Mempersiapkan Peserta Didik Berkarakter dan Berkompetensi Global

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Model Pendidikan Unggul Untuk Kemajuan Pendidikan
Advertisements

Menyelaraskan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini hingga Dewasa
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Konsep Dasar Pendidikan
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
HARAPAN MAHASISWA TERHADAP LAPANGAN PEKERJAAN PANJI BAHARI NOOR ROMADHON.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Technique Informal School
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
Urgensi Pendidikan Karakter sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pengantar Kewarganegaraan
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
Iman -> Puasa -> Taqwa
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd
Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
MOTIVASI DIRI.
PENDEKATAN, MODEL, STRATEGI & METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
18 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
TUJUAN DAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Analisis Kurikulum Penjasorkes dan Bahan Ajar
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Bahan Kuliah DDP 2010/
BUDAYA KERJA & ETOS KERJA Bahan – 9 PERILAKU ORGANISASI ADM. NEGARA, FISIP, SMT. IV
& Tim Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
CIVIC EDUCATION Rabiatul Adawiyah, M.Pd. Pendidikan Kewiraan UU N0.2 Tahun 1989 Alasan tidak relevan: a.Pola dan praktek pembelajaran yang indoktrinatif.
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pembentukan Karakter Peserta Didik yang Peduli Lingkungan Hidup
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

Mempersiapkan Peserta Didik Berkarakter dan Berkompetensi Global Prof. DR. H. Arief Rachman, MPd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Founder of Arief Rachman & Associate

Definisi Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1) 2 2

Fungsi Pendidikan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (UU Sisdiknas pasal 3) 3 3

Tujuan Pendidikan Membuat setiap individu dan masyarakat menikmati hak dan tanggung jawab , meningkatkan demokrasi, membentuk masyarakat yang bertanggung jawab dan peduli, dan menekankan pentingnya falsafah pendidikan Memecahkan masalah global yang relevan seperti: Kemiskinan dan pembangunan,isu lingkungan,etika kesehatan, kesetaraan gender, pertumbuhan penduduk, keragaman budaya, dll.

Pilar Pendidikan belajar untuk mengetahui (learning to know) belajar untuk melakukan (learning to do) belajar untuk mewujudkan jati diri (learning to be) belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together) 5

Karakter adalah Mempunyai watak, mempunyai kepribadian. Kepribadian ditinjau dari titik tolak etis. Sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu.

Kompetensi adalah Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sebuah pernyataan terhadap apa yang seseorang harus lakukan ditempat kerja untuk menunjukan pengetahuannya, keterampilannya dan sikap sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

Pendidikan Karakter Bangsa Secara Informal, terutama dilakukan di keluarga dan lingkungan sekitar Secara Nonformal, yang diperoleh melalui lembaga-lembaga/organisasi-organisasi kemasyarakatan Secara Formal, dilakukan di satuan pendidikan formal (sekolah dan Perguruan Tinggi) kombinasi antara keluarga, jalur pendidikan formal, dan nonformal 8 8

Beberapa hal penting pendidikan karakter bangsa Proses pembentukan karakter suatu bangsa memerlukan komitmen, konsistensi dan waktu yang lama Pembentukan karakter tak pernah selesai, karena karakter itu sendiri berproses menurut perkembangan dan dinamika bangsa Pembentukan karakter bangsa diperlukan keterlibatan seluruh komponen bangsa 9 9

Penyebab terjadinya krisis karakter Berubahnya pemikiran manusia dimana materi/akal/keduniaan di atas segala-galanya Hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya Munculnya antagonisme dalam pendidikan karakter Lemahnya peranan lembaga sosial dan keluarga yang menjadi basis pendidikan karakter

Pendidikan Karakter melalui: Isi matapelajaran / kegiatan Proses pembelajaran / kegiatan Pembentukan kultur sekolah / kegiatan

