KULIAH KE-5 KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Advertisements

START.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
PENGUMPULAN DATA RUTIN (STATISTIK PETERNAKAN)
TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Umum Pengenalan Tempat Kol (1) dan (2) Kol (3) dan (4) Kol (5) Kol (6)-(9) Kol (10) dan (11) Kol (12) dan (13) Kol (14) dan (15) Baris Penjumlahan 100%
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
Advokasi : Peserta PBI BPJS Kesehatan disiapkan oleh dr Yahmin Setiawan, MARS (Ketua Bidang Sinergi Kesehatan Forum Zakat) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
PENGUMPULAN DAN UJI KELAYAKAN DATA STATISTIK PETERNAKAN
STATISTIK PETERNAKAN.
1 KULIAH KE-5 KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI. 2 KONSEP DEFINISI DAN KLASIFIKASI (1) Konsep definisi dan klasifikasi tidak kalah pentingnya untuk dibahas.
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
MATERI 8 HUKUM PERUSAHAAN
Dasar Hukum dan Persyaratan Penerbitan Rekomendasi/Pertimbangan Teknis di Lingkungan Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Jakarta, 28.
WORKING PAPER KELOMPOK VII
BLOK VII PENGELUARAN RUMAH TANGGA (RKD10.RT)

Materi 5 Variabel, Konsep - Definisi, Klasifikasi serta Tabulasi
Luas Daerah ( Integral ).
Materi 5 Variabel, Konsep - Definisi, Klasifikasi serta Tabulasi
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
MATA KULIAH PAKET PROGRAM PENGOLAHAN DATA STATISTIKA
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
Sosialisasi KLUI/KBLI/ISIC
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK)
Subdit Statistik Industri Kecil dan Rumahtangga
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
SURVEI CONTOH Kuliah 5: KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Tahun 2013.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
Kegunaan Klasifikasi Pengumpulan data dan atau metode mengorganisasi data yang telah dikumpulkan Agregasi dan disagregasi serta untuk memberi makna pada.
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Berita Resmi Statistik
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERTEMUAN 2 PEMILIHAN KEGIATAN USAHA
Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 Kota Surabaya
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
2019 AJAR SAKERNAS BAHAN PENCACAHAN SUBBLOK V.B
Transcript presentasi:

KULIAH KE-5 KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI

KONSEP DEFINISI DAN KLASIFIKASI (1) Konsep definisi dan klasifikasi tidak kalah pentingnya untuk dibahas dan disepakati bersama. Perubahan dan penyesuaian konsep definisi maupun klasifikasi tidak dapat dilakukan sepihak. Seperti pada program MDGs akan berlaku secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabup/kota, provinsi dan nasional sehingga terjaga konsistensinya. Apabila konsep dan definisi harus disesuaikan kondisi daerah, maka perlu diberi penjelasan dengan menyebutkan alasannya agar tidak terjadi kesalahan interprestasi

KONSEP-DEFINISI DAN KLASIFIKASI (2) Didefinisikan dengan tegas dan jelas Kasus batas harus tegas Dapat diaplikasikan Keterkaitan dengan: – Coverage,unit sampling, unit analisis, dan unit observasi/ responden. – Jangka waktu penelitian,periode survei, agar memenuhi desain survei secara menyeluruh Perlu diperhatikan rekomendasi nasional dan internasional agar ada keterbandingan Dapat dimodifikasi ke dalam daftar isian

KoNSEP DAN DEFINISI (1) Didefinisikan dengan Tegas dan Jelas Dengan adanya konsep-definisi yg baku dan jelas diharapkan terdapat kesamaan persepsi dalam membaca dan menganalisis informasi yg diperoleh Konsep-definisi diharapkan dapat dibuat sejelas mungkin dan bila tidak dapat dijelaskan maka perlu dibuat istilah beserta contoh-contohnya. Misalnya kasus batas. Petugas supaya memahami konsep definisi dengan baik dan menjelaskan kepada responden serta mengadakan wawancara dengan baik,sehingga kesalahan jawaban diharapkan sekecil mungkin.

KONSEP-DEFINISI (2) Usaha : adalah kegiatan yg menghasilkan barang/ jasa dg tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ ditukar atau menunjang kehidupan dan menanggung resiko Usaha pertanian : adalah kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian dg tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual /ditukar atau menunjang kehidupan dan menanggung resiko.Termasuk disini usaha di bidang jasa pertanian

KONSEP-DEFINISI (3) Industri pengolahan: adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah) menjai barang jadi/ setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi,dengan mesin atau tangan. Termasuk juga kegiatan jasa industri yang menerima upah maklon.

