P EMIKIRAN E KONOM -E KONOM M USLIM K ONTEMPORER Oleh TIM 2 Kajian Ekis Dept. Ilmiy – BO Ukhuwah Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Oleh TIM 2 Kajian Ekis Dept. Ilmiy – BO Ukhuwah Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Mahzab ini dipelopori oleh Baqir Al Sadr dengan bukunya yang fenomenal Iqtisaduna (ekonomi kita). Menurut mahzab ini, Ilmu ekonomi (economics) tidak pernah bisa sejalan dengan islam. Ekonomi tetap ekonomi, dan Islam tetap islam. Keduanya tidak akan pernah bisa disatukan. Sebab, kedudukannya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu anti islam, satu lainnya islam.
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Menurut mereka, perbedaan filosofi ini berdampak pada perbedaan cara pandang keduanya dalam melihat masalah ekonomi. Menurut istilah ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas sementara sumber daya yang tersedia untuk memuaskan keinginan manusia tersebut jumlahnya terbatas. Baqir menolak pernyataan ini, karena menurut mereka, Islam tidak mengenal adanya sumber daya yang terbatas. Dalil yang digunakan adalah: “Sungguh telah Kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran setepat-tepatnya” (QS. Al Qomar : 49)
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Dengan demikian karena segala sesuatunya sudah terukur dengan sempurna, sebenarnya Allah telah memberikan sumber daya yang cukup bagi seluruh manusia di dunia. Pendapat bahwa keinginan manusia itu tidak terbatas juga ditolak, karena kenyataannya keinginan manusia itu terbatas. Misalnya, seseorang yang sudah kenyang, maka dia akan hilang selera makannya dan tidak ingin makan.
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Mahzab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat kaya, sementara yang lemah tidak memilki akses terhadap sumber daya sehingga sulit bersaing. Karena itu masalah ekonomi muncul bukan karena sumber daya yang terbatas, tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Karena itu menurut mereka, istilah ekonomi islam adalah istilah yang bukan hanya tidak sesuai dan salah, tapi juga menyesatkan dan kontradiktif, karena itu penggunaan istilah ekonomi islam harus dihentikan. Sebagai gantinya, ditawarkan istilah baru yang berasal dari filosofi islam, yakni Iqtisad. Iqtisad berasal dari bahasa arab ‘qasd’ yang secara harfiah berarti equilibrium atau keadaan sama, seimbang atau pertengahan.
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Sejalan dengan itu, maka semua teori yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi konvesional ditolak atau dibuang. Sebagai gantinya mahzab ini berusaha menyusun teori-teori baru dalam ekonomi yang langsung digali dan dideduksi dari Al Quran dan Al Sunnah.
1. M AHZAB B AQIR A L S ADR Tokoh-tokoh Mahzab ini antara lain : Muhammad Baqir Al Sadr Abbas Mirakhor Baqir Al Hasani Kadim Al Sadr Iraj Toutounchian Hedayati
2. M AHZAB M AINSTREAM Mahzab ini merupakan mahzab yang paling moderat karena sikapnya terhadap teori ekonomi konvensional yang tidak semata-mata dihapus, melainkan dipilah berdasarkan prinsip metodologi teori ekonomi islam, jika di dapatkan sesuatu yang tidak salah dan dibolehkan atau dibenarkan maka hal itu dilaksanakan, dan apabila ada yang salah maka hal itu dihilangkan. Begitu juga sikapnya terhadap permasalahan pangkal dari sebuah teori ekonomi berupa scrachity (kelangkaan) yang titik tolaknya pada dasarnya sama, melainkan lebih pada pola distribusinya.
2. M AHZAB M AINSTREAM Tokoh – tokoh pada mahzab ini antara lain: Umar Chapra Abdul Mannan As Siddiqi
3. M AHZAB A LTERNATIF K RITIS Mahzab ini lebih kepada analisa yang mendalam mengenai hasil temuan-temuan sistem ekonomi yang ada termasuk ekonomi islam untuk dikritisi kembali dan secara terus-menerus. Tokoh- tokoh Mahzab ini adalah : Timur Kuran Jomo Muhammad Alif
K ESIMPULAN Diantara ketiga mahzab ini, jika dikaji berdasarkan teori dialektika dan sebuah kesatuaan metodologi bukanlah tiga teori yang sebenarnya layak untuk menimbulkan klaim hingga pada akhirnya menimbulkan terjadi konflik dialektika yang meruncing. Akan tetapi dari ketiga mahzab ekonomi islam ini, pada dasarnya memiliki sebuah kesatuaan dan mampu untuk saling mengisi satu sama lain yang didasarkan dari peran teori yang diusung oleh masing-masing mahzab.
K ESIMPULAN Sepertihalnya kekurangan pada mahzab mainstream yang cenderung mudah disalah persepsikan sebagai ‘ekonomi minus riba plus zakat’ dapat untuk kemudian ditegaskan kembali oleh Mahzab Baqir As Sadr dan dikoreksi secara terus-menerus oleh Alternatif Kritis.
P ENUTUP Demikianlah penjelasan tentang “Pemikiran Ekonom-Ekonom Muslim Kontemporer” Semoga dapat dipahami dan bermanfaat Salam Ukhuwah! Ekonom Rabbani BISA! Assalamualaikum Wr.Wb