SISTEM LAMBANG BILANGAN Disusun oleh: Ayu Indah Sari Siti Komsiyah Sri wahyuni IAIN TULUNGAGUNG
A. Bilangan dan Lambang Bilangan Suatu bilangan dapat dinyatakan dengan lambang atau gambar bilangan Suatu bilangan dapat dinyatakan dengan berbagai lambang bilangan, tetapi sebuah lambang bilangan hanya menyatakan satu bilangan saja.
B. Basis Bilangan dan Pengelompokan Pengelompokan digunakan: a. untuk menghitung bilangan yang besar b. ketika seseorang memiliki keterbatasan dalam menggunakan jari tangan sebagai alat bantu untuk menghitung.
Penggunaan jari tangan dan tangan ini digunakan pula oleh masyarakat di Amerika Selatan dan Afrika dengan menghitung: “1, 2, 3, 4, tangan.” Tangan = bilangan lima
C. Sistem Angka Mesir Sistem angka mesir berbasis 10 dengan pangkat 1, 10,102,103 dan seterusnya. Penulisan angka mesir pangkatnya menurun dari kiri ke kanan, tetapi biasanya orang mesir menulisnya dari kanan ke kiri dalam menurunkan pangkatnya.
Contoh penulisan angka mesir
D. Sistem Angka Romawi Menggunakan basis 10 Orang roma telah mengubah sistem angka aditif, karena terdapat simbol 5, 50, dan 500.
Simbol angka Romawi Simbol M (milli) yang berarti 1000 V X L C D M 1 5 10 50 100 500 1000 Simbol C (Centrum) yang berarti 100 Simbol M (milli) yang berarti 1000 Simbol untuk bilangan yang lainnya tidak ditentukan asal usulnya
E. Sistem Angka Babilonia Menggunakan basis 60 Simbol angka babilonia Di modul Pola penulisan : puluhan + satuan (untuk rentang 1 – 59)
Kelemahan sistem angka Babilonia Tidak mempunyai lambang untuk bilangan nol. Lambang bilangan 2 dan 61 adalah sama, sehingga menimbulkan kebingungan.
F. Sistem Angka Maya Basis 20 (mencakup nol) Simbol angka Maya
Untuk menulis lambang yang lebih besar dari 19, Ditulis secara vertikal Pangkat meningkat dari bawah ke atas Posisi bawah mewakili bilangan satuan Angka dibagian kedua mewakili bilangan 20-an Selanjutnya 1820 Selanjutnya 18202 dst.
G. Sistem Angka Hindu - Arab Sistem ini ditemukan oleh orang – orang Hindu dan disempurnakan oleh orang Arab sebelum dibawa ke Eropa. Pada awal masuknya ke Eropa timbul pertentangan antara kaum Abacus dan Algoris. Dan pada akhirnya golongan algorislah yang menang
Kesempurnaan sistem angka Hindu-Arab Digunakan lambang 0 untuk menyatakan bilangan nol. Sistem ini menggunakan nilai tempat sesungguhnya.
Sistem angka Hindu – Arab menggunakan basis sepuluh dengan sepuluh simbol yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. sepuluh simbol tersebut juga disebut angka atau simbol dasar.
H. Sistem Nilai Tempat Dalam sebuah nilai tempat, simbol yang digunakan ditentukan banyaknya. Pada sistem nilai tempat bilangan angka yang sama tetapi posisinya berbeda maka nilainya juga berbeda.
Thanks For Your attention