RUDY AFRIANT Bag. Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M. Djamil Padang 2013 BATU SALURAN KEMIH RUDY AFRIANT Bag. Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M. Djamil Padang 2013
PENDAHULUAN Batu saluran kemih : Batu ginjal Batu kandung kemih Mengandung kristal serta matriks organik Lokasi di kaliks atau pelvis Bila keluar terhenti di ureter atau kandung kemih
Pria : wanita = 3:1, puncak 20-40 th 25% penderita memiliki riwayat keluarga Batu Asam urat dan kalsium lebih sering pada pria, batu krn infeksi pada wanita
FAKTOR RISIKO >85% batu pd pria dan 70% pd wanita mengandung kalsium, terutama kalsium oksalat. HIPERKALSIURIA Peningkatan eksresi kalsium ditemukan pd ½ pembentuk batu kalsium idiopatik. Tdd : A. Hiperkalsiuria absortif ; kenaikan ca dr lumen usus B. Hiperkalsiuria puasa ; kelebihan kalsium diduga dr tulang C. Hiperkalsiuria ginjal ; kelainan reabsorbsi kalsium di tubulus ginjal
2. HIPOSITRATURIA Inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih Masukan protein membatasi ekskresi sitrat Sitrat pd lumen tubulus akan mengikat kalsium Sitrat menghambat aglomerasi kristal
3. HIPERURIKOSURIA Hiperurikosuria dapat memacu pembentukan batu kalsium Kristal asam urat membentuk nidus utk presipitasi kalsium 4. PENURUNAN JUMLAH AIR KEMIH Dpt menimbulkan pembentukan batu dg peningkatan reaktan dan pengurangan aliran air kemih Penambahan masukan air ; rendahnya kejadian batu kambuh
5. JENIS CAIRAN YANG DIMINUM Soft drink > 1 ltr/mgg menyebabkan pengasaman dg asam fosfor ; meningkatkan risiko batu. Beban asam meningkatkan ekskresi ca dan asam urat serta mengurangi sitrat Jus apel dan jus anggur meningkatkan risiko batu Kopi, teh, bir mengurangi risiko batu
6. HIPEROKSALURIA Peningkatan kecil eksksresi oksalat dpt memacu presipitasi ca oksalat dg derajat besar dibanding kenaikan ca. Ca berguna utk mengikat oksalat di lumen intestinal Absorbsi oksalat intestinal dan ekskresi oksalat dpt meningkat pd keadaan; A. Diet ca rendah, tdk dianjurkan utk psn batu ca B. Hiperkalsiuria C. Gangguan absorbsi asam lemak dan garam empedu
7. GINJAL SPONGIOSA MEDULLA Akibat adanya kelainan duktus kolektikus terminal dg daerah statis yg memacu presipitasi kristal dan kelekatan epitel tubulus 8. BATU CA FOSFAT DAN ASIDOSIS TUBULUS GINJAL TIPE 1 Faktor risiko sama dg batu ca oksalat Pd bbrp kasus diakibatkan ketidakmampuan menurunkan nilai pH air kemih sp normal
9. FAKTOR DIET Suplementasi vit dpt meningkatkan absorbsi ca dan ekskresi ca Masukan ca tinggi dianggap tdk penting, krn diabsorbsi hy 6% dr kelebihan ca yg bebas dr oksalat intestinal Faktor diet yg penting; A. Masukan NaCl tinggi meningkatkan ekskresi ca ; reabsorbsi ca secara pasif mengikuti na. B. Masukan protein. Mskn protein tinggi meningkatkan ca, asam urat dan fosfat serta penurunan ekskresi sitrat.
C. Masukan kalsium Setiap 100 mg ca; pd subyek n 8% diabsorbsi dan kmdn diekskresi, pd psn hiperkalsiuri sebesar 20%. Diet tinggi ca dpt menimbulkan peny. Batu. Pemberian ca waktu makan akan mengikat oksalat Pemberian ca diluar makan akan menghilangkan kesempatan ca mengikat oksalat; ca bebas di lumen dan oksalat tetap diekskresi; kenaikan absorbsi ca dan kenaikan ekskresi ca
D. Masukan kalium Diet tinggi K mengurangi risiko batu; menurunkan ekskresi ca dan meningkatkan ekskresi sitrat E. Sukrosa ; meningkatkan ekskresi ca F. Vitamin Vit C dosis besar risiko pembentukan batu ca oksalat. Vit C 1500 mg/hr tdk ada hbgn dg pembentukan batu. Vit B6(piridoksin) mengurangi ekskresi oksalat
G. Asam lemak suplemen kapsul minyak ikan (eicosapentanoic acid) slm 8 mgg menurunkan ekskresi ca 36% dan ekskresi oksalat 51%. H. Masukan air peningkatan volume mskn air menurunkan risiko pembentukan batu. Dg meningkatnya vol air kemih maka tingkat kejenuhan ca oksalat menurun.
PATOGENESIS
EVALUASI PASIEN BATU GINJAL Riwayat penyakit batu Gambaran batu sal kemih a. USG ; Dpt menunjukan ukuran, bentuk dan posisi batu Diperlukan pd perempuan hamil dan psn alergi kontras radiologi dpt diketahui batu radiolusen dan dilatasi sistem kolektikus Tdk dpt membedakan batu kalsifikasi dan radiolusen
b. Pemeriksaan radiografi Dpt membedakan batu kalsifikasi Tdk dpt menentukan batu radiolusen, batu kecil, batu tertutup tulang Tdk dpt membedakan batu dalam ginjal atau luar ginjal c. Urogram Deteksi batu radiolusen Investigasi biokimiawi Pem lab rutin, sampel dan air kemih. Pem pH, BJ,sedimen, kultur kuman
PENGOBATAN MENGATASI GEJALA Kolik ; dilatasi sistem sumbatan dan iritasi lokal diberikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin. PENGAMBILAN BATU A. Batu dpt keluar spontan; ukuran <6mm B. Pengambilan batu; gelombang kejutan litotripsekstrakorporeal, perkutaneus nefrolitotomi, pembedahan.
PENCEGAHAN a. Menurunkan konsentrasi reaktan (ca dan oksalat) b. Meningkatkan konsentrasi inhibitor : - sitrat ; minum jeruk nipis atau lemon pc malam / kalium sitrat 20 mEq c. Pengaturan diet : - meningkatkan masukan cairan - hindari soft drinks > 1 ltr/mgg - kurangi mskn protein - membatasi natrium ; memperbaiki reabsorbsi ca - pembatasan ca tdk dianjurkan; penurunan ca intestinal akan meningkatkan absorsbsi oksalat . Memacu pengambilan ca dr tulang dan ginjal.
PEMBERIAN OBAT a. Batasi garam dan Diuretic tiazid 25-50 mg/hr - menurunkan ekskresi ca 150 mg/hr dan insiden batu 90% b. Pemberian fosfat netral (ortofosfat) - mengurangi ekskresi ca dan meningkatkan inhibitor c. Alopurinol 100-300 mg/hr d. Kalium sitrat (jeruk nipis/lemon); 2 bh pc malam atau 4 ons+ 2 ltr air/hr)
KESIMPULAN Penanganan batu saluran kemih dilakukan sedini mungkin. Tatalaksana awal adalah evaluasi faktor risiko. Terapi untuk mengatasi keluhan dan pencegahan serta mengobati gangguan akibat batu saluran kemih. Pengambilan batu dapat dengan gelombang kejutan litotrips atau pembedahan.
TERIMA KASIH