SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah (RPJP/MD)
Realitas Kebijakan dan Anggaran Publik Aceh
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
RENCANA KERJA PEMERINTAH
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
PERMASALAHAN DAN FOKUS PEMBANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN BERBASIS IPTEK DI PROVINSI GORONTALO Wakil Gubernur Gorontalo Rakornas RISTEK Tahun 2004 Jakarta.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
“KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Swadaya
PENYEMPURNAAN arSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Lay Out Kantor Gubernur Gorontalo
PELATIHAN MASYARAKAT PNPM-R2PN TAHUN
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
PELUANG PEMBIAYAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
Pemerintah Provinsi Gorontalo MEKANISME PENYUSUNAN RAPBD
ROAD MAP IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DISAMPAIKAN OLEH: TARMIZI.
PERUBAHAN UU NO. 24 TAHUN 1992 DAN PENYUSUNAN RTRW PULAU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN Oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen.
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
SUMBER-SUMBER KEUANGAN DAERAH
Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Di Provinsi Gorontalo
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
ANALISIS SEKTOR PERTANIAN
ALUR DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
Department of Business Adminstration Brawijaya University
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO LUAS WILAYAH ,44 Km2 JUMLAH PENDUDUK (SENSUS TAHUN 2000) (SENSUS TAHUN 2000) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1.
H. Ahmad Marzuqi, S.E Dan Dian Kristiandi, S.Sos
PT. INDULEXCO Consulting Group
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
Strategi dan Program 5 tahunan
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
BAB IV PERENCANAAN.
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
PENYUSUNAN & PENETAPAN RAPBD
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP)
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
MENTERI DALAM NEGERI PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI KERJA & STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
Analisis sinergisitas Visi-Misi dan Isu strategis Pembangunan Daerah
PEREKONOMIAN INDONESIA
DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 4 APBN DAN APBD DALAM PEMBANGUNAN.
LATAR BELAKANG Pada saat ini >100 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan air minum dan sanitasi dasar yang layak Sarana AMPL yang.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RENSTRA SKPD BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 54 TAHUN 2010
Bahan tayang 3-4 Mei.
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
STRATEGI KEBIJAKAN.
PARADIGMA BARU PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dr Rilla Gantino, SE., AK., MM
EKONOMI KESEHATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SEKTOR KESEHATAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN.
PERAN BAPPEDA DALAM PENYELESAIAN URUSAN KESEHATAN
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD diy terhadap rkpd diy tahun 2020 H
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
Akreditasi Institusi.
DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Transcript presentasi:

SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN OLEH : Ir. H. Nurdin Mokoginta, MM (Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo) Disampaikan Pada : Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (DIKLATPIM III) Angkatan I Gorontalo, 23 Desember 2003

Outline Pengertian dan Tujuan Proses Perencanaan Pembangunan Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Gorontalo Tahapan Mekanisme Penyusunan Anggaran Sistem Pengawasan, Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi

PENGERTIAN DAN TUJUAN

PENGERTIAN SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN Suatu tata pola perumusan, pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, evaluasi pasca kebijaksanaan dan program-program pembangunan secara jangka panjang, menengah dan operasional tahunan

TUJUAN Mewujudkan penyelenggaran pembangunan yang berencana, tertahap dan berkesinambungan/berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan demikian pembangunan dapat dilaksanakan secara serasi dan profesional.

Pengertian Pembangunan Berkelanjutan : (Sustainable Development) Mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial tanpa mengganggu kelangsungan lingkungan hidup yang sangat penting artinya bagi generasi sekarang dan di masa depan Pembangunan berkelanjutan menempatkan tiga pilar utama yang satu sama lain saling terkait dan mendukung : - Pembangunan Ekonomi - Pembangunan Sosial - Pembangunan Lingkungan Hidup

PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

ALUR FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH Alat ukur lembaga kontrol (DPRD/masyarakat) dalam wujud akuntabilitas kinerja. GBHN PROPENAS 1 - 5 TAHUN REPETADA RENSTRA KESEJAHTERAA KEMAKMURAN MASYARAKAT POLDAS PROPEDA APBD Kerangka Dasar yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan pemerintah Penjabaran Poldas (Visi dan Misi) yang memuat 20 Sektor sesuai kondisi Daerah Dokumen proses pencapaian tujuan yang terarah dan terukur yang memuat visi dan misi Gubernur RENSTRA INSTANSI PERANGKAT DAERAH Proses pencapaian tujuan yang bersifat umum namun terukur tentang arah kebijakan pembangunan daerah Proses yang sudah jelas terukur dan spesifik tentang arah kebijakan pembangunan daerah yang diharapkan

Siklus Dokumen Perencanaan Anggaran Pembiayaan INVESTASI SWASTA PUSAT RTRWN Acuan Pembangunan SWADAYA MASYARAKAT GBHN Kebijakan Khusus APBN : Anggaran Pem Pusat Dana Perimbangan . Dana bagi hasil . Dana alokasi umum . Dana alokasi khusus PROPENAS RENSTRA REPETA INVESTASI SWASTA RTRW PROP SWADAYA MASYARAKAT PROPEDA RENSTRA Kebijakan Khusus APBD PAD (Pendapatan Asli Daerah) . Hasil pajak daerah . Hasil retribusi daerah . Hasil perusahaan daerah . Lain-lain Perimbangan Pinjaman daerah Lain-lain PROPINSI Perencanaan Teknis REPETADA INVESTASI SWASTA RTRW PROP SWADAYA MASYARAKAT Kebijakan Khusus APBD PAD (Pendapatan Asli Daerah) . Hasil pajak daerah . Hasil retribusi daerah . Hasil perusahaan daerah . Lain-lain Perimbangan Pinjaman daerah Lain-lain KABUPATEN/ KOTA PROPEDA RENSTRA Perencanaan Teknis REPETADA KECAMATAN Rencana Strategis Pembangunan Kecamatan DESA/ KELURAHAN Rencana/Usulan Masyarakat

GBHN REPETA APBN APBD RENSTRA Departemen/LPND PROPENAS RENSTRA Dinas/Non Dinas POLDAS REPETADA PROPEDA APBD Operasionalisasi Koordinasi Acuan Transfer Penjabaran Dituangkan

Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002 PEMDA ( Tim Anggaran Eksekutif) DPRD RUMUSAN NOTA KESEPAKATAN TIM ANGGARAN EKSEKUTIF STRATEGI DAN PRIORITAS APBD PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF RANCANGAN APBD Dasar Penyusunan Identifikasi kondisi yang Ada Isu strategis Tren ke depan Tenaga Ahli ARAH KEBIJAKAN UMUM APBD konfirmasi dengan arah dan kebijakan umum APBD Dokumen perencanaan (Poldas, Propeda, Renstra) Penjaringan Aspirasi (Rakorbang) Data Historis (Evaluasi) Kebijakan Pemerintah (Pengelolaan Keuangan) Pokok-pokok pikiran DPRD I II

ALUR PELAKSANAAN PROGRAM IDENTIFIKASI : POTENSI & PERMASALAHAN PERENCANAAN : STRATEGI PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI PENGENDALIAN

SISTEM PERENCANAAN IDENTIFIKASI : POTENSI SDM, TEKNOLOGI, EXISTING DAN PERMASALAHAN KEBIJAKAN/STRATEGI PENGENDALIAN EVALUASI & MONITORING PROGRAM BUDGETING

Kerangka dasar yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan Pemerintah POLDAS Dokumen Publik Kerangka dasar yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan Pemerintah Proses pencapaian tujuan yang bersifat umum namun terukur tentang arah kebijakan Pembangunan Daerah

PROPEDA Landasan dan pedoman bagi Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan Penjabaran Poldas (visi dan misi) yang memuat 20 sektor sesuai kondisi daerah

RENSTRA Dokumen proses pencapaian tujuan yang terarah, terukur dengan memperhitungkan potensi,peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul Proses yang jelas, terukur dan spesifik yang mengandung visi, misi, tujuan, strategi dan program yang realistik.

Memuat rincian kegiatan yang akan dituangkan dalam APBD REPETADA Alat ukur lembaga kontrol (DPRD / Masyarakat) dalam wujud akuntabilitas kinerja. Memuat rincian kegiatan yang akan dituangkan dalam APBD

PAD (Pendapatan asli daerah) - Hasil Pajak Daerah A P B D PAD (Pendapatan asli daerah) - Hasil Pajak Daerah - Hasil Perusahaan Daerah - Lain-lain Perimbangan Pinjaman Daerah Lain-lain

ALUR PERENCANAAN DAN EVALUASI APBD

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI GORONTALO

VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT GORONTALO YANG MANDIRI, BERBUDAYA ENTREPRENEUR DAN BERSANDAR PADA MORALITAS AGAMA VISI DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

MISI Mewujudkan Sistim Demokrasi dan Supremasi Hukum Melalui Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Profesional Melakukan Restrukturisasi, Refungsionalisasi dan Revitalisasi Lembaga-Lembaga Pemerintahan, Kemasyarakatan, Adat Sebagai Wahana Ke Arah Terwujudnya Entrepreneurial Government dan Masyarakat Yang Mandiri. Meningkatkan Peran Masyarakat Sebagai Mitra dan Pelaku Utama Pembangunan Daerah

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2002 - 2006 10 BIDANG PEMBANGUNAN DALAM RENSTRA 1. Bidang Hukum dan Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) 2. Bidang Sosial & Budaya, Pendidikan dan Agama 3. Bidang Ekonomi dan Pembangunan 4. Bidang Investasi & Pengembangan Kawasan 5. Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana 6. Bidang Komunikasi, Informasi dan Media Massa   7. Bidang Politik dan Pemerintahan 8. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 9. Bidang Ilmu dan Teknologi 10. Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum

3 (TIGA) PROGRAM UNGGULAN Penataan Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup Peningkatan Kualitas, Penempatan Pejabat Sesuai Keahliannya dan pengkaderan SDM Pemerintah yang Mempunyai Spirit Entrepreneurship, Inovatif, Cerdas dan Memiliki Dedikasi dan Pengabdian yang Tinggi Menjadikan Gorontalo Sebagai Provinsi Agropolitan, Provinsi yang Memiliki Kompotensi di Bidang Pertanian Potensi Pertambangan Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Sasaran Peningkatan Kinerja Sektor Perikanan dan Pengembangan Wilayah Pesisir

SUMBER DAYA MANUSIA KONSEP PENGEMBANGAN KEDEPAN 1. Pengembangan Pendidikan Berbasis Kawasan 2. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 3. Peningkatan dan Pengembangan SDM Aparatur 4. Pemberian Bea Siswa 5. Bantuan kepada Perguruan Tinggi 6. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat 7. Perluasan Kesempatan Kerja di bidang pertanian dan peternakan.

PENGEMBANGAN PERTANIAN 1. Pengembangan kawasan komoditas. 2. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Peternakan. 3. Peningkatan dan Pengadaan Sarana dan Parasarana Pertanian. 4. Peningkatan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian 5. Pengembangan teknologi pertanian 6. Pengembangan pembenihan padi 7. Intensifikasi dan Ekstensifikasi pertanian (Jagung). 8. Pengembangan peternakan sapi, melalui teknologi inseminasi (IB). 9. Pengembangan budidaya tanaman kakao.

PENGEMBANGAN PERIKANAN Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Sasaran Peningkatan Kinerja Sektor Perikanan dan Pengembangan Wilayah Pesisir. Pemberdayaan kelembagaan sosil ekonomi masyarakat perikanan dan kelautan. Peningkatan Pengendalian, Pengawasan dan Konservasi Sumber daya Perikanan. Pengembangan taksi mina bahari. Pengembangan laboratorium pengujian mutu hasil ikan. Intensifikasi pembudidayaan ikan. Pengembangan informasi pasar dan kemitraan bisnis perikanan.

Pengembangan Infrastruktur Daerah 1. Pembangunan dan Pemeliharaan jalan/jembatan. 2. Pembangunan Jalan akses ke sentra agropolitan dan etalase perikanan. 3. Pengembangan pelabuhan laut dan Bandar udara. 4. Pengembangan jaringan komunikasi. 5. Pengembangan jaringan irigasi.

TAHAPAN MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN

Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002 Dasar Penyusunan Dokumen perencanaan (Poldas, Propeda, Renstra) Penjaringan Aspirasi (Rakorbang) Data Historis (Evaluasi) Kebijakan Pemerintah (Pengelolaan Keuangan) Pokok-pokok pikiran DPRD DPRD PEMDA I PEMDA ( Tim Anggaran Eksekutif) ARAH KEBIJAKAN UMUM APBD RUMUSAN NOTA KESEPAKATAN Tenaga Ahli c Tenaga Ahli II PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF STRATEGI DAN PRIORITAS APBD a TIM ANGGARAN EKSEKUTIF d konfirmasi dengan arah dan kebijakan umum APBD Dasar Penyusunan 1. Identifikasi kondisi yang Ada 2. Isu strategis . Tren ke depan b e RANCANGAN APBD Dasar Penyusunan

I. Penyusunan Arah Kebijakan Umum RAPBD Dalam rangka menyiapkan Rancangan APBD, Pemerintah Daerah bersama-sama DPRD menyusun Arah dan Kebijakan Umum APBD. Dasar penyusunan arah dan kebijakan umum APBD adalah sebagai berikut : (1)  Arah dan Kebijakan Umum APBD pada dasarnya adalah rencana tahunan yang merupakan bagian dari rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang yang dimuat dalam Rencana Strategis Daerah atau dokumen perencanaan lainnya. (2) Untuk mengantisipasi adanya perubahan lingkungan, Pemerintah Daerah dan DPRD perlu melakukan penjaringan aspirasi masyarakat untuk mengidentifikasi perkembangan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Penjaringan aspirasi masyarakat dilakukan dengan berbagai endekatan antara lain : dengar pendapat, turun lapangan, kuisioner, dialog interaktif, kotak saran, kotak pos, telepon bebas pulsa, web-site, inspeksi mendadak dan media massa.

(3) Penyusunan arah dan kebijakan umum APBD juga mempertimbangkan data historis mengenai pencapaian kinerja pelayanan pada tahun-tahun anggaran sebelumnya. (4)   Disamping itu, penyusunan arah dan kebijakan APBD disetiap daerah harus memperhatikan kebijakan pengelolaan keuangan daerah (Kebijakan Pemerintah). (5) Konsep awal arah dan kebijakan umum APBD dapat juga disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran DPRD.   Pemerintah Daerah dan DPRD dapat melibatkan masyarakat pemerhati atau tenaga ahli untuk penyusunan konsep arah dan kebijakan umum APBD. Pemerintah Daerah dan DPRD membahas konsep arah dan kebijakan umum APBD sehingga diperoleh kesepakatan antara kedua pihak, dimana DPRD dalam rapat pembahasan menyampaikan Pokok-Pokok Pikiran. Hasil kesepakatan mengenai arah dan kebijakan umum APBD selanjutnya dituangkan dalam suatu Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD.

II. Strategi dan Prioritas APBD Dalam penyusunan strategi dan prioritas APBD, Daerah dapat melaksanakannya melalui mekanisme sebagai berikut :       a.   Berdasarkan Arah dan Kebijakan Umum APBD, Pemerintah Daerah melalui Tim Penyusun Anggaran Eksekutif menyusun Strategi dan Prioritas APBD. b.   Tim Penyusun Anggaran Eksekutif dalam menyusun strategi dan prioritas APBD sedapat mungkin menggunakan berbagai sumber data dan metode penyusunan yang memfokuskan pada identifikasi kondisi yang ada, isu strategis, trend kedepan dan Analisis SWOT untuk mencapai target yang diharapkan dalam arah dan kebijakan umum APBD. c.    Tim Penyusun Anggaran Eksekutif dalam mengembangkan strategi dan prioritas APBD dapat melibatkan Tim Ahli. Untuk pertimbangan kepraktisan, keterlibatan tim ahli pada saat penyusunan konsep arah dan kebijakan APBD dapat juga sekaligus terlibat dalam penyusunan strategi dan prioritas APBD. d.      Strategi dan prioritas APBD yang telah disusun Tim Anggaran Eksekutif, selanjutnya disampaikan kepada Panitia Anggaran Legislatif untuk konfirmasi kesesuaiannya dengan arah dan kebijakan APBD yang telah disepakati sebelumnya. a.  Arah dan kebijakan umum serta strategi dan kebijakan APBD selanjutnya menjadi dasar bagi Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi Perangkat Daerah untuk menyiapkan Rancanagn APBD. e.

