Cakram Mudigah Bilaminer (Perkembangan Minggu Ke-2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
Advertisements

Sistem Reproduksi Wanita
PROSES KEHAMILAN DAN TUMBUH KEMBANG FETUS
Sistem Reproduksi (Fertilisasi & Kehamilan)
Sistem Reproduksi Biologi XI IPA / SMAN 46 Jakarta
Wellcome to biology.
SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK
ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS drh. Herlina Pratiwi.
PLASENTA DAN LIKUOR AMNII
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Ovulasi hingga Implantasi (Perkembangan Minggu Pertama)
PENGENALAN KANKER Dr. I Nyoman Susila, M.Kes.
Sistem Reproduksi Manusia
SIKLUS MENSTRUASI DAN PENGATURANNYA
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
KEHAMILAN & PERKEMBANGAN EMBRIONAL DAN FETAL
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
Page 1 GAMETOGENESIS SYLVIA INDRIANI MUSDALIFAH MUTMAINNAH HARLINA.
LANJUTAN EMBRIOLOGI By : dr. Hj. Razia b. Suroyo, m.sC, m.kes
ADAPTASI FISIOLOGI PERSALINAN
KEHAMILAN 22 Desember 2015.
PERSALINAN.
Sistem Reproduksi Wanita
R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM :
MENSTRUASI : Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
Zella novriani b hasil konsepsi
Komplikasi kehamilan dan penyakit kehamilan tm I dan II KET
ASKEB 1 Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
ALDILAH ALFI IZLAMI (1B)
PERKEMBANGAN SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK (Plasentasi)
Fertilisasi Peristiwa fertilisasi terjadi di tuba fallopii, kemudian akan membentuk zigot. Zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam.
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
OLEH : FUJA ARIKA YUSTISIYA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
KONSEPSI ( ovum dan sperma, fertilisasi dan implamentasi )
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM NIRASATI IIIB.
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
ASKEB I MENGETAHUI ANATOMI DAN FISOLOGI GENITALIA WANITA
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
Kehamilan, Asi dan Kelainan sistem Reproduksi
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
SiSRI NINGSIH
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
Febrianti mafika sary IB
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
Alat Reproduksi Wanita
ORGAN REPRODUKSI WANITA
KULIAH BIOLOGI SEL FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRIONAL
ASKEB 1 Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
PLASENTA.
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
SISTEM REPRODUKSI Nama Azmila IB
Proses dan masa pembuahan
PERKEMBANGAN SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK (Plasentasi)
ENDOMETRIOSIS.
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI -10.
SELAPUT JANIN DAN PLASENTA
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Cakram Mudigah Bilaminer dan Cakram Mudigah Trilaminer
KELOMPOK 4 NENENG SUSILAWATI NISSA AULIA FARMA S NUR HAZZI PULUNGAN NUR ALLIFIA RIQSANI M PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PERUBAHAN DALAM MASA KEHAMILAN.
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Sistem Reproduksi Wanita
Gestasi, Partus, Bayi Kembar, Kelainan Sistem Reproduksi.
Embriologi Plasenta I Gusti Ayu Putu Kendran
S TRUKTUR, F UNGSI DAN S IRKULASI P LASENTA Dosen Pembimbing : Noortje Aswandono Amd.Keb, S.Sos.
SISTEM REPRODUKSI. Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. SISTEM.
Transcript presentasi:

