PEMILIHAN JODOH http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Pemilihan Jodoh Suatu proses yang tidak mudah baik bagi individu maupun orangtua dari individu Ada hubungan antara faktor sosial budaya dan sosial psikologis dengan proses pemilihan jodoh Teknik memilih pasangan hidup selalu mengikuti standar, nilai dan praktek kelompok dari mana dia berasal
Syarat utama dalam pemilihan jodoh: Moral Memperhatikan dan memahami satu sama lain
Perubahan sosial Orangtua membebaskan atau memberikan keleluasaan kepada anaknya dalam pemilihan jodoh Kebebasan ini dibatasi oleh syarat-syarat tertentu, yaitu: Syarat biologis Syarat psikologis Syarat2 budaya Syarat2 moral Syarat2 hukum
Faktor2 yang turut mempengaruhi seseorang dalam pemilihan jodoh: Keluarga Kelompok primer Media
Pengaruh faktor-faktor lain Hukum kedekatan Peraturan Monogami Preferensi Umur Konsep tentang Teman Hidup yang Ideal Konsep tentang Cinta yang Romantik
Teori-teori Pemilihan Jodoh Teori Insting Teori Homogami Teori Heterogami Teori Pertukaran Teori Reis-Wheel Teori Filter Teori SVR atau stimulus-value-role
Teori Insting Disebut juga teori “model tanpa sadar” Teori ini percaya bahwa ada wanita tertentu yang cocok secara sempurna dengan laki-laki tertentu sehingga keduanya menikah
Teori Homogami Orang cenderung memilih individu yang mempunyai banyak kesamaan dg dirinya Pikiran yang sama Pendapat yang sama Sikap yang sama Menghayati nilai dan kepercayaan yg sama Kebanyakan perkawinan bersifat homogen berdasarkan status perkawinan Pemilihan berdasarkan kelompok umur, tingkat pendidikan, selera humor, bentuk fisik, status sosial ekonomi
Eckland (1980: 137-138) Beberapa penjelasan mengapa seseorang cenderung menikah dengan seseorang dari kelas sosial yang sama: Adanya tekanan yang hebat dari keluarga besar Segregasi tempat tinggal Orang2 dari kelas yang sama menghayati nilai2 yg sama Memilih teman hidup dari kelompok yg sama karena berasal dari suku yg sama
Teori Heterogami Lawan dari teori homogami Seseorang memilih pasangan hidup tidak berdasarkan kesamaan antara keduanya melainkan karena perbedaan Asumsi: karena di dunia ini tidak ada orang yg persis sama, maka pada dasarnya perkawinan merupakan perkawinan heterogami atau campur dalam arti yg sebenarnya Hanya kadar campurannya yang berbeda antara satu pasangan dengan lainnya (terutama aspek kepribadian dan perilaku) Berangkat dari “berbeda itu menarik” Seseorang memilih teman hidup bukan berdasarkan kesamaan akan tetapi perbedaan sehingga bisa saling melengkapi Seseorang cenderung memilih teman hidupnya berdasarkan pertimbangan sejauhmana pihak lain bisa memenuhi kebutuhannya
Teori Pertukaran Kelanggengan suatu hubungan akan bergantung kepada persepsi mereka tentang pengorbanan yang mereka berikan dan keuntungan yang mereka peroleh dari hubungan itu (Lamanna & Riedman, 1985: 16)
Teori Reis-Wheel Cinta berkembang melalui 4 proses yg saling berhubungan: Ketertarikan Membuka diri Ketergantungan yg bersifat timbal balik Bertumbuhnya cinta
Teori Filter Dikemukakan oleh Kerckhoff dan Davis Berusaha menggabungkan teori yg sudah disebutkan terlebih dahulu dan menekankan urutan logis faktor2 penyaring dalam proses pemilihan jodoh yaitu: Faktor endogami Faktor homogami Faktor heterogami
Teori SVR Dikemukakan oleh Murstein Dalam situasi yang relatif bebas untuk memilih, kebanyakan pasangan melewati tiga tahap dalam proses pemilihan jodoh, yakni: Tahap stimulus Taap perbandingan nilai Tahap definisi peran (role)