Anggota Kelompok : Bintang / 5303013026 Melvin / 53030130 Amanda / 53030130.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KELAS XII SEMESTER 1 SMKN 7 BANDUNG
Advertisements

JENIS POLIMER SINTETIS
Penyekat Bentuk Padat Penyekat ini terbagi menjadi 8 bahan penyekat:
LAS BUSUR LISTRIK.
Proses Pembuatan Plastik
POLIMER.
ISOLASI CAIR Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin sehingga banyak digunakan.
TUGAS STRUKTUR KAYU I Prodi : D3 Teknik Sipil Di Susun Oleh :
Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
TEKNOLOGI PERKAKAS PEMOTONG Pertemuan 24
POLIMER.
POLIMER.
Material Teknik. Pengujian Kekerasan dan Metalografi
Nama. : Eko Budiono NPM. : Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
PENGUJIAN TARIK Tujuan Pengujian :
USAHA DAN ENERGI.
POLIMER.
1. KONSEP TEMPERATUR Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama. Kalor.
SENYAWA POLIMER.
Ilmu Bahan (Beton dan Polimer)
KALOR/PANAS DAN PENGUKURANNYA
SUHU DAN KALOR.
Memahami Dasar-dasar Mesin
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
MAKROMOLEKUL (Polimer)
MODUL 8 Deformasi Logam 1. Deformasi elastis logam
Potensial Listrik Tinjau sebuah benda/materi bermassa m bermuatan q, ditempatkan dekat benda bermuatan tetap Q1. Jika kedua buah benda mempunyai muatan.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
ILMU BAHAN Material Science
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
MODUL 7 PERILAKU MEKANIKA MATERIAL 7.1 Prosedur pengujian mekanik
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN (#TEKNOLOGI BETON KHUSUS) ©
Matakuliah : D0564/Fisika Dasar Tahun : September 2005 Versi : 1/1
1 SUHU & TEMPERATUR Suhu 1. Termometer
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
MODUL 6 Sifat Fisis Material
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
SIFAT FISIK DAN KIMIA KULIT
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
Pengerjaan Panas (Hot Working)
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
6 PERUBAHAN PADA BENDA Standar Kompetensi
MAKROMOLEKUL.
Tujuan Pembelajaran Setelah proses mencari informasi dengan mengidentifikasi, mengamati , menanya, berdiskusi, dan melaksanakan pengamatan siswa dapat.
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
Pertemuan <<8>> <<SIFAT MEKANIK BAHAN>>
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
Nama Program Studi - UPNYK
SENYAWA POLIMER OLEH: ZIYYANA WALIDA
Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
Polimer PLASTIK `
Bab 8 Ellyawan Arbintarso
NPM : KELAS:A-3 MALAM PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES
MATERIAL TEKNIK “Sifat-Sifat Material”
Polymer.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi Kompetensi Dasar Menganalisis pengaruh kalor terhadap.
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
BAB 1 ASAS POMPA.
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
KERJA BAJA (LAS LISTRIK DAN OKSI-ASETELIN)
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
Transcript presentasi:

Anggota Kelompok : Bintang / 5303013026 Melvin / 53030130 Amanda / 53030130

A)Polimer Berdasarkan Ketahananya Terhadap Panas: 1) Polimer termoplastik: polimer yg memiliki sifat - Berat molekul kecil - Tidak tahan terhadap panas. - Jika dipanaskan akan melunak. - Jika didinginkan akan mengeras. - Mudah untuk diregangkan. - Fleksibel. - Titik leleh rendah. - Dapat dibentuk ulang (daur ulang). - Mudah larut dalam pelarut yang sesuai. - Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

*Contohnya: Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan. Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan botol detergen. Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan permadani. Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

2) Polimer termoseting: polimer yg memiliki sifat -  Keras dan kaku (tidak fleksibel) -         Jika dipanaskan akan mengeras. -         Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang). -         Tidak dapat larut dalam pelarut apapun. -         Jika dipanaskan akan meleleh. -         Tahan terhadap asam basa. -         Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul. *Contohnya: Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio.

B)Pengaruh Temperatur, Kelembaban,dan Laju Tegangan: Temperatur:Kalau temperatur naik kekuatan tarik polimer menurun.

Maka dari itu walaupun pada temperatur dekat dengan suhu kamar,perubahan tiba” bisa terjadi pada polimer termoplastik,oleh karena itu perlu berhati”.

2)Kelembaban: Meningkatnya kadar air yg terabsorpsi cenderung memberikan hubungan tegangan-regangan serupa dengan pengaruh temperatur, tetapi pengaruh tersebut kurang dibandingkan dengan pengaruh temperatur. Walaupun begitu kadang” air rendah dan sulfaktan dlm air dpt menyebabkan pengurangan modulus elastik dan meningkatkan retakan karena tegangan.

3)Laju Tegangan:Kalau laju tegangan dikurangi perpanjangan bertambah yg mengakibatkan kurva tegangan regangan menjadi landai maka modulus elastiknya menjadi kecil dan batas mulurnya tidak jelas. Itu membuat laju tegangan memberikan pengaruh besar pada sifat” mekanik bahan polimer, oleh karena itu persyaratan yg ketat ditetapkan untuk setiap pengujian.

1)Sifat Tekukan,Lenturan: Pada bahan polimer kekuatan tekan jauh lebih besar dari pada kekuatan tarik, hal inilah yg menyebabkan patah karena tekukan pada bagian yg mengalami tegangan tarik.

2)Sifat” Pada Penekanan: Bahan polimerdapat mengalami deformasi yg besar,umumnya kekuatan tekan lebih besar dari pada kekuatan tarik dan modulus elastik untuk tekan juga lebih besar dari pada untuk tarik. Di samping itu kekuatan tekan bahan polimer umumnya 2-5 kali lebih besar dari kekuatan gesernya.Oleh karena itu kehancuran karena geseran lebih mudah dari pada disebabkan tekanan.

Kekerasan Kekerasan adalah “kriteria untuk menyatakan intensitas tahanan suatu bahan terhadap deformasi yang disebabkan objek lain.”

Cara pengujian kekerasan : Kekerasan Rockwell Kekerasan Rockwell (HR) yang dipakai untuk menentukan kekerasan polimer adalah sebagai berikut : Mempergunakan bola sebagai penekan, beban mula P0 diberikan untuk mendapat kedalaman mula, selanjutnya beban P diberikan untuk waktu tertentu (15 detik menurut standar ASTM) dan setelah dikembalikan ke beban mula diukur kedalaman deformasi plastisnya (h, mm) yang disubtitusikan ke dalam persamaan. HR = 130 – 500h

Skala kekerasan yang ditunjukkan pada tabel 3 Skala kekerasan yang ditunjukkan pada tabel 3.3 diperlukan, tergantung pada diameter bola dan beban yang diberikan. Menurut JIS dipakai skala M dan R, dan menurut ASTM dipakai skala K, E, L, M dan R.

Kekerasan Vickers Kekerasan Vickers HV penting bagi ketelitian kekerasan logam, dsb. HV = 1,854 P/dm2 Dimana dm adalah panjang rata-rata garis diagonal bekas penekanan oleh penekanan paramida intan (diamond).

Ketahanan Aus dan Gesekan Mekanisme gesekan pada bahan polimer sangat berbeda dengan mekanisme gesekan pada logam. Pada logam, koefisien gesekan hampir konstan tidak tergantung beban, luas bidang kontak laju gesekan. Tetapi pada bahan polimer koefisien gesekan tergantung beban, bidang kontak, dst. Hubungan antara gaya gesek (F) dengan beban P, (F)∞P0,74 berlaku untuk nilon dan polietilen. Untuk polivinil khlorid : F = SAn{ 1-eks (- KP)} F : Gaya gesek S : Bidang Kontak An : Bidang kontak K : Konstanta P : Beban

Ketahanan Lelah Pembebanan luar yang diberikan berulang-ulang kepada bahan lebih cepat mengalami patah. Gejala ini disebut kelelahan yang merupakan sifat penting dalam penggunaan bahan. Kelelahan biasanya dinyatakan dengan tegangan maksimum bolak-balik untuk sejumlah balikan tegangan. Bentuk tegangan dalam kelelahan adalah tarik, tekan tekuk (lentur), punter dan kombinasinya.

1.3 Sifat-Sifat Termal Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh perubahan temperatur. Hal ini disebabkan apabila temperatur berubah, pergerakan molekul karena termal akan mengubah kumpulan molekul atau merubah struktur (terutama struktur yang berdimensi besar).

Koefisien Pemuaian Termal Koefisien pemuaian panjang karena panas adalah sederhana apabila bahan bersifat isotropi, tapi apabila struktur bahan berbeda di setiap arah maka diperlukan suatu pertimbangan khusus. Jadi pada setiappembahasan koefisien pemuaian panjang perlu diingat bahwa bahan polimer sering dibuat anisotropi pada proses pembuatannya.. Perlu diingat serat dan film yang dibuat anisotropi sering terjadi penyusutan karena panas, karena apabila temperatur naik, cara pengumpulan molekul berubah oleh pergerakan termal dari molekul.

Faktor – faktor penentu kelarutan : Temperatur larutan Berat molekul, struktur molekul Kristalinitas Kepolaran Pelarut campuran

1.5 sifat-sifat kimia ᶞ = (∆E/V) 1/2 Kelarutan bahan bermolekul besar menunjukkan kelaluan yang rumit dalam hal melarutkan dibandingkan dengan bahan bermolekul kecil. Salah satu kriteria kelarutan adalah parameter kelarutan. ᶞ = (∆E/V) 1/2 ∆E : energi penguapan dari komponen V : kapasitas molar (cc) ∆E/V : kerapatan energi

Teori Flory-Huggins

Tahanan kimia

Tabel 3.19

Tabel 3.20

Tabel 3.21 kelarutan plastik

Terima Kasih