Laporan akhir praktikum dasar ilmu tanah PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI UNNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
Kondisi Umum Wilayah Kondisi Biofisik Penggunaan Lahan Tutupan Lahan Tingkat Pengolahan Lahan
Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di daerah Torongrejo Digunakan sebagai daerah persawahan dan tegalan. Dalam fieldtrip ini, tanaman yang di amati adalah tanaman kopi (sub titik 1), lamtoro (sub titik 2), jagung (sub titik 3), dan bawang merah (sub titik 4).
Tutupan Lahan Di desa Torongrejo dijumpai tutupan lahannya berupa : Tanaman Kopi ( sub titik 1 ) , tanaman yang menjadi tutupan lahannya adalah tanaman lamtoro yang berada pada sub titik 2 yang berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya matahari yang masuk. Tanaman Jagung ( sub titik 3 ) , tanaman cabe berfungsi sebagai tutupan lahan yang di tanami sekitar pinggir tanaman jagung.
3. Pada sub titik 4 yang berfungsi sebagai tutupan lahannya adalah tanaman bawang merah.
Pengolahan Lahan Pola pertanian agroforestri
Kondisi fisiografis Desa Torongrejo di Kota Batu berada pada ketinggian lahan 2.000 – 2.500 dpl dengan luas 1.789,81 Ha. Tanah berjenis andosol, alluvial, kambisol, latosol Lereng yang ada mempunyai derajat kemiringan 19,5o atau 11%
Morfologi Tanah A p 0-30,5 cm) Bw1 (30,5-61 cm) Bw2 (61-88,5 cm) C (88,5-101 cm)
Horizon Ap 10 YR 3/3 Lempung Liat Berdebu, Gumpal Membulat, ukuran struktur 5-10 mm,tingkat struktur halus, konsistensi lembab: gembur, konsistensi basah: agak lekat-tidak plastis. Batas: angsur-rata
Horizon Bw1 10 YR 3/4 Gumpal Membulat, ukuran struktur 5-10 mm, tingkat struktur halus, konsistensi lembab: sangat gembur, konsistensi basah: agak lekat-sangat plastis. Batas: angsur-rata
Horizon Bw2 10 YR 3/4 Gumpal Bersudut, ukuran struktur 10- 20 mm, konsistensi lembab: teguh, konsistensi basah: lembab- agak plastis. Batas: baur-rata
Horizon C 10 YR 2/2 Gumpal Bersudut, ukuran struktur20-50 mm, tingkat struktur kasar, konsistensi lembab: sangat teguh, konsistensi basah: sangat lekat-sangat plastis
Sifat Fisik Sub titik 2, struktur granuler, tekstur lempung berliat, Pada sub titik 3 yang ditanamani oleh tanaman jagung tanah berstuktur gumpal membulat Pada sub titik 4 yang ditanami oleh tanaman bawang merah, tanah juga berstruktur tekstur lempung berliat.
Tingkat Erosi Pada sub titik 3 terjadi erosi percik dan juga alur dengan tingkat konsentrasi rendah.
Pengukuran biodiversitas
Banyak sedikit beragam Sub Titik 2 No. Pengamatan Jumlah Frame 1 Frame 2 1. Vegetasi Lamtoro Banyak tidak beragam Banyak sedikit beragam 2. Seresah Banyak - 3. Makro Organisme Cacing Semut Sedikit Laba - laba 4. Kascing
Ngengat Punggung Berlian SUB TITIK 3 No Pengamatan Jumlah Frame 1 Frame 2 1. Vegetasi Jagung 5 Sawi 3 4 2. Seresah Sedikit - 3. Makro Organisme Semut Api 2 Ngengat Punggung Berlian 1 4. Kascing
Sub titik 4 No. Pengamatan Jumlah Frame 1 Frame 2 1. Vegetasi Bawang 9 2. Seresah Sedikit - 3. Makro Organisme Kaki Seribu 144 4 Kascing
PENGUKURAN PH DAN DEFISIENSI HARA Ph pada tanah sampel titik 3 komoditas jagung 4,32. Ph antara 3 - 9 adalah ph umum di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa ph di titik 3 adalah ph asam Ph asam merupakan indikator bahwa unsur hara tanah berkurang. Ph asam dapat menyebabkan unsur seperti Fe,Mn,Zn,Cu,Co juga menjadi mudah larut, sehingga unsur mikro terlalu banyak. Unsur mikro terlalu banyak menyebabkan tanaman keracunan.
Sifat Fisika Tanah Lahan Tadah Hujan Di Tanami dengan tanaman pohon seperti lamtoro dan kopi, yang berfungsi : Mengurangi tingkat erosi Membantu dalam porositas tanah Tumbuhan lamtor menyediakan unsur N bagi tanah Banyak terdapat seresah dan kascing yang berfungsi sebagai penambah bahan organik bagi tanah
Sifat Fisika Tanah Lahan Tadah Hujan Memiliki struktur tanah granular Tekstur lempung berliat Permeabilitas air sedang Drainase sedang Pemadatan tanah sedang
Sifat Fisika Tanah Lahan Musiman Sistem penanaman sebagian kecil polikultur Tidak ada tutupan lahan (land cover) Tingkat erosi sangat tinggi Struktur tanah gumpal bersudut Tekstur tanah lempung berliat Permeabilitas sedang Drainase sedang
Biodiversitas Tadah Hujan Sumber air utama nya berasal dari curah hujan. Pada umumnya terdapat di daerah-daerah yang topografi nya tinggi dan berada di lereng-lereng gunung Kandungan unsur hara masih tinggi Makroorganisme cacing dalam jumlah yang banyak
Biodiversitas Musiman Menggunakan sistem irigasi dan dapat digarap setiap tahun nya. Kandungan unsur haranya cenderung akan berkurang setiap waktunya makroorganisme cacing sedikit
Sifat Kimia Tanah Lahan Tadah Hujan Memiliki rata-rata pH tanah 4,6
Sifat Kimia Tanah Musiman lebih banyak mengalami defisiensi hara
Perbandingan tanaman pangan dan non pangan
Sifat fisika tanah Komoditas non Pangan Komoditas Pangan Tingkat erosi tinggi Tekstur tanah lempung berliat Struktur gumpal membulat Komoditas non Pangan Tingkat erosi rendah Struktur granular
Sifat biodiversitas Lahan pangan dan non pangan Jagung merupakan lahan komoditas pangan Makroorganisme banyak Keadaan tanah agak lembab Seresah lebih banyak Tanah lebih subur Bawang merupakan lahan komoditas non pangan Makroorganisme sedikit Keadaan tanah kering Seresah sedikit Tanah kurang subur
Sifat kimia Tanaman Pangan Tanaman Non Pangan Defisiensi yang lebih banyak Tanaman Non Pangan Defisiensi yang lebih sedikit
TERIMA KASIH