kuantitatif serta uji imunogenitas dan antigenitasnya baik secara laboratorik maupun uji lapang. Kata kunci : Intestin Cacing Mecistocirrus Digitatus