Oleh : Drs. Offeny A Ibrahim, MSi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR SENI BUDAYA. Adaptif Pengertian Kebudayaan dan Seni.
Advertisements

Q.S. At-Tahrim Ayat 8.
ALBUM HIASAN PADA BUSANA
BUSANA PRIA Pengertian Busana Pria Busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan.
Tugas ilmu budaya dasar
BAB II. corak busana pengantin yogyakarta
MEMBUAT POLA MOTIF HIASAN BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA
BAB 3 STANDAR LAYANAN PERBANKAN
kain PETA KONSEP Hubungan antara sifat bahan Dengan bahan penyusunnya
Profil potensi daerah istimewa Yogyakarta
SENI RUPA RAGAM HIAS.
Budaya Kalimantan.
Badan Kepegawaian Daerah
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
Kriya Tekstil Indonesia
PUJI LESTARI, PEMBUATAN BUSANA PENGANTIN ADAT SUNDA MODERN.
JILBAB BUSANA MUSLIMAH
MENGHIAS KAIN.
MENGHIAS KAIN.
SERVICE EXCELLENT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Shelly Putri
KELOMPOK 3 NISRINA MUSLIHIN ALFASARI ODE RUSLI INTAN EKA OKTAVIA
Sejarah Batik Indonesia yang Mendunia
BATIK.
TUGAS PRAKARYA KAIN TRADISIONAL INDONESIA FITA PRATIWI ANIFA
Serat Barang Galian (Mineral)
ZAMAN LOGAM Oleh : Nanda Ade Ilma Nurtriana PROGAM STUDI MATEMATIKA
BUDAYA LOKAL 2017.
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
PEMILIHAN BAHAN UTAMA.
TAMPIL ELEGAN DENGAN KOKO GAUL PALING TRENDY
FASHION PERANG DUNIA 1.
Produk Kerajinan Tekstil
PENDIDIKAN SENI VISUAL TAJUK : HARMONI
PENAMPILAN by: Purwati.
ETIKA BERPAKAIAN RASMI
Cut Ade Novianti Elsa Nur Saufida Esya Kurnia Cahya
SUKU DI KALIMANTAN.
TUGAS TEKKOM “SENI TARI SALAH SATU BAGIAN DARI KEBUDAYAAN INDONESIA”
Blangkon Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari.
MANAJEMEN PROYEK PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN KAIN ENDEK DI DESA KALIANGET KEC. SERIRIT, KAB. BULELENG UNTUK PENGANGGURAN GUNA MENYONGSONG MEA 2016.
Pakaian adat Menjadi duta daerah: betawi.
Senjata Tradisional Aceh, Rencong
Pendidikan Ketrampilan
RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
Etika Busana dan Table Manner2
Keb uda yaa n nus a ten gga ra tim ur (NTT )
PAKAIAN ADAT.
Kevin Jonathan Gunawan
SENI BUDAYA XI MIA 1 NAMA ANGGOTA : Annisa Kusuma W.
ADE SURYANI, M.Soc.Sc. ETIKA DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
SISTEM KEKERABATAN Dasar kekerabatan masyarakat Asmat adalah keluarga inti monogami, atau kadang-kadang poligini, yang tinggal bersama- sama dalam rumah.
SEJARAH MODE TATA RIAS MALUKU.
Tari Pendet.
ANALISIS KONTEKSTUAL 1. Sejarah tari Ngeruai Kenemiak diangkat dari kebiasaan adat suku Dayak Kantu’ Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Ruai yang.
KAIN TAPIS LAMPUNG OLEH : KELOMPOK 16 KORTEN : Ahmad Salsabila.
Etika dan Estetika Berbusana…
Karya Seni Kriya Tiga Dimensi Seni Kriya adalah seni yang dibuat dengan keterampilan tangan yang memiliki nilai indah (estetik) dan nilai seni (artistik).
Sejarah tari sajojo Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang menyebutkan ba hwa tarian ini.
Kerajinan Tekstil adalah
PBSTC SERAGAM DAN ATRIBUT
Tugas Kewirausahaan Kerjinan Tekstil DISUSUN OLEH : Anggi Lestari
Teknik Merubah Blus Sesuai Desain. Pengertian Blus Menurut KBBI, Blus adalah Tunik panjang yg biasa dipakai dengan celana panjang (Menurut Arifah A Riyanto,
Hospital linen wears, termasuk alat kesehatan non medis yang vital, karena digunakan oleh seluruh tenaga paramedis diseluruh rumah sakit dimana saja,
TEMA 4 : KENALI BUDAYA MALAYSIA
SENI BUDAYA TARI DAYAK DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
RIANTY NURHAFSAH ( ) ANDHIKA PRATAMA () RIZKI ARAFAT ( )
APRESIASI SENI RUPA APRESIASI SENI RUPA. SINOPSIS TARI MENCUCI Tari mencuci yaitu tari yang menggambarkan tentang kehidupan para ibu –ibu yang berada.
Standar Penampilan CSR Plasa Telkom Right Beginning Doing
K ELOMPOK 6 NAMA : 1.DIYAN RISKA PERTIWI ( PRESENTATOR ). 2.DUWI IRA ELFIANA( MODERATOR ). 3.ERLINA PUTRI M ( OPERATOR ). 4.LUTFIA SAPUTRI ( PENULIS ).
Transcript presentasi:

