ARACHNIDA By. Carlos Yosua Miller
Arachnida adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda dalam subfilum Chelicerata. Istilah arachnid berasal dari bahasa Yunani άράχνη atau arachne, berarti laba-laba. Ukuran tubuh Arachnida bervariasi, ada yang panjangnya lebih dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnida merupakan hewan terestial (darat) yang hidup secara bebas maupun secara parasit. Arachnida yang hidup bebas bersifat karnivora. Beberapa jenis tubuh Arachnida terspesalisasi untuk hidup sebagai parasit di berbagai tumbuhan dan hewan inang termasuk manusia.
Ciri-ciri Arachinida Tubuhnya Terdiri atas kepala yang bersatu dengan dada (sefalotoraks) dan perut.
Pada sefalotoraks terdapat kelisera(alat sengat), sepasang pedipalpus(capit), 4 pasang kaki, serta beberapa mata tunggal. Info : Kelisera dan pedipalpi fungsinya berbeda tergantung jenis Arachnidanya. Misalnya, pada laba-laba, kelisera berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya karena mempunyai saluran bisa dan bentuknya seperti cakar. Sedangkan pada hewan lain, kelisera berfungsi untuk memegang dan meremukkan makanan. Pada, limulus, pedipalpus berfungsi sebagai alat gerak, pada kalajengking berfungsi sebagai penangkap dan pemegang makanan, dan pada laba-laba jantan berfungsi untuk memasukan sperma ke tubuh laba-laba betina.
Tidak memiliki antena
Bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Alat Reproduksi bersifat gonokoris Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem syaraf tangga tali. Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
Sistem pencernaan Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut –> perut –> usus halus –> usus besar –> kantung –> feses –> anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Terdapat perisai karapaks dan di sini terdapat mata sebanyak 2,4,6 atau 8 tergantung pada jenisnya, sedangkan yang hidup di gua-gua atau tempat yang gelap tidak mempunyai mata
Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa sistem organ Arachnida adalah sebagai berikut Keterangan Sistem pernafasan Organ pernafasan berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan Sistem Pencernaan Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang dihisap dari inangnya oleh Arachinida yang bersifat parasit. Alat pencernaannya berturut-turut mulai dari mulut perut usus halus Usus besar kantong feses anus. Aalat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen. Sistem peredaran Darah Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantong otot yang memiliki ostium disetiap ruas. Sistem Saraf Sistem sarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem saraf tangga tali. Alat Indra Alat indra terdiri atas 8 buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena. Sistem Reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual,yaitu dengan persatuan ovum sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah. Ada yang ovipar,ovovivipar, dan vivipar.
Bagian-bagian tubuh hewan Arachnida
Bagian-bagian tubuh hewan Arachnida
Arachnida dikelompokkan menjadi beberapa ordo,yaitu :
1. Araneida
Tubuh terdiri atas sefaloraks dan abdomen yang membulat dan tidak bersegmen. Alat gerak berupa sepasang kelisera yang terdapat kelenjar racun, sepasang pedipalpus untuk menekan dan mengunyah mangsa, serta 4 pasang kaki jalan yang terdapat rambut-rambut sehingga memungkinkan berjalan cepat pada langit-langit dan dinding. Dibawah perut terdapat spineret yang mengeluarkan benang sutra untuk membuat jaring-jaring. Saluran pencernaan terdiri atas mulut,kerongkongan,lambung,usus,rektum,dan anus.Dan sistem sirkulasinya terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Contoh dari Araneida antara lain : labah-labah pemburu (Heteropoda Venatoria), Labah-labah kemlandingan (Nephia maculata), dan Labah-labah duri(Gastera cantha).
Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Pada bagian sefalotoraks (kepala-dada) Laba-laba memiliki kelisera (alat sengat) yang berbentuk runcing dan mengandung kelenjar racun untuk melumpuhkan dan sekaligus menusuk mangsanya. Serta, memiliki pedipalpus yang berfungsi untuk meraba dan memegang mangsanya. Pada bagian abdomen laba-laba memiliki spineret, yaitu organ yang berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot. Spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus (jaring).
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain. Laba-laba tidak terperangkap jaringnya sendiri karena mempunyai kelenjar anti rekat di kakinya. Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang.
Gambar Laba-laba serta jaringnya
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya. Laba-laba jantan yang bersiap berkopulasi memintai jaring kecil dan menaruh setitik spermanya didalam jaring, kemudian memasukkannya ke dalam labu-labu kecil pada pedipalpusnya. Pada saat kawin, sperma tersebut dimasukkan ke tubuh betinanya.
