[SAP 5] tentang kategori, pembagian dan penggolongan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
Advertisements

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR SD UNIK AMBAR WATI. Teori Belajar Teori belajar disiplin mental Teori belajar asosiasi Teori Insight Teori belajar Gestalt.
ONTOLOGI ILMU POLITIK  .
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
Pengenalan Logika Informatika
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN PENGUKURAN TINGGI / PANJANG BADAN
ETIKA PROFESI.
Konstruktivisme dalam Pembelajaran Oleh: Tim Penelitihan dan Pengembangan Pendidikan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur.
TUGAS PRESENTASI MATA KULIAH 800 PPS 3 - FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Pendidikan Kewarganegaraan
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
Struktur sosial masyarakat
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
KARATERISTIK PROSES BELAJAR
Sastra & Sosiologi Ki Puji Karyanto.
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
JARINGAN SEMANTIK PERTEMUAN MINGGU KE-7.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN ( BAB II )
Job Analysis (3) Eko Ruddy Cahyadi.
BAB XIII ETIKA PROFESI/BISNIS
Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky
BATASAN TEORI SOSIOLOGI PERDESAAN
BAB 5 dan 6 DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Landasan Pengembangan Kurikulum
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
Teori Dasar Sistem [IS1223]
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik
PERAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DALAM PENDIDIKAN
Struktur sosial masyarakat
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN YANG LAIN
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
BIMBINGAN KONSELING.
BHP FILSAFAT ILMU KELOMPOK A
Metode Ilmiah Merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi Adalah cara menerapkan prinsip-prinsip.
ETIKA PROFESI.
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
etika Fahrobby adnan S.KOM., MMSI
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN ( BAB II )
am/2017/sejarahwajib/x/sem1
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
TEORI KOGNITIVISME.
Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Struktur sosial masyarakat
ANALISIS KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR.
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Ruang lingkup Judul Latar Belakang Identifikasi Masalah
ETIKA PROFESI.
ADMINISTRASI DAN ORGANISASI SISTEM LOGISTIK
KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL Pertemuan Ke-3 Nurul Febrianti, M.Pd Prodi PGSD FKIP.
KORESPONDENSI SATU-SATU
PENDIDIKAN IPS DAN RUANG LINGKUPNYA
Transcript presentasi:

[SAP 5] tentang kategori, pembagian dan penggolongan

TIK Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian pembagian (division), penggolongan (classification), dan kategori Mahasiswa dapat menerapkan sepuluh kategori logika versi Aristoteles dalam menganalisis pernyataan serta kalimat yang sederhana sampai kompleks

Keterkaitan antara ekstensi term dengan pembagian dan penggolongan Pembahasan tentang intensi term (SAP 3) terkait erat dengan definisi (SAP 4), karena menyangkut ciri khas / karakteristik suatu hal. Sementara itu, pembahasan tentang ekstensi term (SAP 3), terkait erat dengan pembagian dan penggolongan (SAP 5), karena menyangkut entitas apa saja yang tercakup dalam ekstensi suatu term, beserta pendasarannya.

Pembagian (division) Tindakan “membagi” (to divide) berarti memisahkan bermacam-macam bagian dari suatu barang atau hal, atau memecahkan suatu keseluruhan ke dalam bagian-bagiannya. Pembagian berarti pemecahan suatu entitas ke dalam bagian-bagian yang merupakan komponen penyusunnya, atau pemecahan suatu klas ke dalam anggota-anggota individualnya Contoh: sebatang pohon dapat dibagi menjadi akar, batang, cabang, daun, bunga, buah.

Tipe-tipe pembagian Pembagian fisik (physical division), yaitu pembagian suatu entitas ke dalam bagian-bagian penyusunnya sejauh bisa diindera. Contoh, badan seseorang bisa dibagi menjadi empat sub-bagian, yaitu torso (batang tubuh), tangan, kaki, kepala. Pembagian logis (logical division), yaitu pembagian suatu klas ke dalam sub-klasnya, suatu konsep universal ke dalam sub-konsepnya atau reduksi suatu term pada rujukannya. Contoh: pohon porfirius. Pembagian metafisik (metaphysical division) yaitu pembagian suatu entitas berdasarkan kualitas esensial yang menentukan esensi atau hakikat sesuatu. Contoh: manusia adalah makhluk yang rasional, berperasaan, berjiwa, bertubuh, berhati nurani, dst.

Pohon porfirius

Beberapa aturan pembagian Dibuat menurut dasar yang sama (misal: ras, status perkawinan, profesi, kewarganegaraan, dst) Harus konsisten (tidak unrelevant atau overlapping) Memadai, proporsional, lengkap. Jelas, terang, dan rapih.

