DARI SUATU TEORETIS GOL PERSPEKTIF KEPADA VISI YANG DIBAGI BERSAMA PENGEMBANGAN (SIX SIGMA)
Latar Belakang 1. Pengaruh positif dari implementasi six sigma yang dikenal dari pengalaman motorola adalah ingin memperbaiki kepuasan pelanggan 2. Peningkatan profitabilitas 3. Peningkatan penguasaan pasar
Pengertian six sigma Six sigma adalah suatu metoda sistematis dan tertata untuk perbaikan proses yang baru dan strategis. Enam sebutan sigma, 6s menandakan suatu nomor yang spesifik, 34 cacat per juta peluang (DPMO). Kesalahan di dalam produk-produk, proses atau layanan, yang mengacu pada hal-hal penting untuk pelanggan.
Sigma dikembangkan (di) atas lima komponen- komponen utama TQM yaitu: fokus pelanggan, keterlibatan karyawan, kemajuan yang berkelanjutan, kepemimpinan dan pengambilan keputusan berbasis fakta. Tiga prinsip-prinsip TQM dasar yaitu; fokus pelanggan, kemajuan berkelanjutan dan kerjasama kelompok (Dekan dan Bowen, 1994; Prajogo dan Sohal, 2003).
Pengawasan proses statistik dalam six sigma Memulai dari menggambarkan, ukuran, meneliti, memperbaiki dan mengendalikan (siklus DMAIC) juga hadir di six sigma, Breyfogle (2003) uraikan suatu perkakas statistik variasi yang luas dapat digunakan pada setiap tahap dari siklus DMAIC Contoh-contoh perkakas ini termasuk cheksheet, pareto diagram, diagram pengaruh, benchmarking, pengungkapan pendapat, histogram.
Sasaran yang dibentuk oleh regu-regu itu akan mendorong ke arah pengembangan dari visi yang dibagi bersama. Visi yang dibagi bersama yaitu memotivasi orang- orang untuk mempercayai yang lain dan bekerja sama (Kolzow, 1999). Menurut Hambrick, ada lima persyaratan yang menjurus pada pengembangan dari visi yang dibagi bersama yaitu: (1) kebutuhan akan suatu identitas regu (2) keberadaan yang riil dari kerjasama kelompok, melaksanakan tugas-tugas bersama-sama, pertemuanberkala, dll. (3) mengidentifikasi komposisi dan peran-peran di dalam regu (4) keberadaan dari inseuntif bahwa memberi penghargaan kerjasama sekelompok (5) kepemimpinan dari direktur eksekutif dari organisasi.
Perkakas statistik dalam enam sigma diorientasikan kepada sasaran yang sangat khusus, seperti mendeteksi penyebab error, pertimbangan untuk penyimpangan, kalkulasi banyaknya cacat-cacat, dll. (Breyfogle, 2003).
Kesimpulan Kesimpulannya, kita dapat menyatakan bahwa studi ini berperan untuk mengembangkan pengetahuan empiris tentang keuntungan implementasi prakarsa-prakarsa di dalam manajemen mutu perusahaan, pada suatu pengembangan dari suatu visi yang dibagi bersama yang lebih besar.