BEBERAPA CONTOH KAJIAN SEJARAH LOKAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Advertisements

SMA NEGERI 1 PAMULANG, KAB. TANGERANG
Kedudukan Orang-Orang Eropa di India
NEGARA, BANGSA, NEGARA-BANGSA
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
SEJARAH TERJADINYA KOTA Asia: Kota mulai tumbuh tahun SM di lembah subur sungai Tigris dan Ephrat, Mesopotamia di daerah teluk Persia. Kota ini.
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
MASYARAKAT PERKOTAAN dan INDUSTRI
Revolusi Industri Pengertian Revolusi Industri.
SEJARAH SOSIAL TERRY IRENEWATY, M.Hum.
Toleransi dan Gotong Royong
SEJARAH, KEBUDAYAAN, IPTEK DAN MASALAH SOSIAL
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
Ciri-Ciri Kerajaan Islam &
HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DENGAN SUB- DISIPLIN LAINNYA
LEGITIMASI POLITIK NEGARA TIM-TENG Hartanto, S.I.P, M.A.
FUNGSI STRATIFIKASI SOSIAL
Pengampu : Terry Irenewaty M.hum Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2011.
PERANAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM STUDI SEJARAH LOKAL
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (Johanes Van Den Bosch)
Identitas Nasional.
Pendudukan Jepang di Indonesia
Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA
Perkembangan Kehidupan Masyarakat pada Masa Kolonial
SEJARAH UANG BARTER UANG KERTAS & UANG LOGAM UANG BARANG
STANDAR KOMPETENSI Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang.
3.Jihan Khalisah Khansa / 17
Islamisasi dan silang budaya di Nusantara
Dosen Pengampu : diana ma’rifah
Sastra Korea dapat dibagi menjadi :
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
A. Gambaran Kerajaan Allah Pada Zaman Yesus
Budaya Politik di Indonesia
Integrasi Politik dan Integrasi Nasional
120 menit Sejarah / program: IPA 1.
Sistem pemerintahan daerah masa kerajaan nusantara
DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL
Kelompok 9 Dananggana Satria Tama ( ) Fitria Nur Sarah Berliana P ( ) Hafidh Lukmam S ( ) M. Nursalim ( ) Syilvia.
TEORI POSKOLONIAL MENGENAI PERUBAHAN SOSIAL
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
POLA KERUANGAN DESA AMALUDIN, S.IP, MM.
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
Pendudukan Jepang di Indonesia
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
Dampak pendudukan jepang
PENALARAN INDUKTIF Indikator:
BAB 2 STRATIFIKASI SOSIAL.
BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA
Perubahan Sosial dan Pembangunan
KELOMPOK KONSTATINOPEL
STRATEGI POLITIK NU MASA PENJAJAHAN JEPANG
Perubahan Sosial Modrenisasi.
Dinamika Pembangunan Desa
Bab 3. MASYARAKAT BERBURU DAN MENGUMPUL
SEJARAH MARITIM NUSANTARA
Perubahan Perubahan Kebudayaan
Geografi Politik Untuk analisis Asia Pasifik
PERKEMBANGAN ISLAM AWAL
Pendekatan Struktural
(Kebangsaan Indonesia)
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PENJAJAHAN
Summative Assessment Unit 3
“Hanya laki-laki yang (ber)migrasi”, benarkah
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
SULTAN AGUNG DARI MATRAMAN
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perkembangan Perencanaan
KELOMPOK FRATERNITE (XI IIS 3) -HAFIZH FADHLI (14) -MELISSA CHRISTINA (19) -PANDU RAMA (23) -RIFQI ACHMAD NAUFAL (27) -SALSABILA ANNISA (31) -SHARISSA.
Ujian Mempertahankan Skripsi KEBIJAKAN KERJA PAKSA ROMUSHA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ( ) Oleh: Andi G. Nababan Jurusan.
Transcript presentasi:

BEBERAPA CONTOH KAJIAN SEJARAH LOKAL

PEMBERONTAKAN PETANI BANTEN Kajian Sartono Kartodirdjo, (1990), Peberontakan Petani Banten 1888, Jakarta: UI Press. Buku ini menggunakan pendekatan multi-dimensional. Lebih dari separo buku ini menggunakan analisis kausal pemberontakan petani ketimbang pemberintakan peteni itu sendiri. Dari segi sosial politik, penyebab pemberontakan adalah makin renggangnya jarak sosial antara petani, elite pedesaan, dan elite agama, dan pejabat-pejabat baru bentukan Belanda. Diketahui, sejak 1808 Banten secara langsung di bawah kekuasaan Belanda. Birokrasi legal-rasional menggantikan birokrasi tradisional.

