CANE SUGAR (GULA TEBU) Gula Rafinasi Gula hasil proses defekasi Gula hasil proses karbonatasi Gula hasil proses sulfitasi Gula hasil kombinasi proses defekasi/karbonatasi/sulfitasi Gula Rafinasi
Proses Produksi Ekstraksi Pengendapan kotoran dengan kapur Penguapan/evaporasi Pendidihan/kristalisasi Penyimpanan Afinasi Karbonatasi Penghilangan warna/Decolorization Pendidihan Pengolahan sisa/Recovery Proses Produksi
Metode Pengoperasian Evaporator : EVAPORASI Metode Pengoperasian Evaporator : Single-effect evaporators Forward feed multiple-effect evaporators Backward feed multiple-effect evaporators Paralel feed multiple-effect evaporators
Single-Effect Evaporators Vapor, T1 Umpan, Larutan encer steam condensate T1 Produk, Larutan pekat TF bT Ts P1
Forward Feed Multiple-Effect Evaporators Untuk setiap efek, produk uap menjadi sumber panas bagi efek berikutnya T1 > T2 >T3 TF P1 > P2 > P3 TS Vapor, T1 Vapor, T3 Vapor, T2
KRISTALISASI Kristalisasi merupakan proses pemisahan dengan cara suatu larutan dipekatkan sampai konsentrasi bahan yang terlarut menjadi lebih besar daripada larutannya pada suhu yang sama. Bahan yang terlarut kemudian dikeluarkan dari larutan dalam bentuk kristal murni. Faktor yang sangat penting dalam proses kristalisasi adalah : 1. Daya larut bahan 2. Kemampuan membentuk kristal
Daya Larut Daya larut didefinisikan sebagai berat bahan anhydrous, yang akan membentuk larutan jenuh dalam 100 g pelarut. Dalam larutan gula, pelarut adalah air. Daya larut merupakan fungsi suhu. Peningkatan suhu akan meningkatkan daya larut bahan yang terlarut. Sedangkan tekanan hanya memberikan pengaruh yang sangat kecil terhadap daya larut
Pada kurva daya larut, digambarkan tiga daerah : Daerah stabil atau kurva jenuh. Larutan pada daerah kurva jenuh atau dibawahnya, larutan tidak akan mengkristal. Daerah metastabil. Pada daerah metastabil, larutan akan mengkristal apabila kristal bibit ditambahkan atau larutan diganggu. Kurva lewat jenuh. Kristalisasi terbentuk tanpa perlakuan tambahan apapun atau kristalisasi terjadi secara spontan.
Pembentukan Inti Kristal Kemampuan Membentuk Kristal Kemampuan membentuk kristal diawali dengan kemampuan membentuk inti kristal, dilanjutkan dengan pertumbuhan kristal. Pembentukan Inti Kristal Pada kurva lewat jenuh, inti kristal terbentuk secara spontan. Konsentrasi larutan kurva lewat jenuh 80 %, hal ini membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Dalam industri gula kristal, hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Pada daerah metastabil (konsentrasi larutan 60 %), bibit (seed) dalam bentuk kristal ditambahkan pada larutan dan kemudian membiarkan kristal tersebut meneruskan pembentukan inti kristal lebih lanjut.
Pertumbuhan Kristal Sekali inti terbentuk, baik secara spontan atau dengan penambahan bibit, kristal akan terus tumbuh. Apabila lewat jenuh dipertahankan, inti yang terbentuk akan terus tumbuh dan kristal besar akan terbentuk. Ukuran kristal ditentukan oleh proses pendinginan. Pendinginan berlahan-lahan akan menghasilkan lewat jenuh yang sangat kecil yang akan menghasilkan kristal yang besar. Sebaliknya, pendinginan yang cepat akan menghasilkan kristal yang kecil.