Penggolongan (classification) Cara atau sistem untuk mengumpulkan/menyatukan beberapa entitas yang memiliki kemiripan kualitas atau ciri-ciri, dan biasanya diatur dalam bentuk struktur hirarkis yang menyerupai pohon. Penggolongan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penggolongan alamiah (natural classification) dan penggolongan semu (artificial classification).

Penggolongan menurut wikipedia Classification may refer to: Library classification Taxonomic classification Biological classification of organisms Medical classification Scientific classification Classification (literature) Supervised learning (see Classification (machine learning)) Statistical classification Document classification Classified information - sensitive information to which access is restricted by law or regulation to particular classes of people. Classification theorems in mathematics. Film classification (see Motion picture rating system) Civil service classification, personnel grades in government Attribute-value system Classification society Railway locomotive classification

Etimologis kategori Dari bahasa Yunani κατηγορία – kategoria Artinya = penguraian fakta yang dikemukakan seorang penuntut umum terhadap seorang terdakwa di depan mahkamah rakyat (dikasteria) pada zaman Yunani kuno. Dalam konteks Logika, kategoria berarti uraian rinci tentang suatu keberadaan (eksistensi) yang terdiri atas pengertian-pengertian yang sangat umum dan hakiki yang menjadi bentuk dasar pemahaman terhadap sesuatu itu.

Kegunaan kategori Proses “kategorisasi” atau “pelabelan” adalah proses yang penting untuk memahami dunia (kenyataan) dan memandu cara kita bersikap terhadapnya. Kategori adalah basis pijakan untuk mengambil kesimpulan tentang bagaimana sesuatu/seseorang berperilaku secara umum. Contoh: kategori bayi, anak kecil, remaja, dewasa muda, dewasa, manula, dst. “Kategori” memudahkan kita berpikir, mengurangi beban kerja ingatan kita, dan memampukan kita memprediksi apa yang akan terjadi berikutnya. Daya prediksi dari “kategorisasi” adalah sebuah contoh “ekonomi kognitif”, yaitu suatu proses yang mengurangi beban kerja mental dan membuat aktivitas berpikir jadi lebih mudah dilakukan. Membiasakan diri terlibat dalam proses kategorisasi akan membuat cara berpikir kita menjadi “jelas dan terpilah-pilah”  mengurangi risiko diombang-ambingkan oleh rentetan ketidakpastian dalam situasi-situasi hidup yang nyata.

10 kategori menurut Aristoteles Ousia (substansi) Poson (kuantitas) Poion (kualitas) Pros ti (relasi) Pou (tempat) Pote (waktu) Polein (aksi) Paskhein (pasivitas) Keisthai (posisi) Ekhein (kondisi)

(1) substansi Apa substansinya? Jawab: jenis substansi itu Misalnya: kayu, batu pualam, tanah liat, pasir, dan seterusnya

(2) kuantitas Ada berapa banyak? Jawab: jumlahnya (dapat dihitung dan tidak dapat dihitung) Kalau dapat dihitung: satu, dua, tiga, dan seterusnya Kalau tidak dapat dihitung, contohnya: pasir, beras, debu, air …

(3) kualitas Bagaimana mutunya? Jawab: berupa sifat Contoh: indah, baik, halus, kasar, tajam, …

(4) relasi / hubungan Bagaimana hubungannya? Jawab: berupa keterhubungan Contoh: meja dengan buku (karena meja bisa dijadikan tempat menaruh buku), meja dengan lantai (karena meja terletak di atas lantai), meja dengan jendela (karena meja terletak di dekat jendela)

(5) tempat Di mana? Jawab: berupa tempat atau lokasi Contoh: ada di kamar belajar, ada di Serpong, di bawah meja, di dalam lemari, on the wall, …

(6) waktu Kapan terjadinya? Jawab: waktu Contoh: sekarang, tadi, baru saja, dua jam lalu, akan datang, beberapa tahun lagi

(7) aksi/kegiatan/tindakan Apa aksi atau tindakannya? Jawab: berupa aktivitas Contoh: berdiri tegak, duduk, berpikir, kata kerja aktif transitif lainnya…

(8) pasivitas Bersemangat atau pasif? Jawab: kepasifannya Misal: diam dan tidak bergoyang, kata kerja intransitif lainnya

(9) posisi Bagaimana posisinya? Jawab: berupa posisi substansi Contoh: meja berdiri tegak di kamar belajar; buku tergeletak di atas meja; Tono berbaring di atas tempat tidur; …

(10) kondisi Bagaimana kondisinya? Jawab: berupa kondisi substansi (biasanya kata sifat) Contoh: meja kokoh sehingga bisa ditulisi; berantakan; teratur; layak pakai; memadai; …

Tabel kategori menurut Immanuel Kant (1724 – 1804) dalam Kritik der reinen Vernunft (edisi kedua, 1787)