KONSEP-DEFINISI (4)  Pertanian: dalam arti luas adalah penerapan karya manusia kepada alam dan budidaya tumbuhan dan binatang dan penangkapan perburuan, sehingga dapat memberikan manfaat yg lebih besar kepada manusia. Budidaya: adalah kegiatan memelihara binatang /tanaman mulai dari pembenihan /pembibitan sampai pemungutan/pemanenan hasil. Penangkapan: adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan binatang/tanaman y hidup di laut /perariran umum,dan atau hutan secara bebas.

KONSEP DEFINISI (5) Rumahtangga dibedakan 2 macam: Rumahtangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yg mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/ sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu.

KONSEP DEFINISI (6) Rumahtangga Khusus, mencakup: - Orang-orang yg tinggal di asrama, yaitu suatu tempat tinggal yang diatur oleh yayasan atau badan, misalnya asrama perawat, asrama TNI/ POLRI - Orang-orang yang tinggal di LP, Panti Asuhan, Rutan dan sejenisnya. - Sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) yang berjumlah lebih besar atau sama dengan 10 orang.

KONSEP DEFINISI (7) Anggota rumahtangga (art), adalah semua orang yang tergabung dalam satu kesatuan rt baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat pencacahan. Art yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih, dan Art yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah tidak dianggap sebagai art. Tamu yang telah tinggal di Rt. 6 bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di Rt. kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai art.

KONSEP DEFINISI (8) Seorang pembantu Ruta/ sopir yang tinggal di rumah majikannya, dianggap sebagai Art majikannya. Sebaliknya jika pembantu Rt / sopir tsb tidak tinggal di rumah majikannya, ia dianggap sebagai Art dimana ia bertempat tinggal. Kepala Rumahtangga (Krt), adalah seorang dari kelompok Art yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari Ruta tsb atau dianggap/ ditunjuk sebagai kepala di dalam Ruta tsb.

CONTOH KASUS BATAS A memiliki lahan seluas 2 hektar dan seluruhnya ditanami kelapa , sebagian besar hasil panen kelapa di jual kepada tengkulak, usaha A ? B memiliki lahan seluas 2 hektar dan seluruhnya ditanami kelapa , sebagian besar hasil panen kelapa diolah terlebih dahulu menjadi kopra sebelum di jual ke pabrik minyak goreng, usaha B ? C membeli kelapa dari E, kemudian seluruhnya diolah menjadi kopra dan dijual ke pabrik minyak goreng, usaha C ? D memiliki lahan seluas 1 hektar dan seluruhnya ditanami kelapa dan sebagian besar hasil panen kelapa di jual ke tengkulak, disamping itu D juga membeli kelapa dari petani kelapa lainnya kemudian diolah menjadi kopra yang selanjutnya dijual ke pabrik minyak goreng, usaha D ?

MODIFIKASI DALAM KUESIONER (1) Konsep definisi : “konsumsi makanan Ruta” dalam kuesioner perlu dimodifikasi sehingga jelas mencakup semua yang dikonsumsi . Contoh konsumsi beras , mencakup : - produksi sendiri - pembelian, dan - pemberian

MODIFIKASI DALAM KUESIONER (2) Konsep definisi : “ Rumahtangga perkebunan, peternakan” pada ST2003 dikaitkan dengan BMU (Batas Minimal Usaha). Contoh : Perkebunan : Cengkeh (15), Kakao (30),Karet (150), Kelapa Sawit (15) dsb. Peternakan : Kerbau (2), Sapi (2), Sapi perah (1), Babi (3) dsb.

MODIFIKASI DALAM KUESIONER (3) Konsep definisi “ Rumah tangga miskin “ Konsep dan definisi ini tidak dapat dibuat dengan pertanyaan langsung dalam kuesioner. Oleh karena itu pertanyaan dimodifikasi menjadi pertanyaan yang lebih kuantitatif atau ditanyakan tidak secara langsung tetapi melalui beberapa pertanyaan atau variabel. Sebagai contoh untuk variabel kemiskinan digali dari beberapa variabel yang terlebih dahulu diuji dan disepakati.

