Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Advertisements

PENGERTIAN PERILAKU Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang.
METODE PENGAJARAN Oleh: Kelompok Rizqi Nurjannah BELAJAR DAN TEORI BELAJAR.
KIAT-KIAT MEMOTIVASI SISWA BELAJAR DI RUMAH PURWADI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2013.
Penguatan Perilaku Positif
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Contoh penanganan kasus : Arlene (kecemasan) &
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Kuliah ke-10:
1 PSIKOLOGI LINGKUNGAN KULIAH KE-9 Kepadatan dan Kesesakan Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
MODIFIKASI PERILAKU KULIAH KE – 11
Sikap & perilaku terhadap lingkungan
CARA MEMBANGKITKAN DORONGAN UNTUK BERPRESTASI
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Dasar pikiran & Analisis fungsi
Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01
Faktor keberuntungan dalam
Oleh : Valentin Quanti s
MASALAH & PENDAYAGUNAAN SAMPAH
1 PSIKOLOGI INOVASI KULIAH KE-4 ATASI PENGANGGURAN DENGAN JUAL DIRI Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
1 PSIKOLOGI INOVASI KULIAH KE-8 PEKERJAAN: PASSION VS KEHARUSAN TUK BEKERJA Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Asesmen Klinis (4) Pendekatan Keperlakuan
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Persepsi Terhadap Lingkungan
MODIFIKASI PERILAKU KULIAH KE – 12 Penghilangan Perilaku
PSIKOLOGI SOSIAL II THE REINFORCEMENT ORIENTATION (ORIENTASI FAKTOR PENGUAT) BY : DWI HURRIYATI, S.Psi.,M.Si.
Jenis-jenis belajar dalam modifikasi perilaku (operant conditioning)
PSIKOLOGI INOVASI KULIAH KE-7 DISONANSI KOGNITIF
Kepedulian & penyelamatan pada lingkungan Arundati Shinta
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK
Burrhus Frederic Skinner
Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI
TEORI STIMULUS-RESPON
PENGUAT DAN PENGGUNAANNYA Penguat adalah sesuatu (stimulus) yang apabila diberikan atau dihilangkan akan meningkatkan atau menurunkan suatu perilaku. Merupakan.
power point, memperkuat komunikasi lisan anda! Bukan sebaliknya..
OLeh : Yuliati,SKp,MM. Komunikasi Dengan Keluarga  Proses segitiga antara perawat, orang tua dan anak  Langkah-langkah-nya; 1.Mendorong orang tua untuk.
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
TEKNIK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
behavioral psychotherapy
TERAPI PERILAKU: APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA)
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
By. Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si, psikolog
Belajar Behaviouristik
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Between subjects factorial designs
Psikologi Belajar OPERANT CONDITIONING
WINNY PUSPASARI THAMRIN
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
TEORI BELAJAR GUTHRIE TEORI KONTIGUITAS
Adhyatman Prabowo, M.Psi
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Classical Conditioning - Skinner
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
Psikologi Belajar OPERANT CONDITIONING
KONSEP DOLLAR & MILLER REINFORCEMENT
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Organizational Behavior
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Transcript presentasi:

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 MODIFIKASI PERILAKU KULIAH KE – 7 Prinsip-prinsip dalam operant conditioning: Kemungkinan terjadinya suatu perilaku Arundati Shinta Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

3 komponen kemungkinan terjadinya perilaku (ABC-nya perilaku) Antecedents = stimulus, setting, prompts, stimulus yang diskriminatif. Ini yg menyebb terjadinya perilaku. * Contoh = instruksi, gerakan tubuh, pandangan orang-orang. 2) Behaviors = perilaku yg nampak, tindakan, apa yg dilakukan / tidak dilakukan indv. Ini adalah fokus program perubahan perilaku. 3) Consequence = peristiwa yg mengikuti Istilah kita, ABC-nya perilaku = sebab – perilaku – akibat.

Kompleksitas ABC-nya perilaku Dalam ABC-nya perilaku: Sederhana = 1 antecedent (stimulus) – 1 perilaku – 1 konsekuensi Misal = * antecendent = telepon berbunyi * behavior = kita menjawab telepon * consequense = ada suara dr seberang.

Kompleksitas ABC-nya perilaku Dalam ABC-nya perilaku: Kompleks = 1 stimulus – banyak perilaku – masing-masing perilaku banyak konsekuensi (total konsekuensi banyak). Misal = * stimulus = telepon berbunyi * perilaku = kita menjawab, gemetar, lari menjauh, membanting telepon, diam saja (apa lagi ya?) * konsekuensi = ada suara di seberang sana, telepon berhenti, ada orang datang krn tlepon tidak diangkat, muncul sms, telepon lainnya berdering untuk ngecek, kita dimarahi orangtua krn tidak jawab telepon (apa lagi ya?).