Cakram Mudigah Bilaminer (Perkembangan Minggu Ke-2) Dr. Mutiara Budi Azhar, SU MMedSc Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Cakram Mudigah Bilaminer (Perkembangan Minggu Ke-2) Perkembangan Hari Ke-8 Blastokista sebagian terbenam di dalam stroma endometrium. Trofoblas berdiferensiasi menjadi: - Sitotrofoblas  berinti tunggal, di sebelah dalam, mitosis sering dijumpai, - Sinsitiotrofoblas  berinti banyak tanpa batas sel yang jelas, di sebelah luar, mitosis tidak pernah dijumpai. Sel-sel dari massa sel dalam/embrioblas juga berdiferensiasi menjadi dua lapisan: - Lapisan hipoblas  satu lapisan sel-sel kuboid berdampingan dengan rongga blastokista, - Lapisan epiblas  satu lapisan sel silinder tinggi bersebelahan dengan rongga amnion. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Sel-sel epiblas yang dekat dengan sitotrofoblas  amnioblas. Sel-sel dari masing-masing lapisan mudigah membentuk sebuah cakram datar  cakram mudigah bilaminer Terbentuknya rongga kecil di dalam epiblas dan membesar menjadi rongga amnion. Sel-sel epiblas yang dekat dengan sitotrofoblas  amnioblas. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ke-9 Blastokista semakin dalam terbenam, luka bekas penembusan pada permukaan epithel ditutup oleh fibrin. Terdapat vakuola-vakuola pada sinsitium, bila menyatu  lakuna Tahap perkembangan ini dikenal sebagai tahap lakunaris. Terbentuknya selaput tipis oleh sel-sel gepeng (yang mungkin berasal dari hipoblas) pada kutub abembrional  selaput eksoselom (selaput Heuser). Selaput eksoselom bersama dengan hipoblas membentuk lapisan untuk rongga eksoselom  kantung kuning telur primitif. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ke-11-12 Blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium, dan epitel permukaan telah menutupi hampir seluruh cacat pada dinding rahim. Pada kutub embrional rongga-rongga lakuna dalam sinsitium membentuk jalinan yang saling berhubungan. Pada kutub abembrional, trofoblas masih terdiri atas sel-sel sitotrofoblas. Sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma  merusak lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu tersumbat dan melebar sinusoid. Lakuna sinsitium berhubungan dengan sinusoid  darah ibu memasuki sistem lakuna  sirkulasi utero-plasenta. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Terbentuk rongga-rongga besar  menyatu  selom ekstraembrional. Sekelompok sel muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblas dan permukaan luar eksoselom  membentuk jaringan penyambung yang halus dan longgar  mesoderm ekstraembrional. Terbentuk rongga-rongga besar  menyatu  selom ekstraembrional. Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan rongga amnion kecuali pada tempat cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung. Mesoderm ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan amnion  mesoderm ekstraembrional somatopleural. Mesoderm ekstraembrional yang menutupi kantung kuning telur  mesoderm ekstraembrional splanknopleural. Sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang antarsel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab  reaksi desidua. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Perkembangan Hari Ketiga Belas Luka permukaan endometrium telah sembuh. Trofoblas ditandai dengan munculnya struktur-struktur villi. Sel-sel dari sitotrofoblas berproliferasi setempat  menembus ke dalam sinsitiotrofoblas  membentuk silinder-silinder sel yang dibungkus sinsitium  villi primer. Hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke sisi dalam selaput eksoselom. Sel-sel ini berproliferasi dan membentuk rongga baru di dalam rongga eksoselom  kantung kuning telur sekunder (kantung kuning telur definitif). Selom ekstraembrional meluas dan membentuk sebuah rongga besar  rongga korion. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

- hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning telur sekunder. Mesoderm ekstraembrional yang melapisi permukaan dalam sitotrofoblas  lempeng korion. Tempat di mana mesoderm ekstraembrional melintasi rongga korion  di tangkai penghubung. Dengan berkembangnya pembuluh darah, tangkai penghubung akan menjadi tali pusat. Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri atas dua cakram sel yang saling berhadapan: - epiblas, yang membentuk lantai rongga amnion yang terus semakin meluas, - hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning telur sekunder. Di daerah kepalanya, cakram hipoblas memperlihatkan sedikit penebalan  lempeng prekordal. Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

KORELASI KLINIK Sinsitiotrofoblas bertanggung jawab atas produksi hormon  gonadotropin korionik manusia (hCG)  diproduksi cukup banyak menjelang akhir minggu kedua  menjadi dasar untuk pengujian kehamilan. Pada lupus eritematosus sistemik (SLE)  terjadi penolakan embrio karena antibodi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut menyerang hasil konsepsi. Blastokista dapat berimplantasi pada tempat-tempat abnormal, misalnya di dekat muara ostium interna serviks  plasenta menutupi mulut rahim  plasenta previa. Tempat implantasi dapat juga ditemukan di luar uterus  kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik). Kehamilan ektopik ini bisa terjadi di berbagai tempat di rongga abdomen, ovarium, atau tuba fallopii. Di rongga abdomen, blastokista paling sering melekat ke lapisan peritoneum rongga rektouteri (Cavum Douglasi). Bila blastokista berkembang di ovarium  kehamilan ovarium primer. Apabila trofoblas berkembang dan membentuk membran plasenta, tetapi hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali jaringan embrio disebut mola hidatidiformis. Mola menghasilkan hCG yang tinggi dan bisa menimbulkan tumor jinak atau ganas (mola invasif, koriokarsinoma). Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer

TERIMA KASIH Mutiara Budi Azhar Mudigah Bilaminer