VARIABEL-VARIABEL PENENTU RUMAH TANGGA MISKIN Jenis lantai Luas lantai Jenis dinding Fasilitas tempat buang air besar Sumber air minum Sumber penerangan Jenis bahan bakar untuk memasak Frekuensi membeli daging/ ayam/ susu Frekuensi makan Jumlah pakaian yang biasa dibeli Kemampuan berobat Lapangan pekerjaan utama Pendidikan kepala rumah tangga (KRT) Kepemilikan aset

KONSEP DEFINISI Dapat diaplikasikan  Konsep definisi “ status sosial “ ? - income - occupational prestige - education - power - traditional family status - moral valution

KONSEP DEFINISI Rekomendasi Nasional dan Internasional Rekomendasi nasional dan internasional supaya diperhatikan, seperti yang merupakan kesepakatan banyak negara, sehingga keterbandingan antar wilayah dan antar negara dapat dilakukan dengan baik dan konsisten. Seperti : - FAO - ILO

KLASIFIKASI (1)  Klasifikasi juga dimaksudkan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data sehingga terdapat keterbandingan data antar waktu,wilayah secara regional dan nasional,bahkan keterbandingan internasional

KLASIFIKASI (2)  Contoh Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) telah mengacu pada rekomendasi internasional disamping juga memperhatikan dengan kondisi Indonesia. KBLI disusun berdasarkan International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC).

KLASIFIKASI (3) BPS telah berhasil menerbitkan lima versi klasifikasi lapangan usaha. Tiga versi pertama adalah Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI), yang diterbitkan pada tahun 1977,1983, dan 1990 didasarkan pada ISIC revisi 2, 1968. Dua versi berikutnya adalah Klasifikasi Baku lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang diterbitkan 1997 dan 2000, didasarkan ISIC revisi 3, 1990

KLASIFIKASI (4) KBLI 2005 Saat ini KBLI yg digunakan terdiri dari 17 kategori yang sebelumnya pada tahun 1990 terdiri dari 9 sektor. Keduanya ditambah 1 kategori /sector (kegiatan yg belum jelas batasannya).

CAKUPAN KBLI 2005 KBLI 2005 hanya dapat mencakup kegiatan ekonomi yang masih terbatas: Aspek homogenitas mengenai kegiatan. KBLI 2005 hanya mencatat mengenai satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh satu unit produksi. Aspek homogenitas mengenai lokasi.

STRUKTUR KBLI 2005 Kategori (Alpabet ) - 18 Golongan pokok (2 dijit) - 63 Golongan (3 dijit) - 186 Sub-golongan (4 dijit)- 409 Kelompok (5 dijit) - 1.148

b

Contoh KBLI 2005 D Industri Pengolahan 15 Industri Makanan dan Minuman 151 Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak 1511 Pemotongan Hewan dan Pengawe- tan Daging 15111 Industri Pemotongan Hewan

KBLI 2009 Dasar Hukumnya adalah Perka BPS No.57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) KBLI 2009 disusun berdasarkan ISIC revisi 4 Struktur KBLI 2009 terdiri dari Kategori: menunjukkan penggolongan kegiatan ekonomi 2. Golongan Pokok : Terdiri dari 2 digit angka 3. Golongan : Terdiri dari 3 digit angka 4. Sub golongan : Terdiri dari 4 digit angka 5. Kelompok : Terdiri dari 5 digit angka Perbandingan KBLI 2005 dengan KBLI 2009

Struktur KBLI 2009 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan B Pertambangan dan Penggalian C Industri Pengolahan D Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah F Konstruksi G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil; dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estat, M Jasa ptrofesional, Ilmiah dan Teknis N Jasa persewaan, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R Kebudayaan, Hiburan dan rekreasi S kegiatan Jasa Lainnya T Jasa Perorangan yang melayani Rumahtangga, Kegiatan yg menghasilkan Brang dan jasa Rumahtangga yg Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan U kegiatan Badan Internasional dan Bdan Extra Internasional Lainnya

Tabel 1 : Banyaknya Kategori, Golongan Pokok, Golongan,Subgolongan, dan Kelompok pada KBLI 2005 & KBLI 2009 Uraian KBLI2005 Jumlah KBLI2009 Kategori alfabet 18 21 Golongan Pokok 2 digit 63 88 Golongan 3 digit 186 241 Subgolongan 4 digit 409 514 Kelompok 5 digit 1.148 1.459 Untuk Industri Pengolahan: Uraian KBLI2005 Jumlah KBLI2009 Kategori alfabet 1 ( D ) 1 ( C ) Golongan Pokok 2 digit 23 24 Golongan 3 digit 67 71 Subgolongan 4 digit 130 177 Kelompok 5 digit 367 431