Oleh : Drs. Offeny A Ibrahim, MSi BUSANA DAYAK Oleh : Drs. Offeny A Ibrahim, MSi

A. BUSANA DAYAK dan PEMANFAATANNYA Pengertian Busana Dayak ialah baju atau pakaian yang keseharian dipakai. Pada jaman dahulu pakaian dibuat dari bahan kulit kayu siren atau dari kulit kayu nyamo. Bahkan ada pula yang dibuat dari kulit hewan (spt.: dari kulit macan dahan lengkap dengan ekornya). Bila dilihat dari jauh, seolah-olah ekor tersebut (ekor pada kulit macan tadi) adalah bagan tubuh dari orang Dayak. Hal ini yang menyebabkan pada masa lalu muncul anggapan bahwa orang Dayak memiliki ekor (Tjilik Riwut, 1979:170). Beberapa ragam busana (pakaian) yang dipakai dan dimiliki oleh masyarakat Dayak. Dari berbagai ragam busana tradisional yang dimiliki masyarakat Dayak, ada banyak macam nama dan pemanfaatan/penggunannya:

a)Pakaian untuk Dukun/Belian, biasanya menggunakan bawahan berupa kain bahalai/sarung, sedang atasannya tidak menggunakan baju tetapi dilengkapi berbagai asesoris seperti untaian/kalung/saling taring-menaring (aneka ragam taring) dan manik-manik, serta dilengkapi dengan gelang gapura (bahasa Indonesia Gelang Pontoh), pinggang diikat dengan selendang. Kalung atau untaian yang dikenakan itu disebut “samben” (biasanya dikenakan oleh para lelaki). Sedangkan kaum wanita (dukun wanita) cukup mengenakan pakaian sederhana (sebagai atasan) dan tapih/bahalai (sebagai bawahannya) juga pakai selendang.

b) Pakaian Demang Kepala Adat, berupa baju atasan model teluk balanga/palembangan (tanpa kerah) dengan model leher bulat atau segitiga. c) Atau ada pula pakaian yang dipakai oleh para sesepuh, ketika upacara adat/khusus pada upacara tiwah, yaitu: 1) Baju Kalambi Barun Rakawan, atau 2) Salingkat Sangkurat Benang Ranggam Malahoi.

d) Pakaian Perang (juga untuk mangayau), Topi, Lawung, spt d) Pakaian Perang (juga untuk mangayau), Topi, Lawung, spt. : ewah (cawat); ewah bumbun (semacam cawat yang digunakan dalam upacara adat dan berwarna kuning); ewah nyamo (ewah yang terbuat dari bahan kulit kayu nyamo); sakarut/sangkarut (semacam rompi dan di bagian sebelah dalam banyak jimat); Sampah ukong (jenis pakaian yang terbuat dari bahan kajang ukong); karungkong sulau (baju yang terbuat dari tali atau kulit kayu, dan dipakai untukmengayau atau berperangg); sampah angang (sejenis topi pisur waktu melakukan upacara manawur); lawung sansulai dare nucung dandang tingang (sejenis ikat kepala yang digunakan pada saat upacara adat, khususnya pada saat pelaksanaan upacara tiwah).

e) Pakaian semua golongan Pakaian (busana) yang dapat dipakai oleh semua golongan dalam keseharian (baik acara resmi atau tidak), yaitu benang bintik (batik) bisa dilengkapi ikat kepala/lawung atau yang sudah berbentuk topi. Atau busana apa saja.

f) Pakaian Penari Berbagai pakaian digunakan dalam tarian tradisional yang menjadi kekayaan suku Dayak diantaranya ada yang terbuat dari kulit kayu nyamo atau jenis kain biasa, dan hampir seluruhnya dilengkapi dengan hiasan berupa manik-manik, juga bulu-bulu burung khas Kalimantan (spt. : bulu burung haruei (Indonesia disebut merak kerdil), tingang, baliang (bahasa Dayak Ngaju, dan bahasa Indonesianya Rangkong/rangkok; bahasa Inggris Rino Hornbill).

Berbagai macam model pakaian (busana) suku Dayak sebagaimana diuraikan di atas menunjukkan betapa kaya khasanah budaya kita dari jaman dahulu hingga kini mari kita bersama-sama ikut serta mengembangkan dan sekaligus melestarikannya melalui pembelajaran muatan lokal ini.

g) Pakaian Pengantin Berbagai macam model pakaian (busana) Pengantin pada suku Dayak; Pengantin pria Kalimantan Tengah memakai celana panjang sampai lutut, selempit perak atau tali pinggang dan tutup kepala. Perhiasan yang dipakai adalah inuk atau kalung panjang, cekoang atau kalung pendek dan kalung yang terbuat dari gigi binatang. Pengantin wanita memakai kain berupa rok pendek, rompi, ikat kepala dengan hiasan bulu ekor tingang, kalung dan sowang (subang). Busana pengantin pada suku Dayak banyak di pengaruhi oleh unsur budaya Melayu (spt. : desain/motif gaya palembangan teluk balanga, dsb).