2. Scorpioneida
Ciri-ciri Scorpionida Perut Berbuku-buku Segmen abdomen terakhir berubah menjadi alat penyengat Pada kepala terdapat 4 pasang kaki jalan, sepasang pedipalpus dan sepasang kelisera
Hewan arachnida atau hewan berkaki 8 biasanya bertelur namun ternyata kalajengking yg termasuk hewan arachnida ternyata melahirkan seperti mamalia. Cara beranak seperti ini dikenal dgn nama ovovivipar,yaitu telur berkembang di dalam tubuh bertina, janinnya memanfaatkan makanan dari induk dan saat melahirkan tiba,bayinya akan keluar. Ketika melahirkan jumlah anak yang dikeluarkan kalajengking berjumlah 12 ekor atau lebih. Mereka keluar satu persatu,setelah semua anak lahir mereka diletakkan diatas punggung induknya hingga mereka cukup besar dan kuat hidup sendiri
Contoh Gambar Kalajengking melahirkan
Siap-siap melahirkan Melahirkan
Melahirkan (2) Anaknya keluar
Selesai melahirkan dan nutup lagi Kebanyakan kalajengking bereproduksi secara seksual. Namun, beberapa spesies, seperti hottentotta, caboverdensis Hottentotta, australasiae Liocheles, columbianus Tityus, metuendus Tityus, serrulatus Tityus, stigmurus Tityus, trivittatus Tityus, dan urugayensis Tityus, memperbanyak diri melalui partenogenesis , sebuah proses di mana telur yang tidak dibuahi berkembang menjadi embrio hidup. Reproduksi seksual dicapai dengan cara transfer spermatofora dari pejantan ke betina. Kalajengking memiliki ritual seks semalam suntuk dalam pembuahan. Mulai dari kimpoi dengan pejantan, sang betina menemukan dan mengidentifikasi satu sama lain menggunakan campuran feromon dan getaran komunikasi. Setelah perkimpoian selesai, pejantan dan betinanya akan terpisah. Pejantan umumnya akan mundur cepat, kemungkinan besar untuk menghindari kanibalisme oleh sang betina, meskipun kanibalisme seksual ini jarang terjadi pada kalajengking.
Contoh dari hewan Scorpionida,antara lain : Kalajengking Ketonggeng
Kalajengking
Kalajengking adalah sebuah arthropoda dengan delapan kaki, termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Seluruh spesies kalajengking memiliki bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoxin. Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa cytotoxic. Neurotoxin terdiri dari protein kecil dan juga sodium dan potassium, yang berguna untuk mengganggu transmisi neuro sang korban. Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan.
Ketonggeng
Ketonggeng adalah sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun memiliki semacam "cambuk" di bagian belakangnya, alih-alih sengat. Dalam bahasa Inggris hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking cambuk). Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), namun tidak memiliki "ekor" dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu. Bagian abdomennya (disebut sebagai pygidium) dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum) memanjang yang agak kaku.
3. Acarina
Daur hidup Acarina mengalami 4 macam fase,yaitu : Tubuh hewan Acarina sangat kecil, abdomen bersatu dengan sefalotoraks, dan bersifat parasit, serta banyak menimbulkan kerugian walaupun ada yang hidup bebas. Ciri khas Acarina adalah tubuhnya tidak berbuku-buku.Larva Acarina mempunyai 3 pasang kaki. Daur hidup Acarina mengalami 4 macam fase,yaitu : Telur Larva nimfa dewasa Nimfa dan caplak dewasa memiliki 4 pasang kaki,gigi hipostom, dan alat Haller (lubang perasa pada kaki). Tangau tidak memiliki gigi hipostom dan alat Haller. Contoh dari hewan acarina adalah caplak, dan tangau
Contoh Acarina yang merugikan : Sarcoptes scabei, penyakit kudis. Gambar hewan Acarina Contoh Acarina yang merugikan : Sarcoptes scabei, penyakit kudis. Dermacentor andersoni, menghisap darah manusia atau hewan dan dapat menularkan penyakit yang disebabkan oleh ricketsia. Trombicula akamushi, parasit pada manusia. Tarsonemus dan Tetranychus,merupakan hama pada tanaman tomat, teh, tembakau dan kentang.
Peranan Arachnida Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya: Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
Gambar tubuh seseorang yang terkena penyakit kudis