BAB 9 KONSEP KINETIKA KIMIA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESETIMBANGAN KIMIA Erni Sulistiana, s.Pd., M.P. KELAS XI SEMESTER 1
Advertisements

KINETIKA REAKSI Tri Yulianti, SF, Apt.
Pengantar Kinetika Kimia II: Orde Reaksi & Waktu Paruh
KINETIKA KIMIA Referensi : “Prinsip-prinsip Kimia Modern”
LAJU REAKSI By Indriana Lestari.
Tim Dosen Kimia Dasar FTP
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
KINETIKA KIMIA BAB X.
SOAL-SOAL LATIHAN 1. Tulislah rumus laju untuk reaksi-reaksi berikut ditinjau dari hilangnya reaktan dan munculnya produk: a. I⁻(aq) + OCl⁻(aq)→Cl⁻(aq)+
KINETIKA KIMIA LAJU REAKSI MEKANISME REAKSI KINETIKA KIMIA
KIMIA DASAR REAKSI KESETIMBANGAN DENGAN TETAPAN KESETIMBANGAN DAN DERAJAT DISOSIASI.
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
POLIMERISASI RADIKAL BEBAS
KINETIKA KIMIA 1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
Studi/kajian tentang laju reaksi
LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA
LAJU REAKSI.
METODE EKSPERIMEN UNTUK MENENTUKAN LAJU REAKSI
KESETIMBANGAN REAKSI Kimia SMK
Kesetimbangan Kimia Kinetika Kesetimbangan Termodinamika Kesetimbangan
KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 1 BANGKALAN.
KESETIMBANGAN KIMIA Dra. M. Setyorini, M.Si.
NAMA : SEPTIAN TRIADI SYAHPUTRA NIM :
Tim Dosen Kimia Dasar FTP
Kinetika Kimia Amin Fatoni 2009.
Kinetika kimia Shinta Rosalia Dewi.
STANDAR KOMPETENSI: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
LAJU REAKSI …? Menyatakan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu dt [ produk ] d [Reaktan] r = + - =
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Laju Reaksi.
LAJU REAKSI KONSEP LAJU REAKSI
KESETIMBANGAN KIMIA Indriana Lestari.
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
LAJU REAKSI.
KESETIMBANGAN KIMIA.
KESETIMBANGAN REAKSI Kimia SMK
KIMIA KESEHATAN KELAS XI SEMESTER 4
KINETIKA DAN MEKANISME REAKSI
KECEPATAN REAKSI DAN ENERGI
Selamat Mengikuti Tes Soal pilihan ganda Start.
SMA MAARIF NU PANDAAN TERAKREDITASI “B” 2008
Laju Reaksi.
KELAS X SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
KESETIMBANGAN KIMIA.
LAJU REAKSI Kelas XI IPA Semester 1. LAJU REAKSI Kelas XI IPA Semester 1.
KOMPETENSI KIMIA KELAS XII
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
Laju Reaksi Untuk SMK Teknologi
KIMIA DAN PENGATAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
Tim Dosen Kimia Dasar FTP
STANDAR KOMPETENSI: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KATALISIS.
KINETIKA KIMIA Oleh : RYANTO BUDIONO.
LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA
Laju Reaksi.
3 Laju Reaksi.
Kelas XI Semester 2 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
Teori Tumbukan Molekul (TTM)
KINETIKA KIMIA / KECEPATAN REAKSI By Drs. M. Hasbi, M.Si.
LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA
Bab 15 Kesetimbangan Kimia.
LAJU REAKSI Standar Kompetensi:  Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta peranannya dalam kehidupan.
 dA v  dB  dC 1. Laju Reaksi 2. Hukum Laju dan Orde Reaksi
DIANA ANDRIANI MM., MT1 KIMIA DASAR III. TERMOKIMIA.
Pokok Bahasan Laju reaksi Definisi, penentuan laju sesaat
TUGAS KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA OLEH ANGELIE SANTOSA D DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN.
Transcript presentasi:

BAB 9 KONSEP KINETIKA KIMIA

BAB 9. KINETIKA KIMIA 9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI 9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI 9.3 HUKUM LAJU REAKSI 9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 9.5 MEKANISME REAKSI 9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS

9.1 TEORI TUMBUKAN DARI LAJU REAKSI LAJU REAKSI BERBANDING LURUS: - FREKUENSI TUMBUKAN (x) - FRAKSI MOLEKUL TERAKTIFKAN (f) - PELUANG UNTUK BERTUMBUKAN (p) Reaksi : A + B  C + D Laju reaksi = f. p. x = f. p. [A].[B] = k. [A].[B]

9.2 TEORI KEADAAN TRANSISI DARI LAJU REAKSI Diagram koordinat reaksi eksoterm dan molekul teraktifkan NO2(g) + CO(g) → NO(g) + CO2(g) O N….O…..CO energi reaksi ke kanan Energi Potensial NO2(g) + CO(g) Reaktan energi reaksi ke kiri ΔE reaksi Produk: NO(g) + CO2(g) Koordinat Reaksi

9.3 HUKUM LAJU REAKSI NO2(g) + CO(g) NO(g) + CO2(g) Laju reaksi Laju pengurangan konsentrasi reaktan terhadap waktu Laju kenaikan konsentrasi produk terhadap waktu d[NO2] d[CO] d[NO] d[CO2] dt dt dt dt Laju = - = - = = Reaksi umum : aA + bB cC + dD Laju = - = - = = 1 d[A] 1 d[B] 1 d[C] 1 d[D] a dt b dt c dt d dt

Contoh 9. 1 Pada suhu tinggi, HI bereaksi menurut persamaan berikut: 2 HI(g) → H2(g) + I2(g) Pada suhu 443°C laju reaksi meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi HI sebagai berikut: [HI] (mol/L 0,0050 0,010 0,020 Laju (mol/L detik) 7,5 x 10-4 3,0 x 10-3 1,2 x 10-2 Tentukan orde reaksi dan tulislah hukum lajunya Hitunglah tetapan laju dan nyatakan satuannya Hitunglah laju reaksi untuk HI dengan konsentrasi 0,0020 M

Penyelesaian a. Hukum laju pada dua konsentrasi [HI]1 dan[HI]2yang berbeda ialah: n laju2 [HI]2 laju1 [HI]1 laju1 = k([HI]1)n laju2 = k([HI]2)n 4 = (2)n n = 2 Hukum laju = k[HI]2 = n 3,0 x 10-3 0,010 7,5 x 10-4 0,0050 =

Tetapan laju k dihitung dengan memasukan nilai pada set data yang mana saja dengan menggunakan hukum laju yang sudah ditetapkan. Misalnya, jika kita ambil set data pertama: 7, 5 x 10-4 mol L-1 s-1 = k(0,0050 mol L-1)2 Jadi, k = 30 L mol-1 s-1 Laju dapat dihitung untuk [HI] = 0,0020 M: laju = k[HI]2 = (30 L mol-1 s-1)(0,0020 mol L-1)2 = 1,2 x 10-4 mol L-1 s-1

Orde Reaksi Reaksi Orde Nol aA → Produk [A] [A]0 Waktu (t) Laju = k [A]n......n = orde reaksi (tidak berkaitan langsung dengan koefisien a) -d[A] = k [A]0 dt d[A] = -kdt [A] – [A]0 = -kt Laju = k (orde nol) [A] [A]0 Waktu (t)

aA + bB → Produk 1 d[A] 1 d[B] Laju = - = - = - k [A]m [B]n a dt b dt Laju yang berkaitan pada dua atau lebih unsur kimia yang berbeda Laju = - = - = - k [A]m [B]n aA + bB → Produk 1 d[A] 1 d[B] a dt b dt

Reaksi Orde Pertama: N2O5(g) → 2NO2(g) + ½O2(g) Hukum laju = k [N2O5) -d[N2O5] = k[N2O5] dt d[N2O5] = -kdt [N2O5] Bila diintegrasikan ln [N2O5]t – ln [N2O5]0 = -kt [N2O5]t = [N2O5]0 e-kt Waktu paruh, t½ = ln 2 = 0,6931 k k Intersep = ln [N2O5]0 ln [N2O5] Slope = - k Waktu (t) Grafik: ln c vs t

