Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perencanaan Pembangkit Listrik Di Kiayo Kalimantan Barat Oleh : Sukma Prayogi 07410100248
Latar Belakang ?
Batasan Masalah Data curah hujan yang digunakan adalah data survei perencanaan pembangunan PLTA Kiayo, Kalimantan Barat tahun 1985-2008. Data curah hujan tahunan didapat dari stasiun hujan, dan tidak diukur langsung oleh sistem.
Tujuan Menerapkan metode Gumbel. Menerapkan metode Weduwen, Hasper, dan Melchior. Merancang bangun sistem informasi estimasi potensi tenaga air perencanaan pembangkit listrik di Kiayo Kalimantan Barat untuk menghasilkan alternatif-alternatif potensi tenaga listrik yang memungkinkan untuk dibangkitkan.
Pengertian Sistem Informasi Hartono (2005:11) : suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Potensi, Estimasi, dan PLTMH Potensi1) : kekuatan, kesanggupan, daya, kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Estimasi1) : perkiraan, penilaian atau pendapat. Pemangkit Listrik Tenaga Minihidro2) : sebuah sistem pembangkit tenaga listrik yang memanfaatkan tenaga air skala kecil sebagai sumber energi primer. Sumber : 1)Kamus Besar Bahasa Indonesia Online 2)Sihombing dan Simanjuntak, 2010:7
Analisa Lokasi Perhitungan Curah Hujan (Metode Gumbel) Perhitungan Debit Banjir (Metode Melchior, Weduwen, dan Hasper) Perhitungan Lokasi (Potensi SDA, Ketersediaan Air, Daya Tampung pada Elevasi dan Estimasi Potensi)
Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Curah Hujan1) : Rumus Metode Gumbel2) : Sumber : 1)Kamiana, 2011:27 2)Triatmodjo, 2009:253
Perhitungan Debit Banjir (Melchior) Dimana : R24 = Hujan Harian (mm) tc = Waktu Konsentrasi (jam) V = Kecepatan rata-rata aliran (m/det) Q = Debit Banjir Icoba (m3/det) S = Kemiringan Rata – rata sungai H = Beda tinggi antara tinggi titik pengamatan dan titik terjauh sungai (Km) L = Panjang Sungai Utama (Km) F = Luas Elips yang mengelilingi daerah aliran sungai dengan sumbu panjang (a) tidak lebih pendek dari 1,5 kali sumbu (b) dan dinyatakan dalam km2, nilainya > luas daerah pengaliran (A). β2 = ditentukan berdasarkan hubungan F dan lama hujan. a = Sumbu panjang a ellips Melchior b = Sumbu pendek b ellips Melchior 𝑄 𝑚𝑎𝑥 = Debit Maksimum (m3/det) α = Koefisien pengaliran (runoff) β = Koefisien Reduksi I = Intensitas Hujan ( 𝑚 3 /det/ 𝑘𝑚 2 ) A = Luas daerah aliran sungai ( 𝑘𝑚 2 ) Sumber : Kamiana (2011:90)
Perhitungan Debit Banjir (Weduwen) Dimana: Qmax = Debit Maximum (m3/det) S = Kemiringan Sungai Rata-rata α = Koefisien Limpasan Air hujan β = Koefisien pengurangan daerah untuk curah hujan daerah aliran sungai A = Luas daerah aliran sungai (km2) sampai dengan 100 km2 t = Lamanya curah hujan (jam) L = Panjang sungai (km) I = Intensitas Hujan (m3/det/km2) Ri = curah hujan dengan periode ulang i tahun. mi = Koefisien perbandingan curah hujan disuatu wilayah dengan periode ulang i tahun. mn = Koefisien perbandingan curah periode ulang n tahun. Rn = Curah hujan di suatu wilayah dengan periode ulang n tahun. Sumber : Kamiana (2011:96)
Perhitungan Debit Banjir (Hasper) Dimana: Qmax = Debit maksimum (m3/dt) I = Intensitas hujan (m3/km2/dt) A = Luas daerah pengaliran (km2) α = Koefisien pengaliran (run off coefisien) dan β = Koefisien reduksi (reduction coefisien) Qmax = debit maksimum (m3/det). α = Koefisien Pengaliran. β = Koefisien Reduksi. I = Intesitas Hujan (m3/det/Km2). A = Luas Daerah Pengaliran (Km2) L = Panjang Sungai Utama (Km) S = Kemiringan dasar sungai rata-rata R = besar curah hujan (mm) t = tc = lama hujan tertentu (jam) Sumber : Kamiana (2011:100)
Perhitungan Daya Terbangkit Potensi daya Listrik Terbangkit dapat dihitung dengan: Pg = g . Qd.Hg Dimana: Pg = Potensi Daya (kW) Qd = Debit aliran air (m3/dtk) Hg = Head Kotor (m) g = Konstanta gravitasi (9,8 m2/dtk) Sumber : Sihombing dan Simanjuntak, 2010:7
DEMO PROGRAM