PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKANTORAN BARU PT. JGC INDONESIA, Nur Hangga Afriansyah 10307066 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
LATAR BELAKANG Perencanaan struktur diperlukan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembangunan gedung agar faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan terpenuhi. Perencanaan harus disesuaikan dengan fungsi dan kriteria bangunan yang akan digunakan karena setiap jenis bangunan mempunyai sifat – sifat dan persyaratan masing – masing. Dalam perencanaan struktur juga harus didasarkan pada peraturan – peraturan yang berlaku.
TUJUAN Melakukan perencanaan struktur atas pada gedung perkantoran baru PT. JGC INDONESIA.
BATASAN MASALAH Perencanaan dilakukan pada struktur atas yaitu perencanaan dimensi dan penulangan pada kolom, balok, balok prategang dan plat serta tidak membahas dari segi manajemennya. 1. Jenis struktur Gedung perkantoran 2. Jenis Bahan Konstruksi Beton bertulang 3. Tinggi Bangunan Analisis gempa dinamis 4. Lokasi Bangunan Zona gempa 3 Untuk perhitungan gaya dalam menggunakan sebuah program analisa struktur yaitu menggunakan ETABS v.9.
METODOLOGI PERENCANAAN Langkah – langkah dalam perencanaan struktur perlu dilakukan pengumpulan informasi perencanaan selengkap mungkin yang umumnya terdiri dari: Deskripsi umum bangunan Denah dan sistem struktur bangunan Wilayah gempa dimana bangunan berada Data pembebanan Data tanah berdasarkan hasil penyelidikan tanah Mutu bahan yang digunakan Metoda analisa dan desain struktur Standar dan referensi yang dipakai dalam perencanaan
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN
Diagram Alir Perencanaan Struktur dengan Program Etabs Diagram Alir Perencanaan Plat Diagram Alir Perencanaan Tulangan Lentur Balok Diagram Alir Perencanaan Tulangan Geser Balok Diagram Alir Perencanaan Kolom dengan Pengaku Diagram Alir Perencanaan Kolom tanpa Pengaku Diagram Alir Perencanaan Balok Prategang Diagram Alir Perencanaan Geser Web Balok Prategang Diagram Alir Perencanaan Geser Lentur Balok Prategang
DATA PERENCANAAN STRUKTUR ATAS Struktur Bangunan : Gedung Bertingkat Beton Bertulang Jenis Struktur : Bangunan Beraturan Tinggi Bangunan Keseluruhan : 54 m Panjang Bangunan : 35 m Lebar Bangunan : 25 m Tinggi Bangunan Perlantai Lantai 1 : 5 m Lantai 2-11 : 4,2 m Lantai 12-12A : 3,5 m
Gambar layout arsitektur Layout Lantai 3 Layout Lantai 4
DATA MATERIAL STRUKTUR Material Beton Balok prategang, Kolom dan Shear Wall = 35 MPa Balok, Pelat = 30 MPa Modulus elastisitas ( Ec ) = 29910,20 MPa = 2,99.109 kg/m2 Angka poisson ratio pada beton adalah υ = 0,2 Baja Tulangan Beton Tegangan leleh minimum (fy = 400MPa) Modulus elastisitas tulangan ( Es ) = Ec = 200.000 Mpa Angka poisson ratio pada baja adalah υ = 0,3
Data pembebanan Berat jenis beton = 2.400 dan 2.500 kg/m3 Tabel Beban Mati Tambahan Lantai 2 - 12A No. Material Beban kg/m2 1 Floor finishing 24,000 2 Ordinary ceiling including frame 20,000 3 M/E above ceiling 10,000 4 Sand cement mortar/Plaster (2,5 cm) 52,500 5 Glass & Frame 50,000 Σ 156,500 Tabel Beban Mati Tambahan Lantai Atap No. Material Beban kg/m2 1 Floor finishing 24,000 2 Ordinary ceiling including frame 20,000 3 M/E above ceiling 10,000 4 Asphalt (1 cm) 14,000 Σ 68,000 Beban Hidup Lantai 2 - 12A = 250,000 kg/m2 Beban Hidup Lantai Atap 100,000 kg/m3 Faktor reduksi beban hidup 0,3
Beban Angin (WL) Tekanan angin tiup diambil nilai minimum yaitu 25 kg/m2 dengan koefisien angin (α) tekan + 0,90 dan hisap - 0,4. Beban Gempa (EL) Wilayah Gempa : Zona 3 Jenis Tanah : Keras Faktor Keutamaan Struktur : Gedung Perkantoran
DENAH BALOK DAN KOLOM Denah Lantai 3 -4 Denah Lantai 2
HASIL ANALSIS STRUKTUR Deformasi Diagram momen
Diagram gaya geser
KONTROL HASIL ANALISIS STRUKTUR Untuk pembebanan gempa, yang paling berpengaruh adalah beban gempa dinamis karena karena nilai akhir respons spektrum yang dianalisis dari base reactions struktur telah memenuhi SNI 03 – 1726 – 2002 pasal 7.1.3, dengan syarat Vdinamik ≥ 0,8Vstatik. Partisipasi massa hasil respons spektrum yang didapat dari analisis program ETABS, pada tingkat 9 sudah mampu memenuhi syarat partisipasi massa sesuai SNI 03 – 1726 – 2002.
kinerja batas layan Δs struktur gedung, simpangan antar tingkat yang terbesar adalah 1,96 mm sehingga telah memenuhi persyaratan simpangan antar tingkat yaitu 16,15 mm. kinerja batas ultimit Δm struktur gedung, nilai yang terbesar adalah 18,21 mm sehingga telah memenuhi persyaratan kurang dari 70 mm atau 0,02 x h .
Hasil Akhir Untuk momen aktual pada masing – masing elemen struktur lebih kecil dari momen nominal sehingga struktur yang ditinjau dapat dikatakan aman.