TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
2. TOKSIK vs ORGANISME
EFEK LOGAM BERAT TERHADAP KESEHATAN
TOLOK UKUR KUANTITATIF
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
DINAMIKA RACUN LINGKUNGAN DI DALAM EKOSISTEM Universitas Mulawarman
SIFAT TOKSIKAN dan EFEKNYA BAGI BIOTA
Sumber, Jenis Limbah Cair dan Efeknya terhadap Kesehatan Masyarakat
DINAMIKA RACUN LINGKUNGAN DI DALAM EKOSISTEM Universitas Mulawarman
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
Toksisitas & efek toksik bahan kimia industri materi.( 6 )
FARMAKOLOGI.
Tujuan Insruksional 1.Menjelaskan sistem tubuh 2.Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh 3.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh.
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
BIOAVAILABILITAS OBAT. REZA REZIANA ENDAH H. U. LAPOTULO WAHYU PORMAN N. SIAHAAN UMI KALSUM KEL.
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Bahan Toksik, Klasifikasi Material Toksik, Faktor yang mempengaruhi Toksik dan Interaksi Bahan Kimia Kelompok 2 Muh. Nurcholiq Fachreza ( K )
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Kelompok III Herlinda K Rasti Sahara Putri K
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Dr. M. Yulis Hamidy, MKes, MPdKed
Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi Logam Berat
PENGANTAR ILMU RESEPTIR & FARMASI
Eko Hartini – F.Kes UDINUS
Cara-cara Pemberian Obat
ABSORBSI DAN ELIMINASI
TOKSIKOKINETIK.
Pengantar Farmakologi: Farmakodinamik
PENGANTAR FARMAKOLOGI
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
EKOTOKSIKOLOGI Trisnadi Widyaleksono Catur Putranto
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
FARMAKOKINETIK.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
ASSALAMUALAIKUM. WR. WB.
EFEK KESEHATAN DAN TOKSIK
Tinjauan farmakokinetika
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
ORGAN TARGET.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Adme dan detoksifikasi
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Adme dan detoksifikasi
FARMAKODINAMIK Nutrisia A Sayuti.
Adme dan detoksifikasi
TOKSIKOKINETIK.
BIOFARMASETIKA By : Agus Winarso Nama: NIM :.
PERCOBAAN DASAR (RUTE PEMBERIAN OBAT) PRAKTIKUM FARMAKOLOG KE-1.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Absorbs, distribusi dan ekskresi toksikan. Suatu toksikan selain menyebabkan efek local di tempat kontak, juga akan menyebabkan kerusakan bila diserap.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Kiki Amelia, M.Farm, Apt FARMAKOKINETIKA KLINIK. PERBEDAHAAN FARKAKOKINETIKA FARMAKOKINETIKA KLINIK Mengetahui apa yang dialami obat dalam tubuh mahluk.
Transcript presentasi:

TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi Kimia Forensik Fisiologi Klinik Patologi Farmasi dan Farmakologi Fisika Kesehatan Masarakat Statistik Veteriner Lingkungan Pertanian Toksikan: Bahan/agen yang dapat menimbulkan respon negatif pada sistem biologi Efek negatif: Suatu perubahan biologi (fisiologi) yang tidak normal dari nakhluk hidup dalam waktu tertentu Analisis resiko: Resiko: Bahaya (hazard) + pemaparan (exposure) Yaitu: Perkiraan secara kuantitatif potensi /daya pengaruh negatif dari beberapa bahan kimia tehadap kesehatan manusia

Prinsip uji toksikologi Ada persamaan sistem biokimia pada spesies hewan uji dan mekanisme sistem biologi mamalia 2. Substansi uji dapat menyebabkan disfungsi dan kerusakan jaringan pada beberapa dosis pemaparan 3. Data toksikologi dari hewan coba dapat digunakan untuk mengukur dosis yang tidak menyebabkan efek negatif pada orang 4. Hubungan antara konsentrasi bahan kima pada lokasi kontak dengan pengaruh yang ditimbulkan adalah hal yang penting untuk diperhatikan

