Pengukuran Hormon Dr. ANIK WIDIJANTI, Sp.PK (K)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI DIAGNOSIS PADA SECRINING
Advertisements

Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
PEMERIKSAAN HORMON TIROID
IMUNOASAI (PEMERIKSAAN SEROLOGI)
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
KEBUTUHAN ENERGI UNTUK METABOLISME BASAL (AMB)
IMMUNOLOGI Antibodi.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milleu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milleu interior berupa darah.
INTERAKSI ANTIGEN ANTIBODI Kekuatan yang menyatukan Ag-Ab : a
Peranan Epoetin Beta pada Pasien Anemia Renal
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Halimah Puspitawati, M.Kes.; Prof.Dr. Sri Subekti, DEA.; drh. Kusnoto, M.Si Asal Fakultas Kedokteran Hewan Sumber.
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
KELENJAR TIROID RINI KADIR.
HORMON Suwandito,dr,MS.
HIPERTIROID Ana Fitriani ANA FITRIANI ( )
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
“Immunobead Test (IBT) To detect antisperm antibodies”
SIKLUS KEHIDUPAN WANITA
ADRENOCORTICOSTEROID
Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
Analisis obat dalam berbagai cairan biologis
Diagnosis aids.
SISTEM SIRKULASI.
SISTEM ENTEROHEPATIK.
SISTIM IMUN BAGIAN 2 dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Ners A NOVEMBER 2010 SLIDE Dr RATIH 1.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
PROTEIN PENCERNAAN, ABSORBSI, TRANSPORTASI, METABOLISME
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay)
SISTEM ENTEROHEPATIK.
Pemeriksaan Faal Ginjal
HORMON YANG MENGATUR METABOLISME KALSIUM
P R O T E I N.
ELISA 21 JUNI 2016.
APLIKASI BIOLOGI MOLEKULER PADA DIAGNOSIS PENYAKIT
HEPATITIS VIRUS.
* GAMBARAN KLINIS TES ANTIBODI IgG-IgM * PADA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER * DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PURWOKERTO.
Review Jurnal Dina ayu Larasati
NAMA : ISTIQAMAH NIM : T.I DIII KEBIDANAN
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
Disusun oleh: Nuritania Velyta S (G0C016148)
SISTEM SIRKULASI.
Oleh: Drs. IGK. Wijasa, MARS
Bahan 4 METABOLISME SUMBER ENERGI DAN ASAM-AMINO IBU HAMIL
Respon Sistem kerja tubuh terhadap latihan fisik
2. SISTEM KONTROL DALAM PERILAKU IKAN
APLIKASI TEHNIK NUKLIR BAGI KESEHATAN
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
Presentasi PROTEIN XIIRPLA kimia. Grup7point C.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Organ Endokrin. Organ Endokrin Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah, dan sampai ke sel.
PRAKERIN DI RSJ DR. SOEROJO MAGELANG
KELOMPOK 6 : AMALIA WARDATIN NISA DELLA APRIMANINGSIH DYAH AYU PUSPITA .A.
KELOMPOK 4 KELENJAR PANKREAS.
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
OLEH : FAIK AGIWAHYUANTO, S.Kep., M.KES
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Bahan 4 METABOLISME SUMBER ENERGI DAN ASAM-AMINO IBU HAMIL
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Comparative Evaluation of Iron Deficiency among Obese and Non-obese Children oleh: M. Rizal PermadiS Kuntari AstrianaS Okbrinta Wulandari.
UJI DIAGNOSTIK.
Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
ANTIBODI MONOKLONAL Maya Ekaningtias, S.Si.,M.Biotech.
ANTIBODI MONOKLONAL Nikman Azmin, M.SI. ANTIBODI : Protein yang diproduksi limfosit (sel plasma) sebagai hasil stimulasi suatu antigen yang selanjutnya.
Transcript presentasi:

Pengukuran Hormon Dr. ANIK WIDIJANTI, Sp.PK (K) Laboratorium Patologi Klinik FK.UNIBRAW - RS. Dr.Saiful anwar Malang

- DILEPAS WAKTU DIBUTUHKAN HORMON - DILEPAS WAKTU DIBUTUHKAN - MASUK ALIRAN DARAH - JUMLAH SEDIKIT & TAK HABIS PAKAI - BEKERJA JAUH dari TEMPAT PRODUKSINYA - KADAR DI DALAM DARAH RENDAH - BERFUNGSI SEBAGAI KATALISATOR - DAPAT BERUPA PROTEIN, GLIKO PROTEIN, POLI- PEPTIDA, ASAM AMINO, STEROID - BEDA-NYA DARI ENSIM : ENSIM SELALU PROTEIN - METODE PENGUKURAN : IMMUNOASSAY

PRINSIP DASAR PENGUKURAN HORMON * BIOLOGIK : BIO ASSAY, R.R.A. * KIMIAWI : Kromatografi, Ekstraksi, Elektroforesa, Purifikasi * IMMUNO-ASSAY : Dengan / tanpa label sering digabung dg kromatografi, turbidimetri, nefelometri

BIOLOGIK : BIO – ASSAY RADIO RECEPTOR ASSAY TIDAK PRAKTIS SENSITIFITAS & SPESIFITAS RENDAH RUMIT DAN MEMBUTUHKAN WAKTU MAHAL MEMERIKSA AKTIFITAS BIOLOGIK

