PENGENALAN PENELITIAN Tujuan penelitian menurut Soerjono Soekanto 1. a.Mendapatkan pengetahuan tentang suatu gejala sehingga dapat merumuskan masalah. b.Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang suatu gejala, sehingga dapat merumuskan hipotesa. (bila penelitiannya merupakan penelitian eksplanatoris) 2. Untuk menggambarkan secara lengkap ciri-ciri / karakteristik dari: suatu keadaan, perilaku pribadi, perilaku kelompok. 3. a. Untuk mendapatkan keterangan tentang frekuensi peristiwa. b. Memperoleh data mengenai hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain. (bila penelitiannya merupakan penelitian deskriptif) 4. Untuk menguji hipotesa.
Ciri-ciri Esensiil daripada penelitian ilmu-ilmu sosial, antara lain Penelitian dilakukan utk mendapatkan generalisasi perihal perilaku manusia dlm kehidupan masyarakat; Perilaku nyata dari manusia hanya timbul dan terjadi dalam situasi tertentu; Tidak jarang situasi sosial yg dialami oleh manusia (obyek penelitian) tdk jauh berbeda dg situasi sosial yg dialami oleh peneliti. 4. Pengetahuan yg diperoleh akan sangat berguna utk memahami perilaku manusia, menarik pola tertentu, mengawasinya dan mengadakan evaluasi.
Macam-macam Penelitian Dilihat dari sifatnya a. Penelitian Eksploratoris (menjelajah). Dilakukan apabila pengetahuan tentang suatu gejala yang akan diselidiki masih kurang sekali atau bahkan tidak ada. Penelitian ini pada umumnya dilakukan terhadap masyarakat terasing. Untuk bidang antropologi. b. Penelitian Deskriptif (menggambarkan). Dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaaan atau gejala lainnya. Mempertegas hipotesa, memperkuat teori lama. Memberikan gambaran terhadap peristiwa / gejala dalam masyarakat. c. Penelitian Eksplanatoris. Bila pengetahuan tentang suatu masalah sudah cukup. Untuk melakukan uji hipotesa.
2. Dilihat dari sudut bentuknya a. Penelitian diagnostik. Dimaksudkan utk mendapatkan keterangan mengenai sebab-sebab terjadinya suatu atau beberapa gejala. b. Penelitian preskriptif. Dimaksudkan utk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah. c. Penelitian evaluatif. Penelitian ini dilakukan pada umumnya untuk menilai program-program yang dijalankan.
2. Dilihat dari tujuannya a. Fact-finding. Penelitian ini bertujuan untuk mencari atau mengungkapkan fakta – fakta yang terdapat di masyarakat terhadap suatu permasalahan. Sebagai contoh adalah penelitian mengenai pembauran di masyarakat pribumi dan tionghoa. Indonesia memang tidak mengakui adanya diskriminasi. Namun faktanya di lapangan, faktanya di masyarakat, perbedaan sikap terhadap pribumi dan tionghoa masih terjadi. b. Problem finding. Penelitian ini bertujuan untuk mencari permasalahan utama. Seperti contohnya, perbedaan suku, etnis memang terjadi, tetapi yang menjadi permasalahan utama mungkin bukan perbedaan suku atau etnisnya, yang menjadi permasalahan utama mungkin adalah penghormatan atau pengakuan terhadap suku bangsa lain.
c. Problem identification. Pada penelitian ini, masalah – masalah yang ditemukan kemudian di identifikasi dan di bahas satu per satu. d. Problem solution. Ini adalah tujuan penelitian pada umumnya. Yaitu mencari solusi atas permasalahan. Memang pada dasarnya mengapa seseorang mengadakan atau melakukan penelitian adalah dikarenakan dia ingin mencari pemecahan atas masalah yang dia temukan.
4. Dilihat dari sudut penerapannya Penelitian murni ditujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu itu sendiri atau teori maupun untuk keperluan pengembangan metodologi penelitian. Inti dari penelitian ini adalah kaitan antara bidang teori dengan bidang praktis, dimana masalah-masalah ditentukan atas dasar kerangka teoritis yang sebenarnya menghubungkan antara penelitian murni dengan penelitian terapan. b. Penelitian terapan adalah penelitian yang tujuannya untuk memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan yang sfiatnya praktis.
Sampel dari beberapa cabang ilmu sosial adalah 1. Antropologi, yang diteliti pada umumnya mengenai: a. cara hidup manusia. b. manusia purba c. ras manusia d. budaya manusia e. perubahan budaya 2. Sosiologi a. populasi b. kelompok-kelompok manusia c. perubahan sosial kemasyarakatan 3. Ilmu Politik a. konstitusi pemerintahan b. kekuasaan c. hukum-hukum d. kebijakan politik
4. Sejarah a. peristiwa-peristiwa penting b. faktor-faktor alami c. faktor-faktor politik d. faktor-faktor ekonomi e. faktor-faktor sosial Pendidikan a. proses belajar mengajar b. bimbingan dan konseling c. pengelolaan kelembagaan d. sosio-kultural pendidikan e. dinamika sumber daya manusia pendidikan
Cara tersebut di atas dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: Peneliti harus dapat membayangkan bagaimana reaksi individu dalam menghadapi situasi tertentu. 2. Peneliti harus dapat membayangkan motif apa yang ada dibalik reaksi tersebut 3. Peneliti harus dapat mengadakan konstruksi terhadap perilaku nyata yang timbul.
Melalui penelitian di bidang ilmu hukum, akan dapat mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang inherent, di dalam proses pembaharuan hukum, sehingga dapat membuat suatu gambaran mengenai keadaan hukum yang sesungguhnya dalam masyarakat atau dapat menunjukkan ke arah mana sebaiknya hukum dibina berhubungan dengan perubahan-perubahannya di dalam masyarakat. Penelitian hukum akan sangat berharga sekali bagi perumusan politik hukum yang tepat dan serasi, juga memungkinkan terbentuknya perundang-undangan untuk melaksanakan program modernisasi dengan memperhitungkan kenyataan-kenyataan dalam masyarakat. Dengan demikian di kalangan ilmu hukum penelitian memberikan bahan-bahan bagi mereka yang berperan untuk menyusun program pembaharuan hukum. Inilah salah satu kegunaan penelitian ilmu hukum.
Tujuan utama kerja ilmiah atau kerja penelitian adalah untuk menemukan kebenaran, merumuskan teori, merumuskan prinsip-prinsip atau dalil-dalil, baik yang langsung maupun yang tidak langsung mempunyai nilai kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Proses kerja ilmiah secara umum terdiri dari enam langkah, yaitu: 1. Memilih dan merumuskan masalah. 2. Mengumpulkan bahan yang relevan. 3. Menyusun rancangan penelitian. 4. Mengembangkan instrumen penelitian dan mengumpulkan data. 5. Menganalisis dan menafsirkan data, 6. Menyusun laporan penelitian.
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum
Dalam penelitian ini juga berlaku rumus 5 W + 1 H, yaitu: WHAT (Apa yang akan diteliti?) WHEN (Kapan penelitian dilakukan?) WHERE (Dimana penelitian dilakukan?) WHO (Siapa yang akan diteliti?) WHY (Mengapa hal tersebut layak diteliti?) Dan HOW (Bagaimana cara menelitinya?)
Apakah 5 W 1 H Penelitian Anda?