Lanjutan… Busana pengantin wanita, misal dalam Acara adat memakai Kebaya Panjang  songket . Busana  ke gereja (bagi yang Protestan) memakai Gaun  Clockrook ( potong payung) dari brokat putih dengan motif bunga. Di kawasan pedesaan masih banyak ditemukan, mereka umumnya memakai kebaya putih pendek kebaya Kartini untuk ke Gereja sekaligus resepsi karena di desa  Pesta  di siang hari. Busana resepsi Kebaya  Pendek Putih Brokat/ Kebaya Panjang Kain Lame + Kain Sidamukti kalau di Kota. Jaman dulu: Semua hand made sendiri….. maklum dulu tidak ada toko  yang menjual peralatan dan aksesoris pengantin seperti sekarang, tentu harus dibuat sendiri.

Baju kaum lelaki disebut baju palembangan, model baju pria Melayu tapi berkerah, juga dari beludru atau satin. Pada kerah, ujung lengan baju, dan bagian dada, diberi hiasan. Celananya disebut selawar gobeh, celana panjang "komprang" (tidak ketat) dari kain yang sama dengan bajunya. Sedangkan penutup kepala dibuat dari kain yang dibentuk seperti peci atau kopiah yang disebut lawung siam. Busana kaum perempuan terdiri dari baju kurung ngasuhui berlengan panjang atau pendek, dari kain satin atau beludru, yang pada bagian bawahnya diberi corak hias stilasi bentuk flora atau fauna. Paduannya rok panjang sebatas betis, disebut salui, dari kain yang sama yang juga diberi corak hias berupa penggayaan bentuk flora atau fauna. Rambut yang disanggul bentuk sanggul lipat atau dibiarkan terurai dihias ikat kepala, lawung bawi, dari kain yang sewarna dengan baju dengan sehelai bulu burung haruei yang diselipkan pada ikat kepala bagian belakang. Dan aksesori yang dikenakannya adalah kalung manik-manik, dan anting-anting atau sowang (Indonesia “subang”: perhiasan pd cuping telinga).

Busana tradisional masyarakat Dayak Ngaju yang beredar sekarang ini hampir seluruhnya dibuat dari kain tenun halus serat kapas atau sutra. Busana pengantin, pakaian acara-acara adat, kostum taritarian, dan sebagainya, kebanyakan dibuat dari kain beludru, satin, atau sutra. Akan tetapi corak hias dan modelnya tidak bergeser jauh dari bentuk asalnya. Pakaian tradisional masyarakat Dayak Ngaju yang sekarang dianggap sebagai busana daerah Kalimantan Tengah untuk pelbagai upacara adat adalah pengembangan dari busana tradisonal masa lampau.

B. PERMASALAHAN BUSANA DAYAK (BENANG BINTIK) DI KALIMANTAN TENGAH 1) Benang Bintik Masih di Tangan para Pengembang Di Luar Kalteng Di Kalimantan Tengah boleh dikatakan bahwa pengrajin benang bintik sejatinya masih belum ada. Pada umumnya kita hanya sering menjual desain benang bintik ke Jawa. Sejujurnya saya masih belum bangga dengan kehadiran dengan berbagai motif benang bintik Kalimantan Tengah yang saat ini sangat banyak beredar di setiap toko-toko pakaian, swalayan, toko sovenir, seperti yang ada di kota Palangka Raya.

Motif-motif yang ada baik yang masih tradisional (asli), pengembangan, maupun perpaduan semuanya didesain dan dikembangkan dan terus dijual ke Jawa. Kita akui bahwa nenek moyang kita tidak pernah membatik, ahlinya adalah orang di Jawa atau boleh dikatakan luar Kalimantan (seperti Solo,Yogya, Bali, Sumbawa, dll.) Tetapi soal Desain saya akui sangat hebat, seperti yang dikembangkan oleh Damang Y.Saililah (yang saat ini bisa kita lihat pada berbagai macam benang bintik oleh para pengembang desain).

2) Perlu Perhatian Pemerintah Terhadap Busana Dayak (Terutama Benang Bintik) Perlu adanya perhatian dari pihak Pemerintah agar supaya Busana Dayak atau benang bintik (batik) Kalimantan Tengah ini bisa meningkat dan terus dikenal, apabila para pengembangnya (diproduksi sendiri) berada di Kalimantan Tengah ini. Dengan mendatangkan para ahli di bidang batik sebagai instruktur dari luar terutama dari Jawa untuk dapat memberikan pelatihan secara berkesinambungan bagi generasi muda baik yang putus sekolah atau bagi mereka yang punya potensi, keahlian dan bakat ke arah itu.

SEKIAN TERIMA KASIH