SOSIALISME (MARXISME) Ide-Ide Politik SOSIALISME (MARXISME) Dosen: Hartanto, S.I.P, M.A. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta
SOSIALISME Sosialisme adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi; Sosialisme mencakup gerakan (politik) yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut, misal demo, mogok, dll. Muncul sejak awal abad ke-19 sebagai protes terhadap kapitalisme.
Aliran Sosialisme Komunisme Marxisme Leninisme Marhaenisme
Komunisme Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambilalihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Sumber pemikiran: Karl Marx dan Friedrich Engels
Marxisme Marxisme merupakan dasar pemikiran teori komunisme modern Marxisme adalah filsafat perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme Kekuatan partai berdasarkan basis massa (organisasi buruh, petani, nelayan dll)
Leninisme Paham yang dikembangkan dan dinamai berdasarkan nama pemimpin Revolusi Rusia, Vladimir Lenin (1870–1924) Pengembangan Marxisme oleh Lenin. Kekuatan partai harus tersentralisasi
Marxisme vs. Leninisme Marxisme Leninisme Basis kekuatan partai Organisasi massa Tersentralisasi Metode revolusi Menungunggu feodal ditumbangkan borjuis, kemudian borjuis ditumbangkan buruh. Langsung ditujukan untuk menumbangkang feodal dan borjuis Tumbangnya kapitalisme Tumbang dengan sendirinya akibat overload produksi Ditumbangkan partai Sifat perjuangan Pasif Aktif (Ofensif)
Marhaenisme Marhaenisme diambil dari seorang petani bernama Marhaen yang hidup di Indonesia dan dijumpai Bung Karno pada tahun 1926-1927. Dalam versi yang berbeda, nama petani yang dijumpai Bung Karno di daerah Bandung, Jawa Barat itu adalah Aen, dipanggil Mang Aen Kol. (Inf.) Soegiarso Soerojo, seorang perwira intelijen pada masa Orde Baru, menyangsikan bahwa ada petani yang memiliki nama Marhaen, dan memberikan alternatif sumber lain dari nama tersebut, yaitu singkatan tigs tokoh sosialis dari Marx-Hegel-Engels
Ideologi Marhaenisme Menurut marhaenisme, agar mandiri secara ekonomi dan terbebas dari eksploitasi pihak lain, tiap orang atau rumah tangga memerlukan faktor produksi atau modal. Wujudnya modal dapat berupa tanah atau mesin/alat. Dalam konteks modern, kendaraan, perangkat teknologi informasi, alat dapur dan barang elektronik bisa saja diberdayakan dengan tepat guna sebagai modal atau faktor produksi. Meskipun tidak besar, kepemilikan modal sendiri ini perlu untuk menjamin kemandirian orang atau rumahtangga itu dalam perekonomian. Berbeda dengan kapitalisme, modal dalam marhaenisme bukanlah untuk ditimbun atau dilipatgandakan, melainkan diolah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menghasilkan surplus. Petani menanam untuk mencukupi makan keluarganya sendiri, barulah menjual surplus atau kelebihannya ke pasar.
PREFACE
Marxisme diyakini muncul sebagai kritik terhadap perekonomian kapitalis yang cenderung eksploitatif daripada kontributif.
Dasar pemikiran Marxisme terletak pada tulisan das Kapital oleh Karl Marx yang menguraikan bahwa keberadaan perekonomian yang ekploitatif kapitalis telah menciptakan struktur kelas dalam hubungan internasional yang diidentikkan dengan konflik kelas, antara pemilik modal (borjuis) dan tidak memiliki modal (proletar).
Konflik kelas tersebut pada akhirnya akan diakhiri oleh suatu revolusi dengan cita-cita membentuk negara sosialis atau komunis.
Pandangan Marxis terhadap Kapitalis
Pandangan Pertama Kapitalisme adalah segala sesuatu yang melibatkan produksi yang bisa ditukarkan (jual beli) dipertukarkan untuk hal lain. Intinya setiap barang memiliki nilai termasuk jam kerja orang.
Pandangan Kedua Kapitalisme adalah semua hal yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan produksi yang dimiliki oleh kapitalis.
Pandangan Ketiga Pekerja adalah orang yang bebas, akan tetapi untuk bertahan hidup mereka harus menyerahkan ketenagakerjaan pada kapitalis, sedangkan kapitalis adalah yang mengatur hubungan produksi sekaligus menentukan laba yang diberikan oleh pekerja
Lanjutan Dengan perekonomian yang terus menerus meluas dengan dalih menemukan pasar baru dan mendapatkan sumber daya alam, negara maju kapitalislah yang memiliki semua teknologi dan faktor-faktor produksi. Terdapat kecenderungan negara kaya akan semakin kaya dan kuat, sementara kekayaan sumber daya alam negara kecil terkuras dan semakin lama semakin miskin. Teori Marxisme mengungkapkan bahwa globalisasi adalah kendaraan kapitalis yang paling modern saat ini dimana globalisasi sebenarnya untuk meyakinkan bahwa kekuatan dan kemakmuran negara besar terus berlangsung sementara yang miskin tetap miskin.