Tabel 3.2 Perbedaan Struktur Kategori KBLI 2009 dengan KBLI 2005 No. Kategori Judul Kategori 1 A Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 2 B Pertambangan dan Penggalian Perikanan 3 C Industri Pengolahan 4 D Pengadaan Listrik,Gas, Uap Air/Air Panas dan Udara Dingin 5 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah Listrik,Gas, dan Air 6 F Konstruksi 7 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil, dan Sepeda Motor Perdagangan Besar dan Eceran 8 H Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi, dan Penyediaan Makan dan Minum 9 I Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum Transportasi Pergudangan dan Komunikasi 10 J Informasi dan Komunikasi Perantara Keuangan 11 K Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 12 L Real Estat Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

KBLI 2009 KBLI 2005 No. Kategori Judul Kategori 13 M Jasa Profesional,Ilmiah dan Teknis Jasa Pendidikan 14 N Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa hak Opsi, Ketengakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Jasa Lainnya Jasa Kesehatan, dan Kegiatan Sosial 15 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Budaya, dan Perorangan Lainnya 16 P Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Q Badan Internasional dan Badan Extra Internasional Lainnya 18 R Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi X Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 S Kegiatan Jasa Lainnya   20 T Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi kebutuhan 21 U Kegiatan Badan Internasional dan Badan Extra Internasional Lainnya

Kategori C (Industri pengolahan) Golongan Pokok No KODE JUDUL KBLI 2009 KODE KBLI 2005 1 10 Industri Makanan 2 11 Industri Minuman 3 12 Industri Pengolahan Tembakau 4 13 Industri tekstil 5 14 Industri Pakaian Jadi 6 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 7 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 8 17 Industri Kertas dan Barang Dari Kertas 9 18 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman 19 Industri Produk Dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi 20 Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisional

No KODE JUDUL KBLI 2009 Kode KBLI 2005 13 22 Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik 14 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 15 24 Industri Logam Dasar 16 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya 17 26 Industri Komputer, Barang Elektronik Dan Optik 18 27 Industri Peralatan Listrik 19 28 Industri Mesin Dan Perlengkapan ytdl 20 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer 21 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 31 Industri Furnitur 32 Industri pengolahan lainnya 33 Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

PENGGUNAAN KBLI (1) Jenis Kegiatan/ Usaha Utama, Kegiatan Utama adalah kegiatan usaha yang aslinya (nature) berdasarkan ijin usaha. Usaha dengan kegiatan lebih dari satu dan nature-nya tidak tahu, maka kegiatan utama adalah yang mempunyai nilai produksi/ omzet/ pendapatan paling besar.

PENGGUNAAN KBLI (2) Jika nilai produksi/ omzet/ pendapatan sama maka kegitan utama adalah dari volume terbesar. Jika nilai produksi/ omzet/ pendapatan dan volume sama maka kegiatan utama diambil dari waktu yang terbanyak untuk proses produksi/ operasi. Jika nilai produksi/ omzet/ pendapatan, volume dan waktunya sama, maka kegiatan utama berdasarkan pernyataan responden.

PENGGUNAAN KBLI (3) Bila suatu usaha hanya melakukan satu jenis kegiatan maka jenis kegiatan tsb merupakan jenis kegiatan utama. Penulisan uraian kegiatan utama ini harus lengkap dan jelas, sehingga dapat mengarah pada penentuan kategori lapangan usaha dan kode KBLI

PENGGUNAAN KBLI (4) Contoh : Usaha jasa reparasi jam tangan/ arloji kakilima selain mereparasi jam tangan juga melakukan penjualan jam tangan dan suku cadang jam. Apabila kegiatan utamanya jasa reparasi, maka yang ditulis pada rincian ini adalah jasa reparasi barang-barang pribadi (jam tangan). KBLI-nya 93061

RANCANGAN TABEL Judul dan nomor table dengan menjelaskan populasi, periode survei,dan variable secara singkat dan jelas Variabel dalam kolom biasanya disebutkan terlebih dahulu atau tergantung pada analisisnya Single atau cross table perlu diperhatikan yg berkaitan dengan level penyajian dan rare cases Tabel perlu disesuaikan dengan domain analisis,khususnya yang menyangkut persentase: kolom, baris atau total Tabel perlu diperiksa kewajaran dan konsistensi antar table