Skedul Penyusunan Perencanaan Anggaran Daerah

PENJABARAN ARAH KEBIJAKAN UMUM (AKU) DALAM 10 BIDANG PEMBANGUNAN YANG TERDAPAT PADA RENSTRA PROVINSI GORONTALO CONTOH PENJABARAN DALAM BIDANG EKONOMI DAN PEMBANGUNAN SERTA UNIT TEKNIS YANG MELAKSANAKAN

Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis 17. Ketersediaan jaringan irigasi yang fungsional. 18. Keterlaksanaan operasi dan pemeliharaan da -erah irigasi. 19. Keterlaksanaan normalisasi sungai/pembangu-nan prasarana pengendalian banjir. 20. Keterlaksanaan pembangunan pengaman pantai. 21. Ketersediaan balai pengembanga sumberdaya air. 22. Keterlaksanaan pembangunan gedung peme -rintah. 23. Peningkatan prasarana dan sarana perumahan dan pemukiman. 24. Peningkatan kualitas lingkungan. 25. Ketersediaan jalan dan jembatan yang fungsio-nal. Dinas PU dan Kimpraswil EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

Arah dan Kebijakan Umum EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis Peningkatan produksi perikanan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur dinas dan nelayan/pembudidaya ikan. Peningkatan sarana dan prasarana perikanan. Peningkatan pengendalian, pengawasan dan konservasi sumberdaya perikanan. Peningkatan pemasaran eksport hasil perika-nan. Pemberdayaan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat perikanan dan kelautan. Peningkatan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. Peningkatan pengembangan desa nelayan. Dinas Perikanan dan Kelautan

Arah dan Kebijakan Umum EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis Pengembangan alat dan sistem pertanian tana-man pangan dan hortikultura. Pemberdayaan kelembagaan P3A. Pengembangan sarana dan prasarana usaha pertanian. Pengembangan agrobisnis tanaman pangan. Pengembangan agrobisnis hortikultura. Peningkatan dan pengelolaan pemasaran hasil pertanian. Peningkatan pasca panen dan pengolahan ha-sil. Penumbuhan dan pengembangan UP3HP. Peningkatan promosi produk hasil pertanian. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

PELAPORAN DAN EVALUASI PENGAWASAN, MONITOR, PELAPORAN DAN EVALUASI

ASPEK PENTING DALAM PROSES PELAKSANA RENCANA PENGAWASAN TUJUANNYA : MENGUSAHAKAN PELAKSANAAN BERJALAN SESUAI DENGAN YANG DIRENCANAKAN

SIFAT PENGAWASAN BERUPA KOORDINASI PENGENDALIAN KESERASIAN DAN SALING HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI VARIABEL – VARIABEL SOSIAL EKONOMI DALAM MASYARAKAT DAN KEBIJAKSANAAN-KEBIJKASANAAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PENINGKATAN SISTEM PELAPORAN WILL REQUIRE THE OPERATING AGENCIES TO KEEP ADEQUATE ACCOUNTS AND RECORDS, REQUIRE THEM TO KEEP ON TOP OF THEIR OWN ACTIVITIES, SO TO SPEAK, AND GIVE THEM THE AWARENES THAT THEIR PERFORMANCE IS BEING CAREFULLY WATCHED

SISTEM MONITORING MENGINDENTIFIKASI TINDAKAN-TINDAKAN KOREKTIF DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROYEK PEMBANGUNAN SEDINI MUNGKIN MENDUKUNG USAHA (PENYEMPURNAAN) PERENCANAAN BERIKUTNYA DENGAN MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG STATUS PERKEMBANGAN SESUATU PROGRAM ATAU PROYEK PEMBANGUNAN

BENCHMARKING YAITU UKURAN-UKURAN PELAKSANAAN KEMAJUAN FISIK MEASUEMENT STANDARD YAITU CARA – CARA STANDAR PENGUKURAN PELAPORAN DIUSAHAKAN SECARA SELEKTIF dan BERDASARKAN KRITERIA-KRITERIA TERTENTU. SUMBER PELAPORAN : PROYEK MASING-MASING DEPARTEMEN UNTUK PROGRAM NASIONAL BADAN BLN ATAU PEMERINTAH DAERAH

KEGIATAN USAHA MONITORING ADANYA SISTEM PELAPORAN, MEMBERIKAN PETUNJUK YANG PERLU BAGI TINDAKAN KOREKTIF ATAU PERENCANAAN BERIKUTNYA DATA PADA LAPORAN PADA UMUMNYA ADALAH PELAKSANAAN MANAJEMEN PENCAPAIAN SASARAN FISIK PENCAPAIAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SASARAN FINGSIONAL

DATA YANG DIPERLUKAN BERSIFAT KHUSUS PROYEK INSTITUSIONAL PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK PADA UMUMNYA

MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN TUGAS DEKONSENTRASI

wassalamu 'alaikum wr. wb. Terima Kasih wassalamu 'alaikum wr. wb.