SESI 5 CHAPTER VIII DISEASES of the EAR and MASTOID PROCESS (H60-H95)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
Mendiagnisis dan menangani kelesuan manajerial Jawablan semua pertanyaan di bawah ini : 0 = sangat jarang atau tidak pernah 1 = jarang 2 = terkadang 3.
MODUL 1 . KKPI KEGIATAN BELAJAR 2
Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin
Luas Daerah ( Integral ).
Bioakustik.
ALAT INDRA KULIT.
SESI 5 CHAPTER SPECIFIC NOTES ICD-10 VOLUME 2 CHAPTER XV
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
SR42 BMI TAPE Wide 14 mm Length 1,5 m.
Listen to know how we hear
ASKEP OTITIS MEDIA SEROSA
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
BAB XVI Kondisi-kondisi tertentu yang Berasal dalam Periode Perinatal
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
ANATOMI FISIOLOGI DISUSUN OLEH: DASRIL ADHA ELFRI SINAGA
ASKEP OMK (OTITIS MEDIA KRONIK)
Hepatitis Fatty Liver.
Patologi Umum.
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
TERMINOLOGI MEDIS SENSORY SYSTEM: THE EAR (SISTEM SENSORI: TELINGA)
BAB XVI Kondisi-kondisi tertentu yang Berasal dalam Periode Perinatal
KKPMT III 5 ICD-10 CHAPTER VII DISEASES OF THE EYE and ADNEXA
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
ICD 10 CHAPTER VII (TELINGA) PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Oleh: NURUL HIDAYAH,S.Kep.Ns
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
KURANG PENDENGARAN Terbahagi kepada: kepekakan Konduktif
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
KELAINAN KESEIMBANGAN
Dr. Erkadius, M.Sc. FK Unand / APIKES Iris, Padang
ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) PERTEMUAN 1 DR MAYANG ANGGRAINI
POST CONCUSSION SYNDROME
PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
ICD 10 CHEPTER XI (SISTEM DIGESTIF) PERTEMUAN 2 DR MAYANG ANGGRAINI
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
PBL gangguan pendengaran
KKPMT III 6 TERMINOLOGI MEDIS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN DILUAR HAID
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KEBISINGAN
Ketulian Oleh: Heny Nurma Y.
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
PENGKAJIAN UMUM PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN Oleh:
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) dr. MAYANG ANGGRAINI
Kelompok“AYAN” -Ibnu E. T -Luthfi N -M. Deva -M
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE.
REVIEW trauma aurikuler Pembimbing: dR.sri hening R. Sp.THT-KL
By : Revi Anggita. Definisi Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membrane timpani yang menyebabkan hilanggnya sebagian atau seluruh fungsi.
BAB XVI Kondisi-kondisi tertentu yang Berasal dalam Periode Perinatal
KEBERSIHAN TELINGA PKMRS dr.ADJIDARMO.
ABSES GIGI.
VERTIGO KELOMPOK Anggota : Triyani Kusumastuti (P )
GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Sistem Indera Pendengaran
Transcript presentasi:

SESI 5 CHAPTER VIII DISEASES of the EAR and MASTOID PROCESS (H60-H95) BAB VIII PENYAKIT TELINGA dan PROSESUS MASTOIDEA

DESCRIPTION Pembahasan materi meliput pengenalan istilah-istilah gangguan telinga dan proses mastoidea, kekhususan Bab VIII tentang nomor kode penyakit telinga, pendengaran dan prosesus mastoidea, cara menentukan nomor kode gangguan/penyakit telinga dan pendengaran dengan benar guna menunjang keberhasilan manajemen asuhan medis dan pelayanan kesehatan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mampu menentukan kode diagnosis gangguan/penyakit telinga dan prosesus mastoidea dengan presisi, akurat dan tepat sebagai masukkan ke sistem informasi morbidtas dan mortalitas yang dikembangkan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan: - Definisi berbagai gangguan/penyakit telinga dan pendengaran - Klasifikasi penyakit penyebab gangguan telinga pendengaran - Kekhususan Bab VIII, kategori dan subkategori - Note, excludes, dan includes serta tanda baca lain- lian yang menyertai nomor kode diagnosis terpilih Latihan soal dengan bimbingan di kelas Latihan soal mandiri

POKOK & SUB-POKOK BAHASAN Berbagai Istilah ganguan dan penyakit telinga dan prosesus mastoidea (H60-H95) beserta cara menentukan nomor kodenya Kekhususan klasiifkasi Bab VIII Nomor kode kategori diagnosis yang disertai bertanda baca, note dan keterangan lain-lain 10 Soal Latihan dengan bimbingan di kelas 12 soal latihan mandiri

BAB VIII GANGGUAN pada TELINGA Telinga rentan menerima berbagai gangguan, sebagian gangguan dapat berakhir dengan ketulian. Vertigo (dizziness), pusing tujuh keliling disertai gangguan keseimbangan badan, yang diakibatkan penyakit telinga tidak terlalu umum, namun vertigo bisa akibat gangguan telinga bagian dalam.  (562) (189) Apa kodenya sama? Gangguan-2 kongenital - Saluran telinga luar tumbuh sangat sempit (ini jarang terjadi), - Kadang tulang-2 kecil di dalam telinga tengah derfomitas atau bahkan tidak terbentuk. - Kadang daun telinga tidak tumbuh atau distorsi.

BAB VIII GANGGUAN pada TELINGA (Lanjutan-1) Rubella yang menyerang bumil pada trimester pertama bisa menimbulkan kerusakan serius pada aparatur pendengaran janin dan bayi lahir dalam keadaan tuli.  deafness (131) Perlu keterangan rinci. Infeksi Infeksi adalah gangguan umum pada telinga. Infeksi dapat timbul di saluran telinga luar menimbulkan otitis eksternal atau menyerang telinga tengah menimbulkan otitis media yang sering menimbulkan perforasi dari membrane tympani.  (421) Efusi persistent telinga tengah akibat infeksi adalah yang paling umum mengakibatkan kesulitan pendengaran pada kanak-2.  (421)

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-2) Infeksi telinga tengah bisa meluas menimbulkan mastoiditis, abses otak. Sekarang infeksi-2 ini jarang ditemukan akibat antibiotika yang berkembang demikian pesat.  (349)  (12) Infeksi virus telinga bagian dalam  (421) bisa menimbulkan labyrinthitis  (328) disertai vertigo berat dan atau kehilangan pendengaran (131-132) yang mendadak. Obstruksi - Obstruksi saluran telinga umum disebabkan adanya kotoran telinga yang kering, bisa juga akibat otitis eksterna (412) - Pada kanak-2 sering kemasukkan benda asing (biji- bijian, cotton-bud dsb.)  (413) see foreign body

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-3) Injury (Cedera) - Bentuk daun telinga mirip bunga kol, ini seringnya akibat cedera berulang daun telinga. - Cedera telinga luar, dan luka perforasi (tembus) bisa akibat tertusuk korek telinga (cotton-bud) atau akibat pukulan keras pada telinga, atau akibat suara bising keras.  (315) - Pajanan suara bising/keras untuk jangka waktu panjang (lama, berulang-ulang) mirip juga akibat suara ledakan bisa menimbulkan tinnitus sampai tuli.  (537) - Perubahan tekanan terkait terbang tinggi atau penyelam scuba bisa menimbulkan kerusakan ringan genderang dan rasa sakit.

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-4) Tumor - Tumor telinga jarang ditemukan, kadang ada karsinoma sel basal (Rodent ulcer) atau karsinoma skuamus sel yang menyerang daun telinga. Karsinoma sel skuamus bisa juga menyerang saluran telinga,  (555)  (89) - Kanker telinga tengah dan telinga dalam sangat jarang.  (84) see also Neoplasms, malignant. - Neuroma akustik (Acoustic neuroma) adalah tumor benign saraf akustik (pendengaran) dengan petumbuhannya lambat dapat menekan struktur bagian dalam telinga sehingga  tuli, tinitius dan gangguan keseimbangan.  (405)

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-5) Keracunan /Obat-obatan Telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap kerusakan akibat obat-obat tertentu. Yang paling utama adalah kelompok: - amino-glucoside - antibiotika (gentamycine.streomycin dll.) Obat-obat tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada sel rambut cholea, terutama bila obat terkait harus diberikan dengan dosis tinggi dan jangka waktu lama (adanya gangguan ginjal  ini akan menghambat ekskresi obat ke luar tubuh). Obat-obat lain yang juga mengganggu fungsi telinga adalah kinine (quinine) aspirin dan diuretic (furose-mide), ethacrynic acid dan bumetanide.  (132)

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-6) Degenerasi Ketulian pada manula/lansia adalah akibat: - presbycusis  (456) - deteriorasi sel rambut di bagian cochlea telinga. Gangguan-2 lain - Otosclerosis (Otoskelerosis) adalah suatu kondisi kongenital. Dasar dari satu tulang kecil yang ada di dalam telinga tengah menjadi kaku  tuli.  (421) - Menier’s disease adalah tidak terlalu umum, pada ini ada gejala tuli, vertigo dan tinnitus sebagai hasil akumulasi cairan di dalam labyrinth telinga bagian dalam.  (354)

Gangguan pada Telinga (Lanjutan-7) Ear piercing  (196) Ini adalah tindik daun telinga. Tindakan sederhana, yang harus dipastikan adalah jangan menularkan penyakit infeksi menular melalui jarum tusuk yang dipakai berulang-ulang. (sekarang menggunakan alat khusus: ear-piercing gun. Penusuk yang ditembakkan terbuat dari emas atau berlapis emas agar tidak menimbulkan dermatitis. Selama 6 minggu penusuk dibersihkan secara regular dengan H2O2 atau alkohol, diputar-putar agar lubang tidak menutup).

INVESTIGASI TELINGA Pemeriksaan terdiri dari: 1. Pemeriksaan fungsi pendengaran: dengan - garpu tala - audiometrix hearing test menghasilkan tipe dan tingkatan gangguan pendengaran. 2. Pemeriksaan telinga bagian luar dan genderang tympani bisa dengan teknik otoscpoic dan microscopic. Pemeriksaan fungsi mekanisme pengatur keseimbangan badan bisa dengan pengawasan nystagmus yang ditimbulkan dengan mengalirkan dengan lembut cairan suhu panas dan dingin ke dalam saluran telinga (Caloric test). Test ini bisa dipertegas dan direkam secara teknik electronystagmography.

PATHWAY of SOUND VIBRATIONS PINNA EXTERNAL AUDITORY CANAL TYMPANIC MEMBRANE MALLEUS INCUS STAPES OVAL WINDOW COCHLEA AUDITORY LIQUIDS & RECEPTORS IN THE ORGAN of CORTI AUDITORY NERVE FIBERS CEREBRAL CORTEX

BAB VIII Diseases of the Ear and Mastoid Excludes: certain condition originating in the perinatal period (P00-P96) certain infectious and parasitic diseases (A00- B99) complication of pregnancy, delivery and puerperium (O00-O99) congenital malformation, deformation and chromosomal abnormalities (Q00-Q99) endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E99) injury, poisoning and certain other consequences of external causes (S00-S98) neoplasms (C00-D48) symptoms, signs and abnormal clinical and laboratory findings, NEC (R00-R99)

KEKHUSUSAN BAB VIII Bab ini sangat sederhana, jumlah jenis penyakitnya juga tidak terlalu banyak, terbagi dalam 4 blok: H60-H62 Diseases of external ear H65-H73 Diseases of middle ear and mastoid H80-H83 Diseases of inner ear5 H90-H95 Other disorders of ear.

Code ber-asterisk ada: H62* Disorder of external ear in diseases classified elsewhere H67* Otitis media in diseases classified elsewhere H75* Other disorders of meddle ear and mastoid in diseases classified elsewhere H82* Vertiginous syndromes in diseases ` classified elsewhere H94* Other disorders of ear in diseases classified elsewhere

Diseases of External Ear [H60-H62] Hal. 460-462 H60 Otitis externa H60.0, H60.1, H60.2, H60.3, H60.4, H60.5, H60.8, H60.9 H61 Other disorders of external ear H61.1 ada Excludes: … H62* Disorders of external ear in diseases classified elsewhere Ada 6 group: H62.0*, H62.1*, H62.2*, H62.3*, H62.4* dan H62.8

Hal. 462-466 H65 Nonsuppurative otitis media ada Includes: … H65.1 dan H65.3 ada Excludes: … H66 Suppurative and unspecified otitis media ada Includes: … H67* Otitis medis in diseases classified elsewhere ada H67.0*, H67.1* H67.8*

Diseases of middle ear … (Lanjutan-1) H68 Eustachian salpingitis and obstruction H68.0 dan H68.1 H69 Other disorders of Eustachian tube H69.0, H69.8, H69.9 H70 Mastoiditis and related conditions H70.0, H70.1, H70.2, H70.8, H70.9 H71 Cholesteatoma of middle ear ada Excludes: … H72 Perforation of tympanic membrane ada Includes: … dan Excludes:…

Diseases of middle ear … (Lanjutan-2) H73 Other disorders of tympanic membrane H73.0, H73.1 ada Excludes:.. H74 Other disorders of middle ear and mastoid H74.1 ada Excludes: … H75* Other disor. of middle ear & mastoid classified elsewhere Ada 2 group: H75.0* dan H75.8*

Diseases of inner ear [H80-H83] H80 Otosclerosis ada Includes: otospongiosis H80.0, H80.1, H80.2, H80.8, H80.9 H81 Disorders of vestibular function Excludes: vertigo: - NOS (R42) - epidemic (A88.1) Apa arti tanda baca (:) di belakang istilah diagnosis?

Diseases of inner ear (Lanjutan) H82* Vertiginous syndromes in diseases classified elsewhere. H83 Other diseases of inner ear H83.3 Noise effects on inner ear Acoustic trauma Noise-induced hearing loss (Pendengaran kurang akibat suara bising)

Other disorders of ear [H90-H95] Hal. 468-470 H90 Conductive and sensorineural hearing loss ada Includes: … Excludes: … H91 Other hearing loss ada Excludes: … H91.0 ada Use additional … H92 Otalgia and effusion of ear H92.1 Otorrhoea ada Excludes: leakage of cerebrospinal fluid through ear (G96.0)

Other disorders of ear (Lanjutan) H93 Other disorders of ear, NEC H93.0, H93.2 ada Excludes: … H93.1 Tinnitus (telinga mendengung) H94* Other disorders of ear in diseases classified elsewhere H94.0* dan H94.8* H95 Postprocedural disorders of ear and mastoid process, NEC Code ini untuk kondisi komplikasi/akibat tindakan medis.

SOAL-SOAL LATIHAN Bisul pada daun telinga kiri (Boil, Furuncle, Carbuncle) No: H60.0 2. Otitis externa No: H60.8 3. Infective otitis externa No: H60.3 4. Otitis externa malignant No: H60.2 5. Otitis media purulenta No: H66.0 Genderang telingan (memb. Tympany) luka tembus (perforation, ruptur) akibat radang No: H72.9 Perhatikan rincian spesifikasinya (hal. 465) 7. Otitis media post-campak No:H05.3 ! H67.1 8. Otogenik vertigo No: H81.3 Pendengaran menurun akibat obat rifamicin No: H91.0 No: Y40.6 10. Kotoran telinga menyumbat (wax, cerumen) No: H61.2

SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI 1. Congek telinga kanan No: 2. Radang jamur aspergillosis di telinga luar No: 3. OM pada pharyngitis influenza No: 4. OMP No: 5. Mastoiditis kronik dengan fistula No: 6. Genderang telinga pecah akibat terpukul No: saat pertandingan tinju profesional No: 7. Tuli akibat ledakan bom di Bali No: 8. Pendengaran menurun akibat lansia No: 9. Suara bising mendengung di telinga No: 10. Bisu-Tuli No: 11. Otitis externa pada impetigo No: 12. Tuli konduktif telinga kanan, telinga kiri No: tidak terganggu