Dari segi sosial-ekonomi adalah masuknya ekonomi uang dan tenaga kerja upahan ke tengah-tengah masyarakat Banten yang agraris. Dihapuskannya tanah-tanah kerajaan dan pelayanan tenaga kerja untuk pejabat-pejabat kerajaan menimbulkan ketidakpuasan. Dari segi sosial-kultural, ditandai dengan bengkitnya kembali agama yang otoritas kolonial dianggap sebagai kekuatan politik. Pada akhir abad ke-19 muncul persaudaraan sufi, pesantren, dan kegairahan naik haji.

PERANG ACEH, 1874-1912 Kajian Ibrahim Alfian,(1987), Perang di Jalan Allah: Perang Aceh, 1874-1912, Jakarta: Sinar HArapan. Perang Aceh dapat dikelompokkan ke dalam struktur budaya, karena adanya ideologi keagamaan. Pasukan-pasukan Aceh selalu mengumandangkan kalimat laa ilaaha ilallah, adanya literatur keagamaan Hikayat Perang Sabil, dan dibaginya wilayah menjadi dua, yaitu darul Islam dan darul harb. Sementara,tujuan perang adalah mengusir orang kafir. Ideologi dalam hal ini adalah jihad fi sabilillah.

PERISTIWA TIGA DAERAH Kajian Anton E. Lucas, (1989), Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi dalam Revolusi, Jakarta: Grafiti. Kajian ini kebanyakan menggunakan metode “sejarah lisan”. Kajian ini mendiskripsikan dan menjelaskan kausalitas terjadinya Peristiwa Tiga Daerah di Karesidenan Pekalongan, Yaitu di Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang. Di ketiga tempat itu terjadi Revolusi sosial pada masa transisi (oktober-November 1945, Yaitu setelah pemerintahan Jepang berakhir, pada awal Revolusi, dan sebelum Pemerintah Baru Terbentuk.

Prakondisi Revolusi Sosial itu adalah ketidakadilan, sedangkan penyebab langsung meletusnya dan kondisi yang mencakupi bagi Revolusi Sosial adalah secara praktis adalah kekosongan otoritas. Ketidakadilan sebelum perang adalah beratnya beban pajak bagi rakyat, rendahnya upah buruh industri gula serta penenaman tebu yang mendesak tanaman pangan, dan dominasi ekonomi orang Cina dan Arab di kota-kota Kabupeten. Pada masa pendudukan Jepang ada ketidakadilan yang berupa kewajiban setor beras, penjatahan beras, penjatahan bahan sandang, dan kerja paksa (romusha).

PERUBAHAN SOSIAL DI MADURA Kajian Kuntowijoyo, (2002), Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940 ,Yogyakarta: Mata Bangsa, mengikuti konsep Hobsbawn tentang history of society (sejarah masyarakat, bukan sekedar sejarah sosial) dan ilmu sosial harus mempunyai structural-functionalist dalam menangani permasalahan. Tesis buku ini adalah perubahan hanya mungkin terjadi kalau ada perubahan ekologi. Ekologi tegal terdapat di Madura, sawah di Jawa, dan ladang di luar Jawa. Jadi keberadaan tegal mempengaruhi pembentukan desa (scattered viiage), masyarakat (tidak ada kerja kolektif untuk pengairan),

kepemimpinan (pemimpin lokal, kiai, lebih berpengaruh ketimbang birokrasi), komunikasi (setiap rumah ada surau sehingga orang hanya ketemu seminggu sekali di masjid), psikologi sosial (tingginya solidaritas keluarga, rendahnya solidaritas sosial, psikologi individual yaitu tingginya percaya diri). Pengaruh ekologi juga terasa dalam pertanian, ekonomi (perdagangan impor), kependudukan (migrasi), dan etos sosial. Pengaruh ekologi dalam proses sejarah tampak dalam pemiskinan kelas negara, tiadanya pemberontakan besar, tidak ada pemogokan, dan asosiasi sukarela berdasar agama (kiai lebih populer).