Disampaikan oleh Harsono, Manajemen pendidikan, Program pascasarjana Membangun Budaya Organisasi Pendidikan dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan: Ketidakberfungsian Lembaga Pemerintah terhadap Masalah Putus Sekolah Disampaikan oleh Harsono, Manajemen pendidikan, Program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tontonan TV dan bacaan surat kabar yang menarik: Kita dipertontonkan dengan keberhasilan pendidikan dalam kontes di regional dan internasional versus gelandangan di pinggir jalan yang kumuh dan lusuh. Kita juga dipertontonkan dengan sertifikasi guru dan sekolah mahal yang kapitalistik, sekolah yang bobrok dan roboh, versus kemacetan jalan dan antrian haji dan turisme ke luar negeri yang panjang.
PEMBIAYAAN PENDIDIKAN versus Kebutuhan Rakyat Peninjauan kembali UU BHP oleh MK bukanlah angin segar bagi rakyat: PT versus Masyarakat tetap saja beda kepentingan Kasus ibu melacur demi SPP anak dan Ibu bunuh anak karena tidak bisa bayar SPP tidak terdengar di telinga birokrat pendidikan UUD tetaplan UUD dan pelaksanaannya memiliki banyak simpangan Pembiayaan 20% PDRB terhadap pendidikan, justru merugikan lembaga pendidikan, Ijin investasi bidang pendidikan karena rate return lebih tinggi mendorong kapitalisasi pendidikan
Pelajaran dari Kampung Pinggiran di Jakarta Kampung ini sangat padat, miskin, berada di kompleks pertokoan dan dua perumahan mewah. Masyarakatnya pengangguran karena tidak ada peluang kerja, sebab pendidikan formal tidak cukup Ini adalah indikator kebutaan pemerintah, sebab masalah di depan mata, sementara pemerintah gagal melindungi si miskin sebagaimana perintah UUD.
Pengangguran versus Pemberontakan Di katong kemiskinan remaja putus sekolah mencapai 20%, pertumbuhan remaja pengangguran mencapai 10%. Mereka membentuk budaya kacau, budaya keras dalam segala bentuknya, dan menular ke daerah lain. Mereka mudah tersentuh oleh paham-paham politik dengan dalih apapun yang berdampak pada biaya mahal bagi negara.
Betulkan Lembaga Negara tidak Berfungsi Pemerintah gagal membentuk SDM yang berkualitas, Diknas telah mencoba pada budaya kompetisi tetapi tidak metes ke bawah, sekarang diknas ada trend kembali ke pola ORBA yang telah gagal. Pemerintah yang tidak memiliki budaya “integrated” ini akan gagal dalam bidang pendidikan, dan panen permasalahan sosial sebagai dampak kegagalan bidang pendidikan akan semakin berat.
Bagaimana memerdekakan pendidikan Pendidikan harus merakyat Kebijakan pendidikan harus tepat dan konstruktif Pendidikan harus diprioritaskan dalam pembangunan dan bersifat elaboratif. Harus segera diperbaiki metode dedaktik yang operasional.
Kualitas pendidikan versus putus sekolah? Putus sekolah harus ditekan. Kebijakan pemerintah harusnya operasional dan holistik Kuatkan elaborasi dan komitmen pemerintah Adanya pengawalan implementasi kebijakan secara terpadu Sosialisasi kebijakan hingga tuntas Kebijakan nyata untuk anak putus sekolah secara kompleks (jangan parsial) Buatlah budaya sekolah dan budaya mutu yang tumbuh dinamis
WASSALAMU ALAIKUM WR WB TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA