Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perencanaan Pembangkit Listrik Di Kiayo Kalimantan Barat Oleh : Sukma Prayogi 07410100248.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Advertisements

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
“Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah”
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
POTENSI SUMBER DAYA ENERGI DALAM RANGKA MENGDUKUNG PROYEK MCA - I
Potensi Energi Tenaga Air di Kabupaten Merangin
Analisis Data Hujan HIDROLOGI TL-2204.
Bangunan Bagi.
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
Bangunan air Week #9.
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Kehilangan Energi pada
Bangunan air Week #10.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO, SOLUSI LISTRIK Agung Nugroho :
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
KULIAH-2 PROSES DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EROSI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
DEBIT PUNCAK (Q)
Hidrologi : ilmu yang mempelajari estimasi kuantitas (volume) air di suatu daerah waktu kering / banjir I. Siklus Hidrologi : evaporasi, presipitasi, evapotranspirasi,
PROBABLE MAXIMUM PRECIPITATION (PMP). PMP : Peluang terjadinya hujan terbesar dengan durasi tertentu pada suatu daerah aliran sungai dalam waktu yang.
Pertemuan 7 Perencanaan Saluran
FENOMENA ALIRAN SUNGAI
Silabi Pengertian Umum Energi Permasalahan di Bidang Energi
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
KEKERINGAN.
Perencanaan Hidraulis
HIDROLOGI.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Pengendalian Sedimen dan Erosi
S 12 n1 S 22 n2 S n MODUL III
Rekayasa Hidrologi Norma Puspita, ST. MT.
2 a. Instalasi AWLR di DAS Cisukabirus
METODE RASIONAL. METODE RASIONAL Limpasan (Runoff) Dalam siklus hidrologi, bahwa air hujan yang jatuh dari atmosfer sebelum air dapat mengalir di.
Pembangkit Listrik “Pumped Storage”
Pengelolaan Air Bersih PERTEMUAN II (DaurHidrologi)
AIR PINTAR SEBAGAI SOLUSI MASALAH KURANGNYA AIR BERSIH DI KOTA MATARAM
ALIRAN SUNGAI Yang berhubungan dengan aliran sungai disini seperti morfologi palung sungai dan hidrolika sungai, idealnya tersedia data jangka panjang.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
PSDA.
Mikrohidro Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dibangun dalam rangka program listrik masuk desa (LISDES) dengan memanfaatkan sumber tenaga air.
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BRIBIN II GUNUNG KIDUL SECARA TEKNIS
INFILTRASI.
METEOROLOGI Disusun oleh : Adi prasetya ( )
Di Susun Oleh : Syaiful Arifin (12 – )
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
Dasar Konversi Energi 9/15/2018 PS S1 Teknik Elektro.
MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW
PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
PERSENTASI TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DESAIN SUMUR RESAPAN DALAM MENGURANGI LIMPASAN AIR HUJAN
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
Hasil Permodelan Tahap II
U N I V E R S I T A S J A Y A B A Y A F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N T E K N I K S I P I L ANALISIS PRIORITAS PEMILIHAN KRITERIA DAM PARIT DI.
DRAINASE JALAN RAYA.
Teknologi Energi Angin & Air
DRAINASE POLDER.
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
ENERGI TERBARUKAN ARCHIMEDES SCREW UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK SKALA MIKROHIDRO RAMAH LINGKUNGAN DENGAN VARIASI SUDUT TURBIN DAN SUDUT ULIR OLEH : ATIKAH.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
TUGAS AKHIR TERAPAN “ PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH )KEPUNG KABUPATEN KEDIRI “ PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO.
ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMEN PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Perkiraan secara kuantitatif dari siklus hidrologi dapat dinyatakan berdasar prinsip konservasi massa yang dikenal dengan persamaan neraca air. Neraca.
Transcript presentasi:

Sistem Informasi Estimasi Potensi Tenaga Air Perencanaan Pembangkit Listrik Di Kiayo Kalimantan Barat Oleh : Sukma Prayogi 07410100248

Latar Belakang ?

Batasan Masalah Data curah hujan yang digunakan adalah data survei perencanaan pembangunan PLTA Kiayo, Kalimantan Barat tahun 1985-2008. Data curah hujan tahunan didapat dari stasiun hujan, dan tidak diukur langsung oleh sistem.

Tujuan Menerapkan metode Gumbel. Menerapkan metode Weduwen, Hasper, dan Melchior. Merancang bangun sistem informasi estimasi potensi tenaga air perencanaan pembangkit listrik di Kiayo Kalimantan Barat untuk menghasilkan alternatif-alternatif potensi tenaga listrik yang memungkinkan untuk dibangkitkan.

Pengertian Sistem Informasi Hartono (2005:11) : suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Potensi, Estimasi, dan PLTMH Potensi1) : kekuatan, kesanggupan, daya, kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Estimasi1) : perkiraan, penilaian atau pendapat. Pemangkit Listrik Tenaga Minihidro2) : sebuah sistem pembangkit tenaga listrik yang memanfaatkan tenaga air skala kecil sebagai sumber energi primer. Sumber : 1)Kamus Besar Bahasa Indonesia Online 2)Sihombing dan Simanjuntak, 2010:7

Analisa Lokasi Perhitungan Curah Hujan (Metode Gumbel) Perhitungan Debit Banjir (Metode Melchior, Weduwen, dan Hasper) Perhitungan Lokasi (Potensi SDA, Ketersediaan Air, Daya Tampung pada Elevasi dan Estimasi Potensi)

Perhitungan Curah Hujan Rata-rata Curah Hujan1) : Rumus Metode Gumbel2) : Sumber : 1)Kamiana, 2011:27 2)Triatmodjo, 2009:253

Perhitungan Debit Banjir (Melchior) Dimana : R24 = Hujan Harian (mm) tc = Waktu Konsentrasi (jam) V = Kecepatan rata-rata aliran (m/det) Q = Debit Banjir Icoba (m3/det) S = Kemiringan Rata – rata sungai H = Beda tinggi antara tinggi titik pengamatan dan titik terjauh sungai (Km) L = Panjang Sungai Utama (Km) F = Luas Elips yang mengelilingi daerah aliran sungai dengan sumbu panjang (a) tidak lebih pendek dari 1,5 kali sumbu (b) dan dinyatakan dalam km2, nilainya > luas daerah pengaliran (A). β2 = ditentukan berdasarkan hubungan F dan lama hujan. a = Sumbu panjang a ellips Melchior b = Sumbu pendek b ellips Melchior 𝑄 𝑚𝑎𝑥 = Debit Maksimum (m3/det) α = Koefisien pengaliran (runoff) β = Koefisien Reduksi I = Intensitas Hujan ( 𝑚 3 /det/ 𝑘𝑚 2 ) A = Luas daerah aliran sungai ( 𝑘𝑚 2 ) Sumber : Kamiana (2011:90)

Perhitungan Debit Banjir (Weduwen) Dimana: Qmax = Debit Maximum (m3/det) S = Kemiringan Sungai Rata-rata α = Koefisien Limpasan Air hujan β = Koefisien pengurangan daerah untuk curah hujan daerah aliran sungai A = Luas daerah aliran sungai (km2) sampai dengan 100 km2 t = Lamanya curah hujan (jam) L = Panjang sungai (km) I = Intensitas Hujan (m3/det/km2) Ri = curah hujan dengan periode ulang i tahun. mi = Koefisien perbandingan curah hujan disuatu wilayah dengan periode ulang i tahun. mn = Koefisien perbandingan curah periode ulang n tahun. Rn = Curah hujan di suatu wilayah dengan periode ulang n tahun. Sumber : Kamiana (2011:96)

Perhitungan Debit Banjir (Hasper) Dimana: Qmax = Debit maksimum (m3/dt) I = Intensitas hujan (m3/km2/dt) A = Luas daerah pengaliran (km2) α = Koefisien pengaliran (run off coefisien) dan β = Koefisien reduksi (reduction coefisien) Qmax = debit maksimum (m3/det). α = Koefisien Pengaliran. β = Koefisien Reduksi. I = Intesitas Hujan (m3/det/Km2). A = Luas Daerah Pengaliran (Km2) L = Panjang Sungai Utama (Km) S = Kemiringan dasar sungai rata-rata R = besar curah hujan (mm) t = tc = lama hujan tertentu (jam) Sumber : Kamiana (2011:100)

Perhitungan Daya Terbangkit Potensi daya Listrik Terbangkit dapat dihitung dengan: Pg = g . Qd.Hg Dimana: Pg = Potensi Daya (kW) Qd = Debit aliran air (m3/dtk) Hg = Head Kotor (m) g = Konstanta gravitasi (9,8 m2/dtk) Sumber : Sihombing dan Simanjuntak, 2010:7

DEMO PROGRAM