Aktivitas Anti-Mutagenik dan Anti-Oksidatif Yang Ditemukan Pada Furu Produk Fermentasi Kedelai Yang Berasal Dari Cina Anti-mutagenic and anti-oxidative activities found in Chinese traditional soybean fermented products furu Ahyat Muhyinsyah
Tujuan Penelitian Mengetahui aktivitas anti-oksidatif dari furu Mengetahui aktivitas anti-mutagenik dari furu
Furu Fu-ru berasal dari tulisan yang mempunyai arti moulded milk Fu-ru berasal dari tulisan hieroglyphics yang mempunyai arti moulded milk Furu merupakan hasil dari kedelai yang difermentasi dan berasal dari cina. Furu berbentuk seperti keju yang populer dikonsumsi sebagai makanan tambahan, biasanya dimakan bersama dengan nasi goreng atau roti.
Proses Pembuatan Furu Bahan Dasar Persiapan Membuat Tahu Direndam dalam air 8 kali, 24 0 C selama 24 jam Penggaraman Dipanaskan 20 menit lalu didinginkan 30 menit Inokulasi Jamur Aspergilus Dicuci dengan air (40 0 C pada musim dingin dan 20 0 C pada musim panas) Fermentasi
Metodologi Penelitian Furus Persiapan Sampel Tes Anti MutagenikTes Anti Oksidatif 3-amino-1-methyl-5H-pyrido[4,3-b] indole acetate (Trp-P-2) benzo( )pyrene (BaP) 2-amino-3-methylimidazo[4,5-f] quinoline (IQ) 2-amino-3,8-dimethylimidazo[4,5-f] quinoxaline (MeIQx) DPPH-HPLC
Aktivitas Anti-Oksidatif 3 sampel lebih dari 50% 12 sampel % Solid Furu Dip Sauce Furu 4 sampel lebih dari 50% 2 sampel % Red Furu > White Furu
Aktivitas Anti-Mutagenik
benzo( )pyrene (BaP) Red Furus > White Furu Solid Furu Red furu64 ± 10 % White Furu41 ± 16 % Dipping Sauce Furu Red furu 21 ± 09 % White Furu 18 ± 11 %
3-amino-1-methyl-5H-pyrido[4,3-b] indole acetate (Trp-P-2) White Furu > Red Furu Solid Furu Red furu54 ± 26 % White Furu66 ± 21 %
2-amino-3-methylimidazo[4,5-f] quinoline (IQ) Solid Furu Red furu75-95 (ave. 86%) White Furu70-97 (ave. 85%) Dipping Sauce Furu Red furu12-37 (ave. 25%) White Furu13-58 (ave. 38%)
2-amino-3,8-dimethylimidazo[4,5-f] quinoxaline (MeIQx) Solid Furu Red furu63-100% White Furu46-100% Dipping Sauce Furu Red furu11-34% White Furu10-77%
Aktivitas Anti-Mutagenik
Kesimpulan Furu, makanan tadisional cina yang merupakan hasil fermentasi kedelai, mempunyai sifat antioksidatif dan anti mutagenik. Perebedaan aktivitas anti oksidatif dan anti mutagenik diantara furu yang dibuat diberbagai tempat tergantung kepada bahan dasar pembuatnya, seperti kedelai, bakteri, dan parameter fermentasi.
Sekian dan Terima Kasih
Fermentasi Previous Fermentation Fermentasi pada suhu 28 – 30 0 C selama seminggu, diaduk ketika permukaan menjadi kuning setelah 2-3 hari Late Stage Fermentation dehydrate Dengan suhu 50 – 60 0C selama 12 jam untuk membuat kelembapan % dan konsentrasi garam 8 – 9 %. Masukkan kedalam pot yang terbuat dari tanah liat, tambahkan larutan bumbu dan rempah-rempah pada setiap lapis dan permukaan pot ditutup rapat-rapat. Additional Fermentation Tinggalkan pot dalam ruangan fermentasi, jaga suhu 28 – 30 0 C selama hari, aduk, tunggu lagi selama 30 hari untuk proses akhir
Furu Padat Selai Homogenisasi Ekstrak dg etanol 80% 3 kali Sentrifuga 4000rpm, 4 0 C, 20 menit Evaporasi Dikeringkan dengan aliran nitrogen Dilarutkan dalam dimethylsulfoxide (DMSO) Tes Anti-Mutagenik Persiapan Furu Tes Anti-Oksidatif
Furu
Forward Mutation Assay Method
Metode DPPH-HPLC Metode DPPH-HPLC bisa menentukan aktivitas radikal bebas didalam makanan yang berwarna Metode ini berdasarkan kepada reduksi DPPH, suatu radikal bebas yang stabil Kekuatan absorpsi DPPH menjadi berkurang karena adanya donor hidrogen terhadap elektron yang tidak berpasangan
Forward Mutation Assay Method SampleSenyawa Mutagen Micro-titre plate Inkubasi 37 0 C 2 jam Treatmen (Ren et.al. 2001)
Perhitungan