AKAD: Akad : adalah perikatan antara ijab dan kabul dengan cara yang dibenarkan syarak yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada objeknya. Ijab adalah pernyataan pihak pertama mengenai isi perikatan yang diinginkan. Kabul adalah pernyataan pihak kedua untuk menerimanya.
Rukun dan Syarat Akad : Rukun Akad adalah ijab dan kabul Rukun Akad antara lain : 1. Aqid adalah orang yang berakad 2. Mauqud Alaih adalah benda-benda yang diakadkan seperti benda-benda yang dijual, dlm akad jual-beli, dlm akad hibah, dlm akad gadai, hutang yg dijamin seseorang dlm akad kafalah 3. Maudhu’ al ‘aqd adalah tujuan atau maksud pokok mengadakan akad 4. Shighat Al ‘Aqd adalah ijab dan qabul
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Shighat Al ‘Aqd (sighat akad adalah : dengan cara bagaimana ijab dab kabul yg mrpk rukun akad dinyatakan) : Harus jelas pengertiannya Harus bersesuaian antara ijab dan qabul Menggambarkan kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang bersangkutan, tidak terpaksa dan tidak karena diancam atau ditakut-takuti oleh orang lain, karena dalam tijarah harus saling ridla meridlai.
Beberapa cara untuk menggambarkan kehendak akad : Dengan cara tulisan (kitabah). “tulisan itu sama dengan ucapan”. Isyarat. Bagi orang-orang tertentu akad atau ijab dan kabul tidak dapat dilaksanakan dengan ucapan dan tulisan, contoh orang yg bisu. Isyarat bagi orang bisu sama dengan ucapan lidah. Ta’athi (saling beri memberi), contoh : barter, adanya perbuatan. Lisan Al- Hal, contoh : titipan
Syarat-syarat Akad : Syarat-syarat umum yg hrs dipenuhi : 1. Cakap bertindak 2. Yg dijadikan akad dpt menerima hukumnya 3. Diizinkan oleh Syara’, dilakukan oleh orang yg mempunyai hak melakukannya. 4. Janganlah akad itu akad yg dilarang 5. Akad dpt memberi faedah 6. Ijab itu berjalan terus 7. Ijab dan kabul mesti bersambung
Rukun Akad : Ijab dan Qabul Subyek Akad (orang yang berakad) Obyek Akad
Ijab dan Qabul : Ijab adalah sesuatu yang timbul/keluar salah seorang yang berakad (kehendak) Qabul adalah sesuatu yang keluar dari orang yang berakad lainnya (pernyataan kehendak) Syarat : 1. Keduanya jelas dalam mengungkapkan keinginan membuat akad; 2. Kesesuaian qabul dengan ijab; 3. Masing-masing orang yang berakad mengetahui maksud lawannya; 4. Persambungan qabul dengan ijab dalam majelis akad
Sighat (bentuk ijab qabul) akad ada dua : Sighat Lafdhi (lisan); Sighat Ghair Lafdhi (bukan lisan) : 1. Tukisan; 2. Isyarat; 3. Tindakan; 4. Diam (untuk qabul saja).
Subyek Akad : Adalah pihak-pihak yang berakad. Tidak semua orang dapat melakukan akad,terdapat kriteria tertentu untuk dapat mambuat akad. Oleh karena itu berikut akan dijelaskan mengenai ahliyah, wilayah, wakalah dan fudhuli.
Ahliyah (kelayakan),ada dua : Ahliyatul Wujub, yaitu kelayakan seseorang untuk menerima kewajiban dan hak. Asasnya : Terlahir hidup(selama hidupnya); Ahliyatul Adak,yaitu kelayakan seseorang untuk meminta haknya dan dimintai hak orang lain darinya dan perkataannya dapat diterima untuk membuat akad yang menimbulkan dampak hukum. Asasnya aqil mummayiz (dewasa,berakal dan memahami perkataan, yakni berusia 7 tahun ke atas)
Ada beberapa penghalang Ahliyah : A. Penghalang samawi (langit) : 1. Gila; 2. Ediot/terencat akal; 3. Tidur dan pingsan; 4. Sakit maut. B. Penghalang muktasabah (buatan) : 1. Bodoh/tolol; 2. Mabuk.
Wilayah (Kekuasaan) : Adalah kekuasaan yang diberikan syariat kepada seseorang dalam masalah jiwa dan harta yang dapat menimbulkan tasorruf menurut syari’at; Wilayah dibagi dua: 1. Wilayah dhatiyah, yaitu kekuasaan seseorang atas jiwa dan hartanya sendiri; 2. Wilayah mu’tadiyah, kekuasaan seseorang atas orang lain karena sesuatu sebab yang membuat syari’at menetapkannya.