Ujian Tesis Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB
Dr. Ir. Slamet Susanto, M. Agr Ir. Suyanto Kartosoewarno, MS RESPON TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI BAWAH NAUNGAN NENI MUSYAROFAH A351040131 KOMISI PEMBIMBING Dr. Ir. Slamet Susanto, M. Agr Dr. Ir. Sandra A. Azis, MS Ir. Suyanto Kartosoewarno, MS
Pendahuluan Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tanaman liar dari Asia tropik Manfaat pegagan : sebagai tanaman penutup tanah dan pencegah erosi sebagai bahan obat sebagai lalapan segar maupun rebus
Pendahuluan-2 Januwati dan Yusron (2004): Pegagan tumbuh baik pada intensitas cahaya 30–40% Rachmawati (2005): Pegagan tumbuh baik pada naungan 25% bahkan pada naungan 75% masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, serta kandungan senyawa kimia (triterpenoid) terbanyak terdapat pada pegagan yang ternaungi 25%
Pertumbuhan dan produksi ↑↑ Kandungan bahan bioaktif ↑↑ Pendahuluan-3 Penambahan pupuk organik Penyumbang hara tanaman Syarat pada Industri obat Pertumbuhan dan produksi ↑↑ Kandungan bahan bioaktif ↑↑
Tujuan Penelitian Mempelajari respon pertumbuhan, produksi dan kandungan bioaktif tanaman pegagan terhadap taraf naungan yang berbeda Mempelajari respon pertumbuhan, produksi dan kandungan bioaktif tanaman pegagan terhadap jenis pupuk organik yang diberikan Mempelajari respon tanaman terhadap pemberian beberapa jenis pupuk organik pada tingkat naungan yang berbeda
Bahan dan Metode Waktu dan tempat : Bulan Februari – Mei 2006 di Kuntum Nurseries Bogor, Lab. Silvikultur Biotrop, Lab. Tanah dan Tanaman Biotrop, Lab. Kesuburan Tanah dan Lab. Ekofis Faperta IPB
Metode Percobaan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan ulangan 5 kali Petak utama yaitu taraf naungan : 55, 65 dan 75% Anak petak yaitu jenis pupuk organik : kontrol/tanpa pupuk Fertifort Super Fertifort Fine NPK Novelgro
Pelaksanaan
Pengamatan Jumlah daun Jumlah stolon dari tanaman utama Panjang tangkai daun yang terpanjang Bobot basah-kering daun Luas daun Bobot basah-kering total tanaman Kandungan klorofil Anatomi dan ketebalan daun Kandungan hara NPK jaringan tanaman Uji fitokimia Uji organoleptik
Analisis Data Sidik ragam (uji F) pada taraf 5% dengan program SAS v6.12 Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test)
Hasil
Perilaku tumbuh pegagan Pembentukan dan perkembangan stolon Pembentukan dan perkembangan bunga-buah Terdapat 3-5 tangkai bunga dan buah Pertumbuhan individu anakan baru Stolon muncul dan memanjang Terdapat 3-8 buah stolon Muncul daun pada tiap buku stolon, tidak selalu disertai dengan munculnya akar Akar muncul pada buku stolon Individu anakan yang muncul mampu membentuk stolon dan individu anakan baru Anakan layu sementara Anakan tumbuh tegak kembali ± 24 jam Muncul daun ±3-5 hari Muncul daun sampai membuka sempurna ±7 hari Pemanjangan tangkai daun dan perkembangan daun secara bersamaan Pertumbuhan daun baru 6-7 helai Pembibitan anakan pegagan Pertumbuhan vegetatif tanaman induk Pembibitan Pertumbuhan generatif tanaman induk Pemupukan II Pemupukan III dst Kondisi Tanaman Tahap Pertumbuhan Perlakuan Penanaman di Lapang Pemupukan I
Tabel 1. Jumlah Daun Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Tabel 2. Jumlah Stolon Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Tabel 3. Panjang Tangkai Daun Terpanjang Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Umur 2 – 8 MSP: tanaman pada naungan 75% mengalami tekanan untuk tumbuh sehingga terjadi penurunan pertumbuhan baik vegetatif dan generatifnya Secara tidak langsung anakan pegagan masih memerlukan suplai asimilat dari tanaman induk untuk pertumbuhannya
Tabel 4. Luas Daun/Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Tabel 5. Luas Helaian Daun Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Naungan ↑↑ luas daun ↑↑ : memperbesar area penangkapan cahaya Hale dan Orcutt (1987): adaptasi tanaman terhadap cekaman naungan melalui peningkatan luas daun dan pengurangan jumlah cahaya yang ditransmisikan dan yang direfleksikan
Tabel 6. Biomassa Tanaman
Tabel 7. Karakter Fisiologis Tanaman
3.56b µm 3.94a µm Gambar 1. Penampang Melintang Daun (Perbesaran 100X); Ea : Epidermis atas; Eb : Epidermis bawah; P : Parenkim Palisade; S : Parenkim Bunga Karang; RS : Ruang Antar Sel
Tabel 8. Kandungan Nitrogen Jaringan Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%
Tabel 9. Kandungan Phospor dan Kalium Jaringan Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati
Tabel 10. Uji Fitokimia Pegagan
Kriteria tingkat kesukaan konsumen : Bentuk : ukuran sedang, daun tidak rusak Tekstur : permukaan halus, renyah dan serat mudah diputus saat digigit Warna : hijau mulus dan tidak berwarna tua Rasa : tidak begitu pahit dan pedas
Gambar 3. Grafik Tingkat Kesukaan Terhadap Peubah Rasa Daun Pegagan
Komposisi bahan bioaktif : Diterima oleh konsumen: saponin 1+, tanin 1+, flavonoid 1+, steroid 3+ dan Triterpenoid 1+ (Fertifort Fine) serta Triterpenoid 2+ (NPK Novelgro) Diharapkan oleh produsen obat : tanin 3+, flavonoid 2+, steroid 1+ dan Triterpenoid 2+ (NPK Novelgro dibawah naungan 65%)
Gambar 4. Bentuk Pemanfaatan Pegagan Sebagai Sayuran dan Obat (A Gambar 4. Bentuk Pemanfaatan Pegagan Sebagai Sayuran dan Obat (A. Tanaman siap panen, B. Sayuran pegagan, C. Simplisia pegagan, D. Teh pegagan)
Simpulan Tanaman pada naungan 55% memiliki respon pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan naungan 65 dan 75% Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan bioaktif tanaman ditandai dengan tidak teridenfikasinya kandungan alkaloid dan kandungan saponin
Simpulan-2 Pupuk organik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua peubah kecuali pada kandungan hara NPK jaringan tanaman Secara umum tidak terjadi interaksi antara pemberian pupuk organik dengan taraf naungan pada semua komponen pengamatan, kecuali pada kandungan hara N jaringan tanaman.
Saran Pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan terbaik pada musim hujan dengan kisaran naungan 55 sampai 65% Mengingat tanaman pegagan mempunyai toleransi terhadap naungan maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh tingkat naungan yang tepat untuk pertumbuhan tanaman tersebut Hal yang masih dapat dilakukan dalam penanaman pegagan antara lain penanaman pegagan sebagai tanaman sela diantara tanaman budidaya ataupun tanaman obat lainnya, dan penelitian mengenai hubungan antara tanaman induk dan individu anakan
Terima kasih