Contoh 9. 2 Penguraian termal aseton pada suhu 600oC merupakan reaksi orde pertama dengan waktu paruh 80 detik Hitunglah nilai konstanta laju reaksi (k) Berapa waktu yang diperlukan agar 25% dari contoh aseton itu terurai

Penyelesaian k = 0,693/t½ = 0,693/80 detik = 8,7 x 10-3 detik-1 Jika yang terurai 25% maka yang tersisa = 100% - 25% = 75% [A]0 kt = 2,303 log [A]t (8,7 x 10-3) t = 2,303 (log 1,0/0,75) t = 32 detik

Reaksi Orde Kedua: Untuk reaksi 2NO2(g) → 2NO(g) + O2(g) Hukum lajunya = k [NO2]2 -d[NO2] = k[NO2]2 dt d[NO2] = -kdt [NO2]2 Bila diintegrasikan = + 2 kt 2 = koefisien stoikiometri dari NO2 Slope = 2 k Waktu (t) [NO2] 1 (L mol-1) 1 1 [NO2]t [NO2]0

Reaksi Orde Pertama Semu Merupakan reaksi orde kedua atau orde yang lebih tinggi tapi mengikuti reaksi orde pertama Contoh: C + D  hasil reaksi Laju reaksinya = k [C] [D] d[C] = k [C] [D]; bila k[D] tetap maka laju reaksinya = k’ [C] dt atau - = k’ [C] dan k’ = k [D], k’= tetapan laju orde 1 semu dan waktu paruhnya (t ½) = 0,693/k’

Contoh 9. 3 Reaksi radikal OH- dengan metana di atmosfir mempunyai konstanta laju reaksi pada suhu 25oC sebesar 6,3 x 10-15 mol/L detik. Reaksinya: OH- (g) + CH4 (g)  H2O (g) + CH3- (g) Tentukan hukum laju reaksi orde pertama semu jika OH- konstan dan hitunglah k’ jika [OH-] = 1,2 x 106 mol/L 2. Hitunglah waktu paruh metana bila [OH-] = 1,2 x 106 mol/L

Penyelesaian Laju reaksi = k [OH-] [CH4] karena [OH-] konstan maka konstanta laju reaksi = k’ laju reaksi menjadi = k’ [CH4]; dan k’ = k [OH-] k’ = (6,3 x 10-15 mol/L detik) (1,2 x 106 mol/L) = 7,6 x 10-9 detik-1 t½ = 0,693/k’ = 0,693/ 7,6 x 10-9 detik-1 = 2 tahun 11 bulan

9.4 FAKTOR-FAKTOR LAJU REAKSI 1. Macam zat yang bereaksi 2. Konsentrasi zat yang bereaksi Konsentrasi pereaksi berbanding lurus dengan laju reaksi 3. Tekanan untuk reaksi yang melibatkan gas, karena konsentrasi gas berhubungan dengan tekanan 4. Luas permukaan semakin halus bentuk zat yang bereaksi semakin cepat laju reaksi. Contoh: laju reaksi Alumunium dalam bentuk serbuk > laju reaksi alumunium dalam bentuk batangan

Suhu semakin tinggi suhu maka energi kinetik molekul meningkat sehingga frekuensi tumbukan semakin tinggi sehingga laju reaksi meningkat Tetapan laju bervariasi secara eksponensial dengan kebalikan suhu k = A e-Ea/RT ln k = ln A - ≈ ln k = ln A - Ea R ( ) 1 T y x b a Ea RT

>< H2 + C2H4 → C2H6 Katalis zat yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak mengalami perubahan yang permanen Katalis homogen : fasa sama dengan reaktan Katalis heterogen : fasa berbeda dengan reaktan Katalis Inhibitor >< Contoh: H2 + C2H4 → C2H6 Logam platina (Pt) mengkatalis reaksi hidrogenasi etena menjadi etana Pt

Permukaan Pt Etilena Fasa gas H2 Atom H2 teradsorpsi Etilena, C2H4 C2H5, Zat antara Etana, C2H6 terdesorpsi Etana, C2H6 teradsorpsi

Menurunkan energi aktivasi Reaktan Produk Penghalang energi dengan katalis tanpa katalis Energi Potensial Koordinat reaksi Ea.r ΔE Ea.f Katalis Menurunkan energi aktivasi

