Estetika 2 Second Week
Renaissance 1400 - 1600 M Etimologis: re (kembali) dan naissance (lahir). Masa kebangkitan kembali minat pada budaya Yunani Kuno (Neo-Platonisme). Dimulai dari Italia dan menyebar ke Eropa. Peradaban pemikiran manusia berubah dari: viator mundi (penziarah di dunia)menjadi faber mundi (menciptakan dunianya sendiri).
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan peradaban di zaman Renaissance Ditemukannya mesiu: titik akhir benteng feodalisme. Penemuan seni cetak: informasi bukan hanya milik kaum elite dan menjadi eksklusif. Penemuan akan kompas: navigasi aman dalam perjalanan-perjalanan merambah dunia baru.
Renaissance sebagai pintu masuk bagi modernitas Renaissance sebagai pintu masuk bagi modernitas. Semangat renaissance menganut paham antroposentrisme bukan teosentris (abad kegelapan). Homo Mensura: Man, the measure of all things. Protagoras Bagaimana dengan keadaan sekarang di Indonesia?
Ciri-ciri estetika Renaissance Seni lukis dan patung: hal yang bersifat mental dan intelektual. Sebuah cabang ilmu bukan pertukangan (craft). Seni dan puisi “meniru” alam, dalam hal ini ilmu-ilmu empiris memberi petunjuk yang berguna. Seni sastra bertujuan sebagai perbaikan moral menuju ke yang ideal. Seni menempatkan keindahan sebagai suatu properti obyektif lewat harmoni, proporsi, dan kebenaran (matematis) benda-benda. Seni harus mengikuti aturan-aturan kesempurnaan yang secara rasional dapat dimengerti, diformulasikan, dan diajarkan.
Pertanyaan?
Leon Battista Alberti (1404-72) Arsitek, pelukis, dan seorang filsuf dari Italia. Tulisan-tulisannya kental dengan semangat humanisme.
Menyelidiki syarat-syarat apa yang harus dipenuhi dalam karya lukis, pahat, dan arsitektur dari sudut pengolahan materi. Lewat pengolahan materi ada suatu keseluruhan yang merupakan satu kesatuan dalam karya seni. Pengamat dan seniman diandaikan (ada postulat) memiliki ‘cita rasa keindahan”-sense of beauty.
Teori keindahan: harmoni antar bagian-bagian. Artinya: Keindahan menjadi identik dengan suatu tingkat harmoni. Bukan harmoni sebagai syarat keindahan. Definisi Alberti bersifat obyektif, karena merujuk pada benda-benda, bukan pada kondisi pikiran subyek. Menurut Alberti, inspirasi seniman haruslah berasal dari alam: dengan mengerti alam, membantu seniman menemukan style yang diinginkannya. Jika dapat mempelajari alam secara matematis maka dapat membantu menggambarkan alam secara benar. Dalam mengulas tentang karya seni, Alberti menggunakan istilah-istilah: kesatuan, keragaman, keanggunan, penemuan, imajinasi, dan fantasi.
Marsilio Ficino (1433-1499) Ficino, salah satu perintis Akademi baru. Menjadi tokoh sentral dari Neo-Platonisme di Italia.
Pandangan tentang keindahan secara sangat teoritis: dengan suatu konsentrasi yang mengarah pada inti batin, seorang seniman baru dapat menciptakan karya seni yang akan diwujudkan dengan konkret. Dimana letak ke-Plato-annya?
Sandro Botticelli (1445-1510)
Venus and Mars
The Birth Of Venus
Primavera