Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat (2012) Peran amerika di pbb (perserikatan bangsa-bangsa) Ekky fatmawati 20100510002
Sejarah PBB Berdiri pada 24 oktober 1945 Pbb dibentuk untuk menjaga perdamaian dunia 5 negara yang memiliki hak veto Amerika serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis
Hak veto penggunaan hak veto seringkali disalahgunakan oleh negara anggota tetap tersebut Problematika hak veto selalu membayangi legitimasi Dewan K eamanan PBB Dapat mempengaruhi terjadinya perubahan substansi secara besar-besaran dari suatu resolusi hak veto mampu mengancam terbitnya resolusi yang dianggap tidak menguntungkan negara maupun sekutunya. Kasus yang paling menonjol adalah konflik Palestina-Israel. Amerika Serikat telah menggunakan hak vetonya lebih dari anggota tetap lainnya sejak tahun 1972, khususnya terhadap resolusi yang ditujukan bagi Israel. Dalam konflik Arab- Israel, dari 175 resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Israel, 97 menentang Israel, 74 netral dan 4 mendukung Israel. Tentunya ini tidak termasuk resolusi yang diveto Amerika Serikat. Sedangkan pada pemungutan suara pada Majelis Umum, 55.642 suara menentang Israel, dan hanya 7.938 yang mendukung Israel.
Penggunaan Hak Veto Sebagian besar hak veto yang dikeluarkan oleh Uni Soviet terjadi antara tahun 1946- 1962. Jumlah veto yang dikeluarkan oleh Uni Soviet kala itu mencapai 100 veto, pada umumnya digunakan untuk melindungi kepetingan besar blok timur. Namun ketika Uni Soviet runtuh dan berubah menjadi Rusia, penggunaan hak veto didominasi oleh Amerika Serikat. Sebagai bukti, setelah berakhirnya perang dingin sampai tahun 2008 ada 22 veto yang telah digunakan yaitu 17 oleh AS, 3 oleh Rusia dan 2 oleh China. Pasca Perang Dingin, AS tampil sebagai penguasa tunggal dalam kancah hubungan internasional. AS sering mem-veto berbagai kebijakan yang dianggap membahayakan dirinya maupun sekutunya. Dari 17 veto yang dikeluarkan oleh AS, 14 diantaranya digunakan untuk menentang berbagai resolusi yang ditujukan untuk Israel.
Dampak Negatif penggunaan Hak Veto Penggunaan veto secara berlebihan oleh Amerika Serikat justru menimbulkan stigma negatif terhadap PBB. Organisasi ini dianggap impoten dalam menyelesaikan konflik dalam masyarakat internasional, sebut saja kasus invasi Amerika Serikat ke Irak yang tanpa legalisasi DK PBB. Padahal menurut Piagam PBB, penyelesaian konflik antar- negara yang berujung melalui jalur kekerasan (use of force), harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari DK. Begitu pula kasus aksi teror Israel ke Lebanon Selatan yang telah melanggar Resolusi PBB 1701 untuk melakukan gencatan senjata.
Donator PBB
kesimpulan Amerika Serikat telah mendominasi segala hal yang ada di PBB. Dominasi yang dilakukan oleh PBB ini memiliki dampak negatif karena kredibilitas PBB menjadi dipertanyakan saat menyelesaikan sengketa yang terkait dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Dominasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat ditempuh melalui 2 jalan yakni dari aspek ekonomi dan politik. Ditinjau dari segi ekonomi, Amerika Serikat merupakan donatur terbesar dalam hal aggaran belanja PBB adapun dari segi politik, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk mencegah berbagai kebijakan yang dianggap bertentangan atau mengancam Amerika Serikat dan sekutunya.