Kurva dosis respon Bila digunakan respon mortalitas -- LD50 4 0 – 1: tak ada efek 2 – 3: Efek kurva linear 4 : respon maksimal 3 respon 2 Dosis 0 1 Bila digunakan respon mortalitas -- LD50

Respon populasi terhadap dosis yang sama

Respon individu terhadap toksikan

Respon terhadap toksikan

Respon terhadap obat yang berbeda

Respon peningkatan dosis

Daya toksisitas LD 50: -- membunuh 50% hewan uji ED50: - berpengaruh terhadap 50% hewan uji TD50: ---- pengaruh toksik terhadap 50% hewan uji IT: Index therapi: LD50 / ED50 ED LD 100 Kurang toksik Lebih toksik Respon (%) 50 Dosis

Bahan obat dan LD 50

Kriteria dosis toksisitas

Dosis dan pemberian Dosis: jumlah / berat hewan mg/Kg bobot badan hewan coba Pemberian dosis dapat dibandingkan dengan spesies hewan Contoh: Perlu diberi dosis 100mg/Kg untuk obat/bahan kimia bagi mencit, tikus dan orang 20g mencit menerima 2 mg obat/bahan kimia 200g tikus akan mendapat 20 mg obat 70 Kg orang akan mendapat 7g obat Lama pemberian: Akut <24 jam biasanya singel dosis Subakut 1 bulan dosis berulang Subkronik 1-3 bulan dosis berulang Kronik >3 bulan dosis berulang

Rute pemberian Ingesti/peroral ----- saluran pencernaan Inhalasi ------ saluran pernafasan – paru Dermal / topikal ------Kulit Parenteral ----- (intra venous—iv; intra muskular –im; intraperitoneal –ip) Efektifitas obat dari rute pemberian iv > inhalasi > ip > ingesti > topikal

Absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME) Toksikan akan melalui barier untuk mencapai target organ Absorpsi: Kemampuan toksikan masuk kedalam peredaran darah Intravenous: Absorpsi yang tidak terbatas (100% diabsorpsi) Inhalasi: Berpenetrasi kedalam kantong alveolar kmd masuk kapiler darah Ingesti: Absorpsi melalui dinding saluran pencernaan (efek fase 1) Intraperitoneal: mealui efek fase 1, tetapi tidak perlu absorpsi melaui ddg pencernaan Dermal/topikal: Perlu absorpsi melaui kulit Distribusi: Proses tranlokasi toksikan dari dan keseluruh tubuh, disimpan, biotransformasi dan dieliminasi Deposit – DDT dalam lemak Pb dalam tulang dan gigi Metabolisme: proses biotransformasi, dimana toksikan dimodifikasi melalui sistem enzim dirubah menjadi lebih mudah larut dalam air dan diekskresikan Penurunan kelarutan dalam lemakmenurunkan jumlah toksikan mencapai target organ Peningkatan ionisasipeningkatan ekskresipenurunan daya toksisitas Ekskresi: Toksikan dibuang keluar tubuh melalui beberapa rute: Urinasi: toksikan mudah larut dalam air Exhalasi : komponen mudah menguap di ekshalasi lewat pernafasan Ekskresi cairan empedu melalui ekskresi fekal

Metabolime toksikan Proses biotransformasi (metabolisme) toksikan dapat terjadi selama perjalanan obat dari mulai diabsorpsi Sampai diekskresikan Proses biotransformasi sangat berpengaruh terhadap laju pengeluaran obat Obat tanpa tranformasi dengan transformasi Ethanol 4 minggu 10 ml/hr Phenobarbital 5 bulan 8 jam DDT tidak terbatas hari sampai minggu Organ penting dalam proses biotransformasi Hati ( tinggi) Paru, ginjal, usus (sedang) Jaringan lain (rendah) Jalur biotransformasi Fase I enzim - merubah toksikan menjadi mudah larut Fase II enzim : berikatan atau bergabung dengan bahan kimia yang mudah larut (konjugasi) Kepekaan individu Variasi individu sampai berbeda 10-30 kali: Genetik, gender, umur, status nutrisi, kondisi kesehatan, pengalaman terpapar