IMMUNO ASSAY BERLABEL RADIO IMMUNO ASSAY ( RIAs) ENZYME IMMUNO ASSAY ( EIA ) HETEROGENUS EIA : ELISA, FIA, ICMA, MEIA HOMOGENUS EIA RADIO RECEPTOR ASSAY ( RRAs ) :  BIOLOGIK / BIO-ASSAY

IMMUNO ASSAY RRA ENSIM RADIOAKTIF E.I.A R.I.A L.I.A / ICMA F.I.A ELISA KOLORIMETER SANDWICH IRMA L.I.A / ICMA LUMINOMETER KOMPETITIF / KONVENSIONIL F.I.A FLUOROMETER

PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN R.I.A : Kompetitif antara antibodi terbatas dg antigen berlabel dan antigen sampel Pemisahan konyugat yang terikat dan bebas Pehitungan dengan kurve standar

PERBEDAAN ANTARA R.I.A DAN E.I.A. PERBEDAAN R.I.A E.I.A LABEL RADIOISOTOP ENSIM LIMBAH BERBAHAYA TIDAK LISENSI / IJIN KHUSUS DIBUTUHKAN TIDAK DIBUTUHKAN ALAT PEMBACA SIGNAL LEBIH MAHAL MURAH, LUAS TERSEDIA UNTUK DAPAT SIGNAL LEBIH MUDAH LEBIH KOMPLEKS DETEKSI SIGNAL TANPA OPTIMASI DENGAN OPTIMASI ANTIBODI Yg DIGUNAKAN POLIKLONAL AFINITAS  MONOKLONAL AFINITAS  HARGA REAGEN LEBIH MURAH EXPIRED REAGEN E.D PENDEK E.D PANJANG INTERFERENS LEBIH SEDIKIT ANALIT PLASMA LN SENSITIF & SPESIFITAS BAIK / TINGGI

Faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran hormon : METODE PILIHAN TEPAT KONTROL KUALITAS STANDART IDENTIK NILAI RUJUKAN NILAI CUT – OFF SENSITIF, SPESIFITAS DETEKTABILITAS KONDISI SESUAI SAMPEL HETEREROGENITAS HORMON PERLAKUAN PANTAS VARIASI BIOLOGIK BENTUK / ASAL BAHAN UTUH / HASIL METABOLISME PERSIAPAN PENDERITA VALIDITAS PENGUKURAN HASIL UJI IN VIVO KLIRENS METABOLISME UJI IN VITRO INTERFERENS DIKENDALIKAN SERING TAK SAMA IN VIVO

DIPENGARUHI METABOLIT PTH 5 MENIT SEDIKIT DISEKRESI KELENJAR METAB KALSIUM INTAK-PTH : AKTIF 1.6 X NORMAL [ 2 – 2.5 X ] COOH-TER 30 MENIT 80 – 90 % DISEKRESI METABOLITNYA TAK AKTIF FRAGMEN NON 1-84 20 % INTAK-PTH 55 % INTAK-PTH [ 40 – 60 % ] NH2-TER - < PTH SEKRESI ? METABOLIT ? FUNGSI ? AKTIFITAS ? MASA PAROH DI SIRKULASI ASAL HORMON FUNGSI BIOLOGIK IMMUNO REAKTIFITAS GAGAL GINJAL IRMA 15 MENIT [ I-PTH ] INTRA OPERASI FRAGMEN 1- 84 ICMA 7 MENIT INTRA OPERASI SUKSES 88 % BIO-ASSAY JARANG DIPAKAI RUTIN RIA DIPENGARUHI METABOLIT

PEMERIKSAAN HCG Bahan pemeriksaan : darah / urine ( kalau perlu diencerkan) Yang diperiksa sebaiknya  sub unit Cara pemeriksaan : Hemaglutinasi, EIA, RIA , dll Cara pemeriksaan lama bio assay : galimanini

PEMERIKSAAN HCG Jenis pemeriksaan HCG serum : > 40 uji, urine : > 24 uji, home pregnancy test : > 23 uji Untuk pilih metode : harus memperhatikan titer, Dx klinik, standar/kalibrator, prinsip pemeriksaan, bahan pemeriksaan, dll Jika minta pemeriksaan cantumkan Dx klinik : penting untuk pemilihan metode

PEMERIKSAAN HCG HATI-HATI VARIASI STANDAR WHO VARIASI METODE EIA, RIA, IHA dll VARIASI STANDAR WHO St 1 : Prep kasar, 2 : IRP 75/735, 3 : IS 75/537 ,4 : IS 75/589 VARIASI PABRIK ISOFORM HCG hCG hiperglikosilasi, hCGb, hCGbcf Nicked / non-nicked PEMERIKSAAN HCG SAMPEL : URINE /SERUM HATI-HATI INTERPERTASI HASIL MEMBANDINGKAN HASIL/ MENGIKUTI Tx Dx PENYAKIT HAMIL / TROPOBLASTIK

KESIMPULAN Permintaan pengukuran hormon harus disertati Dx klinis Pemilihan metode pemeriksaan yang tepat sangat mempengaruhi diagnosa Untuk follow up Tx harus dengan metode pemeriksaan yg sama Terdapat berbagai variasi metode pengukuran hormon masing-2 dg kelemahan & kelebihan

KESIMPULAN Terdapat berbagai variasi bentuk hormon di dalam tubuh Terdapat berbagai variasi bahan pemeriksaan hormon dari darah, urine, ludah, cairan tubuh Harus berhati-hati dalam menginterpertasi hasil pemeriksaan dari masing-2 metode pengukuran & dari masing-2 hormon

Terima kasih