Bersemangat Gembira Penuh Semangat Hangat Kecenderungan Sikap Tidak Stabil Sangat Murung, Tegang Tidak Bersemangat, penuh perhitungan, Kaku, Dingin, Pendiam, Pasif Perasa Tidak Tenang; Agresif Negatif; Berubah-ubah Penyedih /Dingin Bergejolak /Panas Introvert Ekstrovet Berhati Tenang, Sejuk Bersemangat Gembira Penuh Semangat Hangat Hati-hati; Tenggang Rasa; Damai; Terkendali Dapat dipercaya; Emosi Seimbang Optimis; Aktif Bermasyarakat; Orientasi Bergembira; Pemimpin Merdeka; Fleksibel/Memahami Perbedaan; Senang Berkomunikasi Stabil

Ragam Potensi Kecerdasan Potensi Jasmani Sehat secara medis Tahan cuaca Tahan bekerja keras Potensi Spiritual Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas. Kegemaran berbuat untuk Allah. Disiplin Beribadah Sabar berupaya Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita. Potensi Perasaan Mengendalikan emosi Mengerti perasaan orang lain Senang bekerjasama Menunda kepuasan sesaat Berkepribadian stabil Potensi Akal Kemampuan berhitung Kemampuan Verbal Kemamuan spasial Kemampuan Membedakan Kemampuan membuat daftar prioritas. Potensi sosial Senang berkomunikasi Senang menolong Senang berteman Senang membuat orang lain senang Senang bekerjsama

Belahan Otak Organ Kiri Organ kanan Kedudukan : sebagai Khalifah sebagai hamba Sikap : Bebas, Jalan sendiri, Bertanya Sikap : Patuh, disiplin, penurut Motivasi : Internal Motivasi : Eksternal Sorce: Tony Buzan “mind map untuk anak” 2002

Sentuhan Pembelajaran Perasaan Akal enak/sebel Benar/salah Iman / Qolbu Halal/haram

Certificat/ sertifikasi Profesionalisme Profesionalism Certificat/ sertifikasi Habits / Kebiasaan Knowledge / Ilmu Pengetahuan Skill / Keterampilan Ethic / Etika Attitude / Sikap

Kesehatan Kerja melalui 5M Moral - Integritas - Norma - Commitment - Sistem Nilai - Kepatutan - Iman dan Taqwa - Sense of goal Mandat - Profesionalisme - Tanggungjawab - Hak dan Kewajiban - Ketuntasan Kerja Man-power - Kekokohan Iman - Kepekaan emosi - Stabilitas watak - Kegairahan Sosial - Ketangguhan Ilmu 17

Lanjutan Management Money - Idealisme Gagasan - Evaluasi (Observable) - Struktur organisasi - Kritik membangun - Staffing (Personalia) - Team work - Pelaksanaan - Komunikasi - Penilaian keberhasilan - Networking Money - Sarana / fasilitas - Jaminan - Dana - Sumber - Hubungan - Kekuatan 18

Arah Produk Masyarakat Pembelajar Kemajuan Kemandirian Kesejahteraan/kemakmuran Keadilan Kebijaksanaan Religius/ kental keagamaan Kemerdekaan yang bertanggungjawab Keteraturan cara berfikir dan bekerja Produktif dalam berkarya Memberdayakan diri secara optimal

Sikap yang penting untuk dikembangkan Bertaqwa Fleksibel (flexible) Keterbukaan (open) Ketegasan (decisive) Berencana (organize) Mandiri (independence) Toleransi (tolerate) Disiplin (discipline) Berani ambil resiko (Risk taker) Sportif (Sportive) Setia kawan (loyalty) Integritas (integrity) Orientasi masa depan-penyelesaian tugas (Future oriented)

Terima Kasih Arief Rachman & Associate Jl. Ekor Kuning V No.7 Rawamangun, Jakarta Timur Telp. (021) 475 3123 Fax. (021) 4788 2295