9.5 MEKANISME REAKSI Reaksi Elementer Mekanisme reaksi menyatakan jenis dan jumlah tahap pada suatu reaksi Reaksi Elementer Unimolekular : N2O5* → NO2 + NO3 laju = k [N2O5*] Bimolekular : NO(g) + O3(g) → NO2(g) + O2(g) laju = k [NO] [O3] Termolekular : I + I + Ar → I2 + Ar laju = k [ I ]2 [Ar] laju = k [ I ]2

Contoh 9. 4 Carilah molekularitas pada reaksi satu tahap beikut: a. NO + N2O5  3NO2 b. 2NO + Cl2  2NOCl c. Cl + Cl + M  Cl2 + M d. C6H5 – CH  C6H5 – CH (isomer cis trans)   NC – CH CH - CN

Penyelesaian a. bimolekular (2 molekul yaitu NO dan N2O5) termokular (3 molekul yaitu 2 molekul NO dan 1 molekul Cl2) termokular (3 molekul yaitu Cl, Cl, dan M) unimolekular (1 molekul)

9.6 ENZIM SEBAGAI KATALIS E + S E – S  E – P  E + P Enzim merupakan protein globular yang dapat mengkatalisis reaksi biokimia spesifik Mekanisme Kerja Enzim E + S E – S  E – P  E + P S = substrat; P = produk

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim pH muatan enzim bergantung pada pH lingkungannya dan mempengaruhi keaktifan dari sisi aktif enzim b. Suhu suhu dapat merusak struktur tiga dimensi dari enzim (protein) c. Aktivator aktivitas enzim dapat meningkat dengan adanya ion-ion anorganik. Contohnhya: ion Cl- pada enzim amilase air liur

LATIHAN SOAL-SOAL Dalam mengkaji reaksi piridina (C5H5N) dengan metil iodida (CH3I) dalam larutan benzena, berikut ini adalah data laju reaksi awal yang diukur pada suhu 25oC untuk berbagai konsentrasi awal dari dua reaktan: a. Tentukan hukum laju untuk reaksi ini b. Hitunglah konstanta laju dan nyatakan satuannya c. Hitunglah laju reaksi untu larutan dengan [C5H5N] 5,0 x 10-5 M dan [CH3I] 2,0 x 10-5 M [C5H5N] (mol/L) [CH3I](mol/L) Laju(mol/L detik) 1,00 x 10-4 7,5 x 10-7 2,00 x 10-4 3,0 x 10-6 4,00 x 10-4 6,0 x 10-6

Senyawa A terurai membentuk B dan C pada reaksi yang mengikuti ordo pertama. Pada suhu 25oC konstanta laju reaksinya adalah 0,0450 detik-1. Hitunglah waktu paruh zat A pada suhu 25oC Dimerisasi tetrafluoroetilena (C2F4) menjadi oktafluorosiklobutana (C4F8) mempunyai orde kedua untuk pereaksi C2F4 dan pada suhu 450 K konstanta lajunya k = 0,0448 L mol-1 detik-1. Jika konsentrasi awal C2F4 0,100 M, berapa konsentrasinya sesudah 250 detik Pada suhu 600 K, konstanta laju untuk dekomposisi reaksi ordo pertama nitroetana : CH3CH2NO2 (g)  C2H4 (g) + HNO2 (g) adalah 1,9 x 10-4 detik-1. Sampel CH3CH2NO2 dipanaskan pada suhu 600 K dan pada suhu ini tekanan parsial awalnya adalah 0,078 atm. Hitunglah tekanan parsialnya setelah 3 jam

Identifikasi setiap reaksi elementer berikut sebagai unimolekular, bimolekular, atau termolekular, dan tulislah hukum lajunya a. HCO + O2  HO2 + CO b. CH3 + O2 + N2  CH3O2N2 c. HO2NO2  HO2 + NO2 Tetapan laju dari reaksi elementer: BH4- (aq) + NH4+ (aq)  BH3NH3 (aq) + H2 (g) ialah k = 1,94 x 10-4 L/mol detik pada suhu 30oC dan reaksi memiliki energi aktivasi 161 kJ/mol. Hitunglah tetapan laju reaksi di atas pada suhu 40oC