DIALOG PUBLIK “SINERGITAS PEMANGKU KEBIJAKAN RENCANA UMUM NASIONAL KESELAMATAN (RUNK) JALAN GUNA MEWUJUDKAN BUDAYA KESELAMATAN BERLALU LINTAS DALAM MENCEGAH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA KECELAKAAN DAN KESELAMATAN LALIN
Advertisements

PENETAPAN TERMINAL TIPE B DI JAWA BARAT
2. Latar Belakang Permasalahan.
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
Sistem pengaman penyeberangan jalan pada Ring Road selatan kampus terpadu UMY.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
SAFETY DRIVING KEAMANAN MENGEMUDI.
PENDIDIKAN LALU LINTAS
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA’97
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
7 Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)
Klasifikasi Jalan Menurut Wewenang Pembinaan
BAB II PENAMPANG MELINTANG JALAN
RELATIONSHIP BETWEEN NATIONAL ROAD SAFETY MASTERPLAN (NRSM) WITH DECADE OF ACTION (DoA) -safer road- Bogor March 2011.
FGD Perumusan Rencana Pembangunan dan Peningkatan Bidang Transportasi
PELATIHAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMP SE-KEC
EPID KERJA (6) KESELAMATAN KERJA LALU LINTAS
TEGUH IMAN SANTOSO, ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU-LINTAS (STUDI KASUS JALAN TOL JATINGALEH- SRONDOL SEMARANG)
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
05 CIRI PRASARANA TRANSPORTASI
06 PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
Asuransi Kendaraan Bermotor
Sistem Aman Pendukung Pengguna Jalan Rentan
KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI DAK SUB BIDANG KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
Sartika Nisumanti, ST.,MT
REKAYASA TRANSPORTASI
KEBIJAKAN BAGI PEJALAN KAKI DAN PENGGUNA JALAN YANG RENTAN
SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017.
Undang Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
KAJIAN RUAS JALAN LUAR KOTA
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)
REKAYASA TRANSPORTASI
UPAYA TEKNIS PERBAIKAN DEFISIENSI KESELAMATAN AKIBAT KETIDAKTEPATAN GEOMETRIK JALAN DAN PENYALAHGUNAAN RUANG BAGIAN JALAN (STUDI KASUS: RUAS JALAN NASIONAL.
MENUMBUHKAN BUDAYA TERTIB BERLALU LINTAS Dari Diri Sendiri.
Dasar Hukum: UU 38/2004 tentang Jalan
REKAYASA JALAN RAYA I TKS 232 (2 SKS) Dosen : Weka Indra Dharmawan, ST
REKAYASA TRANSPORTASI
Aman Mengemudi Kala Hujan
05. KINERJA TRANSPORTASI.
KESEHATAN KERJA TRANSPORTASI
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
03. SISTEM PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
SAFETY DRIVING KEAMANAN MENGEMUDI.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
POIN – POIN YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH SEORANG DEFENSIVE DRIVER
PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
DAMPAK LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN TRASPORTASI KOTA
Karakter Berlalu Lintas Pengendara Bermotor.
PARAMETER PERENCANAAN
Kuliah 13 Terminal.
METROPOLITAN CIREBON Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka Di susun oleh : aditiYA RAMDANI – BALEBAT.
Sub sistem transportasi laut.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
Quality Asurance Kumaedi hamzah Mrs R33/
Pengantar Perencanaan Transportasi
Perencanaan Transportasi
Desain dan Pengendalian Persimpangan
KESEHATAN KERJA TRANSPORTASI
EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN
KESELAMATAN PEJALAN KAKI DAN PESEPEDA
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
Kelompok 3 : Ranugrah Pamula Priyoga Resty Rika Primeswari Rizky Rendyana Firmansyah Ronny Hendratmoko Saktya Dewanta
Pandangan APINDO Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
K O N S T R U K S I J A L A N D A N J E M B A T A N JENIS BAHAN PEKERASAN JALAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KLASIFIKASI JALAN Pendidikan Teknik Sipil.
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN ASEP ARYADI, ST SMK NEGERI 2 CIAMIS.
Transcript presentasi:

DIALOG PUBLIK “SINERGITAS PEMANGKU KEBIJAKAN RENCANA UMUM NASIONAL KESELAMATAN (RUNK) JALAN GUNA MEWUJUDKAN BUDAYA KESELAMATAN BERLALU LINTAS DALAM MENCEGAH KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT” 14 MARET 2013, Gedung SENBIK Jl. Soekarno – Hatta No. 729 C, Bandung FAKTOR - FAKTOR YANG DIPERLUKAN DALAM USAHA UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECELAKAAN OFYAR Z. TAMIN

Biaya Transportasi Kendaraan : Terdiri dari : BOK (Biaya Operasional Kendaraan) VOT (Value of Time/Nilai Waktu) Biaya Kerusakan Lingkungan Biaya Kesehatan Biaya Keselamatan/Kecelakaan Asuransi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan 1 Faktor Prasarana Jaringan Jalan Fasilitas Jalan (Rambu, Marka, Lampu Lalin, dsb.) Perkerasan Jalan 2 Faktor Kendaraan Kendaraan Penumpang Kendaraan Barang 3 Faktor Manusia Kecakapan Mengendara Kondisi Pengemudi

1. Faktor Prasarana Jaringan Jalan Fasilitas Jalan Perkerasan Jalan 1 Lokasi Jalan 2 Super Elevasi 3 Desain Geometri Jalan : Kecepatan Rencana Alinyemen Horizontal Alinyemen Vertikal Jarak Pandang, Jarak Menyiap Fasilitas Jalan 1 Rambu 2 Marka 3 Lampu Lalin 4 Bahu 5 Kerb, Median, Bundaran, dsb. Perkerasan Jalan 1 Kekesatan Permukaan Rem 2 Kerataan Permukaan Kenyamanan Mengendara 3 Kerusakan Permukaan Retak, Alur, Lobang, dll.

2. Faktor Kendaraan Kendaraan Penumpang Kendaraan Barang 1 Karakteristik Kendaraan : Rem Fasilitas 2 Karakteristik Pengemudi : Sehat/Tidak Sehat Bugar, Lelah Kejiwaan Kendaraan Barang 1 Karakteristik Kendaraan 2 Karakteristik Pengemudi 3 KIR 4 Batas Muatan Maksimum 5 Beban Gandar 6 P3K

3. Faktor Manusia 1 SIM A 2 SIM B Kecakapan Mengendara 3 SIM C Kondisi Pengemudi 1 Sehat/Tidak Sehat 2 Bugar, Lelah 3 Kejiwaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan REGULATOR - Dishub - Bina Marga - Polantas - Asuransi PENGGUNA - Penumpang - Pengemudi/ Supir OPERATOR - Organda - Pengusaha

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan

TERIMA KASIH