Key Actors in Marxism
Kelas sosial, elite entitas non negara yang transnational, dan multinational corporations. Pandangan terhadap individu ditentukan oleh aksi kelas-kelas ekonomi. Pandangan terhadap negara, negara bukan merupakan agen yang otonom.
Negara akan selalu digerakkan oleh kepentingan pemilik modal. Marxisme menilai sistem internasional sebagai suatu sistem yang sangat hierarkis yang mana hierarki-hierarki tersebut didominasi oleh sistem kapital.
REVOLUSI
Penyelesaian dari penindasan kelas adalah revolusi Penyelesaian dari penindasan kelas adalah revolusi. Merebut alat produksi dari kaum kapitalis, jika perlu dengan kekerasan. Kapitalisme yang berbasis pada ekspolitasi kelas pada akhir perkembangannya akan mengalami krisis akibat sifatnya yang semakin rakus akan laba. Akan sampai satu titik dimana ekonomi dipenuhi oleh perusahaan, kompetisi antar kapitalis memaksa kaum kapitalis yang lemah menjadi kaum proletar. Persaingan antar kaum pekerja semakin keras, upah buruh semakin rendah, pengangguran meningkat, produksi tidak habis dikonsumsi, keputusasaan terjadi secara menyeluruh. Hal inilah yang akan mengantarkan masyarakat kepada revolusi sosialis.
INTERNASIONALISASI SISTEM KELAS
John. A Hobson Internasionalisasi sistem kelas: borjuasi internasional vs proletariat internasional terjadi melalui (ekspansi) imperialisme kapitalisme ke negara berkembang. Over produksi barang dan jasa di negara maju. Underconsumption oleh para pekerja karen upah yang rendah. Oversavings dari kaum borjuis dan kelas atas.
Lenin Mencari tingkat keuntungan tertinggi Mencari pasar baru Menguasai bahan mentah Akibatnya terjadi stratifikasi negara-negara dalam sistem internasional: core-periphery dalam sifat hubungan ketergantungan.
NEO MARXIS
Neo-marxis tidak banyak jauh berbeda dari Marxisme Perbedaan signifikan sehingga terdapat label “neo” di awal, hanyalah sebagai simbol kritik terhadap teori Sistem Dunia Wallerstein dan pandangan kapitalisme Lenin yang menurut Bill Warren tidak lengkap (incomplete).
Bill Warren dengan neo-marxisme berusaha mengembalikan Marxisme pada pengertian awal tidak semata-mata mengatakan pandangan buruk Marxisme terhadap kapitalis. Warren menyediakan penjelasan disertai oleh data dari Bank Dunia bahwa perkembangan negara-negara periphery Wallerstein tidak bersifat negatif. Jika diperbandingkan dengan kemajuan negara-negara Eropa pada era kolonialisme dan imperialisme, maka negara dunia ketiga lebih banyak kemajuannya.
Pandangan Neo-Marxis tidak hanya berupa kritikan terhadap sistem kapitalisme saja, melainkan menyediakan informasi data statistik menjelaskan hubungan kapitalisme dan dunia ketiga yang semata-mata tidak selalu negatif. Pemikiran neo-marxis diwakili oleh dua orang teoris, yakni Bill Warren dan Justin Rosenberg. Bill Warren mennyediakan penjelasan hubungan kapitalisme dan dunia ketiga, sementara Justin Rosenberg menjelaskan hubungan dunia ketiga dan relasi global sosial.
Kapitalisme merupakan perubahan positif mengakhiri feodalisme di Eropa sekaligus menawarkan tiga hal penting, yakni akses sumber daya alam lebih besar, akses edukasi dan kesehatan lebih baik daripada Eropa di abad pertengahan. Secara keseluruhan, meskipun kapitalisme berdampak buruk secara ekonomi, tetapi Warren menyangkal kapitalisme mengakibatkan kemunduran secara signifikan
Simpulan Berbasiskan pada logika distribusi kekuasaan yang tidak merata. Berpijak pada differensiasi sosial yang dibaca sebagai kelas. Politik didefinisikan sebagai perjuangan antar kelompok-kelompok sosial dalam kelas yang berbeda-beda.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Kritik Terhadap Marxism Berbagai kritik yang muncul mendiskreditkan Marxisme banyak berasal dari kaum liberal, realis, dan English school. Salah satunya adalah Martin Wight yang berpendapat bahwa Marxisme-Lenin misalnya terjebak pada segi ekonomi, pendekatan sempit katanya. Marxisme, menurutnya terlalu menekankan segala sesuatu negatif berkaitan dengan perkembangan kapitalis dalam sistem internasional. Marxisme seolah mengabaikan aspek-aspek lain dalam sistem internasional seperti hukum internasional, diplomasi, kerjasama positive absolute gain dan lainnya sebagai salah satu upaya untuk menghindari dan mengakhiri konflik. Revolusi adalah aspek negatif runtuhnya entitas suatu politik, sebagaimana revolusi Soviet Sosialis pada 1917, dan Revolusi Perancis 1789 (Burchill et.al, 2004).