Antecedents (stimulus, sebab) - setting Arti = kondisi yg mempengaruhi (mendahului) munculnya suatu perilaku. Mempengaruhi orang untuk berperilaku ttt atau tidak berperilaku ttt. Asal = * eksternal (rumah, sekolah, restoran, lingkungan sekitar). * internal (keadaan dalam individu). Hal yang penting tuk diperhatikan yaitu apakah model yang kita lihat itu mendapat reinforcement / punishment. Situasi pada model mempengaruhi perilaku yang akan kita tampilkan.

Contoh setting melihat situasi yg tidak menyenangkan. * Misal sebelum berangkat sekolah kita melihat orangtua bertengkar kita kekurangan (air, makanan, perhatian, tidur). * Misal kita kelaparan maka kita akan uring2an sepanjang hari. pengalaman sukses atau kegagalan, situasi motivasi (termotivasi tinggi, rendah). * Misal= musik di bandara yg menimbulkan motivasi tinggi untuk melakukan perjalanan berikutnya. situasi emosi (senang, sedih). pengalaman ibu berinteraksi dg tetangga pengaruhi perilaku ibu melihat aktor tv dizalimi oleh lawan mainnya.

Setting yang jelas & tidak jelas Terdeteksi = contoh setting Tidak trdeteksi = punya anak, kehilangan orangtua, menang lotre, pernah miskram, KB gagal, Setting yg tidak terdeteksi = tidak dianalisis dalam modifikasi perilaku tetapi sangat berpengaruh terhadap tebentuknya suatu perilaku. Oleh krn itu, wawancara sebelum perlakuan = sangat penting.

Prompts – penyebab / pendorong perilaku Prompts beda dengan setting. Prompt lebih mengarah pada antecendent ttt yg secara langsung mempengaruhi munculnya suatu perilaku yg diharapkan. Contoh: * instruksi (cuci tangan sebelum makan) * peringatan / catatan di kulkas, meja belajar (ulang tahun bojo, tgl harus bayar pajak / bayar tagihan pulsa). * sms (peringatan tuk datang ke kuliah)

Prompts – pendorong perilaku Berguna untuk mengembangkan suatu perilaku. Bila indv tidak berperilaku sesuai harapan, maka prompts akan memberi tahu indv ttg cara berperilaku, kapan berperilaku, dg siapa, dst. Bila suatu perilaku berhasil dilakukan, prompts akan memberi petunjuk ttg perilaku selanjutnya (perilaku yg kompleks).

Prompts tuk perempuan tua yg retardasi mental (Schepis, Reid & Fitzgerald, 1987). Perempuan tua retardasi mental hanya paham instruksi sederhana, perilakunya agrsif & menyakiti diri sendiri. Tujuan – mengajarkan ketrampilan menyiapkan amplop agar siap tuk dikirim. * Prompts verbal = ia deberi tahu ttg cara2 menempel prangko * Prompts visual = ia diberi contoh ttg cara menempel perangko (disuruh melihat). * Prompts fisik = ia dituntun ttg cara menempel perangko

Stimulus yang diskriminatif Arti = stimulus yg keberadaannya selalu diasosiasikan dg reinforcement ttt. Stimulus itu menaikkan probabilitas munculnya perilaku ttt yg dulunya pernah diperkuat. Proses asosiasi tersebut merupakan hasil proses belajar Contoh: * Seorg bule rupawan tersenyum pd kita – mk kita cenderung akan tersenyum. Why? KArena ada proses belajar bhw bicara dg bule akan membuat lingkungan tepuk tangan. * Seorg preman yg kumal & bertato tersenyum pd kita – mk kita cenderung menghindar. Why? Krn ada proses belajar bhw bicara dg preman akan membuat barang2 berharga hilang.

Contoh2 stimulus diskriminatif Mengenakan cincin kawin= stimulus untuk munculnya perilaku ttt, * tersenyum sopan, * memakai baju sopan stimulus untuk tidak memunculkan perilaku ttt. * flirting (perilaku ‘mengundang birahi’) * mengajak orang lain untuk kencan

Referensi: Kazdin, A. E. (2001). Behavioral modification in applied settings. 6th ed. Belmont, CA: Wadsworth Thomson Learning Chapter 2, pg 33-43.